Daftar Isi Internasional Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Tampilkan postingan dengan label ABNS FILM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ABNS FILM. Tampilkan semua postingan

Mazar-e Sharif Memasuki Sri Lanka


Mazar-e Sharif diputar di auditorium Perusahaan Nasional Film Sri Lanka, atas prakarsa atase Kebudayaan Republik Islam Iran.

Menurut laporan IQNA dilansir dari situs organisasi kebudayaan dan komunikasi Islam, Mazar-e Sharif, disutradarai dan ditulis oleh Abdolhassan Barzideh, diproduksi oleh Manouchehr Shahsavari dan dengam teks terjemahan bahasa Inggris diputar untuk para penggemar sinema negara Iran di auditorium Perusahaan Nasional Film Sri Lanka, Minggu (30/9).

Mazar-e Sharif, kisah pembunuhan diplomat Iran di Konsulat Iran di kota Mazar-e-Sharif, Afganistan, menyebabkan gugurnya 10 anggota staf konsulat Iran menyusul serangan pasukan Taliban.

Program ini, yang disambut oleh para peserta, dilakukan dalam rangka pemutaran film bulanan oleh Atase Kebudayaan Iran.

Demikian juga, sebelum pemutaran, juga ditayangkan sebuah film dokumenter pendek tentang kebiasaan dan adat istiadat serta masakan Iran.


(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Peringatan 40 Tahun Revolusi Dengan Festival Film di Sri Lanka


Festival persahabatan film Iran-Sri Lanka diselenggarakan dalam bentuk program peringatan ulang tahun ke-40 Revolusi Islam di Fakultas Seni Pertunjukan Universitas Seni di negara ini.

Menurut laporan IQNA dilansir dari situs organisasi kebudayaan dan komunikasi Islam, festival ini dilenggarakan dalam bentuk program peringatan ulang tahun ke-40 Revolusi Islam dan di situ diputarkan tiga film "Yek Habbeh Qand" yang disutradarai oleh Reza Mirkarimi, "Kafsyhayam Ku?" yang disutradarai oleh Kiyamars Pourahmad dan "Shiyar 143" yang disutradarai oleh Narges Abyar, dengan teks bahasa Inggris.

Hari pertama festival ini dihadiri oleh Sarat Chandra Give, Ketua Universitas Seni Pameran dan Visual di Sri Lanka.

Demikian juga sebelum dimulainya pembukaan film pertama, dipaparkan penjelasan tentang Revolusi Islam, sejarah sinema di Iran dan sinema pasca-revolusi, serta film-film yang disajikan di festival ini.

Sebelum dimulainya acara, masing-masing film juga menampilkan dokumenter tentang instrumen Iran seperti Santur, Tonbak, Setar, dan musik tradisional.


(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Wow! Aktris Mesir Lepas Jilbab Karena Mau Bermain Film Lagi

Aktris Mesir Hala Syiha.

Pada musim panas tahun lalu, dia mengejutkan banyak pihak setelah muncul foto dirinya berjilbab dan bercadar.

Setelah 12 tahun berhenti dari dunia akting untuk berfkus pada kehidupan lebih religius, mantan aktris mesir Hala Syiha memutuskan melepas jilbab untuk kembali berakting.

Para pengguna media sosial di negara-negara Arab kaget dengan keputusan Hala itu. Sebab dia berhenti dari dunia film setelah berjilbab pada 2006.

Dia baru-baru ini menikah dengan lelaki mualaf asal kanada dan telah menjadi seorang ibu. Pada musim panas tahun lalu, dia mengejutkan banyak pihak setelah muncul foto dirinya berjilbab dan bercadar.

Namun Rabu lalu, sebuah surat kabar Mesir menerbitkan sagtu foto Syiha tanpa jilbab dan menyebutkan dia ingin bermain film lagi.

Saudara kandung perempuannya, Hana Syiha, membenarkan kepada Al-Arabiya, Hala memang ingin kembali berakting.

Hala, dilahirkan pada 1979 di Aleksandria (Mesir), berasal dari keluarga artis. Ayahnya, Ahmad Syiha merupakan seniman visual. Ibunya adalah perempuan Libanon bernama Nadia Zaitun.

Orang tua ini menyokong keempat putrinya - Hala, Hana, Rasya, dan Maya - untuk berkarier di dunia seni. Hala, Hana, dan Maya kemudian berkarier di duni akting.

Debut pertama Hala adalah bermain bareng aktor legendaris mesir, Nur asy-Syarif, dalam serial televisi Ragul al-Akhar.

(Al-Arabiya/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Pemutaran Dokumenter Quran di Jepang


Dokumenter "Oriental" tentang biografi Profesor Izutsu, peneliti Alquran dan Islamologi Jepang akan dirilis pada pekan film Iran di Jepang.

Menurut laporan IQNA, pekan film Iran di Jepang akan dimulai di kota Tokyo pada 8 Agustus di kota ini dan akan berlanjut hingga 10 Agustus.

Pekan ini diselenggarakan bertepatan dengan ulang tahun ke 90 dari hubungan resmi antara Iran dan Jepang, dengan dukungan kantor kerjasama kebudayaan dan urusan masyarakat Iran yang ada di luar negeri Organisasi Kebudayaan dan Hubungan Islam, dan Kedutaan Besar Iran di Jepang dan Kotamadya Minato Tokyo akan bekerja sama dengannya.

Pekan ini, akan memutar 7 film sinema, dokumenter dan animasi yang mencakup "Musim Nargis", "Mubarak (Animasi)", "Oriental" (biografi dokumenter Profesor Toshihiko Izutsu), "Delbari", "Badigard", "Dimana Sepatuku?" dan "Putri Duyung ".

Orientalis "besutan Masoud Taheri adalah sebuah potret dokumenter tentang kehidupan, karya dan pemikiran dari Toshihiko Izutsu, yang selesai pada bulan Juni tahun ini, film kedua ini diresmikan di Tokyo pada bulan Agustus.

Toshihiko Izutsu, seorang pemikir, filsuf, Islamologi dan peneliti Alquran asal Jepang, yang memberikan perhatian khusus pada tradisi timur, termasuk mistis, filosofis, dan agama, serta agama-agama timur seperti Islam, Taoisme dan Budhisme, yang akhirnya menyebabkan pemaparan filosofi utamanya yaitu filsafat Timur, yang bagian besar film ini didedikasikan untuk pembentukan fondasi dan kritik terhadap filosofi ini. Dia adalah penerjemah pertama Alquran dalam bahasa Jepang dan menulis karya tentang Alquran.

Dalam film dokumenter timur, lebih dari 60 tokoh terkemuka telah mengomentari kehidupan, karya dan pemikiran karakter Jepang ini, termasuk Prof. Hermann Landloet, Mehdi Mohaqiq, almarhum Toshio Kuroda, Akira Matsumoto, biksu Koji Morimoto, Pierre Lory, Wisnovsky, Juan Jose Lopez, dan banyak tokoh terkenal lainnya.


(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Gambaran “Sang Penyelamat” Dalam Film Animasi


Sosok sang penyelamat yang ditampilkan dalam film-film animasi adalah sosok pemalas dan buruk, sebagai contoh pada film “Kungfu Panda” sosok yang ditampilkan sebagai penyelamat adalah Panda.

Shabestan News Agency, berbagai animasi khususnya yang bertema akhir zaman bukan hanya untuk hiburan semata dan pasti ada pesan dan misi tersembunyi dibalik ini semua. Dan dalam film-film animasi terkadang ada pesan-pesan kuat dan dalam lebih dari film-film sinema. Sebagai contoh pada film “Avatar” atau serial “Kungfu Panda” terdapat konsep penting di dalamnya.

Salah satu konsep asli dalam animasi-animasi ialah tema “akhir zaman”, di mana sebagian animasi menamakan tema akhir zaman dengan “New Age” dan sebagian lainnya dengan akhir zaman yang terdapat dalam ketuhanan Yahudi dan Nasrani.

Meskipun pada kelompok pertama yakni “New Age” menampilkan tentang tema penyelamat akhir zaman namun konsep mereka sedikit berbeda, namun yang akan kita bahas ialah konsep akhir zaman melalui pandangan ketuhanan Yahudi dan Nasrani.

Selain itu, sosok penyelamat yang digambarkan dalam setiap animasi ialah mereka seolah-olah ingin menggambarkan bahwa sang penyelamat dunia itu seperti kalian, sekalipun ia sosok yang malas dan lebih buruk lagi tidak jadi masalah.

Seperti animasi “Kungfu Panda”, di mana dalam film tersebut panda digambarkan sebagai sosok penyelamat dunia, namun pada awalnya penyelamat ini adalah sosok yang tidak dianggap, namun tiba-tiba berubah menjadi penyelamat yang memiliki kemampuan luar biasa, dengan begitu, kriteria pertama yang digambarkan dalam diri animasi ialah bahwa sang penyelamat seperti manusia umumnya, sekalipun lebih rendah.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Dokumenter Tragedi Muslim Rohingya Dalam Festival Aljazair


Film dokumenter "LE VÉNÉRABLE W" dengan tema Tragedi Muslim Rohingya akan ditampilkan di Festival Film Mediterania ketiga kota pesisir Annaba, Aljazair.

Menurut laporan IQNA dilansir dari situs Arakan, film dokumenter ini disutradarai oleh " Barbet Schroeder", sutradara terkenal produksi, dan akan hadir di festival-festival Mediterania ke-3 di kota pesisir Annaba, Aljazair.

Akun festival di jejaring sosial Facebook mengumumkan, festival ini akan diselenggarakan tanggal 21-27 Maret dan akan menampilkan 65 film di festival tersebut.

Menurut perancang festival tersebut, sebuah program khusus yang berjudul "Solidaritas dengan masyarakat Rohingya" akan diadakan di sela-sela festival ini dengan dihadiri Schroeder, direktur film Tragedi Muslim Rohingya dan beberapa pemilik bioskop dari Aljazair dan negara-negara luar negeri.

Festival Film Mediterania kota pesisir Annaba Aljazair adalah festival sinematik internasional yang diselenggarakan dengan partisipasi sebagian besar negara-negara Mediterania. Rezim Zionis tidak berhak untuk berpartisipasi dalam festival ini.

(Arakan/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Film Bilal Versi Hollywood Tuai Apresiasi dan Kontroversi


Film Bilal: A New Breed of Hero siap beredar di bioskop Amerika Serikat pada 2 Februari mendatang. Trailer versi Amerika pun baru saja dirilis dalam pekan ini.

Film aksi petualangan animasi 3D yang diproduksi oleh Barajoun Entertainment yang berbasis di Dubai UEA dan disutradarai oleh Ayman Jamal dan Khurram H. Alavi ini menelan dana produksi 30 juta dolar.

Film Ini menggambarkan kehidupan Bilal ibn Rabah, yang dikenal dengan suaranya yang indah, dibebaskan dari perbudakan oleh Abu Bakar Ash-Shidiq, menjadi muazin Rasulullah, dan bangkit ke posisi yang menonjol dari seorang budak menjadi pahlawan Islam pada tahun 632 Masehi.

Film Bilal ini ditayangkan perdana pada tanggal 9 Desember 2015 di Festival Film Internasional Tahunan ke-12, dan kemudian dirilis di seluruh wilayah MENA (Timur Tengah dan Afrika Utara) mulai tanggal 8 September 2016.

Film ini mendapat ulasan positif dan merupakan film box office serta memenangkan “The Best Inspiring Movie ” pada Hari Animasi selama Festival Film Cannes dan “Film Inovatif Terbaik” di BroadCast Pro Middle East Award .

Film Bilal ini juga dinominasikan untuk Best Animated Feature Film di Asia Pacific Screen Awards atau “APSA”, penghargaan tertinggi di kawasan ini untuk film.

Hampir dua tahun setelah diluncurkan (2016), barulah film ini akhirnya berhasil masuk ke Amerika.

Sebagaimana diketahui, Bilal bin Rabah adalah salah salah satu sahabat nabi yang mengumandangkan adzan semenjak pertama Rasulullah mendakwahkan Islam.

Ia adalah salah satu sahabat yang turut andil dalam perjuangan membebaskan Masjidil Aqsha dan seluruh Baitul Maqdis. Ketiga Baitul Maqdis dibebaskan, Umar dan memintanya Adzan. Sejak itu kalimat tauhid dan adzan pertama kalinya sejak 500 tahun Masjidil Aqsha dijajah Imperium Kristen Romawi.

Hanya saja, sebagaimana tradisi Hollywood, tidak semua cerita dalam film sesuai dengan cerita sesungguhnya. Akibatnya dari petikan film ini juga menuai kontroversi.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Gejala Demam Baju Koko Black Panther Mulai Merebak di Tanah Air


Film pahlawan super besutan Marvel, Black Panther kini sedang booming di berbagai kalangan. Film ini mengisahkan kepulangan Black Panther ke sebuah negara bernama Wakanda untuk mengklaim takhta setelah kematian ayahnya.

Film tersebut mulai tayang sejak pertengahan Februari 2018 lalu. Tapi siapa sangka, sukses film ini tampaknya juga membawa angin segar bagi pelaku bisnis fashion di Tanah Air.

“Black Panther” (2018) menginspirasi produsen garmen mereplika pakaian adat Wakanda yang dipakai T’Challa di beberapa adegan film. Dengan sedikit modifikasi, replika dalam bentuk baju koko itu bisa terlihat lebih seperti baju adat Wakanda daripada baju koko lain yang selama ini beredar di pasaran.

Ya, kostum yang dikenakan tokoh King T’Challa itu berhasil menarik perhatian banyak orang. Kostum tersebut terlihat sangat mirip baju koko dengan motif dan corak khusus yang ada di sebuah toko online.

Dan dalam waktu singkat, baju koko ala ‘Black Panther’ berhasil membanjiri lapak online shop di negeri kita. Untuk harga dari baju ini bervariasi, berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 300.000.

Momen kemunculan film ini dinilai juga pas, yaitu beberapa bulan jelang Idul Fitri, momen ketika sebagian besar Umat Muslim di Indonesia biasanya antusias berbelanja baju baru. Jadi, wajar kalo baju koko Black Panther warna hitam ini diramal bakal laris manis.

Apalagi banyak yang memprediksi bahwa model baju ini akan menjadi tren busana saat Idul Fitri 2018 nanti. Jika Anda setuju, selamat ikut berburu.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Sebuah Film di Malaysia Dilarang Karena Menggambarkan Kekerasan Muslim


Malaysia baru-baru ini melarang film Bollywood di sinema negara ini karena menampilkan citra karakter muslim yang penuh kekerasan.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Aljazeera, film Padmavati mengkisahkan kehidupan seorang ratu India dengan nama ini pada abad ke-14.

Tokoh utama lainnya termasuk Ranveer Singh, Raja India dan Alauddin Khalaji, Sultan Muslim.

Sebelumnya, kelompok Hindu telah menuntut larangan di India dengan menyelenggarakan demonstrasi di berbagai tempat.

Menurut mereka, film tersebut mendistorsi sejarah karena representasi ratu Hindu yang salah.

Setelah banyak bentrokan, Mahkamah Agung India menolak larangan pemutaran Padmavati, namun sekarang pemutarannya dilarang di Malaysia, sebuah negara di mana film Bollywood memiliki banyak penggemar.

Dalam sebuah statemen yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri Malaysia pada hari Jumat mengatakan, film yang mempresentasikan sultan muslim adalah orang yang sombong, menindas, mengganggu, dan tidak dapat dipercaya yang tidak menghormati peraturan Islam.

Dengan demikian, Dewan Audit Film Malaysia tidak mengeluarkan izin untuk merilis film tersebut. Dalam sebuah teaser untuk mempromosikan film tersebut, Sultan Muslim memiliki wajah agresif dan wajahnya berlumuran darah dan berlumpur.

Dewan Audit Film Malaysia sebelumnya melarang film Hollywood Noah pada tahun 2014 karena menghina kesucian-kesucian agama.

(Al-Jazeera/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

“Muslimin Perisai Kristen” Calon Penerima Piala Oscar 2018


Film pendek “Watu Wote” (Kita Semua) menjadi kandidat penerima piala Oscar tahun 2018 ini.

Film pendek ini menceritakan pengorbanan Muslimin yang rela menjadi perisai untuk melindungi warga Kristen dari serangan teroris Al-Syabab.

Acara penyerahan piala tersebut akan diselenggarakan pada tanggal 4 Maret mendatang.

Kisah film pendek itu berlandaskan kisah nyata. Sekelompok Muslimin rela menjadi perisai warga Kristen dalam sebuah serangan teroris yang terjadi di Kenya. Warga Kristen itu pun berhasil selamat dari serangan teroris ini.

Serangan teroris tersebut terjadi terhadap sebua bus di Kenya.

Beberapa hari sebelum Krismas tahun 2015, sebua bus sedang mengangkut 100 orang yang sedang malaju menuju kota Mandra. Di tengah jalan, bus ini diserang oleh kelompok teroris Al-Syabab.

Film pendek hasil karya Katja Benrath dari sekolah media Hamburg terpilih sebagai kandidat piala Oscar pada saat ditayangkan di Nairobi.

Film pendek itu pun mengukit sejarah di Kenya sebagai film pendek terbaik.

Sebenarnya “Watu Wote” merupakan film hasil karya tahun 2016 sebagai syarat kelulusan dari sekolah media Hamburg.

Kota Los Angeles merupakan tuan rumah untuk penggelaran piala Oscar ke-90 tahu ini.

(Africa-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Film BBC Dorong Serangan ke Masjid London


Menurut pengakuan jaksa agung pengadilan London, pelaku penyerangan ke masjid Finsbury Park beberapa waktu lalu terpengaruh oleh sebuah film yang diproduksi oleh BBC.

Pada tanggal 19 Juni 2017 lalu, seorang sopir menabrakkan kendaraannya ke area masjid Finsbury Park dan menyebabkan beberapa jamaah salat menjadi korban. Menurut pengakuannya, ia melakukan serangan tersebut setelah menonton film “Three Daughters” yang ditayangkan oleh BBC.

Menurut catatan yang ditemukan dalam kendaraan tersebut, ia memiliki aksi-aksi kekerasan dan teroris.

Setelah menyaksikan film tersebut, menurut pihak kejaksaan, pelaku yang berusia 48 tahun itu berusaha keras untuk membunuh warga muslim lebih banyak. Aksi tersebut ia lakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi pemerintah dan menakut-nakuti warga muslim.

Dalam catatan itu, pelaku juga mengkritik dan memprotes wali kota London, Sadeq Khan, dan ketua Partai Buruh.

Pelaku serangan masjid Finsbury Park adalah ayah untuk 6 anak. Ia berimigrasi dari Bangladesh ke London ketika masih berusia 10 tahun.

Ia menolak seluruh tuduhan yang diarahkan kepada dirinya.

(Sky-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Yordania Gelar Lomba Film Pendek Bertemakan Palestina


Komisi Film Kerajaan Yordania akan menggelar lomba film pendek dengan tema “Kami Yerusalem”. Lomba ini akan diikuti oleh para produser dari Yordania dan negara-negara Arab.

Lomba tersebut bertujuan menggambarkan kisah dan sejarahkota kuno Arab tersebut dari sisi kebudayaan dan peradaban supaya dikenal oleh sejarah dan dunia.

Lomba film pendek tersebut juga bertujuan merefleksikan kekuatan budaya Yerusalem. Melalui lomba ini,para produser muda akan terdorong untuk memproduksi film-film pendek dengan tema perawan dan inovatif.

Syarat-syarat untuk mengikuti lomba ini adalah durasi film tidak lebih dari 7 menit dan dikemas dalam bentuk drama, animasi, atau pengalaman. Melihat syarat-syarat ini, film dokumenter tidak masuk kategori yang diperbolehkan ikut serta.

Film harus dibuat dalam Bahasa Arab atau Inggris. Selain kedua bahasa ini harus diterjemahkan. Film dikirimkan ke sekretariat panitia dalam bentuk DVD, Blue-ray, atau langsung dikirimkan ke email.

Tenggat waktu untuk mengirimkan film adalah 21 Januari 2018.

Dewan juri yang terdiri dari para ahli di bidang sinema, media, masalah sosial, dan politik akan menentukan para pemenang. Para pemenang akan diberikan hadiah dan penghargaan dalam sebuah acara resmi dan umum.

Dua film yang terpilih akan memperoleh hadiah. Hadiah pertama berjumlah sebesar 5.000 dolar Amerika dan hadiah kedua 2.150 dolar Amerika.

(Al-Dustur/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Arab Saudi Izinkan Bioskop Berdiri Maret Tahun Depan

Bioskop pernah beroperasi di negara Bani Saud itu pada 1960-an dan 1970-an.

Salah satu adegan dalam film Wajda garapan sutradara Haifa al-Mansyur dari Arab Saudi. Film ini bercerita soal perjuangan seorang gadis cilik untuk membeli sepeda. (Foto: Tobias Kownatzki / Razor Film)

Arab Saudi kemarin mengumumkan pencabutan larangan berdirinya bioskop di negara Kabah itu, telah berlaku puluhan tahun.

Melalui keterangan tertulis, Kementerian Kebudayaan dan Informasi Saudi menyatakan bioskop bakal diizinkan beroperasi di negeri Dua Kota Suci tersebut paling cepat awal tahun, untuk pertama kali dalam 35 tahun.

Menteri Kebudayaan dan Informasi Awad bin Saleh al-Awad bilang Komisi Media Audio Visual telah memulai proses pemberian izin bagi pengusaha ingin membuka bioskop. "Kami memperkirakan bioskop pertama beroperasi Maret 2018," katanya.

Saat ini, satu-satunya bioskop umum adalah sebuah IMAX berlokasi di Khobar, terletak di Scitech, sebuah pusat sains dan teknologi.

Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman memang tengah melakukan sejumlah reformasi liberal di Saudi.

Bioskop pernah beroperasi di negara Bani Saud itu pada 1960-an dan 1970-an. Namun lantaran muncul Revolusi Islam di Iran pada 1979 dan pengepungan atas Masjid Al-Haram di Kota Makkah pada tahun itu pula, memaksa pemerintah Saudi menyetop banyak kegiatan kebudayaan dan memberikan kewenangan lebih kepada kaum ulama Wahabi.

(Middle-East-Eye/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Pemeran Utama Film Wonder Woman Diduga Agen Mossad

Aktor Libanon Ziad Itani dibekuk Jumat pekan lalu atas tuduhan menjadi mata-mata Israel.

Surat kabar Al-Liwaa melaporkan di halaman depan pada 27 November 2017, aktris asal Israel adalah agen Mossad. (Al-Liwaa)

Gal Gadot, aktris asal Israel menjadi pemeran utama dalam film Wonder Woman diduga merupakan agen Mossad (dinas rahasia luar negeri Israel). Sangkaan itu dilontarkan surat kabar Al-Liwaa dari Libanon.

Al-Liwaa kemarin menerbitkan foto Gadot di halaman depan dan mengklaim namanya sebagai agen Mossad adalah Collette Vianfi. Dia dituding telah merekrut dan bekerja sama dengan aktor dari Libanon Ziad Itani.

Aparat keamanan Libanon membekuk Itani Jumat pekan lalu dengan tuduhan menjadi mata-mata Israel dan memasok informasi mengenai tokoh-tokoh politik di negaranya.

Melalui keterangan tertulis, Direktorat Jenderal Keamanan Negara bilang Itani ditangkap setelah berbulan-bulan aparat menyelidiki dan mengawasi kegiatan Itani di dalam dan luar Libanon.

Al-Liwaa menyebutkan Gadot alias Vianfi berencana menemui Itani di Beirut pekan ini, namun rencana itu dibatalkan setelah aktor tersebut ditahan.

Libanon melarang peredaran Wonder Woman lantaran pemeran utamanya Gadot merupakan aktris Israel. Keputusan ini berdasarkan sebuah undang-undang telah berlaku puluhan tahun, yakni melarang peredaran produk-produk dari Israel dan berhubungan dengan warga negara Zionis tersebut.

Gadot pernah dua tahun menjalani wajib militer di Israel setelah terpilih menjadi Miss Israel pada 2004.

(Al-Liwaa/Times-Of-Israel/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Soal Kontrovesi Film “Naura dan Genk Juara”, Berikut Statement Lembaga Sensor Film


Film ini film musikal (seperti Petualangan Sherina). Berkisah tentang rombongan anak-anak sekolah yang cerdas dan kreatif yang berkegiatan di sebuah hutan konservasi. Di tengah kegiatan itu ada 3 orang penjahat yg melakukan pencurian hewan dari kandang konservasi yg ternyata di dalangi si petugas penjaga konservasi itu sendiri.

Tiga orang penjahatnya bercambang dan bertampilan agak kasar, sebagaimana layaknya tampilan penjahat pada umumnya. Satu di antaranya memakai celana pendek bukan celana cingkrang. Oleh karena itu jauhlah dari gambaran saudara-saudara kita yang sering dipandang sebagai radikal/ teroris, karena jenggot dan model celananya.

Sebagai film setting Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim.bisa-bisa saja penjahatnya beragama Islam. Sama wajarnya jika dalam negara yang mayoritas penduduknya non muslim penjahat non muslim. (Seperti dalam film Home Alone misalnya)

Ketika si penjahat di tengah malam di hutan lagi ketakutan karena mengira ada hantu, salah satunya berdoa. Karena dia muslim dia bacanya doa Islam. Tapi yg dibaca salah ‘comot’, yaitu doa mau makan. Karena itu ditegur temannya, doanya salah, doa makan. Ketahuan penjahatnya muslim- ya karena dia baca doa itu, yang cenderung latah-latah juga. Tapi tidak ada penggambaran spesifik atau kesan penegasan bahwa muslim itu jahat.

Tidak bedanya jika ada film tentang kasus korupsi lalu koruptornya di dalam bui berdoa atau shalat, itu sama sekali tak berarti merepresentasikan Islam/umat Islam itu jahat. Bagi LSF, tidak terlihat adanya bagian yang secara jelas mendiskreditkan Islam?

Jika dihubung-hubungkan dg penista agama, rasanya terlalu jauh berspekulasi. Kita tahu kalo penjahatnya muslim pun ya hanya karena dia baca doa itu. Ketika akhirnya si penjahat terkepung, salah satunya memang membaca istighfar. Tetapi sekali lagi, bagi LSF, itu tdak berarti menggambarkan pelecehan dan penistaan terhadap Islam.

Untuk memahami film “Naura dan Genk Juara” ini kiranya memang perlu menonton langsung filmya.

(suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Geger Film 'Naura dan Genk Juara' Dituding Lecehkan Islam. Padahal Ini Yang Sebenarnya!!


Film anak-anak 'Naura & Genk Juara' menjadi salah satu film yang tengah mengisi layar bioskop saat ini. Namun ada kabar tak enak yang muncul terkait film tersebut belakangan.

Sejumlah tudingan menyebut, film 'Naura & Genk Juara' dinilai memiliki cerita yang melecehkan agama Islam. Duh!

Di media sosial, seorang netizen mengungkapkan adegan yang dinilai melecehkan tersebut. Salah satunya ada dalam adegan beberapa orang yang tengah beraksi hendak menculik tokoh anak-anak yang terlibat dalam cerita film yang disutradarai Eugene Panji tersebut.


Film 'Naura & Genk Juara' dinilai netizen menempatkan simbol-simbol Islam secara keliru terlebih disematkan pada tokoh antagonis dalam ceritanya.

Film ini dibintangi oleh penyanyi cilik Naura dan beberapa bintang cilik lainnya. Personel B3 Nola bersama penyanyi Shelomita turut ambil bagian meramaikan film anak-anak ini.

Sampai sejauh ini Eugene Panji dan beberapa orang yang terlibat dalam film tersebut masih belum bisa dimintai komentarnya mengenai tudingan itu.

Di sisi lain, salah seorang ibu menganggap adegan penculikan itu tidak menonjol. Mereka justru banyak menyoroti Naura yang sepanjang film memperlihatkan semangat mengajak kebaikan.

"Ramai soal film Naura. Sebagai orangtua yang sudah menonton film Naura sebelum ada pesan berantai itu, saya kaget. Karena saya yang mendampingi anak saya dan teman-temannya menonton film itu di Pondok Indah Mall, sama sekali tidak berpikir ke arah sana. Ingat ada adegan soal penculikan sambil menyebut takbir itu pun nggak. Yang justru diingat bagaimana serunya Naura dan teman-temannya menyelamatkan teman mereka yang diculik," kata ibu bernama Eny itu saat berbincang dengan detikHOT.

Menurut ibu yang berprofesi sebagai karyawan di perusahaan swasta itu, yang diingat justru penampakan iklan sepanjang film. Tak ada hal lain yang harus dikritik.

"Kalaupun memang yang diingat anak-anak dan memorable di otak mereka, penampakan Oki Jelly Drink yang muncul berkali-kali di film. Yang juga diingat anak-anak betapa film itu lucu, menginspirasi dan menyenangkan. Anak-anak bisa melihat bagaimana anak-anak di film itu membuat kreativitas untuk mengerjai para penculik dengan ide-ide penemuan mereka," kisahnya.

Eny menjelaskan, putrinya memang menunggu-nunggu film itu. Bagi dunia perfilman nasional, 'Naura & Genk Juara' juga bisa disebut sebagai oase di padang pasir.

Sementara di Instagram juga banyak penilaian yang bernada positif. "Seru banget film @nauradangenkjuara_themovie . Saat yang paling lucu itu yang pas @aku_naura ,@vickram_priyono ,dan kak @okkyjosh takut takutin trio licik pake senter. Ketakutan malah baca doa makan," tulis pengguna Instagram.

"Seru bgt filmnya ampe ngakak gilaaaaa..... Astaga filmnya juga menginspirasi😍😍" tulis yang lainnya.


Pesan Film 'Naura & Genk Juara' Murni tentang Anak-anak

Ini Trio Licik, Tokoh yang Dituding Melecehkan Islam

Sebuah komentar di media sosial yang dilayangkan netizen, menyebut film 'Naura & Genk Juara' melecehkan satu agama tertentu. Namun jauh sebelum isu tudingan ini muncul, film ini dikemas tanpa ada tujuan untuk menyudutkan pihak manapun.

Hal itu diungkapkan oleh film 'Naura & Genk Juara' yang diwakili oleh media relations film tersebut.

"Kami nggak memiliki motivasi untuk menyinggung siapapun. Film ini dibuat khusus dan murni pesannya untuk anak-anak," ujar Ridla selaku public relations 'Naura & Genk Juara' saat dihubungi detikHOT, Selasa (21/11/2017).

Film ini menceritakan tentang bocah perempuan bernama Naura. Oleh tempat ia bersekolah, Naura dikirim untuk mengikuti camp science dengan teman-temannya di sebuah kaki gunung.

Namun tujuan Naura dan teman-temannya untuk mengikuti lomba berubah manakala ia mengetahui ada oknum yang suka mencuri hewan.

Dikemas dalam cerita drama musikal sekaligus animasi, film ini dibintangi oleh Naura juga beberapa bintang cilik lain di antaranya Joshua Yorie Rundengan, Adyla Rafa Naura Ayu, Andryan Sulaiman Bima, Vikram Abdul Faqih Priyono, juga Totos Rasiti.

Film ini rilis akhir pekan lalu di bioskop.

(Detik-Hot/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Film Pengkhianatan G30S/PKI dan Fakta Sejarah

Setidaknya, ada lima ketidaksesuaian antara materi yang dikisahkan film G30S/PKI dengan fakta sejarah sebenarnya.

Adegan penyiksaan jenderal di film Pengkhianatan G30S/PKI.

Pada era Orde Baru (Orba), tiap tanggal 30 September, stasiun televisi nasional TVRI selalu menayangkan film Pengkhianatan G30S/PKI. Saat kali pertama rilis pada 1984, film ini bahkan wajib ditonton oleh para siswa SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas) di seluruh Indonesia.

Sejak Presiden Soeharto lengser pada 1998, film garapan Arifin C Noer itu berhenti ditayangkan TVRI. Itu terjadi atas desakan sebagian kalangan masyarakat dan pihak TNI AU, yang menganggap film itu tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya. Setidaknya, ada beberapa adegan di film itu yang berlawanan dengan fakta sejarah.


DN Aidit Perokok

Dalam suatu adegan pada film tersebut, digambarkan sosok pemimpin CC PKI (Comite Central Partai Komunis Indonesia), sebagai seorang perokok. Padahal kenyataannya Aidit bukan bukan seorang pecandu tembakau.

Alih-alih menggilai rokok, Aidit justru menganjurkan kawan-kawannya untuk meminimalisir rokok demi kesehatan finansial partainya. Dalam isi "Resolusi Dewan Harian Politbiro CC PKI" tertanggal 5 Januari 1959, Aidit menyerukan teman-temannya untuk menghentikan kebiasaan merokok atau setidaknya mengurangi ketergantungan pada rokok. Aidit mengatakan akan lebih bermanfaat jika uang untuk membeli rokok, dialihkan untuk dana Kongres ke-6 PKI.

Murad Aidit, adik DN Aidit, mengatakan bahwa dalam keluarga kami tak ada yang merupakan pecandu rokok. Begitu pula ayah kami pun tak pernah atau jarang sekali merokok. "Dalam film itu diperlihatkan seolah-olah DN Aidit merupakan pecandu rokok yang hebat. Aku dan teman-temanku selalu tersenyum kalau melihat adegan ini, karena DN Aidit merupakan orang yang tak pernah merokok," kata Murad dalam Aidit Sang Legenda.


Perlakuan Bengis terhadap Para Jenderal

Secara gamblang, film Pengkhianatan G30S/PKI melukiskan bagaimana para perwira tinggi Angkatan Darat (AD) yang diculik ke Lubang Buaya, digambarkan mengalami penyiksaan hebat. Tubuh mereka disayat-sayat dan diperlakukan secara biadab, sebagaimana dideskripsikan diorama yang terpampang di kompleks Monumen Pancasila Sakti, Jakarta.

Bisa jadi, gambaran itu terinspirasi dari laporan-laporan berita yang dimuat Berita Yudha pada 9 Oktober 1965. Koran milik tentara itu bahkan menyebut tentang para jenderal yang dicukil matanya serta alat-alat kelamin mereka dipotong oleh para aktivis Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani), sebuah organ perempuan yang menjadi bagian dari PKI.

Kenyataanya tidak seperti itu. Dalam laporan visum et repertum yang didapat sejarawan Ben Anderson dan diungkapkan dalam "How did the General Dies?" jurnal Indonesia, April 1987, disebutkan bahwa keadaan jenazah hanya dipenuhi luka tembak.

Dari hasil visum yang dilakukan tim yang terdiri dari dr. Lim Joe Thay, dr. Brigjen Rubiono Kertopati, dr. Kolonel Frans Pattiasina, dr. Sutomo Tjokronegoro dan dr. Liau Yan Siang itu dijelaskan tidak ada bekas penyiksaan seperti penyiletan, pemotongan alat kelamin atau pencungkilan mata. Semua organ tubuh para perwira tinggi AD itu utuh sama sekali.


Bung Karno Jatuh Sakit

Di film itu Presiden Sukarno dikisahkan tengah sakit keras. Bung Karno (yang diperankan oleh Umar Khayam) juga digambarkan selalu berjalan bolak-balik layaknya orang yang tengah kebingungan. Fakta sejarah yang sebenarnya Bung Karno kala itu sehat-sehat saja. Memang sempat ada isu beredar bahwa Bung Karno sedang sakit keras, namun kehadiran Si Bung dalam sejumlah kegiatan seremonial (seperti pembukaan Musyawarah Nasional Teknik di Istora Senayan Jakarta pada 30 September 1965) menafikan isu itu lebih jauh beredar.

Bung Karno baru benar-benar sakit setelah dijadikan tahanan rumah di Wisma Yaso, Jakarta. Perawatan yang tidak intensif membuatnya tutup usia pada Juni 1970.


Tarian Aktivis Gerwani

Salah satu adegan yang paling banyak diingat khalayak dari film itu adalah adanya "pesta besar" di Lubang Buaya lengkap dengan tarian-tarian erotis para aktivis Gerwani. Menurut penelitian Saskia Elionora Wieringa, sejatinya penggambaran itu merupakan sebentuk propaganda yang dilakukan oleh media-media cetak milik tentara yakni Berita Yudha dan Harian Angkatan Bersenjata.

Dalam penelitian yang kemudian dibukukan berjudul Penghancuran Gerakan Perempuan di Indonesia, Saskia mengungkapkan bahwa Gerwani sendiri, walau punya kaitan yang sangat dekat dengan PKI, tidak terlibat langsung dalam tragedi tersebut.

Dalam kesaksian Suharti, salah satu eks Gerwani yang dituliskan Saskia, Gerwani sejak awal 1965 memang sering berada di Lubang Buaya bersama sejumlah organisasi pemuda lain. Termasuk pemuda Nahdlatul Ulama (NU), Perwari, Wanita Marhaen, Wanita Islam dan Muslimat, untuk pelatihan dalam rangka persiapan konfrontasi dengan Malaysia.

Pun begitu dengan kesaksian Serma Bungkus, eks anggota Resimen Tjakrabirawa yang penculik para jenderal. Dalam buku Gerakan 30 September, Antara Fakta dan Rekayasa: Berdasarkan Kesaksian Para Pelaku Sejarah, Bungkus menyatakan bahwa tidak ada tarian atau pesta yang diiringi nyanyian-nyanyian di Lubang Buaya.


Peta di Ruang Kostrad

Ada pemandangan "unik" dan membingungkan dalam adegan yang menggambarkan Letnan Jenderal TNI Soeharto tengah memimpin operasi pemulihan keamanan pasca-terjadinya G30S di ruangan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Adalah peta Indonesia di ruangan tersebut jadi penyebabnya karena sudah memasukkan Timor Timur sebagai wilayah Indonesia. Sejarawan Asvi Warman Adam dalam Membongkar Manipulasi Sejarah: Kontroversi Pelaku dan Peristiwa menuliskan bahwa tahun 1965/1966 Timor Timur belum terintegrasi ke dalam NKRI. “Jadi peta yang ada di sana bersifat anakronis,” ujar Asvi.

(Historia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kekecewaan Sutradara Film Pengkhianatan G30S/PKI

Kecewa dengan film Pengkhianatan G30S/PKI, sutradaranya Arifin C. Noer ingin berhenti membuat film.

Arifin C. Noer, sutradara film Pengkhianatan G30S/PKI.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memerintahkan kepada jajaran TNI AD untuk nonton bareng film Pemberontakan G30S/PKI. Film ini sebenarnya telah dihentikan penayangannya sejak 30 September 1998 atas permintaan masyarakat dan keluarga besar TNI AU.

Film Pemberontakan G30S/PKI diproduksi oleh Produksi Film Nasional (PFN) yang dipimpin oleh Brigjen TNI Gufron Dwipayana, orang dekat Presiden Soeharto. Tokoh penting di balik film ini adalah sejarawan Nugroho Notosusanto. Dwipayana memilih Arifin C. Noer sebagai sutradara film yang awalnya berjudul Sejarah Orde Baru.

“Pak Dipo (panggilan Dwipayana) memilih Arifin karena Arifin ini dipandang sebagai orang yang independen. Dia tidak memiliki afiliasi dengan organisasi mahasiswa manapun atau organisasi masyarakat apapun,” ujar Jajang C. Noer, istri mendiang Arifin C. Noer, kepada Historia beberapa waktu lalu.

Arifin lahir pada 10 Maret 1941 di Cirebon. Dia menulis drama dan puisi sejak di Sekolah Lanjutan Pertama. Dia melanjutkan sekolah ke Solo dan bergabung dengan Himpunan Peminat Sastra Surakarta. Pada 1960, dia pindah ke Yogyakarta dan bergabung dengan Lingkaran Drama Yogya, kemudian masuk Teater Muslim. Setelah pindah ke Jakarta, dia mendirikan Teater Kecil. Pada 1972, naskah dramanya, Kapai Kapai memenangkan hadiah pertama sayembara penulisan naskah drama Dewan Kesenian Jakarta.

Arifin mulai terjun ke dunia film sebagai penulis skenario Pemberang pada 1971. Dia kemudian menulis skenario film Melawan Badai, Rio Anakku, Sanrego, Senyum di Pagi Bulan Desember, Kenangan Desember, dan Kugapai Cintamu.

Arifin menyutradarai film pertamanya, Suci Sang Primadona (1978) yang memberi Piala Citra untuk Joice Erna. Namanya melambung setelah menyutradarai film Serangan Fajar yang meraih penghargaan sebagai film terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 1982 dengan menyabet lima Piala Citra.

“Arifin kembali meraih gelar penulis skenario terbaik melalui film Pengkhianatan G30S/PKI,” tulis Suara Karya, minggu ketiga Agustus 1992.

Film Pengkhianatan G30S/PKI dikerjakan selama dua tahun dengan biaya terbesar saat itu, yaitu Rp800 juta. Setelah selesai, film ini ditayangkan dalam sidang kabinet dan semuanya setuju. Film berdurasi lebih dari tiga jam ini ditayangkan di bioskop dan TVRI sebagai tontonan wajib anak-anak sekolah dan pegawai pemerintah.

Ternyata, Arifin kecewa setelah melihat hasilnya. Dia mengungkapkan kekecewaannya kepada Eros Djarot, sutradara, penulis lagu, dan politisi. “Hingga menjelang turunnya Soeharto hanya ada satu versi untuk melihat peristiwa G30S, yakni versi film Pengkhianatan G30S/PKI garapan Arifin C. Noer, sebuah rekonstruksi visual yang agaknya dicomot langsung dari kepala Soeharto, superhero satu-satunya dalam film tersebut,” tulis Eros Djarot, dkk., dalam Siapa Sebenarnya Soeharto: Fakta dan Kesaksian Para Pelaku Sejarah G-30-S/PKI.

“Berbicara soal film yang sangat ‘luar biasa’ mengultuskan pribadi Soeharto sebagai tokoh penyelamat bangsa ini, saya jadi ingat Mas Arifin C. Noer. Betapa kecewanya Mas Arifin sebagai sang sutradara ketika melihat hasil akhir keseluruhan film yang dibuatnya sendiri itu. Sebab, berdasarkan pengakuannya, sebagai sutradara film ternyata dia telah dipaksa tunduk pada seorang sutradara politik yang bertindak sebagai pengarah film sesungguhnya,” kata Eros Djarot, sutradara film fenomenal Tjoet Nja’ Dhien (1988)

Setelah membuat film Pengkhianatan G30S/PKI, Arifin ingin berhenti membuat film. Mungkinkah karena kekecewaan terhadap film itu? Dia menyampaikan keinginannya itu dalam surat tanggal 10 Februari 1984 kepada Ajip Rosidi, sastrawan yang berdiam di Jepang pada 1980-2002. Ajip membalas surat itu pada 17 Februari 1984.

“Keputusan untuk tidak membuat film lagi tentu keputusan yang penting. Buat saya, juga mengagetkan. Sayang dalam surat itu kau tidak memberi alasan yang lebih terperinci. Kau mengatakan bahwa selama 5 tahun membuat film merupakan tahun-tahun yang percuma. Dari segi apa? Dalam arti apa?” tulis Ajip dalam buku kumpulan surat-suratnya, Yang Datang Telanjang.

Ajip memberikan penilaian terhadap film-film karya Arifin dan memintanya agar mempertimbangkan lagi keputusan untuk berhenti membuat film. Ajip menyebut bahwa Arifin sepertinya punya masalah dengan PFN (Produksi Film Negara).

“Baik sekali kau mempertimbangkan hubunganmu dengan PFN. Tetapi jangan hendaknya karena itu kau lantas memutuskan mau berhenti membuat film. Sebab, kalau begitu, maka dunia perfilman Indonesia akan terus hanyut dalam selera Indo –atau Cina,” kata Ajip yang berharap “filmmu akan membuat tradisi, atau baik disebutkan: melanjutkan tradisi film pribumi seperti yang dibuat oleh Usmar Ismail.”

Akhirnya, Arifin pun urung berhenti bikin film. Setelah Pemberontakan G30S/PKI, dia membuat film Matahari Matahari (1985), Biarkan Bulan Itu (1986), Taksi (1990), dan terakhir, Bibir Mer (1991). Film Taksi yang dibintangi Meriam Bellina dan Rano Karno terpilih menjadi film terbaik FFI 1990 dan menyabet enam Piala Citra.

Arifin C. Noer meninggal dunia pada 28 Mei 1995.

(Historia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: