Daftar Isi Internasional Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Tampilkan postingan dengan label ABNS HIDAYAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ABNS HIDAYAH. Tampilkan semua postingan

Seorang Pemuda Perancis Masuk Islam di Haram Suci Razavi


Astan News melaporkan, pemuda Perancis yang memeluk Islam di kantor Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi itu mengatakan, sejak kanak-kanak saya tinggal di bagian Timur Perancis dan sejak kecil saya sudah banyak berinteraksi dengan warga Muslim.

Menurut keterangan pemuda ini, keluarganya mempelajari banyak agama dan mazhab, dan masing-masing agama memiliki banyak kesamaan.

Ia menambahkan, saya banyak melakukan kunjungan kerja atau wisata ke negara-negara Timur Tengah dan negara Muslim, sehingga saya cukup mengenal agama Islam, saya menyadari banyak kesamaan antara Kristen dan Islam.

Pemuda Perancis ini mengaku telah melakukan banyak penelaahan tentang Islam dan Kristen. Menurutnya meski ia adalah seorang Kristen, namun ia tidak terlalu mendalami agamanya, oleh karena itu saya menemukan pandangan dan praktik kehidupan yang lebih baik dalam Islam dan saya memiliki pandangan positif tentang agama ini.

Ia melanjutkan, semua manusia berusaha menemukan kehidupan yang lebih baik dan dalam hal ini, Islam adalah sebuah agama kuat yang memberikan banyak arahan serta bimbingan untuk meraih kemajuan dan peningkatan diri.

"Meskipun masalah agama bagi saya adalah masalah yang penting, namun perkenalan saya dengan seorang perempuan Muslim Iran membantu saya menambah pengetahuan tentang Islam dan akhirnya saya memutuskan untuk memeluk Islam supaya mendapatkan kehidupan yang lebih baik," imbuhnya.

Mualaf asal Perancis ini menegaskan bahwa keputusannya masuk Islam sepenuhnya pribadi dan pernikahan adalah salah satu faktor yang mendorongnya menerima Islam.

Ia menerangkan, saya punya minat yang lebih besar pada Islam dan Syiah, dan saya berusaha menjadi manusia yang lebih baik dan lebih berguna.

Sehubungan dengan kuatnya serangan Barat terhadap Islam dan Muslim, pemuda Perancis itu menjelaskan, cara terbaik untuk melawan perang lunak musuh adalah menjadi berguna bagi diri dan orang lain, serta menunjukkan Islam hakiki dalam sikap dan perbuatan.

Ia menambahkan, hari ini adalah awal bagi saya dan saya memohon kepada Allah Swt agar ilmu pengetahuan dan pemahaman saya tentang Islam dan Syiah bertambah di tempat suci ini.

Di akhir acara yang digelar oleh Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi, pemuda Perancis itu mendapatkan bingkisan hadiah berupa satu jilid Al Quran dengan terjemahan bahasa Inggris, sejumlah buku dan bingkisan budaya.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Tiga Mualaf Baru di Filipina


Tiga wanita Filipina memeluk agama Islam dengan menghadiri Darul Quran Atase Kebudayaan Iran di Manila.

Menurut laporan IQNA dilansir dari humas atase kebudayaan kedutaan Iran di Manila, bersamaan dengan penyelenggaraan acara malam ke-23 Ramadhan, tiga wanita Filipina, Maryam alcano, Maricris Dungo, dan Luisa cruse, secara resmi memeluk Islam dengan hadir di Darul Quran atase.

Acara ini terselenggara dengan dihadiri oleh Hujjatul Islam Khosrow Panah, Kepala Institut Hikmat dan Filsafat, Akbari, Kepala Kolega Al-Mustafa Cabang Manila, Mohammad Jafari Malek, Atase Kebudayaan Iran di Manila dan sejumlah besar muslim dan warga Iran yang mukim, dan wanita non-muslim memeluk Islam dengan membaca dua kalimat syahadat dan memilih nama-nama Maryam dan Hamidah untuk dirinya.




(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Remaja 19 Tahun Jerman dan Kisah Mualafnya


Max Klein, seorang remaja 19 tahun asal Jerman, telah memeluk Islam selama bertahun-tahun. Ia telah menerima ini dengan segala konsekuensinya.

Menurut laporan IQNA dilansir dari atase kebudayaan Iran di Jerman, sebelum dimulainya bulan Ramadan, umat Islam di wilayah "Wendland" Jerman membuka masjid besar pertama di daerah itu untuk mengumpulkan orang-orang mukmin dari pelbagai kebangsaan untuk salat Jumat di masjid ini. Di antara muslim yang menghadiri pembukaan masjid adalah Max Klein, seorang pelajar Jerman berusia 19 tahun. Dia telah lama memeluk agama Islam.

Gudang bangunan tua itu tidak bisa dikenali. Chandelier atau lampu gantung menggantung dari langit-langit dan dindingnya menjadi putih. Kaum Muslim salat dalam shaf. Dalam acara pembukaan, hadir Max Klein, seorang remaja berjenggot pirang dan mengenakan topi Islami pada rambutnya. Dia mengenal Islam ketika dia secara sukarela bekerja dengan para pengungsi, ia memutuskan untuk menjadi seorang muslim dan menerima masalah ini dengan segala konsekuensinya.


Ramadan Ketiga

“Tuhan mengutus kamu untuk membantu kami.” Ini adalah kalimat yang membuat dia masuk Islam. Saat itu, dia berumur 17 tahun. Kata-kata itu adalah ucapan seorang guru bahasa Inggris dari Lebanon yang telah mengajukan permohonan suaka di Jerman. Max Klein aktif di Partai Hijau dan membantu pencari suaka. Remaja berusia 19 tahun ini juga orang yang berbeda, bahkan dalam kehidupan profesional. Dia sedang belajar menjadi asisten gigi, profesi yang kurang populer di Jerman. Max menekankan bahwa bosnya tidak memiliki masalah dengan kemuslimannya. Pemuda itu berkata: “Mereka hanya mengkhawatirkan saya selama Ramadan.” Ini adalah ketiga kalinya Ramadan bagi Max.

Max membantu para pengungsi ketika dia menjadi seorang pelajar, bahkan dalam 380 jam setiap bulan, di samping sekolah: "Kali ini adalah waktu yang luar biasa bagus." Orang-orang muslim menyebut kampnya sebagai penolong. "Ini adalah nama Islam saya," katanya. Mungkin Anda bertanya pada diri sendiri mengapa seorang pemuda Jerman cenderung ke Islam. Dia tidak bisa menjelaskan dengan rinci, mungkin itu adalah keyakinan yang mendalam dan kepercayaan tanpa syarat pada Tuhan yang ada pada banyak pencari suaka yang memikatnya. "Orang yang merubah agama mereka dianggap teroris," kata Max. Ada beberapa laporan tentang keyakinan damai muslim. Sementara persahabatan dengan tetangga dan membantu mereka adalah salah satu aturan dasar Islam.


Program Telepon Salat

Menanggapi pertanyaan tentang apa yang telah berubah dalam kehidupan sehari-hari dengan menerima agama baru, ia berkata: "Segalanya berubah, bahkan teman-teman kalian meninggalkan Anda." Kehidupan sehari-harinya dibentuk oleh lima salat setiap hari. Waktu salat ia sebut sebagai program telepon. Max tidak berbicara banyak tentang kemuslimannya dengan ayahnya. Ibunya terkejut pada awalnya. Menurutnya, kesalahpahaman tentang perilaku sebagian muslim membuat banyak orang tidak tertarik dengan Islam: "Menurut Alquran, pria dan wanita sama di mata Tuhan, dan ini tidak dipraktekkan di banyak negara Muslim."

Michael Kiefer, seorang sarjana Islam di Universitas Osnabrück di Jerman, mengatakan tentang perubahan dalam agama: "Motivasi untuk mengubah agama sangat berbeda. Sejatinya, alasan kecenderungan ke Islam tidak diketahui, dan setiap orang memiliki alasan tersendiri untuk mengubah agama. Misalnya, jika seorang non-muslim ingin menikahi seorang wanita muslim, ia perlu mengubah agamanya. Beberapa orang menemukan Islam dalam mencari mistisisme. Yang lain mencari struktur atau masyarakat baru. Hukum Islam jelas dan mendorong beberapa orang Eropa yang lelah dengan dunia Pasca modernisme. "

Poin yang perlu diperhatikan dalam pembicaraan Kiefer adalah: "Seseorang yang mengubah agama mereka, melakukan tugas-tugas keagamaan mereka jauh lebih akurat daripada muslim lainnya." Dia tidak menganggap kecenderungan ke Islam dalam arti radikalisasi. Dari sudut pandangnya, yang perlu dikhawatirkan adalah ketika kelompok-kelompok tertentu mencoba meradikalisasi orang-orang ini. Tetapi ini tidak ada hubungannya dengan Islam. "Kami menempatkan umat muslim di bawah mikroskop," kata Max. Muslim selalu diawasi, dan untuk alasan ini, ia telah memutuskan untuk beramal tentang perubahan agama secara transparan. Max diterima di komunitas barunya. "Saya telah kehilangan teman-teman lama dengan keputusan ini, tetapi saya telah menemukan teman-teman baru," katanya.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Seorang Pemuda Australia Peluk Islam di Haram Suci Razavi


Seorang pemuda asal Australia mengucapkan dua kalimat syahadat di kompleks Makam Suci Imam Ridha as dan memeluk agama Islam.

Astan News melaporkan, James Lee Boardman, 34 tahun, pemuda asal Australia yang saat ini sedang menempuh studi di jurusan Teknik Informatika, setelah melakukan penelaahan dan diskusi dengan sejumlah pakar Islam, selama lima tahun, akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam dan mazhab Syiah. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat di kantor Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi.

Terkait keputusannya itu, Boardman menuturkan, saya mempelajari banyak buku tentang Islam dan Syiah, dan setelah membandingkan dengan agama-agama lain, akhirnya saya menyadari bahwa hakikat yang nyata terdapat dalam Islam dan saya menemukan apa yang saya cari selama bertahun-tahun di dalam agama ini.

Menurut Boardman, salah satu kewajibannya setelah memeluk Islam adalah mengenalkan ajaran agama ini dengan benar kepada orang lain.

“Di sebagian besar negara dunia, terbentuk gelombang besar anti-Islam, dan masalah ini berujung dengan munculnya propaganda negatif sehingga mencegah pengenalan Islam hakiki kepada masyarakat dunia,” ujarnya.

Pemuda Australia itu menambahkan, kurangnya pemahaman yang benar tentang Islam mendorong kita untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait agama ini dan menyaring informasi benar dan tidak benar yang mereka terima.

Lebih lanjut Boardman menerangkan, di Australia, sulit untuk mendapatkan informasi dan pemberitaan yang benar tentang Islam, dan tugas saya untuk memeranginya dan mengenalkan Islam hakiki kepada orang lain.

Tidak banyak perbedaan antara Islam dan Kristen, katanya, namun karena Injil beberapa kali mengalami revisi dan pandangan pribadi beberapa orang masuk di dalamnya, oleh karena itu kitab tersebut telah menyimpang. Ini menjadi alasan kuat untuk menerima Islam hakiki dan ayat-ayat beserta tafsir Al Quran.

Ia melanjutkan, Islam adalah penyempurna agama Nabi Isa as dan saya percaya apa yang dibawa beliau telah disempurnakan oleh Nabi Muhammad Saw, dan realitasnya dapat dikatakan bahwa Islam adalah penyempurna agama-agama terdahulu.

Boardman yang mengganti nama menjadi Ali setelah masuk Islam mengatakan, pilihan saya mengganti nama menjadi Ali disebabkan tokoh besar Ali bin Abi Thalib as. Beliau begitu banyak memberi pengaruh dalam Islam dan ia adalah seorang komandan paling membanggakan dalam Islam.

Mualaf asal Australia itu menilai kompleks Makam Suci Imam Ridha as sebagai maha karya seniman dan arsitektur Muslim.

“Pemikiran dan seni yang digunakan di tempat suci ini menunjukkan nurani bersih yang menjadi sumber kecintaan pada keluarga Nabi Muhammad Saw dan bukti keyakinan pada Islam dalam akidah mereka,” imbuhnya.

Di akhir acara, pemuda Australia itu mendapat hadiah bingkisan budaya termasuk Al Quran berbahasa Inggris dari Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

31 Non-Muslim Memeluk Islam di Haram Suci Razavi


Kepala Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi mengabarkan, 31 orang non-Muslim dan wisatawan asing, memeluk agama Islam di kompleks Makam Suci Imam Ridha as di tahun 1396 HS (berakhir Maret 2018).

Astan News melaporkan, Sayid Mohammad Javad Hasheminejad mengatakan, jumlah orang yang memeluk Islam di tahun 1393 dan 1394 HS, sembilan orang, sementara di tahun 1395 HS sebanyak 30 orang.

Menurutnya, agama yang dianut orang-orang itu sebelumnya adalah Kristen, Buddha dan beberapa bahkan atheis.

"Para wisatawan asing itu sebagian besar berasal dari negara-negara Asia, Eropa dan Afrika seperti Jerman, Ukraina, Italia, Cina, Filipina dan yang lainnya. Mereka memutuskan memeluk Islam setelah melakukan pengkajian mendalam tentang ajaran Islam dan berdialog dengan pakar agama," tuturnya.

Ia menambahkan, para mualaf tersebut menilai Islam sebagai agama yang membebaskan, dan menerimanya secara rasional dan penuh kecintaan, dan mereka mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan Imam Ridha as.

Kepala Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi menerangkan, di akhir acara biasanya seluruh mualaf itu mendapatkan hadiah khusus termasuk Al Quran dengan berbagai bahasa terjemahan, paket tabarruk, buku pengenalan Islam dan surat pengakuan masuk Islam.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Perempuan Hungaria Peluk Islam di Haram Suci Razavi


Di awal tahun baru Iran, 1397 HS (berakhir Maret 2018) seorang perempuan Hungaria mengucapkan dua kalimat syahadat di kompleks Makam Suci Imam Ridha as.

Astan News melaporkan, seiring dengan tibanya tahun baru 1397 HS dan musim semi, Andrea Marchand, perempuan Kristen asal Hungaria memutuskan untuk memeluk agama Islam dan mazhab Syiah.

Sehubungan dengan keputusannya itu ia mengatakan, saya lahir di sebuah keluarga penganut Kristen Protestan yang taat dan sejak masa remaja memiliki banyak pertanyaan seputar agama Kristen yang tidak saya temukan jawabannya dan masalah ini menyebabkan saya frustrasi.

Ia menambahkan, mengingat keluarga saya adalah salah satu yang berpengaruh di gereja dan keputusan saya bertentangan dengan nilai-nilai Kristen, maka perlahan-lahan saya dijauhi oleh mereka dan karena itulah saya bepergian ke Turki.

Menurutnya, delapan tahun secara sembunyi-sembunyi saya mempelajari Islam dan awal perkenalan saya dengan Islam adalah sebuah masjid dan kerja budaya di dalamnya.

Mualaf perempuan ini melanjutkan, banyak buku yang saya pelajari dan jawabannya saya temukan dalam Islam, dan untuk mempelajari lebih dalam tentang Islam, saya belajar bahasa Turki Istanbuli dan menjalin hubungan lebih dalam dengan orang Islam.

Marchand menyebut peristiwa Karbala dan Asyura sebagai titik awal yang menjadi daya tarik kepada mazhab Syiah.

“Ketertindasan Sayidah Zahra dan Imam Ali as menimbulkan kecintaan saya kepada Ahlul Bait as dan memilih mazhab ini,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, saya menanggung banyak kesulitan di jalan ini dan Islam memang layak diperjuangkan. Meski saya dibuang dari keluarga, namun Nabi Muhammad Saw dan Ahlul Bait as adalah bagian dari keluarga saya dan saya merasa mereka lebih dekat dari keluarga saya sendiri.

Perempuan asal Hungaria itu menjelaskan, untuk menjalin hubungan dengan Imam Ridha as, sebelum berangkat ke Mashhad, saya terlebih dahulu mempelajari perjalanan hidup Imam Ali bin Musa Al Ridha as untuk mengenal lebih dalam tentang beliau.

“Saya berharap bisa mengenal lebih dalam tentang Ahlul Bait as dan Imam Ridha as dan menjadikan mereka sebagai teladan dan pembimbing dalam kehidupan saya dan bisa memperkuat akidah saya,” pungkasnya.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Emirat Saksikan Lebih Dari 3 Ribu Orang Masuk Islam


Pada tahun 2017 lalu, lebih dari 3 ribu orang menyatakan masuk Islam di Emirat Arab.

Mereka yang telah menyatakan masuk Islam ini berasal dari aneka ragam etnis dan suku.

Mereka telah menyatakan masuk Islam di lembaga amal jariah dan kemanusiaan Jami’ah Darul Birr melalui sebuah ritual khusus.

Menurut penuturan Rasyid Ak-Junaini selaku ketua lembaga, lebih dari 2.785 menyatakan masuk Islam di pusat lembaga tersebut yang terletak di Dubai. Sementara itu, 229 orang menyatakan masuk Islam di kantor cabang lembaga yang terletak di Ra’sul Khaimah.

Jami’ah Darul Birr dibentuk pada tahun 1978 dengan tujuan untuk menyebarkan ajaran Islam.

Menurut Al-Junaini, lembaga ini menggelar program pengetahuan di sepanjang tahun guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Islam.

Seluruh program lembaga Jami’ah Darul Birr terbuka umum untuk kalangan wanita dan pria yang telah menyatakan masuk Islam.

“Mereka yang baru masuk ini berasal dari 69 etnis dan enam benua. 17 orang berasal dari Asia, 15 orang dari Afrika, 27 orang dari Eropa, 2 orang dari Amerika Utara, dan 7 orang berasal dari Amerika Selatan dan Australia,” ujar Al-Junaini.

“Dalam rangka melaksanakan tugas suci, tahun lalu lembaga kami telah menggelar orasi kebudayaan dan keagamaan untuk warga asing sebanyak 3.798 buah orasi,” lanjut Al-Junaini.

(About-Islam/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Artis India Menyatakan Masuk Islam


“Saya sangat bangga telah memilih Islam sebagai agama saya.”

Demikian pernyataan tersebut ditegaskan oleh Dipika Kakar, artis India yang telah menyatakan masuk Islam baru-baru ini.

“Keputusan ini telah saya ambil sendiri dan dengan kerelaan penuh. Untuk itu, tidak ada lagi pertanyaan sulit tentang keputusan saya ini,” ujar Dipika kepada Times of India.

Dipika Kakar telah menyatakan memeluk agama Islam di permulaan tahun ini.

“Saya sangat bangga dengan pilihan ini. Saya lakukan semua untuk diri saya dan demi kebahagiaan diri saya,” ujar Dipika.

Dipika Kakar bukanlah artis pertama India yang telah menyatakan masuk Islam.

Di permulaan tahun 2014 lalu, Monica, seorang artis tenar dan muda India, juga telah lebih dahulu menyatakan memeluk agama Islam.

Setelah masuk Islam, Monica mengenakan hijab dan menyatakan keluar dari dunia perfilman.

Sekitar 180 juga warga muslim berdomisili di India, sebuah negara dengan mayoritas penganut agama Hindu.

(About-Islam/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Seorang Pemuda Cina Masuk Islam di Haram Suci Razavi


Seorang pemuda Cina memeluk agama Islam dan memilih Syiah sebagai mazhabnya di Haram Suci Razavi setelah mengucapkan dua kalimat syahadat.

Astan News melaporkan, Chuan Yang dalam sebuah acara yang digelar oleh Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi, mengucapkan dua kalimat syahadat dan memutuskan memeluk agama Islam.

Saat diwawancarai, Chuan Yang mengatakan, saya tinggal di kota Tianjin dan kota kecil ini banyak ditinggali warga Muslim. Saya sering bermain dengan mereka saat masih kanak-kanak dan saya sangat menyukai cara hidup dan ajaran agama mereka.

Terkait motivasinya memeluk agama Islam, Chuan Yang menuturkan, saya berharap bisa mendapat makrifat lebih banyak tentang Islam dan makrifat ini bisa saya sebarkan kepada yang lain.

Ia menerangkan, saya sangat gembira memeluk sebuah agama dan meyakini ajaran-ajaran samawi Islam dan saya berharap seiring berlalunya waktu dan penelaahan yang lebih dalam, pengetahuan sayapun akan lebih luas.

Chuan Yang menambahkan, saya beberapa kali mengunjungi Iran dan Haram Suci Razavi, saat pertama kalinya saya mengunjungi Haram Suci Razavi, saya takjub dengan kemegahan dan keagungan arsitektur kompleks Makam Suci Imam Ridha as dan daya tarik spiritualnya begitu mempengaruhi saya.

Di akhir acara, surat pernyataan masuk Islam beserta sejumlah hadiah ditambah beberapa buku diberikan kepada mualaf asal Cina itu oleh Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Di Malam Kesyahidan Sayidah Fatimah, Perempuan Asal Virtuoso Inggris Peluk Islam


Di malam kesyahidan Sayidah Fatimah Zahra, seorang perempuan virtuoso asal Inggris memeluk agama Islam di kantor Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi.

Astan News melaporkan, di awal acara, Kepala Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi mengucapkan belasungkawa atas hari kesyahidan Sayidah Fatimah Zahra dan menuturkan, mengingat bersamaannya waktu dan lokasinya di tempat suci, maka pilihan besar ini tidak diragukan bersumber dari bantuan dan perhatian Ahlul Bait as.

Hassan Gholampour menambahkan, Islam adalah agama yang dibutuhkan setiap manusia dan banyak orang yang masih belum menemukan dan belum mencarinya.

Menurutnya, dalam ajaran Islam, orang yang baru masuk Islam atau mualaf layaknya bayi yang baru dilahirkan, bersih dari segala dosa dan kekorotan jiwa, dan anda saat ini seperti seorang bayi yang baru lahir dan mendapat perhatian khusus dari Tuhan.

Perempuan yang baru masuk Islam itu sedang menyelesaikan studi S3 seni Islam-Iran jurusan naskah tulisan tangan dan kajian Shahname. Ia mengatakan, setelah bertahun-tahun meneliti dan mengkaji serta menjauhi segala bentuk fanatisme, akhirnya saya menyadari bahwa Islam adalah agama terbaik dan terlengkap.

Lebih lanjut ia menjelaskan, untungnya sebagian besar dosen saya mengakui bahwa Islam bukanlah agama kekerasan dan teror, dan banyak dari mereka yang terpengaruh budaya, agama dan arsitektur Islam.

Menurut virtuoso Inggris itu, Islam adalah agama yang pengaruhnya luas di seluruh dunia dan mampu menyebarkan pemikiran, keyakinan dan nilai-nilainya di tingkat global dan masyarakat, dan mampu menciptakan peradaban agung dan luar biasa di kawasan yang luas di dunia ini.

Ia juga menyinggung serangan Barat terhadap Muslim dan menuturkan, sungguh disayangkan sebagian besar negara Eropa menerapkan kebijakan keras terkait penggunaan hijab dan pakaian wanita, dan menekan Muslim.

Perempuan Inggris itu menjelaskan, akan tetapi di tengah seluruh tekanan ini saya tetap memilih berhijab karena saya yakin kepada Tuhan.

Ia menilai arsitektur Masjid Goharshad penuh dengan tanda keagungan seniman Muslim dan menerangkan, seni Kashikari, Aynehkari dan kaligrafi bangunan ini merupakan manifestasi seni asli Muslim yang mewakafkan karyanya untuk agama dan Islam.

“Tentang Imam Ridha as, saya hanya melakukan kajian yang terbatas, namun saya sangat ingin mempelajari lebih jauh tentang beliau,” pungkasnya.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Seorang Pemuda Meksiko Masuk Islam di Haram Suci Razavi


Seorang pemuda Meksiko mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk agama Islam di Makam Suci Imam Ridha as.

Astan News melaporkan, Aaron Torres, pemuda Meksiko itu menyebut alasan utamanya memeluk Islam adalah budaya Iran dan Islam yang kaya. Menurut pengakuannya, Torres melakukan penelaahan selama enam bulan dan menjalin hubungan dengan sejumlah Muslim untuk menambah informasi dan pengetahuannya tentang Islam dan meraih keyakinan dan ketetapan hati.

Terkait meningkatnya serangan media-media Barat terhadap Islam dalam beberapa tahun terakhir, Torres menuturkan, saya tahu dan sadar sepenuhnya tentang propaganda ini dan saya memahami dengan baik batas antara teroris dan Islam, serta perbedaan antara ajaran Islam dengan agama-agama lain, oleh karena itu saya tidak ragu dengan pilihan saya dan saya tidak terpengaruh propaganda negatif tentang Islam yang disebarkan secara luas di dunia.

Pemuda Meksiko itu menambahkan, agama Islam adalah pesan dari Tuhan yang disampaikan kepada umat manusia lewat nabi-nabi-Nya. Agama ini sarat ajaran perdamaian dan persaudaraan, dan perintah-perintahnya berlandaskan rasionalitas dan jauh berbeda dengan apa yang digambarkan oleh media-media Barat.

Ia menjelaskan, bayangan saya sebelumnya adalah, Islam merupakan agama yang penuh dengan kekerasan, teroris dan kejumudan, akan tetapi setelah banyak mempelajari dan menelaah, gambaran saya tentang Islam berubah dan saya menyadari bahwa Islam adalah agama yang paling sempurna dan ajaran-ajarannya membawa pesan perdamaian dan persaudaraan.

Torres menegaskan, setelah kembali ke negara saya, saya memutuskan untuk mengenalkan Islam kepada yang lain dan mendakwahkan agama ini. Saya akan menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan bahasa yang sederhana.

Aaron Torres yang mengganti nama menjadi Sajjad setelah masuk Islam itu menuturkan, sebagai orang Meksiko saya gembira bisa berkunjung ke negara seperti Iran dan memeluk Islam di tempat suci penuh nuansa maknawi ini.

Mualaf asal Meksiko itu mendapat surat pengakuan masuk Islam dan sejumlah bingkisan budaya dari Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Jadi Mualaf, Politisi Partai Anti-Islam Jerman Ini Lepas Jabatannya


Seorang politisi Jerman dari Partai Alternatif Deutschland (AfD) yang terkenal dengan anti-Islam memutuskan keluar setelah ia menjadi mualaf.

Media Inggris melaporkan, Arthur Wagner mengundurkan diri dari jabatannya di negara bagian Brandenburg Timur namun tetap menjadi anggota partai tersebut.

AfD, partai asal Wagner, mengklaim bahwa Islam tidak sesuai dengan konstitusi Jerman dan menginginkan pelarangan menara masjid dan burka penutup wajah.

AfD merupakan partai terbesar ketiga di parlemen negara itu setelah pemilihan umum September lalu.

Partai tersebut mengatakan bahwa hak tersebut merupakan hak konstitusional kebebasan beragama, terlepas dari Wagner yang memilih menjadi mualaf.

Daniel Friese, juru bicara partai tersebut, mengatakan kepada Berliner Zeitung, mencatat bahwa Wagner telah mengundurkan diri dari dewan tersebut dua minggu lalu.

Wagner mengundurkan diri pada tanggal 11 Januari dari dewan negara atas kemauannya sendiri.

“Baru setelah itu diketahui bahwa dia telah masuk Islam,” Friese menambahkan.

Wagner menolak berkomentar mengenai keputusannya menjadi mualaf. “Dia tidak mau berbicara dengan pers. Dia yakin ini adalah urusan pribadi,“ kata juru bicara partai tersebut.

Harian Jerman Tagesspiegel melaporkan pada hari Rabu bahwa Wagner, yang bergabung dengan AfD tak lama setelah didirikan pada tahun 2013, sebelumnya telah aktif dalam kelompok yang membantu pengungsi.

(Tages-Spiegel/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Seorang Orientalis Jerman Masuk Islam di Haram Razavi


Seorang peneliti sekaligus orientalis asal Jerman memeluk agama Islam di Makam Suci Imam Ridha as.

Astan News melaporkan, Yunus, mualaf asal Jerman di sela acara pengucapan dua kalimat syahadatnya di Haram Suci Razavi mengatakan, sejak masa remaja saya sangat tertarik untuk mempelajari budaya Timur dan Muslim, dan saya banyak melakukan penelahaan terkait hal ini. Saya menghabiskan waktu enam tahun untuk mengenal Muslim berbahasa Farsi dengan lebih baik.

Pemuda Jerman itu menjelaskan, di negara saya banyak orang yang kehilangan hakikat wujudnya dan berusaha mencari harta berharga yang hilang itu dan saya seperti juga mereka, secara tidak sengaja sedang berupaya menemukan hakikat itu.

Yunus menambahkan, keyakinan terhadap keesaan Tuhan, kenabian Muhammad Saw dan seluruh nabi besar Ilahi yang sejak dimulainya penciptaan selalu bersama umat manusia dan selalu membimbing mereka ke jalan yang benar, adalah argumen yang terang atas pilihan saya ini dan saya sangat yakin dengan pilihan ini.

Ia melanjutkan, saya tinggal di sebuah negara yang hanya sedikit dari masyarakatnya yang mengikuti ajaran Injil dan menurut keyakinan saya, mereka hidup di dunia tanpa motivasi dan harapan, dan hal ini menyebabkan keputusasaan bagi mereka.

Mualaf Jerman itu menegaskan, sementara mengikuti agama yang ajaran-ajarannya berlandaskan tauhid, kenabian dan keadilan, tidak akan pernah membuat seorang manusia putus asa dan putus harapan.

Yunus mencoba menggambarkan perasaannya saat hadir di Makam Suci Imam Ridha as dan menuturkan, saat-saat saya hadir di tempat suci ini, di Makam Suci Imam Ridha as, saya merasakan ketenangan yang luar biasa. Dengan segenap wujud saya mengikatkan hati saya pada langit Wilayah (kepemimpinan) atas Imam Ridha as dan saya berharap dapat kembali menjadi tamu beliau kelak.

Sayid Mohammad Javad Hasheminejad, Kepala Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi dalam kesempatan itu mengucapkan selamat kepada pemuda Jerman tersebut dan mengatakan, hari ini banyak penduduk dunia yang kehilangan hakikat wujudnya dan selalu berusaha mencarinya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, banyak dari mereka yang mencarinya di tengah materi dan banyak yang mencarinya di tengah kelezatan dunia yang cepat berlalu itu, padahal iman kepada Tuhan dapat merubah kehidupan seseorang dan perhatian kepadanya dapat membangkitkan fitrah pencarian Tuhan pada diri seseorang.

Di akhir acara, Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi memberikan hadiah spesial kepada pemuda Jerman tersebut beserta surat pernyataan masuk Islam.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Pemuda Irlandia Peluk Islam di Haram Suci Razavi


Seorang pemuda Irlandia mukim London, Inggris memeluk Islam dan memilih Syiah sebagai mazhabnya dalam sebuah acara yang digelar di Haram Suci Razavi.

Astan News melaporkan, Desmond Burn, pemuda Irlandia yang tinggal di kota London, Inggris mengenal Islam dalam kunjungannya ke Iran dan setelah mempelajari sumber-sumber Islam ia memutuskan memeluk agama Ilahi ini.

Mualaf yang mengganti namanya menjadi Reza ini menyebut alasannya memeluk Islam karena daya tarik agama ini.

"Saya berharap dapat memperoleh makrifat tentang Islam dan Syiah lebih dalam," ujarnya.

Ia yang berprofesi sebagai insinyur dan desainer konstruksi ini menyebut Haram Suci Razavi penuh dengan suasana spiritual.

Menurutnya, seni Islam dan Iran punya ruh dan membuat setiap orang yang menyaksikannya tertarik.

Kepala Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi dalam kesempatan itu menuturkan, dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan semakin menyebarnya media sosial dan internet, banyak pencari kebenaran dari seluruh penjuru dunia tertarik untuk mengenal Islam.

Sayid Mohammad Hasheminejad menyinggung surat Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar untuk pemuda Eropa dan Amerika.

Ia menjelaskan, musuh Islam berusaha keras untuk menggambarkan agama ini sebagai agama berbahaya dan penuh kebencian, namun gagal meraih tujuannya.

Hasheminejad menegaskan, Islam adalah agama kasih sayang dan saya berharap kaum muda mendapatkan kesempatan lebih besar untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan mengenal dan mempelajari agama ini lebih dalam.

Di akhir acara, Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi menghadiahkan satu jilid Al Quran terjemahan bahasa Inggris, surat pengakuan masuk Islam dan beberapa buku bertema akidah islam dan mazhab Syiah, serta bingkisan budaya dan tabarruk untuk pemuda mualaf itu.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Mualaf Finlandia: Saya Temukan Ketenangan Jiwa Dalam Islam


Seorang pemuda Finlandia yang baru masuk Islam menjelaskan alasan utamanya memeluk agama Ilahi ini. Menurutnya, daya tarik agama Islam dan ketenangan jiwa merupakan alasan asli baginya untuk memeluk Islam.

Astan News melaporkan, pemuda Finlandia itu hari Sabtu (2/12) mengucapkan dua kalimat syahadat di kantor Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi dan memilih Syiah sebagai mazhabnya.

Pemuda yang setelah masuk Islam mengubah namanya menjadi Reza itu menjelaskan perasaannya setelah menjadi Muslim, bayangan saya soal Islam sebelumnya sangat umum dan saya tidak punya pengetahuan yang cukup terkait agama ini, akan tetapi atas dasar pilihan ini pandangan saya tentang Islam berubah dan saya merasa semakin dekat dengan realitas kehidupan.

Ia menambahkan, saya seorang guru dan murid-murid saya banyak yang berbeda keyakinan dengan saya di sekolah, dan hal itulah yang membuka kesempatan bagi saya untuk mengenal Islam.

Menurut pengakuan Reza, alasan utama ia memilih Islam adalah perasaan internalnya dan menuturkan, perasaan khusus terkait agama ini awalnya tidak saya miliki, namun ketika menyaksikan dari dekat hukum fikih dan perintah agama, saya merasa sangat ingin tahu dan rasa itu mendorong saya menemukan jawaban-jawaban dengan melakukan penelaahan.

Pemuda mualaf ini menyebut Islam sebagai agama Tuhan yang paling sempurna dan mengatakan, ketika saya mulai mengenal Al Quran saya langsung tertarik dengan kitab suci itu sehingga terdorong untuk memahami maknanya, karena itu saya mempelajari terjemahan Al Quran dan sangat terpengaruh.

Ia menerangkan, saat ini saya merasa senang, sangat ringan dan saya berusaha dengan membaca buku dan artikel saya bisa mengenal lebih dalam Islam dan mengenal pandangan-pandangan tokoh-tokoh Islam.

Menurut Reza, Finlandia selalu menyambut imigran dan warganya bebas memilih keyakinan agama apapun.

"Jika seseorang punya keinginan untuk menjadi Muslim, saya akan membantunya sampai ia secara sadar memilih jalan yang benar dan hidup dengan ketenangan batin di tengah dunia yang penuh gejolak dan gegap gempita ini," pungkasnya.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Perempuan Australia Peluk Islam di Haram Suci Razavi


Seorang perempuan asal Australia dalam kunjungan keduanya ke Iran, memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk agama Islam di Makam Suci Imam Ridha as.

Astan News melaporkan, Olivia Stephani Hyne mengaku, pengalamannya berkunjung ke Iran dan pengenalannya atas budaya Islam, adalah salah satu alasan ia memeluk Islam.

Menurutnya, Islam adalah agama yang mampu menjawab sejumlah banyak pertanyaan umat manusia berkaitan dengan kehidupan.

Ia menuturkan, memeluk Islam adalah sebuah hakikat yang Tuhan tunjukkan dalam diri saya.

Mualaf asal Australia itu mengaku akan mengajak sahabat-sahabatnya untuk memeluk Islam di masa depan dan menerangkan, dalam mengenal Islam sekarang saya masih berada di pertengahan jalan dan saya berharap bisa mengenal Islam lebih dalam dan lengkap bersama teman-teman yang lain.

Sehubungan dengan pemilihan waktu dan tempat untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, ia menjelaskan, ketika sedang bersiap untuk mengunjungi Iran, saya tidak tahu jika saat itu adalah hari syahadah Imam Hussein as dan ketika tiba di Iran dan tahu masalah ini, saya sangat bergembira bahwa masuknya saya ke Islam bersamaan dengan hari kesyahidan seseorang yang sangat membantu saya dalam mengenal Islam.

Sayid Mohammad Javad Hasheminejad, Kepala Divisi Urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa melakukan perjalanan adalah salah satu hal yang dianjurkan Islam karena selain memberikan banyak pengalaman, juga mengungkap hakikat bagi manusia.

Ia menambahkan, banyak orang yang berkunjung ke Iran, selain mengenal budaya Iran dan Islam, mereka mulai menyadari propaganda negatif dan bohong terkait negara ini yang terus diproduksi media-media Barat, namun hakikat tidak pernah bisa ditutupi.

Menurut Hasheminejad, hingga kini 22.000 orang dari 120 negara negara dunia memeluk Islam di Haram Suci Razavi.

“Kami terus menjalin kontak dengan orang-orang ini melalui media sosial dan berusaha mengenalkan mereka dengan Islam lebih dalam lewat konten-konten agama yang selalu kami kirim kepada mereka,” pungkasnya.

Baca Disini: http://angkasa-news-agency.blogspot.com/2017/11/galeri-olivia-sophia-hiney-peluk-islam.html

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: