Daftar Isi Internasional Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Tampilkan postingan dengan label ABNS AMERIKA - RUSIA - EROPA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ABNS AMERIKA - RUSIA - EROPA. Tampilkan semua postingan

Putri Muslimah; Kewirausahaan Sukses di Amerika


Laila Alawa, seorang putri muslimah Suriah tinggal di Amerika Serikat, dan telah mendirikan salah satu perusahaan media paling sukses di Amerika Serikat.

Menurut laporan IQNA dilansir dari About Islam, Laila Alawa adalah seorang putri muslimah Suriah Denmark, pendiri dan direktur perusahaan The Tempest, yang telah aktif dalam teknologi sejak 2013 dan sekarang menjadi salah satu yang tercepat di dunia dalam bidang ini.

Keluarganya beremigrasi dari Denmark ke Amerika Serikat pada usia enam tahun, tetapi Laila Alawa belajar di rumah dari tahun kedua Sekolah Dasar karena teman-teman sekelasnya mengejeknya sebagai seorang Muslim.

Ia yang telah melakukan penelitian tentang prasangka dan penilaian keliru masyarakat Amerika terhadap minoritas dan dilema yang dihadapi oleh perempuan dalam penelitian sains, pada tahun 2012 ia lulus dalam jurusan telaah dan psikologi.

Di bidang media dan teknologi, Laila Alawa adalah wirausahawan AS yang sukses. Ia menghubungkan jutaan orang setiap hari dengan puluhan ribu pakar perempuan dalam pelbagai topik. Dengan kehadirannya yang terus menerus di pelbagai siaran radio, ia telah mencoba mengubah kesalahpahaman masyarakat tentang minoritas dan perempuan.

(About-Islam/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Muslim dan Bulan Hangat di Tanah Yang Dingin/Ketika Warisan Islam Besar


Di Kanada, Bulan Oktober dinamakan dengan “Sejarah dan Bulan Warisan Islam”, penamaan ini dilakukan atas prakarsa parlemen, dengan tujuan memperingati berabad-abad layanan Muslim untuk kemanusiaan dan membangun jembatan antara Muslim dan warga lain di negara ini.

Menurut laporan IQNA, Pada 25 Oktober 2007, parlemen Kanada secara resmi menamakan bulan Oktober sebagai "Bulan Sejarah Islam", yang tujuannya adalah untuk memperingati berabad-abad layanan muslim untuk kemanusiaan dan membangun jembatan antara Muslim dan warga lain di negara tersebut.

Penamaan bulan Oktober sebagai "Bulan Sejarah dan Warisan Islam" di Kanada, negara dingin di Amerika Utara, bertujuan untuk menginformasikan, mendidik dan berbagi informasi tentang warisan kaya muslim dan layanan mereka kepada masyarakat.

Sekarang, pada malam 25 Oktober, kita akan menilik penamaan Bulan Warisan Islam ke-11 tahun oleh Parlemen Kanada di negara ini dan peringatan bulan ini.

Muslim telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan manusia di bidang ilmu empiris, humaniora, kedokteran, astronomi, dan disiplin ilmu lainnya. Penyelenggara Bulan Warisan Islam percaya bahwa dengan mendidik dan berbagi cerita positif dari pelbagai pengikut agama dan budaya, semua orang Kanada dapat tumbuh dan berkomunikasi satu sama lain dengan cara yang manusiawi.


Peringatan Nasional

Kantor berita D-Spec mengatakan: setiap tahun, pelbagai acara diadakan di seluruh Kanada. Sejumlah markas dan masjid-masjid Islam merayakan acara ini dengan mengadakan pameran, ceramah, pemutaran film, berdiskusi dengan bebas dan menyediakan makanan negara-negara muslim. Dalam beberapa tahun terakhir, dalam acara-acara seperti di Kanada, telah dikaji isu-isu seperti seni dan arsitektur Islam, perbankan Islam, sistem irigasi umum di dunia Islam, farmakologi, kedokteran dan lingkungan dalam perspektif Islam.

Tema tahun ini adalah "Layanan Muslim untuk Budaya Eropa dan Amerika Utara." Di banyak kota di Kanada, institusi non-Islam memperingati bulan ini. Dewan Sekolah Distrik Toronto (DIBIS), lembaga pendidikan terbesar Kanada, menyediakan serangkaian kegiatan untuk siswa. Moto tahun ini adalah “Perjalanan kita berlanjut ….”


“Saya pikir dengan meningkatnya sentimen anti-Islam, kita perlu menunjukkan lebih banyak kepada masyarakat bahwa kita seorang nuslim adalah sama dengan mereka. Kami ingin mengenal tetangga kami lebih baik dan tahu bahwa kami adalah orang Kanada seperti orang lain,” kata Reza Khan, juru bicara Dewan Muslim Hamilton, yang mengkoordinasi acara tahun ini di dalam kota.


Sejarah Masuknya Muslim ke Kanada

Banyak yang percaya bahwa Islam pertama memasuki Kanada pada tahun 1950-an, tetapi keyakinan ini tidak benar. Hassam Munir, seorang peneliti sejarah Islam, dalam pembicaraannya dalam acara tahun ini di Hamilton tentang sejarah Islam di Kanada, mengatakan bahwa sejarah Islam di Kanada sudah ada sejak 150 tahun lalu.

Di awal acara "Sejarah Bulan Warisan dan Sejarah Islam" di Balai Kota Hamilton, dalam pidatonya dengan tema "The Lost Season of History," menambahkan, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa beberapa muslim Afrika dibawa ke dalam perdagangan budak atau pergi ke Kanada setelah tahun 1833, perbudakan di Kerajaan Inggris (termasuk di Kanada) telah dihapus.

Hesam Munir Pengkaji Sejarah Islam

Dia meriwayatkan kisah Mohamed Baqouaqah, seorang muslim dari barat Afrika, yang diperbudak di usia muda di Brasil dan dikirim ke Amerika Serikat. Setelah merdeka, dia akhirnya pergi ke Chatham di timur selatan Ontario dan pada tahun 1854, seorang penduduk setempat membantunya mendokumentasikan biografinya.

Muslim pertama yang dikenal (dikutip dalam sensus, yang disebut Mohamedans) datang ke Kanada pada tahun 1851. Dikatakan, sepasang suami istri Skotlandia bernama "James" dan "Agnes Love", yang masuk Islam, telah memasuki Kanada tahun ini dan menetap di selatan Antartika.

Menurut Munir, berdasarkan dokumentasi, pada 1854, empat muslim tinggal di negara ini. Pada tahun 1871 jumlah ini mencapai 13 orang dan pada tahun 1901 mencapai 47 dan pada tahun 1921 mencapai 478 orang. Selama tahun-tahun itu, sebagian besar imigran muslim dari kekaisaran Ottoman berharap menemukan pekerjaan dan tempat berlindung, pergi ke negara-negara Barat.


Menurut peneliti itu, banyak imigran pertama muslim yang datang ke Barat telah mampu menjalin hubungan baik dengan penduduk setempat dan secara bertahap berhasil dalam bisnis. Misalnya, seorang individu Lebanon bernama "Bedouin Fran", yang dikenal di Kanada sebagai "Peter Baker", datang ke negara ini pada tahun 1910, dan meskipun menghadapi sikap diskriminatif, namun ia berhasil dalam berbisnis. Dengan tekanan perusahaan Kanada, Hudson’s Bay, Menteri Dalam Negeri Kanada mengumumkan bahwa berdasarkan undang-undang, Fran tidak dapat pergi ke tanah kelahirannya untuk perdagangan bulu dan diizinkan hanya berdagang di kota-kota. Demikian juga, Munir mengisyaratkan kisah Halvi Hamdun, seorang muslimah yang membangun masjid pertama Kanada di Edmonton.


Dia mengisyaratkan pada aspek gelap sejarah, termasuk selama Perang Dunia I, Muslim ditahan di sebuah kamp di wilayah Kapuskasing. Namun, ada laporan bahwa 22 Muslim berjuang untuk Kanada dalam perang itu.


Pertumbuhan Populasi Penganut Islam

Secara bertahap, populasi muslim di Kanada mengalami pertumbuhan, yang menurut dokumen pada tahun 1931mencapai 645 orang. Setelah tahun 1965, kami menyaksikan peningkatan dramatis dalam populasi muslim Kanada, yang sampai pada tahun 1971mencapai 33.000 orang. Hari ini, ada lebih dari satu juta Muslim di negara ini, yang merupakan 3,2% dari populasi negara ini.


Matthew Green, direktur eksekutif Hamilton Centre for Inklusi Sipil (HCCI), dalam kelanjutan acara "Sejarah Bulan dan Warisan Islam" mengatakan: “Sebagian besar pembahasan yang dikatakan Munir belum pernah terdengar sebelumnya dan para peminat yang mengajarkan konten ini di sekolah. Munir menjawab bahwa kurangnya sejarah semacam itu selama studinya telah memaksanya melakukan penelitian.

“Dengan mempelajari sejarah kehadiran Muslim di Kanada, kami menemukan bahwa kami adalah Muslim sebagaimana orang Kanada lainnya,” tambahnya. Dia mengatakan, pekerjaan untuk Muslim belum berakhir. Dua minggu lalu, masjid pertama di Whitehorse di Yukon dibuka. Sekarang ada masjid dan situs agama Islam di semua provinsi dan wilayah Kanada.


Penghormatan kepada Muslim

Menteri Warisan dan Pengayaan Budaya Kanada, Pablo Rodriguez, pada awal Oktober dalam konferensi pers mengatakan bahwa untuk pertama kalinya parlemen Kanada pada tahun 2007 menamai bulan Oktober dengan nama Bulan Sejarah dan Warisan Islam; bulan ini adalah kesempatan besar untuk menghormati komunitas besar Muslim di Kanada dan pengakuan atas layanan berharga mereka sejalan dengan pembentukan negara.


Dia menambahkan: “Kaum Muslim Kanada telah memperkaya kehidupan kita dan membantu menyejahterakan dan menumbuhkan negara kita melalui pencapaian luar biasa di pelbagai bidang, termasuk sastra, matematika, sains, olahraga, dan seni. Sebagai Menteri Warisan dan Pengayaan Budaya Kanada, saya mengundang semua warga Kanada untuk berpartisipasi dalam memperingati bulan ini dan menghadiri acara nasional untuk meningkatkan kesadaran kita tentang warisan yang kaya dari komunitas Muslim. Warisan Budaya Nasional Kanada adalah koleksi yang dibuat oleh upaya semua suku dan pengikut semua agama di negara ini. Peradaban Islam bukan milik umat Islam semata, tetapi milik semua orang Kanada.”


(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Penawaran Al-Quran Emas di Balai Lelang Christie London


Koleksi karya sejarah Islam dan beberapa naskah Alquran yang disepuh dengan emas sedang dijual di Balai lelang Christie, London.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Outlook Indiana, koleksi karya seni Islam dari abad ke-3 hingga ke-13 akan dijual di Balai lelang Christie, London.

Sejumlah naskah Alquran bergambar yang disepuh emas dan gambar-gambar kuno versi lama "Baburnama" (memori dan pandangan Ẓahīr-ud-Dīn Muhammad Bābur, pendiri Kekaisaran Mughal dan cicit dari Timur) adalah salah satu karya yang akan dipresentasikan pada lelang ini.

Lelang ini berjudul "Seni Islam dan India" akan diadakan pada Kamis pekan ini (25/10). Balai lelang Christie mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa karya-karya ini berkaitan dengan pelbagai bagian dunia muslim dari India hingga Andalusia di Spanyol saat ini.

Demikian juga, pada lelang ini, dengan fokus pada seni Islam, juga akan mempresentasikan beberapa ilustrasi kaligrafi pada kulit, yang menampilkan era awal kaligrafi Islam dan akan menjual sejumlah lukisan yang berkaitan dengan mitologi, kisah-kisah Islam dan India serta kehidupan tentang raja-raja India, termasuk istana Jahangir, raja keempat dari dinasti Mughal India.

(Outlook-Indiana/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Perempuan Muslim Pertama di Astana Memasuki Kongres AS


Seorang perempuan Palestina dan seorang perempuan Somalia yang akan menjadi kandidat Demokrat dalam pemilihan AS bulan depan, jika menang, akan menjadi muslimah pertama yang memasuki Kongres AS.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Atlantik, untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika Serikat, dua muslimah di Astana memasuki Kongres negara ini.

Rashida Thalib adalah perempuan muslimah Palestina - Amerika pertama yang kemungkinan besar terpilih sebagai wakil kongres pada bulan November.

Ia yang berumur 42 tahun dan mewakili kandidat di Michigan mengatakan, “Dikarenakan identitas Palestina saya, saya aktif dalam pelbagai bidang; namun kualitas hawa dan keadilan lingkungan adalah topik yang sangat saya minati.” Dia telah melampaui satu persen dari persaingan rivalnya dalam pemilihan Partai Demokrat di Michigan, untuk memasuki kongres sebagai muslimah pertama adalah hal yang tidak sulit dan kemungkinan besar akan masuk ke majelis perwakilan bersama Ilhan Omar, kandidat muslim partai Demokrat dari Minnesota.

Ilhan Omar, 36, terpilih sebagai perempuan Somalia pertama pada tahun 2016 sebagai perwakilan majelis negara. Rashida Thalib mengatakan tentang dirinya dan Omar: “Kami berdua memiliki akar di kawasan tempat tinggal kami. Kami berdua, sebagai ibu, perempuan kulit berwarna dan perempuan muslimah, telah berfokus pada masalah yang kami hadapi di Amerika Serikat”.

Dia menambahkan, identitas saya sebagai migran dan seorang muslim, serta identitas saya sebagai orang berkulit hitam, terkait secara langsung dengan masalah-masalah yang mengancam warga Amerika. Saya percaya bahwa, dengan bantuan satu sama lain, kami dapat tetap mendirikan harapan dan kami yakin bahwa kami akan mencapai tidak hanya yang diyakini oleh orang, tetapi kami akan membangun negara ini sebagaimana kelayakan kami.

(Atlantik/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Jamal Khasoggi dan Strategi Politik Brutal Saudi

Demonstrator holds a picture of Jamal Khashoggi in front of Saudi Arabia's consulate in Istanbul.

Massa demonstran berkumpul menuntut kejelasan keadaan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi yang dikabarkan hilang dan terbunuh sejak memasuki gedung konsulat Saudi di Istanbul pada Selasa (2/10).

Massa demonstran pernah meneriakkan tuntutan pembebasan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi yang dikabarkan hilang sejak memasuki gedung konsulat Saudi di Istanbul pada Selasa (2/10).

Jamal Khashoggi mencuat di dunia sejak awal Oktober lalu. Wartawan senior ini raib pada awal Oktober setelah memasuki gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Dia mengunjungi konsulat itu untuk mengurus surat-surat sebagai syarat pernikahannya dengan tunangannya, wanita warga Turki. Entah mengapa Jamal masuk konsulat sendiri sementara tunangannya menunggu di luar dengan membawa handphone Jamal Khashoggi. Sekalipun kemungkinan besar bahwa Khassogi sudah membaca gelagat tidak baik, kerena sudah ada ancaman terhadap dirinya dari pemerintah MBS.

Sejak itu, tunangannya tidak pernah melihat Jamal keluar dari konsulat dalam keadaan hidup. Tidak juga orang lain, tak ada seorangpun yang melihatnya keluar dari konsulat itu.

Hilangnya wartawan ini mengguncang politik di tingkat global dan menyingkap bagaimana kepentingan mempengaruhi politik. Jamal Khashoggi adalah wartawan senior warga Arab Saudi yang dekat dengan keluarga Kerajaan Saudi.

Dia pernah menduduki jabatan sebagai editor-in-chief Al-Arab News Channel yang mempromosikan freedom of speech di Arab Saudi.

Ketika terjadi perubahan ke arah modernisasi di Arab Saudi, dia berubah posisi menjadi kritikus keluarga kerajaan.

Dia mengkritik penangkapan besar-besaran para pangeran yang dituduh korup, penangkapan para aktivis termasuk perempuan aktivis, dan mengkritik perang Yaman.

Sejak 2017, dia mengungsi ke Amerika Serikat karena merasa tidak aman. Dua-tiga hari setelah wartawan ini raib, media dan tokoh-tokoh dunia mempertanyakan keberadaan Jamal Khashoggi.

Di dahului oleh media Turki, dan diikuti media dunia mulai melakukan investigative reporting dan menemukan banyak hal yang mengarah bahwa Jamal sungguh menghilang setelah memasuki gedung konsulat. Pemerintah

Turki sangat peduli karena peristiwa ini terjadi di tanah Turki.

Hari-hari selanjutnya tersingkap beberapa bukti dan kesaksian yang membuat makin sulit dibantah bahwa Jamal Khashoggi sangat mungkin telah tewas di gedung konsulat. Sebuah media Turki menemukan rekaman suara terjadinya keributan dan penyiksaan setelah Jamal masuk ke konsulat.

Pada mulanya, pihak Saudi membantah dan menegaskan bahwa Jamal telah meninggalkan konsulat pada sore itu.

Dampak kebijakan menutup-nutupi pihak Arab Saudi dan cenderung menutup-nutupi telah menjadi bumerang. Sementara penyelidikan terus berlangsung,

Presiden AS menyampaikan jika benar terjadi sesuatu pada sang wartawan maka AS akan bertindak dan menghukum Arab Saudi dengan “menyakitkan” tapi pada sisi lain AS berusaha menjaga Saudi sebagai mitra strategisnya di Timur Tengah dan juga menyelamatkan deal deal ekonomi dan militer dengan Suadi.

AS sedang dalam proses tawar-menawar harga minyak dan proses pembelian senjata AS oleh Saudi. Trump sempat jumawa; ’Saudi King wouldn’t last ‘two weeks’ without US support (Raja Saudi akan ada lagi dalam waktu dua minggu kalau tidak ada bantuan AS), dan Kongres menuntut keterbukaan dan transparansi.

Trump yang tampak garang dalam kasus ini ternyata loyo karena tetap ingin mendapat minyak murah dan tidak ingin kehilangan keuntungan dari pembeli senjatanya.

Perkembangan penyelidikan terutama oleh Tukri makin memperkuat dugaan Jamal Khashoggi telah tewas ketika masih di konsulat.

Para penyelidik Turki menemukan makin banyak bukti yang mengarah telah terjadinya pembunuhan pada sang wartawan. Walaupun awalnya Arab Saudi menegaskan bahwa Khashoggi telah meninggalkna konsulat pada hari itu.
Tetapi tidak ada bukti yang mendukung, maka kemudian ada pengakuan bahwa terjadi perkelahian di konsulat.

Kompleksitas strategi politik Saudi atas kasus Jamal Khashoggi semakin rumit. Arab Saudi sedang hendak menyelenggarakan Future Investment Initiative (FII) Conference di Ryadh, 23 – 25 Oktober ini.

Ini adalah ‘Davos in the Desert,’ sebuah konferensi tingkat tinggi yang menjadi magnet bagi para ahli sektor keuangan, korporasi raksasa, eksekutif puncak teknologi, pemimpin negara dan media-media besar. Saudi butuh citra positif untuk mengundang para peminatnya.

Kasus hilangnya Khashoggi membuat FII kehilangan ruh dan daya tariknya.

Beberapa negara pada awalnya menyatakan akan hadir, kini membatalkan kehadiran mereka. Mitra-mitra besar pun seperti The New York Times, Financial Times, Bloomberg, Fox serta Google, undur diri dari insiatif ini. Politik itu sebenarnya sederhana, jujurlah, sekalipun kadang-kadang bisa sederhana.

Kompleksitas peristiwa ini karena harus menjaga berbagai kepentingan dan harus meyakinkan masyarakat. Kasus Jamal Khashoggi mengajarkan bahwa upaya menutup-nutupi yang tidak didukung bukti tidak membantu meyakinkan masyarakat.

Bahkan menghancurkan argumen yang dibangun. Dalam berkpilitik, jujur dan terbuka itulah nilai dasar yang dibutuhkan.

Kini negera-negara Eropa mulai menuntut Saudi Arabia untuk terbuka dan bertanggung jawab atas kebijakan brutalnya terhadap wartawan yang selalu menyuarakan kebebasan berbicara.

Peritiwa pembunuhan wartawan Jamal Khashogi warga Saudi ini telah menjadi ancaman bagi kebijakan politik dan juga ekonomi AS yang selama ini bertindak seperti pahlawan kebebasan, demokrasi dan HAM.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kanada Mengecam Laporan Kematian Khashoggi, Wartawan Arab Saudi

Jamal Khashoggi, general manager of Alarab TV

Kanada mengecam laporan Arab Saudi tentang kematian jurnalis pembangkang Jamal Khashoggi karena tidak konsisten dan tidak kredibel pada hari Sabtu (20/10), menyerukan penyelidikan "menyeluruh".

Setelah dua minggu menyangkal, Riyadh mengakui bahwa Khashoggi, seorang kritikus terkemuka terhadap Pangeran Mahkota Muhammad bin Salman, terbunuh di dalam konsulat Saudi di Istanbul, tetapi tetap diam terhadap tempat keberadaan jasadnya.

"Kanada mengutuk pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, yang telah dikonfirmasi oleh Kerajaan Arab Saudi di konsulatnya di Istanbul," kata Menteri Luar Negeri Chrystia Freeland dalam sebuah pernyataan.

“Penjelasan yang diberikan sampai saat ini kurang konsisten dan kredibilitas.”

Ankara telah berjanji akan mengungkapkan semua rincian penyelidikan dua minggu.

Para pejabat Turki menuduh Riyadh melakukan pembunuhan yang disponsori negara dan memotong-motong tubuh, yang mulai diburu polisi di hutan Istanbul.

"Kami menegaskan kembali seruan kami untuk penyelidikan menyeluruh, dalam kerja sama penuh dengan pihak berwenang Turki, dan catatan lengkap dan ketat tentang keadaan seputar kematian Khashoggi," kata Freeland.

"Mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan harus dimintai pertanggungjawaban dan harus menghadapi keadilan."

Kepala diplomatik Kanada juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan orang-orang terkasih Khashoggi.

"Rasa sakit yang mereka alami sebagai akibat dari tragedi ini adalah memilukan," tambahnya.

(Al-Arab/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Sanders Menyebut Trump "Pembohong Patologis" dan "Contoh Buruk"

Bernie Sanders, US Senator.

Senator AS Bernie Sanders menggambarkan Presiden Donald Trump sebagai "pembohong patologis" dan "memalukan" pada rapat umum di Carolina Selatan.

Independen dari Vermont berusia 78 tahun membuat pernyataan pada hari Sabtu (20/10) di hari yang sama ketika dia memulai kampanye sembilan negara yang agresif untuk mendapatkan suara bagi kandidat Demokrat dalam pemilihan kongres term menengah mendatang.

"Tidak ada politisi dalam sejarah yang tidak merentangkan kebenaran untuk membuat poinnya, itu adalah politik tetapi kita tidak pernah memiliki presiden yang berbohong sepanjang waktu dan itu sangat mungkin dia bahkan tidak tahu perbedaan antara kebenaran dan kebohongan,” kata Sanders.

Dia juga mengatakan bahwa Trump telah menetapkan "contoh yang mengerikan" untuk anak-anak Amerika karena dia adalah seorang presiden yang tidak senonoh dan tidak jujur.

“Saya punya empat anak, 7 cucu, kita berusaha membesarkan anak-anak kita untuk jujur ​​dan memperlakukan orang lain dengan rasa hormat dan kasih sayang dan contoh mengerikan seperti apa, terlepas dari pandangan politik Anda, apakah Anda konservatif atau progresif yang Anda inginkan adalah anak-anak harus jujur ​​dan sopan,” kata Sanders.

"Contoh mengerikan seperti apa yang orang di Gedung Putih ini berikan kepada anak-anak kita?" Senator menambahkan mengacu pada Trump.

Kunjungannya ke South Carolina terjadi setelah calon presiden dari Partai Demokrat, termasuk Senator California Kamala Harris (D) dan Senator New Jersey Cory Booker (D), mengunjungi negara itu menjelang putaran pertama Demokrat pada 2020.

Meskipun Sanders belum mengatakan apakah dia memiliki niat untuk mencalonkan jadi presiden lain pada tahun 2020, dia telah mengunjungi sejumlah negara dalam beberapa bulan terakhir menjelang pemilihan paruh waktu pada bulan November untuk menggalang dukungan bagi kandidat kongres.

Pemilihan Kongres jangka menengah AS, yang berlangsung di titik tengah masa jabatan presiden, biasanya menunjukkan jumlah pemilih yang rendah karena kurangnya antusiasme.

Namun, pemilihan kongres jangka menengah tahun ini dipandang sangat penting karena hubungannya dengan kelanjutan kepresidenan Donald Trump.

Pemilu mendatang akan menentukan kelangsungan hidup presiden, menurut pakar politik dan Trump, sendiri.

Sanders juga dijadwalkan akan berkampanye untuk J.D. Scholten, yang melawan Rep. Steve King (R-Iowa).

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Rusia: Mimpi AS Tentang Unipolar Dunia Tidak Akan Terjadi!

Donald Trump .US President.

Rusia mengatakan "mimpi" Amerika Serikat hendak menjadi satu-satunya negara adidaya dunia dengan secara sepihak menarik diri dari perjanjian senjata nuklir dengan Moskow, menekankan bahwa mimpi seperti itu tidak akan pernah terwujud.

Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu (20/10) bahwa AS menarik keluar dari perjanjian kontrol senjata dengan Rusia, yang dikenal sebagai Intermediate-range Nuclear Forces Treaty (INF), yang melarang rudal jarak menengah berbasis darat.

Pada hari yang sama, Rusia mengatakan ada motif tersembunyi.

“Motif utamanya adalah impian dunia unipolar. Apakah itu akan menjadi kenyataan? Tidak !,” sumber Kementerian Luar Negeri Rusia secara anonim mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti.

Pejabat itu mengatakan bahwa “Rusia telah berkali-kali secara terbuka mengecam program kebijakan AS untuk membatalkan kesepakatan nuklir." “Washington telah melakukan langkah ini selama bertahun-tahun dengan sengaja dan langkah demi langkah menghancurkan dasar perjanjian," kata pejabat itu.

"Keputusan ini adalah bagian dari kebijakan kebijakan AS untuk menarik diri dari perjanjian-perjanjian hukum internasional yang menempatkan tanggung jawab yang sama di atasnya dan mitra-mitranya dan membuat konsepnya menjadi rentan dengan 'pengecualian' sendiri," pejabat itu menambahkan.

Dalam menarik diri dari perjanjian itu, Trump mengklaim, tanpa memberikan bukti, bahwa Rusia telah melanggar perjanjian.

INF ditandatangani pada 1986 antara Presiden AS saat itu, Ronald Reagan, dan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev.

(RIA-Novosti/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Washington Post Mendesak AS Untuk Menghukum Saudi Atas Hilangnya Wartawan Saudi

Jamal Khashoggi and Mohammad bin Salman.

Washington Post telah mendesak pemerintah AS untuk "menuntut pertangung-jawaban" dari Arab Saudi tentang jurnalis ‘pembangkang’ Jamal Khashoggi yang hilang dan dilaporkan dibunuh setelah mengunjungi konsulat kerajaan di Istanbul.

"Amerika Serikat sekarang harus melakukan upaya bersama untuk menentukan semua fakta tentang hilangnya Khashoggi," kata surat kabar itu dalam sebuah editorial Minggu (7/10) malam, menyerukan kepada Washington untuk "menuntut pertanggung-jawaban, keras dan jelas."

Khashoggi, seorang komentator terkemuka pada urusan Saudi yang menulis untuk bagian Global Opini Washington Post, telah tinggal di pengasingan di Amerika Serikat sejak September 2017, ketika dia meninggalkan Arab Saudi di tengah penindasan terhadap suara-suara kritis.

Majalah AS, The New Yorker, mengatakan Khashoggi telah mengatakan pada bulan Agustus bahwa dia khawatir tentang hidupnya.

"Pembangkang Saudi, mantan editor dan penasihat pemerintah yang berusia lima puluh sembilan tahun, yakin bahwa pemimpin baru kerajaan itu ingin membunuhnya," katanya dalam sebuah opini.

Khashoggi, kritikus lantang terhadap pemerintah Saudi yang juga mengecam agresi Riyadh di Yaman, hilang pada hari Selasa (2/10) setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul.

Seorang penasihat untuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Minggu (7/10) bahwa dia yakin Khashoggi tewas di konsulat Arab Saudi.

(The-Washington-Post/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Moskow: Mengganggu Pemilu Adalah Tuduhan ‘Pabrikasi’

Sergei Ryabkov, Russian Deputy Foreign Minister.

Moskow pada hari Sabtu (201/10) mengutuk Washington karena mendakwa seorang wanita Rusia ikut campur dalam pemilihan 2018 AS, mengatakan tuduhan itu dibuat untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia.

"Kami memahami bahwa Washington sedang membuat dalih untuk memaksakan sanksi sekali lagi terhadap negara kami," kata wakil menteri luar negeri Sergei Ryabkov seperti dikutip dalam sebuah pernyataan.

Dia mengecam bahwa setelah tuduhan sebelumnya yang melibatkan pemilihan presiden 2016 yang dimenangkan oleh Donald Trump, "di Washington mereka sekarang mencoba untuk memainkan kartu yang sama menjelang hari pemilihan di AS."

Pada tanggal 6 November, orang Amerika akan memilih dalam pemilihan kongres term menengah.
Kepala organisasi keuangan pertanian troll terkemuka Rusia, bernama Yelena Khusyainova, didakwa oleh Departemen Kehakiman AS pada hari Jumat (19/10), menjadi orang pertama yang menghadapi tuduhan mencampuri pemilu bulan depan.

Ryabkov menuduh "politisi AS tertentu" melancarkan "kampanye memfitnah yang memalukan" untuk mendapatkan keuntungan politik dan "pada saat yang sama memberikan tekanan pada Rusia."

Moskow memperingatkan Washington bahwa dengan "menunjukkan permusuhan," itu "(AS) hanya akan menerima penolakan yang lebih kuat."

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Rusia: ISIL Sudah Kalah di Suriah

Sergei Shoigu, Russian Defense Minister.

Kelompok teroris Takfiri ISIL telah dikalahkan selama tiga tahun terakhir tindakan militer di Suriah dengan dukungan Rusia, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan pada hari Sabtu (20/10).

Pada dewan kelima menteri pertahanan negara-negara anggota ASEAN dan mitra dialog mereka, Shoigu mengatakan bahwa hampir 88.000 teroris telah tewas di Suriah dalam tiga tahun sejak intervensi Moskow di negara yang dilanda perang atas permintaan pemerintah Suriah.

"Selama operasi, 87.500 militan tewas, 1.141 permukiman hancur dan lebih dari 95% wilayah Suriah dibebaskan," kata Shoigu, menurut kantor berita Rusia Tass.

"Pemukiman kunci dibebaskan dan komunikasi utama tidak diblokir," katanya.

"Angkatan bersenjata Suriah saat ini mengontrol wilayah di mana 90% dari populasi berada," tambahnya.

(Tass/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

New York Times: Arab Saudi Membuat Kebohongan Yang Lebih Menghina

Mohammed Bin Salman (M.B.S.), Saudi Crown Prince.

Pemerintah Saudi kini telah mengumumkan serangkaian kebohongan baru tentang pembunuhan seorang pembangkang Jamal Khashoggi, The New York Times melaporkan mengatakan bahwa kebohongan seperti itu "menghina baik memori Jamal dan intelijen kami."

“Pemerintah Saudi pada hari Jumat (19/10) mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa Jamal terbunuh ketika terjadi perkelahian berlangsung di konsulatnya di Istanbul. Benarkan ? Ini adalah perkelahian dimana para preman Saudi dilaporkan membawa gergaji tulang sehingga mereka bisa mencabik-cabiknya sesudahnya; oleh beberapa akun, mereka memulai pemotongan saat dia masih hidup,” tulis kolumnis Nicholas Kristof untuk NYT.

"Ini juga mengerikan bagi pihak berwenang Saudi untuk mengklaim bahwa seorang wartawan yang jari-jari mereka dilaporkan diamputasi sebagai bagian dari penyiksaan mereka entah bagaimana berhasil terlibat dalam perkelahian. Jamal tidak memiliki kepalan tangan yang kuat.”

Kristof juga mengecam menutup-nutupi pembunuhan sesudahnya, Presiden AS Donald Trump mengecilkan pembunuhan Jamal dan upaya Saudi untuk mengatur kambing hitam guna menyalamatkan dari kejatuhan.

Komentator Amerika sementara mengecam Putra Mahkota Muhammad bin Salman (M.B.S.) "yang hampir semua orang percaya bahwa dia yang menyetujui operasi ini."

M.B.S. "sekarang dikatakan sebagai " Mr. Bone Saw ”- akan memimpin penyelidikan atas apa yang terjadi. Itu seperti menunjuk O.J. Simpson untuk menyelidiki pembunuhan Nicole Brown Simpson.

”Dia mengatakan kebohongan Saudi "begitu mencolok dan tidak masuk akal dimana mereka menggarisbawahi bagaimana (hal itu terjadi) tanpa sentuhan M.B.S, dan juga menyarankan M.B.S. percaya bahwa dia akan mendapat dukungan Amerika Serikat dalam menutup-nutupi ini."

Kristof mengatakan bahwa M.B.S. "Telah berhasil lolos dengan menculik perdana menteri Lebanon dan kelaparan delapan juta warga Yaman."

Dalam konteks ini, dia memperingatkan bahwa jika putra mahkota Saudi juga lolos dengan membunuh Khashoggi, yang merupakan warga Amerika dan kolumnis Washington Post, “maka itu adalah lampu hijau baginya dan setiap otokrat lain yang ingin membuat jurnalis yang bermasalah menghilang. Jurnalis dan aktivis demokrasi di seluruh dunia akan menjadi target di belakang mereka.”

(The-New-York-Times/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Amnesti Khawatir Atas ‘Pemutihan’ Saudi di Penyelidikan Khashoggi

Activists dressed as Saudi Crown Prince Mohammed bin Salman and US President Donald Trump.

Amnesty International telah menyatakan kekhawatiran tentang kemungkinan "pemutihan" oleh Arab Saudi dalam penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap pembunuhan jurnalis pembangkang Jamal Khashoggi.

Kelompok hak asasi manusia yang bermarkas di London itu mengatakan Sabtu (20/10) pagi bahwa "ketidakberpihakan" penyelidikan Saudi terhadap kasus itu akan tetap dipertanyakan setelah kerajaan mengakui bahwa Khashoggi telah terbunuh di dalam konsulat Riyadh di Istanbul.

"Selama ini kami khawatir tentang pemutihan, atau investigasi oleh entitas yang diduga terlibat itu sendiri," kata Rawya Rageh dari Amnesty. "Ketidakberpihakan dari penyelidikan Saudi akan tetap dipertanyakan."

Dia juga mencatat bahwa organisasi hak asasi manusia telah menggarisbawahi perlunya "penyelidikan independen dan tidak memihak oleh PBB untuk mencari tahu apa yang terjadi dan menjamin keadilan bagi Khashoggi.”

Pernyataan itu muncul setelah Jaksa Agung Saudi Sheikh Saud al-Mojeb mengatakan bahwa Khashoggi telah tewas setelah "diskusi" di konsulat berubah menjadi "perkelahian dan baku hantam."

Pengakuan pembunuhan Khashoggi di tangan para pejabat Saudi terjadi setelah lebih dari dua minggu penolakan kerajaan atas keterlibatan apa pun dalam hilangnya Khashoggi.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Singapura dan Uni Eropa Tandatangani Kesepakatan Perdagangan Bebas

PM Singapura Lee Hsien Loong bersama Donald Tusk

Singapura dilaporkan menandatangani kesepakatan perdagangan bebas dengan Uni Eropa.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong yang saat ini menjabat sebagai ketua periodik ASEAN menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Ketua Dewan Eropa, Donald Tusk dan Kepala Komisi Uni Eropa, Jean Claude Juncker di Brussels. Demikian dilaporkan IRNA Sabtu (20/10).

Berdasarkan kesepakatan ini, kedua pihak selama lima tahun mendatang akan menghapus tarif perdagangan di antara mereka.

Uni Eropa dengan perjanjian ini dan mengingat Singapura menjadi ketua periodik ASEAN, telah melakukan langkah penting untuk menjalin perjanjian serupa dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya.

(IRNA/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Erdogan dan Raja Salman Bicarakan Kasus Khashoggi Via Telepon

Erdogan dan Raja Salman

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dalam kontak telepon dengan Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz membicarakan kasus Jamal Khashoggi, wartawan dan kritikus keluarga kerajaan Al Saud.

Erdogan dan Raja Salman Jumat malam (19/10) di kontak telepon ini menekankan urgensitas dilanjutkannya kerja sama bilateral di kasus Jamal Khashoggi.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menyatakan, penyidikan terkait pembunuhan Khashoggi cukup sukses dan data berhasil dikumpulkan serta setelah proses penyidikan tuntas, hasilnya akan diumumkan kepada dunia secara transparan dan tanpa pertimbangan negara manapun.

Jamal Khashoggi pada 2 Oktober lalu dinyatakan hilang setelah memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul dan banyak sumber media melaporkan bahwa ia dibunuh oleh agen-agen Al Saud.

(Parstoday/berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Aktivis Berdemo di Depan Gedung Putih Kecam Pembunuhan Khashoggi

Demonstran di depan Gedung Putih

Sebuah kelompok aktivis HAM berkumpul di Washington dan menuntut langkah pemerintah Amerika terhadap Arab Saudi di kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, wartawan dan kritikus pemerintah Riyadh.

Sekelompok aktivis HAM Jumat (19/10) berkumpul di depan Gedung Putih dan meminta pemerintah AS mengambil langkah terkait pembunuhan Jamal Khashoggi, demikian dilaporkan Televisi Aljazeera.

Bertempatan dengan aksi konsentrasi aktivis HAM tersebut , sekelompok demonstran lain juga menggelar aksi serupa di depan Kedubes Saudi di Washington mengutuk pembunuhan Khashoggi dan kebungkaman petinggi Gedung Putih.

Di aksi demo ini, Mohammad bin Salman dicap sebagai pembunuh dan demonstran menekankan, Arab Saudi telah merusak dunia di mana insiden 11 September adalah salah satu contohnya.

Jaksa Agung Arab Saudi hari Jumat mengungkapkan, penyidikan sementara menunjukkan terbunuhnya Jamal Khashoggi akibat perang mulut di konsulat Arab Saudi di Istanbul.

"Penyidikan terkait kematian Jamal Khashoggi masih terus berlanjut dan di kasus ini hingga kini telah ditangkap 18 warga Arab Saudi," tambah Jaksa Agung Saudi.

Khashoggi pada 2 Oktober lalu dinyatakan hilang setelah memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

(Al-Jazeera/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Senator AS Kritik Pendekatan Gedung Putih Atas Pembunuhan Khashoggi

Jamal Khashoggi

Senator Amerika Serikat menuntut respon serius pemerintah Washington terkait pembunuhan Jamal Khashoggi, wartawan dan kritikus pemerintah Riyadh. Tak hanya itu, ia juga meminta Arab Saudi memberi jawaban atas kasus ini.

Televisi al-Mayadeen melaporkan, Bob Corker, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS seraya mengkritik pendekatan Gedung Putih terkait pembunuhan Khashoggi mengatakan, perubahan beruntun sikap petinggi Arab Saudi terkait pembunuhan Khashoggi tidak dapat diterima.

Sementara itu, Bob Menendez, Senator dari Kubu Demokrat AS juga mengatakan, Arab Saudi harus memberi jawaban atas pembunuhan Khashoggi.

Tim Kaine, Senator lainnya dari Kubu Demokrat Amerika menandaskan, penjelasan Arab Saudi terkait pembunuhan Jamal Khashoggi terhitung penghinaan dan brutalitas ini harus segera dihentikan.

Khashoggi pada 2 Oktober lalu dinyatakan hilang setelah memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Berbagai media mengutip sumber keamanan Turki melaporkan, beberapa hari kemudian ada laporan bahwa sebuah tim yang terdiri dari 15 orang dikirim dari Riyadh, termasuk penjaga pribadi Mohammad bin Salman, Pangeran Mahkota Arab Saudi. Tim ini kemudian menyiksa Khashoggi di dalam konsulat dan kemudian membantainya dengan sadis.

(Al-Mayadeen/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Bolton Desak AS Keluar Dari Perjanjian Rudal Dengan Rusia

Perjanjian INF

Koran The Guardian menulis, John Bolton, Penasihat Keamanan Nasional AS meminta Preisden Donald Trump keluar dari perjanjian kontrol senjata era Perang Dingin dengan Rusia.

Laman The Guardian menulis, John Bolton menuntut negaranya keluar dari Perjanjian Penggunaan Tenaga Nuklir untuk Senjata Jarak Menengah tahun 1987, yang dikenal sebagai INF.

Usulan Bolton menuai penentangan keras dari Departemen Luar Negeri dan Pertahanan Amerika serta mendorong sidang Gedung Putih yang rencananya digelar dua hari lagi untuk membahas usulan Bolton ditangguhkan.

Mantan petinggi Amerika menyatakan bahwa Bolton penyebab penangguhan perundingan Washington dengan Moskow terakit perjanjian pengurangan senjata nuklir yang ditandatangani kedua pihak pada tahun 2010 di Republik Ceko. Perjanjian ini akan berakhir hingga tahun 2021.

Perjanjian Penggunaan Tenaga Nuklir untuk Senjata Jarak Menengah (INF) ditandatangani oleh Presiden AS saat itu, Ronald Reagan dan Pemimpin Uni Sovier, Mikhail Gorbachev tahun 1987.

Rekomendasi ketika Bolton Sabtu (20/10) berkunjung ke Rusia dan bertemu dengan petinggi Moskow termasuk Serge Lavrov, Menlu Rusia dan Sekjen Dewan Keamanan Nasional Rusia, Nikolai Patrushev.

(The-Guardian/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Menantu Trump Terlibat di Pembunuhan Khashoggi

Jared Kaushner dan Mohammad bin Salman

Anggota Kongres Amerika dari kubu Demokrat mengkonfirmasikan keterlibatan menantu Presiden AS di pembunuhan Jamal Khashoggi.

Joaquin Castro, anggota Kongres AS dari kubu Demokrat saat diwawancarai CNN mengatakan, Menantu Trump, Jared Kushner dengan mencantumkan nama Jamal Khashoggi di list musuh Arab Saudi terlibat di pembunuhan wartawan tersebut.

Menurut Castro, Jared Kushner dengan bantuan agen intelijen memberikan list tersebut kepada Mohammad bin Salman dan pangeran mahkota Arab Saudi ini bertindak sesuai dengan list yang ia terima.

Anggota Kongres dari kubu Demokrat ini menuntut penyidikan lebih lanjut terhadap petinggi intelijen Amerika di kasus ini.

Petinggi keamanan AS sebelumnya memperingatkan hubungan dekat menantu Trump dengan pangeran mahkota Arab Saudi.

Elizabeth Warren, Senator AS dari kubu Demokrat saat merespon pembunuhan Khashoggi mengatakan, AS dan seluruh dunia harus menunjukkan reaksi atas kasus ini, tapi sepertinya Trump tidak ingin melakukannya.

Chris Murphy, Senator Amerika lainnya dari kubu Demokrat seraya mengkritik Arab Saudi karena kebohongannya soal pembunuhan Jamal Khashoggi meminta pemerintah Amerika menunjukkan reaksinya.

Khashoggi dinyatakan hilang sejak 2 Oktober setelah memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

(CNN/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Trump: AS Membutuhkan Saudi Sebagai Kontra-Penyeimbang Terhadap Iran

US President Donald Trump and Saudi Arabia's King Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Presiden AS Donald Trump mengatakan Arab Saudi berfungsi sebagai penyeimbang bagi Iran di kawasan Timur Tengah dan ini telah menempatkan Washington dalam situasi "kompleks" berkaitan dengan penjelasan Riyadh tentang kematian jurnalis walikota Jamal Khashoggi.

“Mereka [Saudi] telah menjadi sekutu besar di Timur Tengah. Kami membutuhkan mereka sebagai kontra-penyeimbang terhadap Iran. Jadi itu bukan solusi yang paling sederhana. Ini bukan situasi yang sangat sederhana,” kata Trump Jumat (19/10).

Pernyataan itu muncul setelah Riyadh mengakui bahwa Khashoggi, yang hilang setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober, tewas dalam "pertarungan dengan orang-orang yang bertemu dengannya" di dalam gedung.

Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia menemukan akun "kredibel" meskipun dia harus berbicara dengan Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman untuk membereskan beberapa hal lagi.

Ditanya apakah dia akan tetap setia pada janji-janjinya untuk menghukum para pelaku pembunuhan jelas, Trump mengatakan situasinya perlu ditangani dengan hati-hati karena miliaran dolar dalam penjualan senjata dipertaruhkan.

"Arab Saudi telah menjadi sekutu besar tetapi apa yang terjadi tidak dapat diterima," kata Trump.

"Saya lebih suka jika akan ada beberapa bentuk sanksi, atau apa yang dapat kami tentukan untuk dilakukan jika ada," kata presiden. "Tapi saya lebih suka bahwa kami tidak menggunakan retribusi, membatalkan pekerjaan senilai 110 miliar dolar, yang berarti 600.000 pekerjaan."

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: