Daftar Isi Internasional Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Tampilkan postingan dengan label ABNS ASIA - AFRIKA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ABNS ASIA - AFRIKA. Tampilkan semua postingan

Sanksi Terhadap Pejabat Tentara Myanmar Dari Australia


Australia telah memberikan sanksi beberapa pejabat dari Angkatan Darat Myanmar yang dituduh melakukan kejahatan terhadap minoritas muslim Rohingya.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Reuters, setelah boikot UE dan beberapa negara lain terhadap pejabat Myanmar, Australia memberikan sanksi lima pejabat senior militer Myanmar yang dituduh melakukan kejahatan terhadap minoritas muslim Rohingya.

Menurut laporan PBB menyusul operasi militer Myanmar tahun lalu, sejumlah besar muslim Rohingya telah tewas dan lebih dari 700.000 orang melarikan diri dari Myanmar ke negara tetangga Bangladesh.

PBB baru-baru ini menuduh Tentara Myanmar melakukan pembunuhan massal dengan tujuan genosida dan menuntut komandan pasukan negara ini bersama dengan lima jenderal militer berpangkat tinggi sesuai dengan hukum internasional.

Australia, yang sebelumnya mengadakan kursus pelatihan untuk tentara Myanmar dan menahan diri untuk memboikotnya, menanggapi laporan PBB hari ini dengan menyanksi lima pejabat Angkatan Darat Myanmar.

Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa saya telah menargetkan sanksi keuangan dan larangan perjalanan terhadap lima pejabat militer Myanmar yang bertanggung jawab atas pelanggaran HAM.

Berdasarkan sanksi ini, individu dan perusahaan yang berurusan dengan pejabat Myanmar ini akan menghadapi kejahatan keuangan dan penjara.

Pada bulan Agustus, Amerika Serikat memberlakukan pembatasan serupa pada beberapa jenderal senior Myanmar. Australia seperti Amerika Serikat, telah mengecualikan komandan Myanmar, Min Aung Hlaing dari sanksi.

(Reuters/IQNA/berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Pameran Seni Arsitektur Islam di Pakistan


Pameran seni lukis dan arsitektur Islam diselenggarakan di aula Imam Khomeini Rumah Kebudayaan Iran di Peshawar, Pakistan.

Menurut laporan IQNA dilansir dari situs organisasi kebudayaan dan komunikasi Islam, pameran ini diselenggarakan oleh Shahbaz Khan, Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata propinsi Khyber Pakhtunkhwa, dengan dihadiri Beigi, Konsul Jenderal dan Dr. Abbas Famori, afiliasi budaya dan penanggung jawab Rumah Kebudayaan Iran di Peshawar, Jahan Zaib, seniman dan Khaje Nasim, Kepala Pusat Seni Abasin di Peshawar.

Dalam pameran ini, yang berasal dari karya-karya Ghazala Sarfaraz, seorang master seni, memamerkan 45 karya yang berfokus pada sifat bumi dan 25 karya seni Islam.

Demikian juga, di sela-sela pameran ini, diselenggarakan workshop lukisan kaligrafi dan lukisan warna awan untuk para mahasiswa yang berminat, oleh profesor kaligrafi, Samiullah.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Demo Warga Pakistan Terhadap Penangkapan Aktivis Syiah


Ribuan warga Pakistan, dengan menyelenggarakan demo, mengutuk keras penangkapan Faisal Raza Abidi, aktivis Syiah negara ini.

Menurut laporan IQNA dari Pakistan, para jamaah salat Pakistan di seluruh negara ini Jumat (19/10) mengecam keras penangkapan seorang mantan senator Syiah, Faisal Raza Abidi, dengan dakwaan penistaan ke Mahkamah Agung Pakistan dan syahidnya seorang perempuan peziarah Imam Husain (as) oleh polisi.

Para ulama Muslim Pakistan dengan menghadiri demonstrasi ini, menyebut tidak adil penangkapan aktivis Syiah ini dan menekankan bahwa dia adalah seorang patriotik yang selalu melawan Takfiri dan meneriakkan "kebenaran."

Kelompok ini, demikian juga dengan menjelaskan bahwa saat Abidi ditangkap, sementara puluhan pelaku kejahatan dan teroris terkenal bebas berkeliaran, menyatakan: "Para pengikut Syiah Pakistan sekarang dalam keadaan cemas; karena tindakan-tindakan semacam ini, tidak akan memenuhi harapan-harapan yang ada tentang Imran Khan.

Lebih lanjut para demonstran mengutuk kesyahidan seorang perempuan peziarah Imam Husain (as) di pos pemeriksaan polisi di Jacobabad dan mengatakan: pemerintah Balochistan Pakistan tidak berhasil dalam mengamankan peziarah dan ribuan peziarah Arbain di Balochistan menghadapi banyak masalah dan kesinambungan proses ini tidak bisa ditolerir.




(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Puluhan Korban Ledakan Kabul, Pilkada Jadi Bubar Karena Kekacauan

Afghanistan Security Force

Ledakan mengguncang pusat-pusat pemungutan suara di Kabul pada hari Sabtu (20/10), menyebabkan puluhan korban, karena pemilihan legislatif yang lama-tertunda jadi bubar karena kekacauan, di banyak lokasi pemilihan tetap ditutup karena gangguan teknis dan kurangnya staf.

Setidaknya tiga orang tewas dan lebih dari 30 cedera, kata juru bicara kementerian kesehatan Mohibullah Zeer mengatakan, beberapa jam setelah Taliban memperingatkan para pemilih untuk memboikot surat pemilu "untuk melindungi hidup mereka".

LSM Darurat Italia mengatakan 37 orang telah dibawa ke rumah sakit di Kabul, termasuk seorang anak yang meninggal.

Terlepas dari ancaman serangan militan, pemilih harus berjam-jam menunggu dibukanya pusat-pusat pemungutan suara di seluruh negara yang dilanda perang dan banyak yang tetap ditutup lebih dari enam jam setelah pemilihan resmi dimulai.

Setelah persiapan yang kalang kabut, ada daftar pendaftaran pemilih yang hilang atau tidak lengkap dan masalah dengan perangkat verifikasi pemilih biometrik - yang digunakan untuk pertama kalinya - telah menyebabkan penundaan yang lama di tempat pemungutan suara.

Sebagian besar tempat pemungutan suara dibuka terlambat setelah para guru yang dipekerjakan untuk menangani proses pemungutan suara gagal muncul tepat waktu, kata Komisi Independen Pemilihan (IEC), yang telah berjanji untuk memperpanjang pemungutan suara hingga empat jam.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Satu Tewas, 3 Luka-luka Ketika Taliban Menyerang Tempat Pertemuan Jenderal AS

Lieutenant General Austin Scott Miller. US top commander in Afghanistan.

Salah satu pejabat keamanan paling berpengaruh di Afghanistan telah tewas sementara dua orang Amerika dan seorang gubernur Afghanistan terluka dalam serangan pada tempat pertemuan keamanan tingkat tinggi di Afghanistan, yang dihadiri oleh komandan AS, Scott Miller.

Para pejabat mengatakan Jenderal Miller melarikan diri tanpa luka-luka setelah serangan penembakan di kompleks gubernur di provinsi selatan Kandahar pada Kamis (18/10), tetapi kepala polisi Kandahar Jenderal Abdul Razeq terbunuh.

Sementara itu, Gubernur Kandahar Zalmai Wesa terluka parah. Para pejabat mengatakan salah satu pengawal Wesa melepaskan tembakan ketika dia keluar dari tempat pertemuan di kantornya dengan Miller, Razeq dan pejabat lainnya.

Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, mengatakan bahwa Miller dan Razeq, yang memiliki reputasi menakutkan sebagai musuh kelompok militan, menjadi sasaran.

Miller menjabat sebagail komando pasukan AS dan pasukan NATO di Afghanistan bulan lalu. Juru bicara NATO Kolonel Knut Peters menegaskan bahwa dua orang Amerika terluka dalam baku tembak itu.

Serangan itu terjadi menjelang pemilihan parlemen pada hari Sabtu (20/10), meningkatkan ketakutan keamanan baru di tengah peringatan Taliban untuk menargetkan acara tersebut.

Kematian Razeq berisiko mendestabilisasi Afghanistan selatan pada saat ketidakpastian politik yang besar dan kemerosotan situasi keamanan yang mengkhawatirkan.

Kepala polisi dipandang sebagai salah satu pemimpin paling efektif di Afghanistan, yang sebagian besar bertanggung jawab untuk menjaga provinsi Kandahar tetap terkendali.

Dia telah bertahansetelah beberapa upaya pembunuhan selama bertahun-tahun dan nyaris lolos dari serangan tahun lalu di mana lima diplomat dari Uni Emirat Arab tewas di Kandahar.

Pada hari Rabu (17/10), seorang pembom menewaskan dua warga sipil Afghanistan dan melukai sedikitnya tiga pasukan asing dalam serangan di dekat pangkalan militer AS terbesar di dekat ibu kota, Kabul.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Rusia Tidak Akan Pindahkan Kedutaan di Tel Aviv Ke Yerusalem

Lyudmila Vorobieva - Duta Besar Rusia untuk Indonesia.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menegaskan negaranya tidak akan memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem, meskipun saat ini beberapa negara telah dan berencana mengikuti langkah Amerika Serikat itu.

"Kami tidak berencana memindahkan kedutaan kami, dan posisi kami jelas mendukung solusi dua negara," kata Vorobieva dalam keterangan kepada pers di Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Rabu (17/10).

Penegasan itu kembali disampaikan Dubes Vorobieva terkait pengumuman Perdana Menteri Scott Morrison yang berencana memindahkan Kedubes Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem mengikuti langkah Presiden AS Donald Trump.

Vorobieva enggan mengomentari motif dari rencana Morrison itu, namun jika dilihat dari hubungan Australia yang merupakan salah satu sekutu AS maka mungkin saja rencana tersebut akan terjadi.

Meskipun demikian, Vorobieva berharap agar rencana itu tidak terjadi dan semua negara perlu berhati-hati karena masalah Palestina dan Israel sangat sensitif sehingga mengikuti langkah AS untuk memindahkan kedutaan besar ke Yerusalem hanya akan memperburuk proses perdamaian yang berjalan sulit.

"Rusia bersama Indonesia dalam hal ini, bahwa solusi dua negara merupakan satu-satunya cara yang nyata saat ini untuk perdamaian Israel dan Palestina, dan jika negara-negara lain mengikuti standar ganda AS maka komitmen mereka pada perdamaian sangat perlu dipertanyakan," kata dia.

Terkait kemungkinan perubahan sikap AS dalam Dewan Keamanan PBB dalam menyikapi berbagai isu internasional setelah Perwakilan Tetap AS untuk PBB Nikki Haley mengundurkan diri tahun depan, terutama tentang Palestina dan berbagai kritik pada Rusia, Vorobieva mengatakan kemungkinannya sangat kecil.

"Fakta bahwa dia mengundurkan diri tidak akan mengubah keputusan yang diambil Kongres maupun Presiden AS, saya meragukan kepribadian seorang utusan berarti banyak dalam hal ini, meskipun Haley memang cukup keras dalam membahasakan kebijakan negaranya," kata dia.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Jurang Kaya - Miskin di Malaysia Bertambah Dua Kali Lipat


Berdasarkan penelitian yang dilakukan Khazanah Research Institute, KRI sejak tahun 2008 kesenjangan pendapatan antara kelompok kaya, menengah dan miskin di Malaysia mengalami peningkatan tajam.

Kantro Berita Qods (Qodsna) mengutip Situs The Star Malaysia, Selasa (16/10/2018) mengabarkan, dalam laporan berjudul "The State of Household 2018" disebutkan bahwa hasil penelitian Badan Khazanah Nasional Bhd mencatat kesenjangan pendapatan riil rata-rata dari 20 persen keluarga kaya Malaysia, dengan 40 persen keluarga menengah dan 40 persen keluarga miskin, bertambah hampir dua kali lipat dalam dua dekade terakhir.

Menurut Khazanah Research Institute, pendapatan 20 persen keluarga kaya Malaysia terus mengalami peningkatan meskipun lebih lambat dibandingkan 40 persen keluarga menengah dan kaya negara itu.

KRI menyarankan investasi dan penekanan lebih besar pada sumber daya manusia untuk mengatasi kesenjangan pendapatan antara kelompok kaya dan miskin di Malaysia.

(The-Star/Qodsna/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Permintaan Taliban Dari China Untuk Berpartisipasi Dalam Negosiasi Perdamaian


Pemimpin spiritual Taliban mendesak China untuk memainkan peran lebih besar dalam negosiasi perdamaian Afganistan.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Ariana News Afganistan, Maulana Sami ul Haq, yang dianggap sebagai ayah dan pemimpin spiritual Taliban, mendesak China untuk memainkan peran lebih besar dalam negosiasi Afganistan untuk mengakhiri perang 17 tahun negara ini.

Ayah spiritual Taliban mengatakan: “China disambut sebagai mediator dalam pelaksanaan negosiasi damai Taliban dan masalah penting ini tidak boleh hanya diserahkan kepada Amerika Serikat semata, karena andil perdamaian Beijing di kawasan itu lebih besar dari Amerika Serikat.”

Dia demikian juga menambahkan, sementara Presiden AS, Donald Trump telah melakukan uji coba negosiasi langsung dirinya dengan Taliban untuk mengakhiri perang terlama, pembicaraan hanya bisa berhasil jika Washington menyatakan penarikan pasukan dari Afganistan. Negosiasi damai dapat berbuah jika Amerika Serikat mengambil langkah yang menentukan untuk menarik pasukannya dari Afganistan.

Pemimpin spiritual Taliban juga memperingatkan warga Amerika tentang negosiasi perdamaian di balik pintu tertutup, yang memicu kesalahpahaman.

Sebelumnya, Zalmay Khalilzad, seorang duta besar khusus AS di Kabul, meminta pemerintah Afganistan dan kelompok Taliban untuk memperkenalkan wakil-wakil mereka untuk memulai negosiasi perdamaian.

(Ariana-News/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Calon Anggota Parlemen Afghanistan Tewas Dalam Pemboman di Kantornya

Abdul Jabar Qahraman, Afghanistan Legislative candidate.

Pemboman di Afghanistan selatan telah menewaskan seorang kandidat untuk pemilihan parlemen Afghanistan yang akan datang di negara yang dilanda perang itu, dimana para teroris Taliban yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan itu.

Calon legislatif Abdul Jabar Qahraman tewas di kantor kampanyenya di ibukota provinsi Helmand, Lashargah, Rabu (17/10) ketika sebuah bom yang ditanam di bawah kursinya diledakkan.

Pemboman itu terjadi hanya beberapa hari sebelum hari pemilihan, pada hari Sabtu (20/10), membunuhnya dan melukai tujuh orang lainnya, kata seorang pejabat senior provinsi.

Juru bicara gubernur Helmand Omar Zwak mengatakan penyelidikan telah diluncurkan.

Qahraman menjadi kandidat elektoral ke-10 yang terbunuh sejauh ini dalam dua bulan terakhir. Dua kandidat lainnya telah diculik dan empat lainnya menderita luka-luka dalam serangan militan di negara itu.

Kelompok militan Taliban mengklaim bertanggung jawab atas pemboman di kemudian hari.

Dua puluh dua orang juga tewas pekan lalu dalam pemboman yang menargetkan kampanye pemilihan di Provinsi Takhar di timur laut Afghanistan.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Beijing Kecam Klaim ‘Pelecehan’ AS di Laut Cina Selatan

Lu Kang, China's Foreign Ministry spokesman.

Kementerian Luar Negeri China telah mengecam klaim Amerika Serikat bahwa salah satu kapal perangnya dilecehkan oleh China di Laut Cina Selatan, bersikeras bahwa Beijing memiliki "kedaulatan yang tak terbantahkan" atas pulau-pulau dan perairan sekitarnya di sana.

"Tuduhan AS itu tidak lain adalah membuat tuduhan balasan yang tidak berdasar," kata jurubicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang dalam konferensi pers Selasa (16/10). "Cina memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas pulau-pulau dan perairan sekitarnya di Laut Cina Selatan. ”

Dia lebih lanjut menggarisbawahi hak Beijing untuk membela diri dan melindungi diri di bawah hukum internasional dan menolak klaim Washington tentang tujuan Cina untuk militerisasi perairan di daerah tersebut.

“Seperti negara lain, Tiongkok menjalankan kedaulatan dan perlindungan diri dan pertahanan diri untuk melakukan kegiatan untuk tujuan damai, termasuk fasilitas pertahanan yang diperlukan, di wilayahnya sendiri. Ini tidak ada hubungannya dengan militerisasi," Lu menambahkan.

Ada laporan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump berupaya yang disengaja untuk melawan apa yang dianggapnya sebagai tahun agresi China yang tidak terkendali, menunjuk ke sebuah era baru yang berpotensi membuat hubungan antara Washington dan Beijing akan jauh lebih dingin.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Bendera Imam Husain as di Gerbang Cina


Di dekat perbatasan Cina, di timur laut Pakistan, ada sebuah kota yang indah di jantung pegunungan Himalaya yang disebut "Skardu", yang dihuni oleh orang-orang Syiah dan para pecinta Imam Husain (as).

Menurut laporan IQNA dilansir dari canel Telegram Fotros Media (pusat sinema dokumenter Islam), di dekat perbatasan Cina, di timur laut Pakistan ada sebuah kota yang indah di jantung pegunungan Himalaya yang disebut Skardu, yang penduduknya adalah Syiah dan karena kecintaan besar warga Skardu kepada orang Iran, mereka menyebut kota ini dengan "Iran kecil".

Kehidupan mereka berlangsung di kaki bukit Himalaya dan dengan cuaca dingin di daerah itu, tetapi tidak seperti cuaca dingin yang ada di situ, ungkapan kecintaan mereka kepada Ahlulbait terus bergelora dan tidak bisa dipercaya. Beberapa waktu lalu, pejabat makam Husaini, membawa bendera Kubah Sayyidus Syuhada (as) ke kota pegunungan ini dalam pekan budaya yang disebut "Nasim Karbala."


Muslim Abbas Sakban, salah seorang pengurus acara kebudayaan menukilkan: ketika kami memasuki bandara Skardu dengan spanduk Imam Husain (as), kerumunan besar pecinta telah datang ke bandara dari daerah-daerah terpencil dan mereka menunggu kedatangan kami untuk bertabarruk dengan bendera Imam Husain, dan jalan-jalan dipenuhi para pecinta yang datang menemui kami dan dengan meneriakkan suara "Labbaika ya Husain".


Simak Videonya:



(Canel-Telegram-Fotros-Media/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Taliban: AS Setuju Menarik Tentaranya Dari Afganistan

Tentara Amerika.

Menurut seorang juru bicara Taliban, Amerika Serikat setuju dengan penarikan pasukannya dari Afganistan pada pertemuan delegasi Amerika dengan perwakilan kelompok ini di Qatar.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Ariana News, seorang juru bicara Taliban yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa, Amerika menyetujui penarikan pasukannya dari Afganistan pada pertemuan dengan perwakilan Taliban, yang dipimpin oleh Zalmay Khalilzad, utusan khusus negara ini untuk urusan perdamaian Afganistan yang diselenggarakan di Qatar.

“Kedua belah pihak mencapai kesepakatan tentang berakhirnya perang Amerika 17 tahun di Afganistan dan penarikan pasukan AS dari negara ini dan penyelesaian masalah-masalah lainnya. Tentu saja, negosiasi tidak terjadi secara mendetail dan kemungkinan akan ada kelanjutan proses di masa depan,” lanjutnya.

Menurut perwakilan Taliban, selain yang disyaratkan Taliban yaitu penarikan pasukan AS dari Afganistan, juga dilakukan negosisasi tentang pembebasan tahanan kelompok ini, mencoret nama beberapa komandan Taliban dari daftar hitam PBB dan pembentukan kantor politik Taliban di Afganistan.

Perlu diketahui bahwa Khalilzad dalam perjalanannya untuk menemukan negosiasi terbaik guna mengakhiri konflik di Afganistan, telah mengadakan beberapa pertemuan dengan para pejabat negaranya dan Taliban.

(Ariana-News/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kelompok Buddha Ekstrem Dukung Militer Myanmar Basmi Muslim Rohingya!

Tahanan Muslim Rohingya

Salah seorang pemimpin kelompok Buddha ekstrem Myanmar dalam aksi unjuk rasanya di Yangon menyatakan dukungan terhadap militer untuk menumpas Muslim Rohingya dan memprotes masyarakat internasional karena mencoba menyeret para komandan militer negara itu ke pengadilan.

IRNA, Senin (15/10/2018) melaporkan, salah seorang pemimpin Buddha esktrem Myanmar, Ashin Wirathu yang dikenal sebagai pemimpin kelompok Buddha anti-Muslim mengajak para pendukungnya untuk menggelar demonstrasi mendukung pembersihan etnis yang dilakukan militer Myanmar terhadap Muslim Rohingya.

Sebelumnya PBB menuding militer Myanmar melakukan genosida terhadap Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.

Sejak 25 Agustus 2017 serangan militer Myanmar dan kelompok Buddha ekstrem terhadap Muslim Rohingya di Rakhine menewaskan lebih dari 6000 orang, melukai 8000 dan memaksa satu juta lainnya mengungsi ke Bangladesh.

(IRNA/Fokus-Today/Detik/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Korea Utara Mengecam AS Karena Mendorong 'Sanksi Jahat'

North Korean leader Kim Jong-un meets with US Secretary of State Mike Pompeo in Pyongyang.

Media negara Korea Utara pada hari Selasa mengecam Amerika Serikat karena berupaya mempertahankan sanksi "jahat" terhadap Pyongyang, menuduh Presiden Donald Trump menghalangi kemajuan dalam hubungan antar-Korea.

Deklarasi itu mengancam akan mengganggu perundingan antara Washington dan Korea Utara yang bersenjata nuklir, di mana Trump diperkirakan akan mengadakan pertemuan kedua segera dengan pemimpin Pyongyang, Kim Jong Un.

Pada pertemuan pertama mereka di Singapura pada bulan Juni mereka menandatangani janji samar-samar tentang denuklirisasi, tetapi sedikit kemajuan telah dibuat sejak itu dimana kedua pihak berselisih tentang makna teks.

Washington sedang memainkan "permainan ganda", kata sebuah komentar panjang yang dibawa oleh kantor berita resmi KCNA di Korea Utara, dan "sedikit merusak" peluang diplomasi langka antara keduanya.

"Kebijakan yang bermusuhan dan timbal balik tidak bisa berjalan bersama," katanya, dan negosiasi tidak akan bergerak maju "satu incipun dengan hambatan yang disebut sanksi".
"AS ... menanggapi niat baik dengan kejahatan," tambahnya.

KCNA mengatakan artikel, hampir 1.700 kata panjang dan berjudul "What Do Ill-boding Remarks from US Signify", telah "dipublikasikan" oleh Kim Chol Myong.

Tidak ada rincian lebih lanjut tentang penjelasan tentang asal-usulnya atau afiliasi penulis, menunjukkan bahwa "Kim Chol Myong" kemungkinan besar adalah nama samaran.

Namun fakta bahwa itu dibawa oleh kantor berita resmi Pyongyang menunjukkan bahwa pihaknya memiliki persetujuan pihak berwenang.

Itu diterbitkan hanya beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengunjungi Pyongyang dan dia mengatakan telah terjadi pembicaraan "produktif" tentang denuklirisasi dengan pemimpin Korea Utara.

(KCNA/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Asian Para Games: Geser Korsel, Republik Islam Iran Naik Ke Peringkat Dua

Asian Para Games 2018 Jakarta

Kontingen Iran pada Asian Para Games 2018 Jakarta, dengan perolehan total 135 medali, berhasil naik dari peringkat ketiga ke peringkat kedua klasemen sementara.

IRNA, Sabtu (13/10/2018) melaporkan, hingga hari ini, Iran berhasil mengoleksi 50 emas, 42 perak dan 43 perunggu. Pada cabang olahraga lari, Iran menjadi negara pengoleksi medali terbanyak dengan 81 medali.

Hingga Jumat (12/10) malam, dengan peroleh medali yang sama, Iran berada di posisi ketiga klasemen sementara, namun karena dianulirnya dua emas Korea Selatan, Iran naik ke peringkat kedua dengan selisih satu perak.

Selain itu posisi Indonesia dalam klasemen sementara perolehan medali Asian Para Games 2018 hingga hari Sabtu (13/10) naik satu peringkat ke posisi kelima di bawah Jepang, dengan perolehan 134 medali.

(IRNA/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Anwar Ibrahim Lolos Ke Parlemen Malaysia


Dalam pemilu sela pemilihan anggota parlemen Malaysia hari Sabtu (13/10/2018), politikus senior sekaligus Ketua Partai Keadilan Rakyat, PKR, Anwar Ibrahim berhasil meraih kemenangan mutlak setelah menyingkirkan enam rivalnya.

Kantor Berita Qods (Qodsna) melaporkan, pemilu sela Malaysia yang dilakukan di kota Port Dickson, barat negara itu dimulai pukul 08.00 waktu setempat dan ditutup 9,5 kemudian. Kota Port Dickson merupakan konsentrasi massa keturunan Cina cukup besar yang menjadi pendukung Anwar Ibrahim.

Komisi Pemilihan Umum Malaysia mengumumkan, Anwar Ibrahim berhasil meraih 71 persen suara untuk memenangkan kursi parlemen yang diperebutkan tujuh orang.

Anwar Ibrahim mengantongi 31.016 suara dari total 43.489 suara (598 surat suara tak sah dan 49 surat suara tak dikembalikan) di kota Port Dickson, lebih besar dari perolehan suara kandidat sebelumnya dari koalisi Pakatan Harapan, Danyal Balagopal yang meraih lebih dari 17.000 suara.

(Qodsna/berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Partai Komunis: Chinasisasi Muslim Harus Terus Berlanjut


Seorang pemimpin senior Partai Komunis China memperingatkan tentang pengaruh ekstremisme Islam di wilayah Xinjiang dan menyebut urgen Chinasisasi muslim kawasan ini.

Menurut laporan IQNA dilansir dari The Guardian, pejabat tinggi Partai Komunis China mengatakan integrasi budaya dan sosial Muslim China di daerah sensitif Xinjiang harus ditingkatkan sehingga meningkatkan solidaritas etnis dan kerukunan umat beragama di negara ini.

You Quan, ketua Front Pekerja Bersatu, yang memantau urusan agama dan etnis, menjelaskan ucapan tersebut di akhir pekan ini dari Xinjiang.

“Dominasi Partai Komunis pada urusan agama harus ditingkatkan dan kita harus berhati-hati tentang pengaruh ekstremisme agama,” ucap You.

Istilah "Chinasisasi" mengacu pada upaya Beijing untuk memaksakan perubahan sosial dan budaya pada masyarakat non-China negara ini, yang bertujuan untuk publikasi budaya China, terutama nilai-nilai ras "Han" yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat di negara tersebut, di antara etnis dan budaya lainnya. Ini mencakup jenis pakaian, agama, budaya, politik dan bahasa.

Sebelumnya, ada laporan tentang bagaimana satu juta Muslim ditahan di kamp-kamp pelatihan ulang di Xinjiang dalam kondisi yang tidak manusiawi. Pejabat China telah membantahnya untuk waktu yang lama, tetapi pekan ini pemerintah provinsi Xinjiang mengumumkan kamp-kamp ini adalah legal.

China mengatakan Xinjiang menghadapi ancaman kelompok Islam bersenjata dan separatis serta menyangkal semua tuduhan pelecehan terhadap muslim Uighur di daerah tersebut.

(The-Guardian/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Korupsi dan Eskalasi Perang, Hasil Kinerja AS di Afganistan


Surat kabar The Boston Globe, dalam sebuah pengungkapan, menyebut hasil kinerja Amerika di Afganistan adalah korupsi dan eskalasi perang.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Ariana News Afganistan, The Boston Globe, sebuah surat kabar Amerika, merujuk pada meningkatnya korban dalam perang di Afganistan dan pembunuhan Maleki (seorang sesepuh suku Afganistan) dan pasukan keamanan, menyebut kinerja Amerika adalah faktor eskalasi perang di negara ini.

Surat kabar Amerika mengatakan kekeliruan dalam pengeluaran keuangan AS di Afganistan telah menyebabkan peningkatan korupsi resmi dan eskalasi perang di negara itu. Laporan terbaru dari para wartawan AS di Afganistan menunjukkan bahwa dana yang dialokasikan untuk rekonstruksi di negara ini telah terbuang secara sia-sia.

Menurut laporan tersebut, Amerika Serikat telah menghabiskan lebih dari $ 126 miliar untuk rekonstruksi di Afganistan sejak 17 tahun lalu, tetapi biayanya tersebut menyebabkan eskalasi perang dan meningkatkan korupsi di negara itu. Para pemimpin pemerintah AS bahkan melupakan perang Afganistan, karena pada misi dua tahun John Nicholson, komandan pasukan AS dan NATO di Afganistan, Presiden Trump bahkan tidak pernah mengunjunginya meski hanya sekali.

Surat kabar tersebut melanjutkan, perang di Irak dan Afganistan telah dilupakan oleh Amerika Serikat, yang menyebabkan ribuan warga sipil tewas dan jutaan orang mengungsi. Amerika Serikat dan negara-negara Barat telah berkontribusi pada pertumbuhan korupsi di Afganistan untuk mencegah munculnya pemerintahan yang kuat di Afganistan.

Perlu diingat, Seyyed Hossein Fakhri, Kepala Kantor Pusat Afganistan untuk memerangi korupsi, sebelumnya mengakui keterlibatan orang asing dalam memublikasikan korupsi di Afganistan dan mengatakan bahwa pemerintah Afganistan saat ini tidak dapat menuntut orang-orang asing dan institusi Barat yang tersandung korupsi di Afganistan.

(The-Boston-Globe/Ariana-News/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Pemilu Parlemen Afganistan Tanggal 20 Oktober


Pemilihan parlemen Afganistan akan diadakan pada 20 Oktober mendatang.

Menurut laporan IQNA dilansir dari situs Did Afganistan, Sabtu depan (20 Oktober), pemilihan parlemen akan diadakan di seluruh Afganistan. Para pejabat komisi pemilihan mengatakan pemilihan mendatang akan diadakan secara transparan.

Komisi pemilu juga mengumumkan bahwa sistem biometrik akan digunakan secara offline dalam pemilihan. Di sisi lain, partai politik mengatakan penggunaan sistem ini tidak dapat diterima. Dalam hal ini, sejumlah lembaga pengamat pemilu mengatakan bahwa mereka tidak dapat memantau pemilu yang akan datang, yang sangat urgen.

Perlu dicatat bahwa pemilihan parlemen Afganistan ke-3, yang dipilih oleh anggota periode ke-17 parlemen Afganistan, akan diadakan pada 20 Oktober dengan penundaan tiga tahun.

(Did/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Palang Merah Mulai Beraktivitas di Afganistan


Komite Internasional Palang Merah (ICRC) telah memulai kembali aktivitasnya di Afganistan setelah dua bulan penangguhan.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Khabar Nama Afganistan, Komite Palang Merah Internasional di Afganistan, dua bulan setelah menangguhkan kegiatannya karena ancaman Taliban, tengah melanjutkan kinerja-kinerjanya untuk mencari kesepakatan baru dengan kelompok tersebut.

Kelompok Taliban telah mengkritik ketidakpedulian Palang Merah tentang pemogokan tahanan kelompok itu di Penjara Pul-e-Charkhi di Kabul sekitar dua bulan lalu dan mengatakan akan mencabut komitmen keamanan kepada Palang Merah dan tidak menjamin keamanan stafnya di Afganistan.

Seorang juru bicara Komite Internasional Palang Merah di Afganistan, Andrea Kata Preta, mengungkapkan dalam sebuah pembicaraan dengan Taliban selama dua bulan terakhir, sebuah kesepakatan telah dicapai untuk kehadiran pecinta kemanusiaan Palang Merah di Afganistan dan kelompok itu telah memberikan jaminan keamanan kepada komite.

Berdasarkan hal ini, Komite Palang Merah telah mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan kegiatannya di Afganistan. Juru bicara Palang Merah mengatakan, Taliban mengizinkan komite untuk memberikan layanannya kepada orang-orang yang membutuhkan.

Komite Palang Merah Internasional telah membantu para korban Afganistan selama 30 tahun terakhir, tetapi telah menghadapi 9 insiden keamanan serius sejak 2003, yang mana hal ini telah menyebabkan revisi aktivitasnya.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: