Daftar Isi Internasional Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Tampilkan postingan dengan label ABNS PEMBAHASAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ABNS PEMBAHASAN. Tampilkan semua postingan

Bagaimana Agar Doa Bisa Menjadi Sebuah Solusi


Oleh: Suparno


Do’a keselamatan dari Imam Mahdi afj

Allahumma shalli ala Muhammad wa ali Muhammad

Allahummarzuqna taufiqattha’ah

“Ya Allah karuniakan bagi kami taufik ketaatan”

Doa ini diawali dengan permohonan agar kita dikaruniai taufik, tidak sembarang taufik tapi taufik ketataan kepada Allah swt.

Semua orang dituntut untuk memiliki tujuan. Semua orang hidup dan dari hasil interaksi dengan orang lain, dengan lingkungan sekitar, dengan lingkup sosial tertentu dari sini muncullah berbagai permasalahan. Dari permasalahan tadi manusia menjadi stress dan tertekan, dan dia tidak bisa hidup dengan nyaman di muka bumi ini.

Sebagai contoh ketika seorang ayah pulang dari pekerjaan dengan membawa stress, stress dari tempat kerja maupun stress selama perjalanan pulang. Sang ibu dengan semangat emansipasi juga meniti karier di dunia kerja, ia pun pulang kerumah dengan membawa stress, stress persis seperti suaminya. Rumah pun menjadi tempat bertemunya dua stress dari dua orang terpenting dalam rumah tangga.

Tuntutan kerja mengharuskan si ayah dan ibu bangun pagi-pagi dan bersiap untuk memulai kerja, juga karena tuntutan tempat kerja, si ayah dan ibu harus pulang terlambat, belum lagi kadang harus kerja lembur karena sudah mendekati deadline, karena konsumen meminta proyek dipercepat, klient menuntut ada perubahan sementara waktu sudah mepet, demi mempertahankan konsumen dan klient karyawan diharuskan kerja lembur.

Kita bisa bayangkan bagaimana kenyamanan dan ketentraman dari keluarga diatas. Ketika kehidupan didasarkan tidak pada ketaatan kepada Allah swt maka itu sama dengan permasalahan yang akan melahirkan permasalahan-permasalahan yang lain.

Kita kembalikan pada masalah bahwa ketaatan adalah sebuah taufik yang semestinya kita utamakan dalam deret doa kita. Dapat dipahami disini bahwa ketaatan adalah sebuah target, dan dalam menggapai target kita butuh perencanaan, diluar perencanaan bagian yang sangat penting adalah pengenalan pihak yang akan diupgrade ketahap ketaatan, yakni diri kita sendiri. Bagaimana kondisi kita, seberapa jauh kita dari level yang ingin kita raih, berapa tahapan yang harus kita lalui agar kita bisa sampai pada level yang kita harapkan. Apa saja yang kita butuhkan, apa saja kondisi pribadi kita yang menjadi penghalang, sifat apa saja yang kita miliki dan itu menghalangi perjalanan kita, dari perbuatan dan sifat buruk yang kita miliki mana yang lebih berat ditinggalkan, dan mana yang lebih mudah kita tinggalkan, berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencapai level itu, apakah egoisme sedang mengungguli nalar normal kita, apakah sifat tidak mau mengalah sedang mengalahkan kita dalam menentukan pilihan kita.dll. Kita berikan skala prioritas.

Doa yang kita panjatkan adalah pengingat kita untuk senantiasa berada dalam satu garis, berada dalam koridor sehingga kita bisa tetap berada dalam zona aman, berada dalam zona perjalanan yang tidak menyalahi tujuan yang akan kita raih.

Demikian juga baris pertama doa keselamatan dari Imam Mahdi afj ini.

Allahummarzuqna taufiqattha’ah

“Ya Allah karuniakan bagi kami taufik ketaatan”

Doa ini mengingatkan kita untuk ingat dan senantiasa melihat tujuan tertinggi kemanusiaan yakni menjadi manusia taat. Dan dalam al Qur’an Allah swt berfirman

“Katakanlah: Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul…… Dan jika kamu taat kepadaNya, niscaya kamu mendapat petunjuk….” (Qs An Nur:54)

Kita diperintahkan untuk menjadi manusia taat, taat kepada Allah swt dan kepada rasulNya. Kita diberitahu melalui ayat ini bahwa seharusnya taat dijadikan tujuan, sebuah tujuan yang akan menghantarkan manusia menjadi makhluk yang berada dalam hidayah Allah swt, “…niscaya kamu mendapat petunjuk…”

“…Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul.” (Qs : Al Ahzab: 66)

Dalam ayat ini digambarkan para ahli neraka menyesali penyebab keberadaan mereka disana, mereka menyesal mengapa selama didunia tidak taat kepada Allah swt dan RasulNya. Tidak menjadikan ketaatan kepada Allah dan rasulNya sebagai parameter dalam menentukan cara hidup di alam dunia. Kebalikan dari kondisi diatas, mereka yang taat kepada Allah dan RasulNya, mereka akan mendapat kebahagiaan SurgaNya Allah swt.

“…Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barang siapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih. (Qs : Al Fath: 17)

“Dan barang siapa diantara kamu sekalian (isteri-isteri nabi) tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscata Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezki yang mulia.” (Qs Al Ahzab: 31)

Dalam ayat ini ketaatan kepada Allah swt dan Rasulnya disebut sebagai amalan yang menjadikan hamba mendapatkan pahala berlipat ganda, dan akan mendapatkan rizki yang mulia.

Doa juga mengingatkan terus-menerus bahwa tujuan dari penciptaan manusia adalah pengghambaan dan penyembahan mutlak kepada Allah swt.

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. “ (Qs Al dzariyaat: 56)

“Janganlah kamu menyembah selain Allah…” (Qs Al Ahqaaf:21)

“Katakanlah: “Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.” (Qs Al Zumar:11)

Doa ini juga menjadi parameter untuk melihat apakah pilihan kita dalam menjalani hidup sudah sinkron dengan doa ini apa malah bertolak belakang. Apakah pilihan hidup ini kita berlandaskan konsep ketaatan pada Allah swt atau tidak. Ketika semua tahapan ini kita lalui, kita singkronkan dengan koridor ketaatan pada Allah swt maka kita akan hidup dengan tenang, kita akan aman dari berbagai permasalahan, hal-hal yang awalnya bermasalah dimata kita menjadi bukan suatu masalah. Adanya ujian menjadi sumber penyemangat bahwa kita dipersilahkan untuk naik level bukan malah membuat kita mundur dan putus asa. Adanya permasalahan kita hadapi dengan lebih tenang, permasalahan ketika dihadapi dengan sikap tenang, akan lebih mudah dipecahkan dibandingkan jika dihadapi dengan emosi.

Ketaatan berasal dari kata taat, dan dalam bahasa arab memiliki padanan dengan Tha’ah. Ketaatan adalah sebuah kemestian yang muncul dari rasa percaya sepenuh hati kepada Allah swt. Ketika kita melihat anak-anak muda kita bermasalah, bukannya tidak mungkin kalau sebenarnya mereka belum memiliki pemahaman akidah yang runut. Mereka hanya tahu bahwa Allah itu ada dan esa, belum sampai tahap yakin bahwa Allah itu memang harus ada dan tidak mungkin tidak esa. Masih banyak permasalahan akidah yang mereka simpan dan mereka tidak tahu kepada siapa hal itu bisa dipecahkan, karena kalau mereka bertanya tentang Allah bisa jadi beberapa orang langsung dicap kafir atau murtad karena dianggap sedang tidak mengimani Allah swt.

وبعد المعصية

Wa bu’dal ma’siah

“Dan jauhkan (kami) dari maksiat”


Senada dengan doa keselamatan diatas Allah berfirman:

ولا تقربوا الزنى انه كان فحشة وساء سبيلا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Qs Al Isra: 32)


Baris kedua dari doa keselamatan Imam Zaman ini berupa permintaan kepada Allah swt agar kita dijauhkan dari maksiat.

Sebenarnya tidak bermaksiat adalah salah satu tanda dari orang yang taat kepada Allah swt. Orang taat kepada Allah swt itu mentaati sepenuh hati dengan meninggalkan yang dilarang dan menjalankan yang diperintahkan. Dan disini ditekankan pada menjauhi, jadi tidak hanya tidak menjalani perbuatan maksiat bahkan menjauhi berbagai hal yang berbau maksiat. Ketika jadi dua tahap, pertama dengan menjauhi tempat maksiat kemungkinan kita untuk melakukan masksiat jauh lebih sedikit. Dibanding ketika kita berada didalam lingkungan tempat orang-orang biasa bermaksiat.

Lingkungan disini tidak selalu bermakna tempat tapi lebih luas, yakni lingkungan berupa sistem maupun lingkungan sosial media yang kita pilih.

Tidak berbeda dengan tempat-tempat bermaksiat ketika kita memilih lingkup sosial media yang salah, kelompok dimana mereka selalu menggunjing, memfitnah, menyebarkan hoaks, dll maka kita disebut juga sebagai orang yang tidak menjauhi tempat maksiat.

Bisa menjauhkan diri dari maksiat adalah sebuah nilai dan hasil dari perjuangan. Pihak yang lebih berwenang seperti pemimpin masyarakat, pemimpin institusi dll, seyogyanya memberikan apresiasi kepada bawahan ketika mereka berusaha menjauhkan diri dari maksiat. Terlebih dalam lingkup keluarga, ketika orang tua mengapresiasi anak-anaknya yang sudah mampu menjauhkan diri dari maksiat pastinya itu akan memberi kekuatan, karena kenyataanya manusia sendiri sebenarnya ada kecenderungan untuk terus menerus berbuat maksiat.


بل يريد الإنسان ليفجرأمامه

“Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.” (Al Qiyaamah : 5)


Jadi manusia butuh penyemangat agar tetap teguh dalam menjalani kehidupan yang jauh dari hiruk pikuk kemaksiatan.

Media bermaksiat seiring berkembangnya peradaban juga semakin luas. Dengan media sosial berupa gadget, laman-laman internet, serta program untuk smartphone kekinian seperti tiktok, smule yang menawarkan program live yang tidak mungkin difilter, masyarakat semakin mudah untuk bermaksiat dikamar-kamar tertutup mereka.

Keinginan untuk banyak yang folow, banyak yang subscribs, banyak yang like, tapi tidak mengetahui cara bagaimana memviralkan video dan foto mereka, ada remaja-remaja masih berbaju sekolah yang melakukan perbuatan tidak senonoh live dengan mobile phone mereka. Perbuatan tidak senonoh tanpa dibayar ini dilakukan hanya agar bisa menaikan rating video yang di uploud. Cukup miris karena disaat yang sama orang tua mereka sedang membanting tulang untuk mencari biaya sekolah, sehingga mereka tetap bisa bersekolah.


Menjauhkan dari maksiat

Salah satu pelajaran dari baris doa diatas adalah agar kita menjauhkan diri kita dari maksiat. Dan dalam Al Qur’an kita diajari

يَأَيهَا الّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنفُسكمْ وَ أَهْلِيكمْ نَاراً وَقُودُهَا النّاس وَ الحِجَارَةُ عَلَيهَا مَلَئكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصونَ اللّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَ يَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Dalam tahapan menjauhi dan tidak mengerjakan maksiat sesuai ayat ini semestinya dimulai dari diri kita (قُوا أَنفُسكمْ) setelah kita sudah mengerjakan baru kita disuruh menyampaikan dan menyuruh keluarga kita (وَ أَهْلِيكمْ نَاراً).


وبعد المعصية

Wa bu’dal ma’siah

“Dan jauhkan (kami) dari maksiat”


Doa ini jelas sangat tepat disegala zaman, termasuk dijaman kekikinian. Kita memohon kemudahan untuk menjauhi maksiat, dan ini adalah modal untuk kemudian bisa mengajak keluarga kita dan orang lain menjauhi maksiat.

Dalam kehidupan rumah tangga banyak hal sederhana yang bisa kita lihat dari anak-anak kita, betapa mudahnya anak-anak menirukan kebiasaan “buruk” sang ayah yang terbiasa meletakkan sepatu tidak di rak sepatu, sementara sang ibu bukan hanya meletakkan sepatu pada tempatnya bahkan seisi rumah ia tata sedemikian rupa, namun yang ditiru bukan sang ibu tapi dari ayah.

Kalau kita telisik perbuatan sang ayah dilakukan setulus hati tanpa sedikitpun pengharapan untuk ditiru dan semacamnya, sementara sang ibu bisa jadi ia melakukan berbagai disiplin tersebut dengan pengharapan seisi rumah juga melakukan hal serupa, jadi dilakukan tidak dengan ikhlas. Walau memang ada kenyataan lain yakni adanya kecenderungan manusia untuk bermaksiat.


بل يريد الإنسان ليفجرأمامه

“Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.”

(Al Qiyaamah: 5)

Disini terlihat betapa besar peran seorang kepala rumah tangga. Ketika kepala rumah tangga sudah menjadi yang paling menjauhkan diri dari maksiat kemungkinan untuk membenahi anggota keluarga yang lain akan lebih mudah. Dan selanjutnya bisa memperbaiki masyarakat dengan contoh amalan baik yang dilakukan. Dan dari sini menjauhkan dari maksiat diawali dari pribadi seorang ayah, keluarga dan akhirnya meluas kepada masyarakat.

Untuk menjauhkan seseorang dari maksiat tentu tidak semudah membalikkan tangan. Perlu penelitian latar belakang mengapa pelaku melakukan maksiat, pendekatan psikologis, penanganan sebab-sebab yang menjadikan orang atau masyarakat terjerumus kedalam maksiat.


Menjauhkan masyarakat dari maksiat

Menjauhkan masyarakat dari maksiat tentu tidak serta merta dengan berceramah dan mengungkapkan ribuan dalil dari Al Quran dan sunah. Ketika masyarakat itu lapar maka semestinya mereka dicarikan pekerjaan, dibukakan lapangan kerja terlebih dahulu, didekati dulu dan kita harus bisa menjadi pendengar yang baik. Pendengar yang baik akan lebih didengarkan omongannya dibandingkan para penasihat dan penceramah.

Menjauhkan masyarakat dari maksiat tidak bisa dilakukan orang perorang, perlu bergerak bersama-sama mencari jalan keluar. Butuh perencanaan matang dan semangat membangun masyarakat dalam kebersamaan.

(Ikmal-Online/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ziarah Kepada Imam Zaman af Setiap Saat dan Ziarah Kepada Para Maksum as


في استحباب زيارة مولانا صاحب الزمان أرواحنا فداه

في كلّ زمان ومكان

قال العلّامة المجلسي رحمة اللَّه عليه : إعلم أنّه يستحبّ زيارته صلوات اللَّه‏ عليه في كلّ مكان وزمان ، وفي السرداب المقدّس ، وعند قبور أجداده ‏الطاهرين صلوات اللَّه عليهم أجمعين أفضل ، وفي الأزمنة الشريفة لاسيّما ليلة ميلاده وهي النصف من شعبان على الأصحّ ، وليلة القدر الّتي تنزل عليه‏فيها الملائكة والرّوح أنسب .(1)

يلزم في الزيارة التوجّه إلى ما نذكره :

الأوّل : عند التشرّف في المشاهد المشرّفة لأهل البيت عليهم السلام وفي‏ الأماكن المقدّسة ، يحصل للمتشرّف التمكّن للدعاء ، لوجوده في مكان‏يوجب التوجّه إلى اللَّه ، فعليه الدعاء بتعجيل ظهور مولانا صاحب الزمان ‏أرواحنا فداه ، وعليه المواظبة بالعمل بهذه الوظيفة الحياتيّة في كلّ الأماكن ‏المقدّسة .

الثاني : يمكن للإنسان أن يزور صاحب العصر والزمان صلوات اللَّه عليه ‏في أيّ مكان شاء فينبغي بعد الزيارة في المشاهد المشرّفة أن يتوجّه إليه‏ويزوره ، فبقرائته الزيارة يجلى قلبه ويعمل بتكليفه .


في بيان إهداء ثواب الزيارات

إلى مولانا صاحب الزمان أرواحنا فداه

يصحّ إهداء ثواب الزيارة إلى النبيّ صلى الله عليه وآله وسلم ، أو أحد الأئمّة عليهم السلام .

روى الشيخ بإسناده عن داود الصرمي قال : قلت لأبي الحسن الهادي‏ عليه السلام : إنّي زرت أباك وجعلت ذلك لك . فقال عليه السلام :

لك من اللَّه أجر وثواب عظيم ومنّا المحمدة .(2)

بناء على هذا ، ففي هذا العصر الّذي يكون مولانا صاحب الزمان أرواحنا فداه غائباً عن الأنظار ، ولايكون عصر حضوره وظهوره ، ولايقدر للأحبّاء أن ‏يتشرّفوا في أيّ وقت يشاؤن في الأمكنة المقدّسة المتعلّقة به صلوات اللَّه ‏عليه كالسرداب المقدّس ومسجد الكوفة ومسجد السهلة ومسجد المقدّس ‏في جمكران ، يمكن لهم تلافي هذه الخسارة بإهداء ثواب الزيارة في‏ الأماكن المقدّسة الاُخرى إليه صلوات اللَّه عليه ويمكن لهم كذلك أن يقرئوا زياراته صلوات اللَّه عليه في الأماكن المقدّسة للتقرّب عند اللَّه ولجلب عنايته ‏إلى أنفسهم .

وقد وصلت عنايته إلى الآن إلى كثير من أحبّاء أهل البيت عليهم السلام في ‏السرداب المقدّس وكذا في سائر الأماكن المقدّسة ، المذكورة في الكتب‏ ونذكر الآن بعض زياراته صلوات اللَّه عليه :

ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ

1) البحار : 119/102 .
2) مفتاح الجنّات : 531/1 .

Ziarah Kepada Imam Zaman af Setiap Saat

Allamah Majlisi ra. menuturkan bahwa ziarah kepada imam Zaman af. adalah sunnah di setiap saat dan di mana pun saja. Ada pun membacanya di Sirdab muqaddas[1] (di Samurra) dan di dekat kubur para kakeknya yang suci (salam sejahtera kepada mereka semuanya) adalah lebih utama dan lebih tinggi pahalanya.

Demikian halnya di waktu-waktu yang mulia, terutama di malam kelahiran beliau, yaitu pertengahan bulan sya’ban menurut riwayat yang paling shahih, dan malam Lailatul Qadar- di mana para malaikat dan Jibril di malam itu berdatangan ke hadapan beliau- adalah saat-saat yang paling tepat.[2]

Perhatikan dua hal berikut ini:

1- Saat mendapatkan kemuliaan untuk dapat menziarahi makam-makam suci atau haram-haram suci para ahlul bait as, merupakan kesempatan yang paling baik dari sisi tempat dan keadaan peziarah untuk berdo’a, supaya dipercepat kemunculan Imam Zaman af. Oleh karena itu, para peziarah yang mulia harus punya perhatian yang sungguh-sungguh berkaitan dengan tugas pokoknya ini, di semua tempat-tempat suci.

2-Karena dimana saja dan kapan saja manusia bisa menziarahi Imam Zaman af.. Maka, setelah membaca ziarah di setiap makam suci, sebaiknya mengkonsentrasikan jiwa kepada Imam Zaman as dan dengan hati yang jernih membaca ziarah kepada beliau, dengan demikian tugas tersebut telah terlaksana.


Ziarah Kepada Para Maksum as

Setiap ziarah, pahalanya dapat dihadiahkan kepada baginda Nabi Muhammad saw. atau kepada salah seorang dari para maksum as.

Syeikh Thusi ra. melalui sanadnya meriwayatkan dari Dawud Sharmi yang menuturkan bahwa ia berkata: Aku menziarahi ayahmu dan pahalanya aku hadiahkan kepadamu. Imam Ali Al-Hadi as. bersabda: “Dengan amalan seperti ini, Allah memberikan pahala yang lebih besar kepadamu, dan aku juga menghaturkan terima kasih kepadamu”[3].

Kini, ketika orang-orang syiah berada pada masa keghaiban Imam Zaman af. yang berada di pengasingannya. Mereka tidak berada di masa kehadirannya dan tidak bisa selalu menetap di tempat-tempat penuh keagungan seperti Sardab muqaddas, masjid Kufah, masjid Sahlah, masjid Jamkaran, dan tempat-tempat suci lainnya yang ada kaitannya dengan beliau. Maka, kekurangan tersebut dapat ditambal dengan membacakan do’a ziarah ini ditempat-tempat suci lainnya.

Demikian halnya dengan membaca sebagian dari ziarah-ziarahnya di haram dan berbagai tempat ziarah lainnya, dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah yang maha enyayang serta mengharap pertolongan juga mendekatkan diri kepada beliau.

Sampai saat ini, sangat banyak orang-orang pecinta keluarga suci Nabi yang telah mendapatkan pertolongan Imam Zaman af. di Serdab Muqaddas dan tempat-tempat suci lainnya, sebagaimana telah dituturkan didalam beberapa buku.

Kini, kami akan menukil sebagian dari ziarah-ziarah tersebut:

____________________________________

[1] Sirdab adalah rumah bawah tanah di kota Samurra’-Iraq, tempat kelahiran Imam Mahdi af. yang dibangun oleh ayah beliau , Imam Hasan Al-Askari as.
[2] Bihar al-Anwar jilid 102 hal.119.
[3] Miftahul Jannah jilid 1 hal. 531.

(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Shahifah Mahdiah - BAB XIII: Penutup


Ziarah Asyura

Salam sejahtera untukmu wahai Aba abdillah, salam sejahtera untukmu wahai putra Rasulullah, salam sejahtera untukmu wahai putra Amirul Mukminin dan putra pemuka para Washi, salam sejahtera untukmu wahai putra Fathimah, penghulu para wanita seluruh dunia, salam sejahtera untukmu wahai darah Allah dan putra darah Allah, darah yang tumpah secara teraniaya, salam sejahtera untukmu wahai para ruh yang bersemayam di pelataranmu, salam sejahtera dari kami untuk kalian selama hidupku dari siang dan malam. Wahai Aba Abdillah, betapa besar duka citamu, betapa besar musibah yang menimpamu bagi kami dan semua umat islam, dan betapa berat dan besar musibahmu

di langit bagi para penghuninya, semoga Allah melaknat orang- orang yang merencanakan proses kekejian, kezhaliman dan kedurjanaan atas kalian, wahai keluarga nabi, semoga Allah melaknat orang-orang yang memisahkan kalian dari tempat tinggal kalian, dan menjauhkan mereka dari derajat dan kedudukan kalian di sisi Allah yang telah dijanjikan, semoga Allah melaknat kelompok yang membunuh kalian, semoga Allah melaknat orang-orang yang memberikan prasarana dan tempat untuk memerangi dan membunuh kalian. Aku berlepas tangan kepada Allah dan kepada kalian dari mereka, pembela mereka, pengikut dan sahabat-sahabat mereka.

Wahai Aba Abdillah, sungguh aku berdamai dengan orang yang berdamai dengan kalian, berperang dengan orang yang memerangi kalian hingga hari kiamat. Semoga Allah melaknat keluarga Ziad dan keluarga Marwan, semoga Allah melaknat seluruh anggota dinasti Bani Umayyah, semoga Allah melaknat anak Marjanah, semoga Allah melaknat Umar bin Sa'ad, semoga Allah melaknat Syimir, semoga Allah melaknat umat yang menyalakan, mengarahkan dan menutup muka untuk memerangi kalian.

Demi ayah dan ibuku sebagai tebusan, alangkah besar musibah yang menimpamu bagiku, maka aku memohon kepada Allah yang memuliakan kedudukanmu dan memuliakan aku karena dirimu, semoga aku termasuk orang-orang yang menuntut darahmu bersama Imam Mahdi (yang dijanjikan kemenangan padanya) dari keluarga suci Muhammad saw. Ya Allah, jadikan aku di sisi-Mu terhormat bersama Al-Husain as di dunia dan akhirat. Wahai Aba Abdillah, sungguh aku mendekatkan diri kepada Allah, kepada rasul-Nya, kepada

Amirul Mukminin, kepada Fathimah, kepada Al -Hasan dan dengan berwilayah kepadamu, dengan berlepas tanga n dari orang-orang yang membunuhmu dan orang-orang yang menegakkan peperangan kepadamu. Berlepas tangan dari orang - orang yang merencanakan makar kezhaliman dan kekejian kepadamu. Aku berlepas tangan kepada Allah dan kepada rasul - Nya dari orang-orang yang merencanakannya, mendukung dan membangkitkannya, melakukan kezaliman dan kekejian terhadap kalian dan para pengikut setia kalian.

Aku berlepas tangan kepada Allah dan kepada kalian dari mereka semua, dan aku mendekatkan diri kepada Allah, kemudian ke pada kalian dengan berwilayah kepada kalian dan orang-orang yang berwilayah kepada kalian, dengan berlepas tangan dari musuh - musuh kalian dan orang-orang yang menegakkan peperangan melawan kalian, berlepas tangan dari para pembela dan pengikut - pengikut mereka. Sungguh aku berdamai dengan orang yang damai dengan kalian, dan berperang dengan orang yang memerangi kalian, mencintai orang yang mencintai kalian, dan bermusuhan dengan orang yang memusuhi kalian.

Aku memohon kepada Allah, yang memuliakanku karena mengenal kalian dan mengenal para pecinta kalian, dan menganugerahkanku berlepas tangan dari musuh -musuh kalian, semoga menjadikan aku selalu bersama kalian di dunia dan akhirat, dan menetapkan langkahku dengan langkah -langkah yang benar pada jalan kalian di dunia dan akhirat.

Aku memohon kepada Allah semoga berkenan mengantarkanku pada tempat terpuji yang engkau miliki di sisi-Nya dan menjadikanku termasuk orang-orang yang menuntut darah suci kalian bersama Imam Mahdi dari keluarga kalian yang muncul dan mengumandangkan kebenaran. Aku memohon kepada Allah dengan perantara kebenaran kalian, dan kedudukan kalian di sisi-Nya, dengan perantara musibahku atas peristiwa yang menimpa kalian, semoga Dia berkenan memberiku sebaik-baik pahala yang diberikan kepada orang yang tertimpa musibah dengan musibah yang begitu besar dan begitu agung duka citanya untuk Islam dan seluruh penghuni langit dan penduduk bumi.

Ya Allah, jadikan aku di tempat ini termasuk orang yang mendapatkan shalawat, rahmat dan ampunan dari -Mu. Ya Allah, jadikan kehidupanku sama dengan kehidupan Muhammad dan keluarganya dan kematianku sama dengan kematian Muhammad dan keluarganya.

Ya Allah, hari ini adalah hari suka cita bagi Bani Umayyah dan putra Hindun pemakan jantung (Hamzah), merekalah manusia terlaknat dan putra manusia terlaknat sebagaimana dalam firman -Mu dan melalui ucapan nabi- Mu saw, di mana pun saja nabi-Mu saw berada.

Ya Allah, laknatlah Abu Sufyan, Muawiyyah, dan Yazid bin Muawiyyah dengan laknat yang langgeng dan abadi. Hari ini adalah hari kegembiraan keluarga Ziad, keluarga Marwan, karena berhasil membunuh Al-Husain (semoga shalawat Allah tercurah keatasnya). Ya Allah, lipatkanlah laknat dan siksa yang pedih dari-Mu kepada mereka.

Ya Allah, sesungguhnya aku mendekatkan diri kepada - Mu di hari ini, di tempatku ini dan hari -hari kehidupanku dengan berlepas tangan dari mereka, dan dengan melaknat mereka, serta dengan berwilayah kepada nabi-Mu dan keluarga nabi-Mu, salam sejahtera semoga tercurah untuk beliau dan keluarganya. Kemudian bacalah seratus kali pelaknatan berikut ini: Ya Allah, laknatlah orang yang pertama kali menzalimi hak Muhammad dan keluarganya hingga terakhir dari orang yang mengikutinya. Ya Allah, laknatlah kelompok yang membela peperangan melawan Al- Husain, dan kelompok yang mengikuti, membaiat dan ikut serta dalam membunuhnya. Ya allah, laknatlah mereka semua.

Setelah itu membaca seratus kali lagi:

Salam sejahtera untukmu wahai Aba Abdillah, dan untuk ruh-ruh yang bersemayam di pelataranmu, salam sejahtera dariku untukmu selama-lamanya, sepanjang diriku ada, dan sepanjang siang dan malam tetap bergulir, semoga Allah tidak menjadikan hari ini kesempatan yang terahir bagiku dalam menziarahimu. Salam sejahtera untuk Al-Husain, untuk AH bin Al-Husain, dan putra-putra al-Husain serta sahabat-sahabat setia Al-Husain.

Kemudian membaca:

Ya Allah, perkenankanlah laknat khusus dariku kepada orang yang pertama kali menzaliminya, mulailah dengan dia yang pertama, kemudia laknat orang yang kedua, ketiga dan keempat. Ya Allah, laknatlah Yazid orang kelima yang menzaliminya. Laknat juga Ubaidillah binZiad, putra Marjanah, Umar bin Sa'ad, Syimir, dinasti Abi sufyan, keluarga Ziad, dan keluarga Marwan hingga hari kiamat.

Bersujudlah dan membaca do'a berikut ini: Ya Allah, segala puji bagi-Mu, pujian orang-orang yang bersyukur pada-Mu atas musibah yang menimpa mereka. Ya Allah, karuniakanlah kepadaku syafaat Al-Husain di hari kiamat, dan tetapkanlah padaku langkah kebenaran di sisi-Mu bersama Al-Husain dan shahabat-shahabat Al-Husain, yang telah mengabdikan jiwa-jiwa mereka untuk membela Al-Husain Alaihi

salam. [1] Setelah membaca ziarah, kemudian melakukan shalat sunnah dua rakaat, lalu membaca do' a Alqamah:


DO'A ALQAMAH

Ya Allah, ya Allah, ya Allah, wahai dzat yang memberikan ijabah kepada orang yang berdo'a dalam kondisi terjepit, wahai penyingkap kesedihan orang-orang yang dirundung sedih, wahai penolong orang yang meminta pertolongan, wahai yang memberikan jawaban bagi orang yang menjerit minta pertolongan, wahai yang lebih dekat dari urat nadiku, wahai yang meliputi antara seseorang dengan dengan hatinya, wahai yang berada di pandangan yang paling tinggi dan di ufuk yang nyata, wahai yang maha pengasih lagi maha penyayang, wahai yang bersemayang diatas Arasy. Wahai yang mengetahu apa yang ada di balik penglihatan dan yang tersembunyi di balik hati, wahai yang tidak ada kesamaran sesuatu dan tersembunyi bagi-Nya sesuatu yang tersembunyi.

Wahai yang tak dap at diperdaya oleh berbagai suara, wahai yang keinginan-Nya tidak pernah salah, wahai yang tidak terganggu oleh permintaan orang yang sangat mendesak, wahai yang selalu didapat dari setiap yang tiada, wahai pemersatu setiap yang bercerai berai, wahai yang menghidupkan jiwa-jiwa setelah kematian, wahai yang setiap hari selalu ada pada suatu keadaan, wahai yang memenuhi segala keperluan, wahai penghapus kesusahan, wahai pemberi setiap permintaan, wahai pemilik kecintaan, wahai yang mencukupi urusan-urusan penting, wahai yang mencukupi segala sesuatu dan tidak pernah bisa dicukupi oleh sesuatu di langit dan di bumi.

Aku memohon kepada-Mu dengan perantara kebenaran Muhammad Penutup para nabi, dan Amirul Mukminin AH bin Abi Thalib, dengan kebenaran Fathimah putri nabi-Mu, dengan kebenaran Al-Hasan dan Al-Husain, dengan perantara mereka aku menghadap kepada-Mu di tempaiku ini, dengan mereka aku bertawasul, dengan mereka aku memohon syafaat kepada-Mu, Dan dengan perantara mereka aku memohon, bersumpah kepada-Mu, dengan kedudukan mereka di sisi-Mu, dengan kemuliaan mereka di sisi-Mu, dengan keutamaan yang Engkau berikan kepada mereka melebihi seluruh alam semesta, dengan nama-Mu yang Engkau jadikan dan khusus Engkau berikan kepada mereka, yang tidak pernah Engkau berikan pada yang lain di seluruh dunia, dan melalui nama itu Engkau bedakan mereka dengan yang lain, dan Engkau bedakan keutamaan mereka dari keutamaan seluruh alam semesta, sehingga keutamaannya melebihi keutamaan seluruh alam semesta. Aku memohon kepada-Mu, sampaikanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya, hilangkanlah dariku kesusahan, kesedihan, dan kesulitan. Cukupkan bagiku urusan-urusan pentingku, lunasi hutang-hutangku, selamatkan daku dari kefakiran dan kepapa an, kayakan daku sehingga tidak membutuhkan makhluk-makhluk-Mu.

Cukupkan aku dari setiap kesedihan dan kesusahan yang aku khawatirkan, kesulitan yang aku risaukan, kesedihan yang aku cemaskan, keburukan yang aku cemaskan, makar yang aku risaukan, kekejian yang daku khawatirkan, kezaliman yang aku takutkan, kekuasaan seseorang yang aku khawatirkan, tipu daya yang aku cemskan, kekuatan seseorang di atasku yang aku khawatirkan, dan tolaklah dariku tipu daya para penipu, dan makar para ahli makar.

Ya Allah, barang siapa bermaksud jahat padaku maka tolaklah dia, dan barang siapa ingin mencelakaiku maka kembalikan niat jahat tersebut pada dirinya, tolaklah dariku, dan tolaklah dariku tipu daya, makar, dan niat jahatnya, cegahlah dariku kapan saja Engkau berkehendak.

Ya Allah, sibukkan dia dengan kefakiran yang tidak pemah tercukupi, dengan bala' yang tak pemah tertutupi, dengan kepapaan yang tak pemah terpenuhi, dengan penyakit yang tak pemah tersembuhkan, dengan kehinaan yang tak pemah termuliakan dan dengan kemiskinan yang tak pemah terpenuhi.

Ya Allah, lemparlah kehinaan di depan matanya, masukkanlah kefakiran di dalam rumahnya, dan masukkan penyakit dalam tubuhnya sehingga tidak bisa lagi mengurusiku karena disibukkan dengan kesibukan yang tidak ada senggangnya, lupakan dariku sebagaimana Engkau melupakannya dari menyebut -Mu, kekanglah pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki, hati dan seluruh anggota tubuhnya dariku, masukkan penyakit pada seluruh anggota badannya tersebut, dan jangan berikan kesembuhan padanya, sehingga selalu sibuk dengan penyakitnya dan tidak lagi mengingatku.

Cukupkan aku, wahai yang sesuatu yang tak pernah tercukupi oleh selain Engkau, karena sesungguhnya Engkau yang maha mencukupi dan tidak ada yang dapat mencukupi selain Engkau, yang memberikan jalan keluar ketika tidak ada yang dapat memberikan jalan keluar selain Engkau, maha penolong ketika tidak ada yang dapat menolong selain Engkau, maha pelindung ketika tidak ada yang dapat melindungi selain-Mu. celaka bagi orang yang mencari perlindungan selain diri-Mu, mencari penolong selain diri-Mu, pengayom selain diri-Mu, tempat pelarian selain diri-Mu, tempat kembali selain diri- Mu, dan tempat penyelamat dari makhluk selain-Mu. Engkau yang kupercayai, harapanku, pelindungku, tempat pelarianku, peganganku, dan penyelamatku. Hanya kepada-Mu aku memohon kemenangan dan keselamatan, dengan perantara Muhammad dan keluarganya aku menghadap kepada-Mu, bertawasul dan memohon syafa'at.

Maka aku memohon kepada-Mu, ya Allah, ya Allah, ya Allah, untuk-Mu segala puji dan syukur, hanya kepada-Mu tempatku mengadu, dan hanya Engkaulah tempat memohon pertolongan. Maka aku memohon kepada-Mu ya Allah, ya Allah, ya Allah, dengan kebenaran Muhammad dan keluarganya sampaikan shalawat dan salam kepada mereka, dan hilangkan dariku kegundahan, kesedihan dan kesulitan, sebagaimana Engkau singkapkan dari nabi-Mu kesedihan, kegundahan dan kesulitannya.

Engkau selamatkan dia dari gangguan musuhnya, maka singkapkan dariku juga sebagaimana Engkau singkapkan darinya. Berikan jalan keluar untukku sebagaimana Engkau berikan jalan keluar untuknya, cukupkan daku sebagaimana Engkau cukupkan dia, sirnakan dariku rasa takut yang aku khawatirkan, kesulitan yang aku cemaskan, kegundahan yang aku khawatirkan tanpa kesukaran pada diriku dari hal tersebut, kembalikan daku dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhanku, dan memenuhi urusan-urusan penting dunia dan akhiratku.

Wahai Amirul Mukminin, wahai Aba Abdillah, salam sejahtera dariku untuk kalian, selama diriku ada dan siang malam tetap bergulir, setnoga Allah tidak menjadikan kesempatan terakhir bagiku untuk menziarahi kalian, dan semoga Allah tidak memisahkan aku dari kalian.

Ya Allah, hidupkan aku sebagaimana kehidupan Muhammad dan keturunannya, dan matikan daku sebagaimana mereka mati, matikan daku dalam keadaan mengikuti agama mereka, kumpulkan daku dalam golongan mereka, dan jangan pisahkan daku dari mereka sekejap mata pun selama -lamanya di dunia dan akhirat.

Wahai Amirul Mukminin, wahai Aba Abdillah, aku datang berziarah kepada kalian dan bertawasul kepada Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian berdua, dan menghadap kepada -Nya dengan perantara kalian berdua, mengharap syafa'at kalian berdua k epada Allah untuk keperluanku ini, maka perkenankanlah syafa'at untukku, karena sesungguhnya kalian berdua memiliki kedudukan yang terpuji dan mulia di sisi Allah, kedudukan serta wasilah yang tinggi.

Aku mohon diri dari kalian dengan mengharap dapat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhanku dari Allah berkat syafa'at kalian untukku di sisi-Nya. Semoga aku tidak merugi dan perjalanan kembaliku bukan perjalanan yang rugi dan celaka, tetapi perjalanan kembali yang penuh beruntung, selamat dan terkabul dengan terpenuhi semua kebutuhan-kebutuhanku, dan perkenankan kiranya kalian mensyafa 'atiku di sisi Allah. Aku kembali atas kehendak Allah, tiada daya dan upaya melainkan dari -Nya, aku serahkan urusanku kepada -Nya, dengan mengharap perlindungan diriku kepada-Nya, bertawakkal kepada-Nya , dan aku katakan

cukup bagiku hanya Allah. Semoga Allah mendengar hamba- Nya yang sedang berdo'a, tak ada tujuan dan tempat kembali bagiku selain Allah dan kalian semua wali para junjunganku, segala apa yang dikehendaki oleh Tuhanku pasti terwujud, dan apa yang tidak Via kehendaki, tidak akan pernah terwujud, tiada day a dan upaya melainkan hanya dari Allah, aku titipkan do'aku kepada Allah melalui kalian. Semoga Allah tidak menjadikan akhir kesempatan padaku untuk dapat benjumpa dengan kalian.

Aku mohon diri wahai junjunganku wahai tuanku, wahai Amirul Mukminin, wahai Aba Abdillah, salam sejahteraku senantiasa kusampaikan untuk kalian berdua selama malam dan siang terus berganti, dan insya Allah salamku akan senantiasa sampai pada kalian berdua tanpa hijab, dan aku memohon kepada-Nya dengan perantara kebenaran kalian berdua semoga terkabul. Sesungguhnya Dia maha terpuji dan maha mulia.

Aku mohon diri wahai tuanku, dengan bertaubat kepada Allah, bersyukur, dan mengharap ijabah-Nya, tidak putus asa, dan dengan mengharap dapat kembali untuk menziarahi kalian berdua, tidak benci kepada kalian, dan tidak bosan untuk menziarahi kalian berdua, bahkan kembali dan kembali terus untuk menziarahi kalian, insya Allah. Tiada day a dan upaya melainkan dari Allah.

Wahai junjunganku aku sangat mencintai kalian berdua, rindu untuk menziarahi kalian berdua, kendati pun aku lihat para penduduk dan pecinta dunia enggan untuk menziarahinya. Semoga Allah tidak menjadikanku kecewa dan gagal dari apa yang aku harapkan dan cita-citakan untuk selalu menziarahi kalian berdua. Sesungguhnya Dia maha dekat dan maha mengabulkan permohonan. [2]


Sebuah buku berharga yang menarik, luas dan menyeluruh yang terdiri dari pengantar penting, dua belas pembahasan dan penutup. Buku terkenal ini, diterbitkan dalam berbagai bahasa dengan beragam cetakan.

Inilah salah satu buku terpenting, berisi rangkaian doa yang terdiri dari shalawat, doa dan ziarah tentang Imam Mahdi Muntazhar af. dari beliau dan para Maksum as. lainnya.



Catatan Kaki:


[1] Al-Balad al-Amin hal. 382, Mafatih al-Jinan hal.456.
Allamah Amini ra berkata: Allamah Maula Syarif Syirwani salah seorang shahabat Imam Hadi as, meriwayatkan didalam buku ash Shadaf, Imam berkata:
Barang siapa membaca Ziarah Asyura’, kemudian membaca sekali kalimat: أَللّهُمَّ الْعَنْ أَوَّلَ ظالِم ظَلَمَ sampai akhir. Setelah itu membaca: أَللّهُمَّ الْعَنْهُمْ جَميعاً تِسْعاً وَتِسْعينَ مَرَّةً Lantas membaca: اَلسَّلامُ عَلَيْكَ يا أَباعَبْدِاللهِ ، وَعَلَى الاَْرْواحِ الَّتي حَلَّتْ بِفِنائِكَ  hingga akhir. Kemudian membaca: : اَلسَّلامُ عَلَى الْحُسَيْنِ وَعَلى وَعَلى أَوْلادِ الْحُسَيْنِ وَعَلى أَصْحابِ الْحُسَيْنِ ... تِسْعاً وَتِسْعينَ مَرَّةً
Maka pahalanya bagaikan orang yang mengucapkan pelaknatan dan mengucapkan salam seratus kali dari awal hingga akhir. (adab az-Zair al. 60)
Pada makna redaksi diatas terdapat dua kemungkinan antara lain :
1. Setelah mengucapkan sekali laknat, ucapkanlah sekali: أَللّهُمَّ الْعَنْهُمْ جَميعاً تِسْعاً وَتِسْعينَ مَرَّةً setelah itu salam dan sekali ucapkanlah: ... تِسْعاً وَتِسْعينَ مَرَّةً …….. : اَلسَّلامُ عَلَى الْحُسَيْنِ

2. Setelah mengucapkan sekali laknat, ucapkanlah sekali أَللّهُمَّ الْعَنْهُمْ جَميعاً setelah itu salam dan sekali ucapkanlah 99x: اَلسَّلامُ عَلَى الْحُسَيْنِ وَعَلى……….. أَصْحابِ الْحُسَيْنِ الْحُسَيْنِ وَعَلى
Hal yang sejenis dengan makna pertama, berkaitan dengan peristiwa yang menimpa Nabi Nuh as, ketika beliau hendak menaiki perahu, Tuhan memberinya wakyu untk membaca lailaha ilallah. Namun karena beliau yidak memiliki waktu akhirnya dibaca la ilaha ilallah alf marrah.

Lihat al-Bihar jilid 11 hal.62.

Setelah mengucapkan sekali laknat, ucapkanlah sekali أَللّهُمَّ الْعَنْهُمْ جَميعاً setelah itu salam dan sekali ucapkanlah 99x: اَلسَّلامُ عَلَى الْحُسَيْنِ وَعَلى……….. أَصْحابِ الْحُسَيْنِ الْحُسَيْنِ وَعَلى

Hal yang sejenis dengan makna pertama, berkaitan dengan peristiwa yang menimpa Nabi Nuh as, ketika beliau hendak menaiki perahu, Tuhan memberinya wakyu untk membaca lailaha ilallah. Namun karena beliau yidak memiliki waktu akhirnya dibaca la ilaha ilallah alf marrah.

Lihat al-Bihar jilid 11 hal.62.
[2] Mafatih al-Jinan hal 458.

(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Shahifah Mahdiah - BAB XII: Ziarah Untuk Para Wakil Imam Zaman


Ziarah Untuk Para Wakil Imam Zaman af

Syaikh Thusi ra. di dalam buku Tahdzibul Ahkam, dan Sayyid bin Thawus ra. di dalam buku Mishbah az- Zair menuturkan bahwa:

Disunahkan menziarahi para wakil khusus Imam Mahdi af. dengan ziarah yang dinisbatkan kepada yang mulia Husain bin Ruh ra. Setelah sampai di dekat makam Ustman bin Said ra. dan berdiri di dekatnya, ucapkanlah:

Salam sejahtera untuk Rasulullah, salam sejahtera untuk Amirul Mukminin Ali bin Abi thalib. Salam sejahtera untuk Khadijah Kubra, salam sejahtera untuk Fathima h Az- Zahra' , salam sejahtera untuk Al -Hasan bin AH, salam sejahtera untuk Al-Husain bin AH, salam sejahtera untuk Ali bin Al-Husain, salam sejahtera untuk Muhammad bin Ali, salam sejahtera untuk Ja'far bin Muhammad.

Salam sejahtera untuk Musa bin Ja'far, salam sejahtera untuk Ali bin Musa, salam sejahtera untuk Muhammad bin Ali (Al-Jawad), salam sejahtera untuk Ali bin Muhammad, salam sejahtera untuk Hasan bin Ali (Al-Askari), salam sejahtera untuk Muhammad bin Hasan Al-Mahdi sang pemilik zaman.

Salam sejahtera untukmu wahai Usman bin Said, aku bersaksi bahwa sesungguhnya engkau adalah pintu Junjunganku Imam Mahdi, engkau telah menyampaikan dan menerima sesuatu dari beliau, tidak mengurangi dan menambahinya, engkau telah menjadi xvakil khusus pertama beliau, dan engkau telah meninggal dunia terlebih dahulu.

Kini aku datang menziarahimu dalam keadaan mengenal hak yang ada padamu, dan sesungguhnya engkau soma sekali tidak pernah berkhianat di dalam menyampaikan amanat semenjak engkau menjadi duta beliau. Salam sejahtera untukmu wahai pintu dan perantara yang senantiasa terbuka tangannya, wahai duta yang sangat amanah, wahai yang sangat dipercaya betapa tinggi kedudukanmu.

Aku bersaksi bahwa sesungguhnya Allah telah memilihmu dengan cahaya-Nya, sehingga pribadi yang mulia dan penuh berkah (Imam Zaman) dapat engkau saksikan dengan mata kepala sendiri, dan dengan ini maka engkau telah menjalankan amanah dari beliau (kepada umatnya) dan menyampaikan amanah (dari umat) kepada beliau.

Kemudian kembali mengucapkan salam kepada para Nabi dan para Imam hingga kepada Imam Zaman af. dan mengucapkan:

Aku datang menziarahimu dengan ikhlas mengesakan Allah, berwilayah kepada para kekasih-Nya, berlepas tangan dari musuh- musuh mereka dan dari orang-orang yang menentangnya, wahai hujahnya Imam Zaman, hanya kepada-Mu ya Allah aku menghadap, dan melalui mereka aku bertawassul kepada-Mu.

Setelah itu memintalah kepada Allah pada setiap hajat dan permintaan yang engkau inginkan. Kemudian setelah itu berziarahlah ke kubur-kubur wakil khusus Imam Mahdi af . yang lain dengan cara yang sama, hanya dengan mengganti nama "Usman bin Said" dengan nama wakil imam yang bersangkutan yang sedang engkau ziarahi [1] .


Doa Simat

Dinukil Dari Wakil Imam Zaman af, Muhammad bin Usman ra.

Muhammad bin Ali menuturkan bahwa suatu hari ia duduk bersama yang mulia Muhammad bin Usman bin Said Amri Asadi Muntaji ra. Setelah menyampaikan beberapa patah kata, kemudian beliau berkata: "Abu Amr bin Said Amri meriwayatkan dari Mufadhal bin Umar Al-ju'fi, dan do'a ini diriwayatkan dari Imam Ja'far Shadiq as.".

Di dalam riwayat tersebut disebutkan bahwa do'a ini disunahkan untuk dibaca pada akhir waktu hari Jum'at.

Abu Ja'far Thusi ra. tatkala mendengar do'a ini dibaca kembali, beliau mengatakan: Do'a Simat diriwayat dari Amri (Muhammad bin Usman ra.) dan sunnah dibaca akhir waktu hari Jum'at.

Kini teks do'a tersebut, kami paparkan sesuai dengan riwayat dari al-Kaf'ami ra.

Ya Allah, aku memohon kepada -Mu dengan asma-Mu yang agung dan maha agung, yang maha mulia, yang jika dibacakan untuk pintu-pintu langit yang terkunci, dengan rahmat-Mu akan terbuka, jika dibacakan untuk kesulitan pintu -pintu bumi, dengan rahmat-Mu akan teratasi, jika dibacakan untuk kesukaran maka akan menjadi mudah, jika dibacakan untuk orang yang telah mati agar bangkit kembali, maka dia akan bangkit, jika dibacakan untuk menyingkapkan bahaya dan malapetaka maka dia akan tersingkap.

Dengan keagungan cahaya wajah-Mu, yang mulia, yang termulia dan paling agung di antara semua wajah, yang menjadi tenggelam dan rendah-hina semua wajah dihadapan-Nya, leher- leher tertunduk, suara-suara menjadi khusyu' ketakutan, hati- hati menjadi takut gemetaran.

Dengan kekuatan-Mu yang menjadikan langit terkekang sehingga tidak roboh ke bumi kecuali dengan izin-Mu, langit dan Bumi terjaga sehingga tidak hancur, dan dengan kehendak-Mu merendah seluruh alam semesta dihadapan-Mu. Dengan kalimat-Mu, Engkau ciptakan seluruh langit dan Bumi. Dengan hikmah-Mu, Engkau ciptakan segala keajaiban. Dengannya, Kau ciptakan kegelapan dan Engkau jadikan sebagai malam, dan Engkau ciptakan malam untuk beristirahat, darinya Engkau ciptakan cahaya, dan Engkau jadikannya sebagai siang, dan Engkau ciptakan siang untuk bekerja dengan kemudahan dapat melihat secara jelas, dengannya Engkau ciptakan matahari yang bersinar, dan dengannya Engkau ciptakan rembulan yang ber cahaya, dengannya Engkau ciptakan bintang-bintang sebagai penunjuk arah, gemerlap, penerang, hiasan dan untuk menghantam setan - setan.

Kepadanya Engkau jadikan timur dan barat, kepadanya Engkau jadikan tempat terbit dan beredar, kepadanya Engkau jadikan siklus perputaran dan peredaran bintang, Engkau tentukan tempat dan kedudukannya di langit secara baik,

Engkau bentuk dengan sebaik-baik bentuk, dan dengan nama-Mu Engkau hitung secara detail, dengan hikmah -Mu Engkau atur secara rapih dan balk. Engkau kendalikan di bawah kekuasaan malam, slang, jam per jam, tahun ke tahun dan hitungan yang lain, dan Engkau satukan penglihatan semua manusia padanya.

Aku memohon kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu, yang dengannya Engkau berbicara kepada hamba dan utusan -Mu Musa bin Imran -salam sejahtera semoga tercurah untuknya- di tempat-tempat suci, di atas daya tangkap orang-orang yang dekat, di atas mendung - mendung yang bercahaya, di atas kotak-kotak kesaksian pada tiang api, bukit Thursina, dan di lembah suci bukit Hurits, di Buq'ah dari pohon yang penuh berkah di bagian kanan bukit Thur, dan di tanah Mesir dengan tujuh ay at yangjelas.

Ketika Engkau pisahkankan lautan untuk Bani Israil, dan dalam sumber-sumber mata air yang Engkau ciptakan secara ajaib di lautan Suf, dan Engkau ikat air laut tersebut di kedalam samudera bagaikan batu membeku, dan engkau lewatkan Bani Israil dari lautan dengan selamat, dan sempurnalah kalimat-Mu yang indah untuk mereka sebab kesabarannya.

Engkau wariskan kepada mereka belahan bumi timur dan bar at yang menyebabkan berkah-Mu untuk seluruh jagat ray a, dan Engkau tenggelamkan Fir'aun beserta bala tentara dan kendaraannya di tengah-tengah lautan.

Dengan asma-Mu yang maha agung, agung dan agung, maha mulia, maha tinggi dan maha pemurah, dan dengan kemuliaan-Mu yang Engkau tampakkan kepada Musa kalimat-Mu as. di Thurisina, kepada Ibrahim as. kekasih-Mu sebelumnya di Masjid Al-Khaif, kepada Ishaq as. pilihan - Mu di sungai Syiya', kepada Ya'kub as. nabi-Mu di rumah lei, dan Engkau penuhi janji-Mu, kepada Ibrahim as. dan sumpah-Mu kepada Ishaq as, kesaksian-Mu kepada Ya'qub as, janji-Mu kepada orang-orang mukmin, dan kepada orang-orang yang berdo'a dengan asma-Mu.

Maka Engkau memperkenankan doanya, dengan kemuliaan-Mu yang tampak kepada Musa bin Imran as. di atas kubah Rumman, dan dengan ayat-ayat-Mu yang terjadi di daerah Mesir dengan penuh keagungan, kemuliaan dan kemenangan, dengan ay at -ay at yang mulia, dengan kerajaan yang kuat, dengan kemuliaan yang perkasa, dengan kedudukan kalian yang sempurna, dan dengan kalimat-kalimat-Mu yang Engkau anugerahkan kepada penduduk langit dan bumi, penduduk dunia dan akhirat, dengan rahmat-Mu yang Engkau berikan kepada seluruh makhluk-Mu, dengan kemampuan-Mu yang Engkau tegakkan kepada seluruh alam semesta.

Dengan cahaya-Mu yang bukit Thurisina menjadi gemetar ketakutan, dengan ilmu-Mu, keagungan-Mu, kebesaran-Mu, kemuliaan-Mu, dan keperkasaan-Mu yang menjadikan Bumi tak her day a di hadapannya, langit -langit merendah, danau-danau besar tertolak, lautan dan sungai- sungai terhenti, gunung-gunung tertunduk, bumi dan lapisan-lapisannya terdiam, seluruh makhluk mengucapkan salam kepadanya, angin - angin bertabrakan hembusannya, api-api padam di tempatnya.

Dengan kerajaan-Mu yang dikenali kemenangannya di seluruh masa, Engkau dipuji di langit dan Bumi, dan dengan kalimat kebenaran-Mu, kakek kami Adam (as) beserta anak turunnya lahir ke bumi dengan rahmat-Mu.

Aku memohon kepada-Mu dengan kalimat-Mu yang mengalahkan segala sesuatu, dengan cahaya wajah-Mu yang Engkau tampakkan kepada gunung maka Engkau jadikan dia hancur lebur dan Musa tersungkur tak sadarkan diri, dengan kemuliaan-Mu yang tampak di Thurisina, maka melaluinya Engkau berbicara kepada hamba dan utusan-Mu Musa bin Imran,

Dengan kemunculan-Mu di Sa'ir dan kemunculan-Mu di jabal Ear an dengan jiwa-jiwa yang suci, dan pasukan malaikat yang berbaris, kekhusyu'an para malaikat yang bertasbih,

Dengan berkah-Mu yang Engkau berkahi Ibrahim (as) kekasih-Mu pada umat Muhammad saw, Engkau berkahi

Ishak pilihan-Mu pada umat Isa as, Engkau berkahi Ya'kub Israil-Mu pada umat Musa as, dan Engkau berkahi kekasih-Mu Muhammad saw. pada keluarga dan keturunannya as. serta umatnya.

Ya Allah, sebagaimana Engkau ghaibkan beliau dan tidak kami saksikan di masa hidupnya, dan kami benar-benar mengimaninya sedangkan kami belum pernah melihatnya, maka sampaikan shalawat dan salam sejahtera-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, tambahkanlah berkah kepada Muhammad dan keluarganya, tambahkanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya, sebaik-baik shalawat, berkah dan rahmat yang pernah Engkau sampaikan kepada Ibrahim dan keluarganya. Karena sesungguhnya Engkau maha terpuji dan mulia, menjalankan apa yang Engkau kehendaki, dan sesungguhnya Engkau maha kuasa atas segala sesuatu. [2]

Setelah membaca do 'a, juga membaca :

Ya Allah, dengan kebenaran do' a ini, dan kebenaran asma'- asma ini, tiada yang mengetahui tafsir dan makna batinnya melainkan Engkau, sampaikanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya dan lakukanlah padaku apa yang layak menurut-Mu, dan jangan lakukan padaku apa yang layak menurutku. Berikanlah balasan bagi orang yang menzalimiku aku, dan segerakanlah jalan keluar bagi keluarga Muhammad dan kehancuran musuh- musuh mereka baik dari golongan jin maupun manusia, ampunilah seluruh dosa-dosaku yang telah lampau dan yang akan datang, luaskanlah rezekiku, cukupkan aku dari bantuan orang yang buruk dan dari tetanggaan dan kebersamaan dengan orang-orang buruk dan jahat, serta setan yang jahat. Karena sesungguhnya Engkau maha kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam semesta. [3]

Kemudian ucapkanlah:

Ya Allah, dengan kebenaran do' a ini muliakanlah orang-orang fakir yang beriman baik laki-laki maupun perempuan, dengan harta dan kecukupan. Kepada kaum muslimin yang sakit, kesembuhan dan ketenangan. Kepada kaum muslimin yang telah meninggal dunia, berilah ampunan dan rahmat. Kepada para musafir kaum muslimin keadaan selamat dan beruntung, dengan rahmat-Mu ya Arhama rahimin. Limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Muhammad penutup para nabi, beserta keluarganya yang suci, kepada mereka salam sejahtera sebanyak- banyaknya. [4]

Dalam buku Jamal ash-Shalihin juga dinukil bahwa do' a ini dibaca setelah membaca do'a Simat:

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan kemuliaan do'a ini, dengan nama-nama yang telah disebutkan, dan dengan apa yang terkandung dalam penafsiran dan pemahaman makna yang tidak diketahui kecuali oleh-Mu, sampaikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan segerakanlah jalan keluar mereka dalam keselamatan, dan hancurkanlah musuh- musuh mereka di dunia dan akhirat, melalui mereka berikan kepada kami sebaik-baik apa yang kami harapkan, dan sebaik-baik apa yang tidak kami harapkan.

Melalui mereka jauhkanlah dari kami keburukan apa yang kami khawatirkan dan tidak kami khawatirkan. Sesungguhnya Engkau maha kuasa atas segala sesuatu, dan yang paling mulia di antara yang mulia. [5]


Doa Nabi Khidir [6]

Do'a yang juga dikenal dengan do'a Kumail ini, merupakan sunnah dibaca pada malam nisfu sya'ban (pertengahan sya'ban) juga di malam jum'at.

Ya Allah, aku bermohon pada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, dengan kekuatan-Mu yang dengannya Engkau taklukkan segala sesuatu, merunduk segala sesuatu dan merendah segala sesuatu. Dengan keperkasaan-Mu yang mengalahkan segala sesuatu, dengan kemuliaan-Mu yang tak tertahankan oleh segala sesuatu, dengan keagungan-Mu yang memenuhi segala sesuatu, dengan kekuasaan-Mu yang mengatasi segala sesuatu, dangan wajah-Mu yang kekal setelah sirna segala sesuatu, dan dengan asma-Mu yang memenuhi tonggak segala sesuatu. Dengan ilmu-Mu yang meliputi segala sesuatu dan dengan cahaya- Mu yang menyinari segala sesuatu. Wahai Cahaya, wahai yang maha suci, wahai yang awal dan segala yang awal, dan wahai yang akhir dari segala yang akhir.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang meruntuhkan penjagaan. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang mengakibatkan siksaan. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang merubah nikmat (menjadi bala'). Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang merintangi do'a. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menurunkan bencana. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang memutuskan tali harapan. Ya Allah, ampunilah segala dosa-dosaku yang telah kulakukan dan segala kesalahan yang telah kukerjakan.

Ya Allah aku datang menghampiri-Mu dengan menyebut (asma) Mu, aku mohon pertolongan pada diri-Mu, aku bermohon kepada-Mu dengan kemurahan-Mu agar Engkau dekatkan daku ke haribaan-Mu, sempatkan daku untuk bersyukur kepada-Mu, bimbinglah daku untuk dapat selalu mengingat-Mu.

Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu dengan penuh kerendahan, kehinaan dan kekhusyu'an, agar Engkau berkenan memafkan dan menyayangi daku, dan menjadikan daku rela dan puas akan pemberian-Mu, serta tunduk dan patuh kepada-Mu dalam segala keadaan.

Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu bagaikan permohonan orang- orang yang terdesak oleh kesulitannya, yang menghampiri-Mu ketika terpojok urusannya, dan yang besar dambaannya untuk meraih apa yang ada di sisi-Mu.

Ya Allah, maha besar kekuasaan-Mu, maha tinggi kedudukan-Mu, selalu tersembunyi rencana-Mu, selalu tampak kuasa-Mu, selalu tegak kekuatan-Mu, selalu berlaku kodrat-Mu, dan tak mungkin bias lari dari kekuasaan-Mu.

Ya Allah, tiada kudapatkan pengampunan bagi dosa-dosaku, tiada penutup bagi kejelekan-kejelekanku, dan tiada yang dapat menggantikan amalku yang buruk dengan kebaikan melainkan hanya Engkau, tiada Tuhan selain Engkau, Malta suci Engkau dengan segala puji-Mu. Telah kuaniaya diriku, dan telah berani aku melanggar, karena kebodohanku, akan tetapi kusandarkan diri pada ingatan dan karunia-Mu yang kekal atasku.

Ya Allah, pelindungku, betapa banyak keburukanku yang Engkau tutupi, betapa banyak malapetaka yang telah Engkau hindarkan, betapa banyak rintangan yang telah Engkau singkirkan, betapa banyak bencana yang telah Engkau gagalkan, betapa banyak pujian baik yang tak layak bagiku telah Engkau sebarkan.

Ya Allah, besar sudah bencanaku, berlebihan sudah buruknya keadaanku, sedikit sekali amal-amalku, berat benar belenggu (kemalasan)ku, angan-angan panjang telah menahan manfaat dari diriku, dunia telah memperdayaku dengan tipuannya, dan jiwaku (telah terperdaya) oleh pengkhianatan serta kelalaian.

Wahai Junjunganku, aku mohon kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu janganlah Kau halangi do' aku kepada-Mu, karena keburukan amal dan perangaiku, jangan Kau ungkap dengan pantauan-Mu rahasiaku yang tersembunyi, jangan Kau segerakan siksa atas perbuatanku dalam kesendirianku, dari jeleknya perbuatanku dan kejahatanku, dan kelanggenganku dalam dosa dan kebodohanku, serta banyaknya nafsu dan kelalaianku.

Ya Allah, dengan kemuliaan-Mu, sayangilah daku dalam segala suasana, dan kasihi daku dalam segala perkara. Ilahi, Rabbi, siapa lagi bagiku selain Engkau yang kumohon, agar melepaskan deritaku dan memperhatikan urusanku.

Ilahi, Pelindungku, akankah Engkau tetapkan hukuman padaku kala kuikuti hawa nafsuku, dan ketidak waspadaanku terhadap tipuan musuhku, hingga kuterbujuk oleh (selera) nafsuku, dan terlena dalam buaian birahiku, lalu kulanggar sebagian peraturan-peraturan yang Kau tetapkan bagiku, dan kulanggar sebagian perintah-Mu.

Maka cukuplah bagi-Mu dalih (dalam menjatuhkan hukuman) padaku atas semua kelakuanku itu, dan tiada alasan bagiku (untuk menolak) hukuman yang akan Kau jatuhkan atas semua ulahku itu, (demikian pula) atas hukuman dan bencana yang harus menimpaku, kini aku datang menghadap kepada-Mu, ya Ilahi, setelah semua kecerobohan dan pelanggaranku atas diriku, (kini daku) memohon maaf, mengungkapkan penyesalan dengan hati luluh, merasajera, mengharap ampunan, menginsafi kesalahan, mengakui kelalaian, menyadari kecerobohan dan mengakui kekhilafan, tidak kutemui tempat melarikan diri dari (dosa-dosa) yang telah kulakukan , dan tiada tempat berlindung agar kuterlepas dari segala noda dan beban, melainkan Engkau, kabulkan permohonan ampunanku, dan memasukkan daku kedalam lautan kasih-Mu.

Ya Allah, terimalah alasan (pengakuan)ku ini, dan kasihanilah beratnya kepedihanku, dan bebaskanlah daku dari kuatnya belengguku ini. Ya Rabbi, kasihanilah kelamahan tubuhku, kelembutan kulitku dan kerapuhan tulangku. Wahai yang Mula-mula mencipkanku, menyebut dan mendidikku, yang memperlakukanku dengan baik dan memberiku kehidupan,

berikanlah daku karunia-Mu karena Engkau telah mendahuluiku dengan kebaikan-Mu padaku.

Ya Ilahi, Tuhanku dan pemeliharaku, apakah Engkau akan menyiksaku dengan api(neraka) -Mu setelah aku mengesakan-Mu, setelah hatiku tenggelam dalam ma'rifat- Mu, setelah lidahku bergetar menyebut-Mu, setelah jiwaku terikat dengan cinta kepada-Mu, dan setelah segala ketulusan pengakuanku dan permohonanku seraya tund uk bersimpuh pada kekuasaan-Mu?

Tidak, Engkau terlalu mulia untuk mencampakkan orang yang Engkau ayomi, atau menjauhkan orang yang Engkau dekatkan, atau menyiksa orang yang Engkau naungi, atau menjatuhkan bencana pada orang yang Engkau cukupi dan sayangi.

Aduhai diriku, ya Tuhanku, Ilahi, Pelindungku, apakah Engkau akan melemparkan ke neraka wajah-wajah yang tunduk rebah karena keagungan-Mu? Dan lidah-lidah yang dengan tulus mengucapkan keesaan-Mu? Dan dengan pujian mensyukuri nikmat-Mu? Kalbu-kalbu yang dengan sepenuh hati mengakui ketuhanan-Mu? Hati nurani yang dipenuhi pengetahuan tentang Engkau sehingga bergetar ketakutan? Tubuh-tubuh yang telah biasa tunduk untuk mengabdi pada-Mu? Dan dengan merendah memohon ampunan-Mu?

Oh, tidak demikian dugaan (kami) pada-Mu, dan juga tidak demikian kami diberitahukan tentang kemuliaan -Mu. Wahai Yang Maha Mulia, wahai Tuhanku, sedangkan Engkau mengetahui kelemahanku dalam menanggung beban dunia serta (derita) akibatnya, dan kesusahan-kesusahan yang menimpa penghuninya. Padahal semua bencana dan kesusahan itu singkat masanya, sebentar lalunya, pendek usianya, maka bagaimana mungkin aku sanggup menanggung bencana akhirat, dan siksaan-siksaan yang amat dahsyat disana?

Bencana yang panjang masanya, yang kekal tempatnya, dan tidak diringankan bagi penghuninya, sebab semunya itu tid ak terjadi melainkan karena murka, balasan dan amarah -Mu. Hal yang demikian ini bumi dan langit pun tak sanggup memikulnya. Wahai Tuhanku, bagaimana dengan diriku? padahal aku adalah hamba-Mu yang lemah, rendah, hina, malang dan papa .

Ya llahi, Rabbi, Tuhanku dan Pelindungku, urusan apalagi kiranya yang akan aku adukan kepada-Mu? Mestikah aku menangis dan menjerit. Apakah karena pedihnya azab dan beratnya siksa? Ataukah karena lamanya derita dan langgengnya bencana? Sekiranya Engkau siksa aku bersama musuh -musuh-Mu, dan Engkau kumpulkan aku bersama penghuni siksa -Mu, dan Engkau pisahkan aku dari para kekasih dan orang-orang kecintaan-Mu.

Ya llahi, Tuhanku, Pelindungku dan Pemeliharaku, andaikan Engkau berikan kekuatan padaku, untuk dapat bersabar menanggung siksa-Mu, maka bagaimana mungkin aku mampu bersabar untuk berpisah dari-Mu? Andai aku dapat bersabar menahan panasnya api-Mu, mana mungkin aku dapat bersabar melihat kemuliaan-Mu? Mana mungkin aku tinggal di neraka sementara harapanku adalah maaf-Mu ?

Demi kemuliaan-Mu, wahai Tuanku dan Pelindungku, aku bersumpah dengan tulus, sekiranya Engkau biarkan aku berbicara (di sana), maka di tengah-tengah penghuninya aku akan menangis, seperti tangisan mereka yang mengharap, aku akan menjerit, seperti jeritan mereka yang memohon pertolongan, aku akna merintih, seperti rintihan orang yang kehilangan (harapan), sungguh aku akan memanggil-manggil-Mu " dimanakah Engkau?" wahai Pelindung orang-orang yang beriman? Wahai puncak harapan orang-orang arif. Wahai enolong bagi orang-orang yang memohon pertolongan, wahai kekasih hamba- hamba yang tulus, wahai Tuhan semesta alam.

Akankah Engkau perlakukan demikian ? Maha Suci Engkau ya Ilahi, dengan segala puji-Mu. Kalau Engkau dengar suara seorang hamba muslim (di dalam neraka) yang terkurung karena keingkarannya, yang merasakan pedihnya siksaan karena kedurhakaannya, yang terperosok ke dalamnya karena dosa dan nistanya? Sedangkan ia merintih kepada-Mu dengan mendambakan rahmat-Mu, ia menyeru-Mu dengan lidah ahli tauhid-Mu, ia bertawassul kepada-Mu dengan ketuhanan-Mu.

Wahai pelindungku, bagaimana mungkin ia kekal dalam siksa ? padahal ia berharap pada kebaikan-Mu yang dahulu, mana mungkin neraka menyakitinya ? Padahal ia mendambakan karunia dan kasih-Mu, mana mungkin jilatannya menghanguskannya? Padahal Engkau dengar suaranya dan Engkau lihat posisinya, mana mungkin kobarannya mengurungnya? Padahal Engkau mengetahui kelemahannya, mana mungkin ia jatuh bangun di dalamnya? Padahal Engkau mengetahui ketulusannya, mana mungkin malaikat Zabaniyyah menghempaskannya? Padahal ia memanggilmu ya Rabbi. ..ya Allah..., mana mungkin ia mengharapkan karunia kebebasan darinya, lalu Engkau meninggalkannya di sana? Tidak, tidak demikian sangkaku kepada-Mu, (juga) tidak pula menunjukkan kemasyhuran karunia-Mu, {juga) tidak seperti itu dengan kebaikan serta karunia-Mu Engkau akan perlakukan orang- orang yang bertauhid.

Dengan yakin aku berani berkata, kalau bukan karena keputusan-Mu untuk menyiksa orang yang mengingkari-Mu, dan ketetapan dari-Mu agar mengekalkan di sana orang-orang yang melawan-Mu, niscaya Kau jadikan neraka seluruhnya sejuk dan damai, tidak akan ada lagi di situ tempat tinggal dan menetap bagi siapa pun. Tetapi Maha kudus asma-Mu, Engkau telah bersumpah untuk memenuhi neraka dengan orang-orang kafir dari golongan jin dan manusia seluruhnya, Engkau akan mengekalkan di sana kaum durhaka, Engkau dengan segala kemuliaan puji-Mu, Engkau telah berkata, setelah menyebut nikmat yang Engkau berikan, "Akan samakah orang Mukmin seperti orang fasik. Sungguh tidak soma mereka itu."

Ilahi, Tuanku, Aku memohon kepada-Mu dengan kodrat yang telah Engkau tentukan, dengan qadha yang telah Engkau tetapkan dan putuskan, dan yang telah Engkau tentukan berlaku pada orang yang dikenai, limpahkanlah (ampunan-Mu) padaku di malam ini, di saat ini, pada semua nista yang pernah aku kerjakan, pada semua dosa yang pernah aku lakukan, pada semua kejelekan yang pernah aku rahasiakan, pada semua kejahilan yang pernah aku kerjakan, yang aku sembunyikan atau aku tampakkan, yang aku tutupi atau aku tunjukkan, (ampuni) semua keburukan yang telah Engkau suruh malaikat yang mulia mencatatnya. Mereka yang Engkau tugaskan untuk merekam segala yang ada padaku, mereka yang Engkau jadikan saksi-saksi bersama seluruh anggota badanku, dan Engkau sendiri pengawas di belakang mereka, dan saksi bagi apa yang tak terpantau oleh mereka. Dengan rahmat-Mu sembunyikanlah (keburukan-keburukan itu), dengan karunia-Mu tutupilah itu, dan perbanyaklah bagianku pada setiap kebaikan yang Engkau turunkan, atau setiap karunia yang Kau limpahkan, atau setiap keberuntungan yang Kau sebarkan, atau setiap rezeki yang Kau curahkan, atau setiap dosa yang Kau ampunkan, atau setiap kesalahan yang Kau sembunyikan.

Wahai Tuhanku, wahai yang menciptakanku, wahai yang memeliharaku. Ya Ilahi, Tuhanku, pelindungku, pemilik nyawaku, wahai dzat yang di tangan-Nya ubun-ubunku, wahai yang mengetahui kesengsaraan dan kemalanganku, wahai yang mengetahui kefakiran dan kepapaanku .

Wahai Tuhanku, wahai yang menciptakanku, wahai yang memeliharaku, aku memohon kepada-Mu demi kebenaran dan kesucian-Mu, dan demi keagungan sifat dan asma-Mu, jadikan waktu malam dan siangku dipenuhi dengan dzikir pada -Mu, senantiasa mengabdi kepada-Mu, diterima amal-amalku di sisi-Mu, sehingga perbuatan dan ucapan -ucapanku seluruhnya menyatu, dan kekekalannya selalu keadaanku dalam berbakti kepada -Mu.

Wahai Tuanku, wahai zat yang kepada -Nya aku percayakan diriku, yang kepada-Nya aku adukan keadaanku, wahai Tuhanku, wahai yang menciptakanku, wahai Yang memeliharaku, kokohkan anggota badanku untuk berbakti kepada-Mu, teguhkan tulang- tulangku untuk melaksanakan niatku, karuniakan kepadaku kesungguhan agar takut kepada-Mu, senantiasa untuk berbakti kepada-Mu, sehingga aku bergegas menuju-Mu bersama pendahulu, dan berlari ke arah-Mu bersama orang-orang yang berpacu, merindukan dekat kepada -Mu bersama yang merindukan - Mu, jadikan daku dekat pada-Mu, dekatnya orang-orang yang ikhlas, dan takut pada-Mu, takutnya orang-orang yang yakin, dan berkumpul di hadirat-Mu bersama kaum mukminin.

Ya Allah siapa saja bermaksud buruk kepadaku, tahanlah dia siapa saja yang memperdayakanku, perdayakanlah ia, jadikan aku hamba-Mu yang paling baik nasibnya di sisi-Mu, yang paling dekat kedudukannya dengan-Mu, yang paling istimewa tempatnya di dekat-Mu, sungguh semua ini tidak akan tercapai kecuali dengan karunia-Mu, limpahkan kepadaku kemurahan- Mu, sayangi daku dengan kebaikan-Mu, jaga diriku dengan rahmat-Mu, gerakkan lidahku untuk selalu berzikir pada-Mu, penuhi hatiku supaya selalu mencintai-Mu, berikan kepadaku yang terbaik dari ijabah-Mu, hapuskan bekas kejatuhanku, ampunilah ketergelincaranku. Sungguh Engkau telah wajibkan hamba-hamba-Mu beribadah kepada-Mu, dan Engkau perintahkan mereka untuk berdoa kepada-Mu, dan Engkau jaminkan kepada mereka ijabah-Mu. (karena itu) kepada-Mu ya Rabbi kini kuhadapkan wajahku, kepada-Mu ya Rabbi kupanjatkan tanganku, demi kebesaran-Mu perkenankanlah doaku sampaikan daku pada cita-citaku, jangan putuskan harapanku akan karunia-Mu, lindungi aku dari kejahatan jin dan manusia musuh-musuhku.

Wahai yang maha cepat ridha-Nya, ampunilah orang yang tidak memiliki apa pun kecuali doa, karena sesungguhnya Engkau akan melakukan apa-apa yang Engkau kehendaki, wahai yang asma-Nya adalah penawar dan zikir (pada-Nya) adalah obat dan ketaatan kepada-Nya adalah kekayaan, sayangilah orang yang modalnya hanya harapan dan senjataya hanya tangisan.

Wahai penabur karunia, wahai penolak bencana, wahai nur yang menerangi mereka yang terhempas dalam kegelapan, wahai yang maha tahu tanpa diberi tahu, karunialah Muhammad dan keluarganya, lakukan padaku apa yang layak bagi-Mu, Semoga Allah melimpahkan kesejahteraan kepada Rasul-Nya serta para Imam yang mulia dari keluarganya dan sampaikan sebanyak- banyaknya salam kepada mereka. [7]


Catatan Kaki:

[1] Miftah al-Jannah jilid 1 hal. 462 dengan menukil dari buku Mishbah az -Zair hal. 514.
[2] Balad al-Amin hal 134, Jamal al-Usbu' hal. 321, al-Misbah hal 559, Misbah al-Mutahajid hal. 416, Shahifah Shadiqah hal 930.
[3] Al-Majmu' ar-Rawaiq jilid 1 hal. 258.
[4] A1-Biharjilid 90 hal. 101.
[5] Mikyal al-Makarim jilid 2 hal.33.
[6] Doa Kumail merupakan doa Nabi Khidir as, yang diaj arkan oleh Imam Ali as kepada Kumail ra. Kemudian doa ini terkenal dengan doa kumail. Selain doa nabi Khidir as, doa ini merupakan doa nabi Ilyas as - keduanya merupakan pengikut Imam Mahdi af- selain keduanya juga nabi Isa as serta para pengikut lainnya.
[7] Misbah al-Mutahajid hal 844, Mafatih al-Jinan hal 62.

(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Shahifah Mahdiah - BAB XI: Ziarah


Ziarah Kepada Imam Zaman af . Setiap Saat

Allamah Majlisi ra. menuturkan bahwa ziarah kepada imam Zaman af. adalah sunnah di setiap saat dan di mana pun saja. Ada pun membacanya di Sir dab muqaddas [1] (di Samurra) dan di dekat kubur para kakeknya yang suci (salam sejahtera kepada mereka semuanya) adalah lebih utama dan lebih tinggi pahalanya.

Demikian halnya di waktu-waktu yang mulia, terutama di malam kelahiran beliau, yaitu pertengahan bulan sya'ban menurut riwayat yang paling shahih, dan malam Lailatul Qadar- di mana para malaikat dan Jibril di malam itu berdatangan ke hadapan beliau- adalah saat-saat yang paling tepat. [2]

Perhatikan dua hal berikut ini:
1. Saat mendapatkan kemuliaan untuk dapat menziarahi makam- makam suci atau haram-haram suci para ahlul bait as, merupakan kesempatan yang paling baik dari sisi tempat dan keadaan peziarah untuk berdo'a, supaya dipercepat kemunculan Imam Zaman af. Oleh karena itu, para peziarah yang mulia harus punya perhatian yang sungguh-sungguh berkaitan dengan tugas pokoknya ini, di semua tempat-tempat suci.
2. Karena dimana saja dan kapan saja manusia bisa menziarahi Imam Zaman af.. Maka, setelah membaca ziarah di setiap makam suci, sebaiknya mengkonsentrasikan jiwa kepada Imam Zaman as dan dengan hati yang jernih membaca ziarah kepada beliau, dengan demikian tugas tersebut telah terlaksana.


Ziarah Kepada Para Maksum as.

Setiap ziarah, pahalanya dapat dihadiahkan kepada baginda Nabi Muhammad saw. atau kepada salah seorang dari para maksum as.

Syeikh Thusi ra. melalui sanadnya meriwayatkan dari Dawud Sharmi yang menuturkan bahwa ia berkata: Aku menziarahi ayahmu dan pahalanya aku hadiahkan kepadamu. Imam Ali Al-Hadi as. bersabda: "Dengan amalan seperti ini, Allah memberikan pahala yang lebih besar kepadamu, dan aku juga menghaturkan terima kasih kepadamu" [3] .

Kini, ketika orang-orang syiah berada pada masa keghaiban Imam Zaman af. yang berada di pengasingannya. Mereka tidak berada di masa kehadirannya dan tidak bisa selalu menetap di tempat-tempat penuh keagungan seperti Sardab muqaddas, masjid Kufah, masjid Sahlah, masjid Jamkaran, dan tempat-tempat suci lainnya yang ada kaitannya dengan beliau. Maka, kekurangan tersebut dapat ditambal dengan membacakan do' a ziarah ini ditempat-tempat suci lainnya.

Demikian halnya dengan membaca sebagian dari ziarah-ziarahnya di haram dan berbagai tempat ziarah lainnya, dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah yang maha enyayang serta mengharap pertolongan juga mendekatkan diri kepada beliau.

Sampai saat ini, sangat banyak orang-orang pecinta keluarga suci Nabi yang telah mendapatkan pertolongan Imam Zaman af. di Serdab Muqaddas dan tempat-tempat suci lainnya, sebagaimana telah dituturkan didalam beberapa buku.

Kini, kami akan menukil sebagian dari ziarah-ziarah tersebut:


Ziarah Ali Yasin

Yang mulia Syaikh Thabarsi ra. di dalam buku al-Ihtijaj meriwayatkan dari Imam Mahdi yang suci af. bahwa setelah beliau memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan Muhammad Humairi, beliau juga mencantumkan do'a sebagai berikut ini:

Dengan asma Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

Bukan mengenai perintah-Nya kalian berfikir, dan bukan dari para kekasih-Nya kalian menerima. Hikmah telah disampaikan, tetapi peringatan tiada guna bagi orang-orang yang tidak beriman. Salam sejahtera semoga tercurah kepada kita semua dan hamba-hamba Allah yang shalih.

Di mana saja kalian ingin berwasilah kepada kami, hadapkan diri kalian kepada Allah Swt dan juga kepada kami. Lalu ucapkan yang sebagaimana difirmankan oleh Allah Swt:

Salam sejahtera bagi keluarga Yasin. [4]

Salam sejahtera bagimu wahai yang mengajak menuju Allah dan pembimbing ke arah ayat-ayat-Nya,

Salam sejahtera untukmu wahai pintu kasih sayang Allah dan penjaga agama-Nya, salam sejahtera padamu wahai duta Allah dan penolong kebenaran-Nya, salam sejahtera bagimu wahai hujah Allah dan dalil seseorang menuju kehendak-Nya, salam sejahtera padamu wahai yang membacakan kitab Allah dan penjelas maksud-maksudnya, salam sejahtera untukmu sepanjang malam dan siangmu.

Salam sejahtera untukmu wahai Baqiyatullah (hujah Allah yang masih ada) di atas muka bumi, salam sejahtera bagimu wahai janji Allah yang telah diambil (dari manusia) dan dikuatkan, salam sejahtera bagimu wahai janji Allah yang telah dijamin-Nya, salam sejahtera untukmu wahai bendera yang ditegakkan, dan ilmu yang dicurahkan, penolong, rahmat yang luas, serta ja nji yang tidak ingkar.

Salam sejahtera untukmu tatkala engkau berdiri, salam sejahtera bagimu tatkala engkau duduk, salam sejahtera untukmu tatkala engkau membaca (al -Quran) dan menjelaskannya, salam sejahtera untukmu tatkala engkau shalat dan membaca qunut, salam sejahtera untukmu tatkala engkau ruku' dan sujud.

Salam sejahtera padamu tatkala engkau membaca tahlil dan takbir, salam sejahtera untukmu tatkala engkau membaca tahmid dan istighfar. Salam sejahtera untukmu di waktu pagi dan sore hari, salam sejahtera untukmu di waktu malam ketika semua tempat menjadi gelap dan di waktu siang menjadi terang benderang, salam sejahtera padamu wahai Imam yang diamankan, salam sejahtera padamu wahai yang didahulukan dan dinanti-nanti, dan salam sejahtera untukmu dengan segala macamjenis salam.

Wahai tuanku, aku bersaksi dihadapanmu, tiada Tuhan selain Allah yang maha esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, tiada kekasih kecuali dia dan keluarganya.

Wahai tuanku, aku bersaksi dihadapanmu, AH pemimpin orang-orang yang beriman adalah hujah-Nya, Al Hasan adalah hujah-Nya, Al Husain adalah hujah-Nya, AH bin Husain adalah hujah-Nya, Muhammad bin AH adalah hujah-Nya, Ja'far bin Muhammad adalah hujah-Nya, Musa bin Ja'far adalah hujah-Nya, Alin bin Musa adalah hujah- Nya, Muhammad bin AH adalah hujah-Nya, AH bin Muhammad adalah hujah-Nya, Hasan bin AH adalah hujah- Nya, dan aku bersaksi bahwa engkau adalah hujah Allah.

Kalian yang awal dan kalian yang akhir, tiada keraguan bagi raj 'ah kalian, dihari ketika tidak lagi bermanfaat keimanan seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.

Sesungguhnya kematian benar adanya, sesungguhnya (pertanyaan malaikat qubur) munkar dan nakirjuga benar, dan aku bersaksi bahwa tercerai-berainya manusia setelah alam kubur itu benar, dan dibangkitkannya manusia (dihari kiamat) benar adanya, shirath (jembatan menuju surga) adalah benar, dan mirshad (jalan), mizan (timbangan amal perbuatan manusia), padang mahsyar (tempat digiringnya semua manusia), hisab (tempat perhitungan amal manusia), surga dan neraka, serta janji dengan surga dan ancaman dengan neraka benar adanya.

Wahai tuanku, celakalah orang yang menentang kalian dan berbahagialah orang mentaati kalian, maka saksikanlah atas apa yang aku persaksikan di hadapanmu, dan aku berwilayah kepadamu, berlepas tangan dari musuhmu, kebenaran adalah segala sesuatu yang engkau ridhai, sedangkan kebatilan adalah setiap apa yang engkau murkai, kebaikan adalah setiap apa yang engkau perintahkan dan kemungkaran adalah setiap apa yang engkau larang.

Maka jiwaku beriman kepada Allah yang maha esa dan tiada sekutu bagi-Nya, serta beriman kepada rasul-Nya, kepada Amirul Mukminin serta kepada kalian wahai tuanku, dari permulaan hingga yang paling akhir dari kalian, jiwaku selalu siap untuk kalian, dan kecintaanku tulus untuk kalian, kabulkanlah permohonan kami ya Allah, kabulkanlah permohonan kami.


Doa setelah ziarah

Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu limpahkanlah shalawat dan salam kapada baginda Muhammad, nabi rahmat-Mu dan kalimat cahaya-Mu. Penuhilah jiwaku dengan cahaya keyakinan, penuhi dadaku dengan cahaya keimanan, pikiranku dengan cahaya niat, tekadku dengan cahaya ilmu, kekuatanku dengan cahaya amal, lisanku dengan cahaya kebenaran, agamaku dengan cahaya penglihatan dari sisi-Mu, pandanganku dengan cahaya petunjuk, pendengaranku dengan cahaya hikmah, dan kecintaanku dengan kecintaan kepada Muhammad beserta keluarganya.

Salam sejahtera semoga tercurah kepada mereka semua, hingga akhirnya aku dapat berjumpa dengan-Mu, dalam keadaan aku telah memenuhi janji dan sumpah setiaku pada-Mu, Engkau sirami aku dengan rahmat-Mu, wahai yang maha pengasih dan maha terpuji.

Ya Allah! Sampaikanlah salawat kepada Muhammad hujah- Mu di atas permukaan bumi, khalifah-Mu di negeri-Mu, yang mengajak ke jalan-Mu, yang menegakkan keadilan-Mu, yang menggerakkan perintah-Mu, pemimpin orang-orang yang beriman, pembasmi orang-orang kafir, penerang kegelapan, pemberi cahaya kebenaran, yang berbicara penuh dengan hikmah dan kebenaran, dan kalimat-Mu yang sempurna di muka bumi, yang selalu menjaga perintah Allah dan takut kepada-Nya, pemimpin yang menasehati dengan kebaikan, bahtera penyelamat, tanda petunjuk, cahaya pandangan manusia, sebaik- baik orang yang berpakaian, penerang orang-orang buta, dan yang memenuhi bumi dengan keadilan, sebagaimana telah dipenuhi dengan kezaliman dan kekejian, sesungguhnya Engkau maha kuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah! Limpahkan shalawat kepada kekasih-Mu, putra dari para kekasih-Mu, yang telah Engkau wajibkan (bagi kami) untuk mentaati mereka, dan Engkau pastikan kebenaran mereka, yang telah Engkau hilangkan noda dan kotoran dari mereka, dan telah Engkau sucikan mereka sesuci-sucinya.

Ya Allah! Tolonglah dia, dan dengannya tolonglah agama- Mu, para kekasih-Mu, para kekasihnya, para pengikut serta para penolongnya, dan jadikanlah kami termasuk di antara mereka.

Ya Allah! Lindungilah dia dari setiap keburukan orang-orang yang keji dan zalim, dari keburukan seluruh makhluk-Mu, dan jagalah dia dari sisi depan dan belakangnya, dari sisi kanan dan kirinya, jagalah dari setiap keburukan yang akan menimpanya, dan dengan penjagaan ini jagalah rasul-Mu dan keluarganya, dan melaluinya wujudkanlah keadilan, kuatkanlah dia dengan kemenangan.

Tolonglah orang-orang yang menolongnya, hinakanlah orang- orang yang merendahkannya, kalahkanlah orang-orang yang hendak mengalahkannya, patahkan juga seluruh kekuatan orang- orang kafir yang durjana, dan melalui dia binasakanlah seluruh orang kafir dan orang-orang munafik serta seluruh orang-orang ateis, di mana pun mereka berada dari jagat timur hingga barat, di daratan dan lautan, dan melalui dia penuhilah bumi ini dengan keadilan serta tampakkanlah agama nabi-Mu yang Engkau sampaikan salawat padanya.

Ya Allah, jadikanlah aku termasuk di antara para sahabat dan penolong serta pengikut setia dan pecintanya. Perkenankanlah aku menyaksikan apa yang menjadi harapan dan cita-cita keluarga Muhammad -salam sejahtera semoga tercurah kepada mereka semua-, dan apa yang mereka peringatkan tentang tentang musuh-musuhnya, wahai Tuhan yang maha benar perkenankanlah ijabah-Mu, wahai yang maha agung dan maha mulia, wahai yang maha penyayang di antara para penyayang.[5]


Ziarah Nudbah

Allamah Majlisi ra. menuturkan dari Abu Ali Hasan bin Asynas bahwa Abul Fadhl Muhammad bin Abdullah Syaibani menjelaskan bahwa Abu Ja'far Muhammad bin Abdullah bin Ja'far Himyari meriwayatkan dan memberikan ijazah seluruh riwayat ini kepadanya, bahwa ada sebuah surat dari manusia suci (Imam Mahdi af)- semoga Allah menjaganya - telah dikirimkan kepada dia. Dalam surat tersebut dijelaskan berbagai jawaban dari pertanyaan -pertanyaan yang disampaikan. Selain itu, dijelaskan juga tentang shalat dan perhatian terhadap ziarah ini [6]

Dengan asma Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

Bukan mengenai perintah-Nya kalian berfikir, dan bukan dari para kekasih-Nya kalian menerima. Hikmah telah disampai kan, tetapi peringatan tiada guna bagi orang-orang yang tidak beriman. Salam sejahtera semoga tercurah kepada kita semua dan hamba - hamba Allah yang shalih.

Setelah itu, di mana pun berada, hadapkan hati kalian kepada Allah dengan perantaraan kami (ahlul bait). Sebagaimana telah difirmankan oleh Allah Swt. Lalu bacalah ziarah di bawah ini:

Salam sejahtera semoga tercurah bagi keluarga Yasin, sebagai anugerah nan terang, dan Allah adalah pemilik anugerah yang agung, bagi orang-orang yang ditunjukan kepada jalan-Nya yang lurus. Wahai keluarga Yasin, Allah telah memberikan khilafah - Nya kepada kalian, dan memberikan pengetahuan berbagai peristiwa atas perintah-Nya, dalam apa yang Dia putuskan, Dia keloid, Dia susun serta Dia kehendaki di didalam kerajaan-Nya, maka tersingkaplah tadbir bagi kalian, sebagai khazanah dan para saksi-Nya, ulama dan manusia kepercayaan-Nya, para ahli siasat yang nyata bagi hamba-hamba-Nya, tiang-tiang negara, para penjelas hukum, pintu-pintu iman, keturunan suci para nabi, para utusan terpilih, serta keluarga pilihan Tuhan pencipta alam semesta.

Dalam ketentuan-Nya melalui kalian, jendela-jendela pemberian kepada makhluk menjadi terlaksana secara pasti dan sampai kepada mereka, maka tidak ada sesuatu pun kecuali pasti, kalianlah sebab bagi kemunculannya, dan kalianlah jalan untuknya, segala yang menjadi pilihannya untuk berwilayah kepada kalian adalah nikmat, dan ancamannya dari musuh kalian adalah murka (Allah), maka tidak ada jalan keselamatan dan tempat bernaung melainkan kalian, dan tidak ada madzhab (yang benar) kecuali kalian, wahai pandangan-Nya, dan para pembawa ma'rifat-Nya, tempat-tempat tauhid-Nya di bumi dan langit-Nya.

Engkau wahai hujah Allah dan hujah-Nya yang tersisa, kesempurnaan nikmat-Nya, pewaris para nabi-Nya, para khalifah-Nya hingga kini dan pemilik Raj'ah atas janji Tuhan yang didalamnya terdapat pemerintahan hak, jalan keluar bagi kami, dan kemenangan Allah untuk kami serta kemuliaan kami.

Salam sejahtera bagimu wahai bendera yang ditegakkan, pengetahuan yang dicurahkan, pertolongan dan kasih sayang yang luas serta janji yang bukan palsu. Salam sejahtera semoga tercurah padamu wahai pemilik penglihatan dan pendengaran, yang sumpahnya selalu dalam penjagaan Allah, janjinya di tangan Allah, dan pemerintahannya melalui kekuasaan Allah.

Engkaulah penyabar yang tidak dipengaruhi oleh kefanatikan, pemurah yang tidak berubah kikir karena marah, dan sangat alim yang tidak akan menjadi bodoh karena antusias, jihadmu dijalan Allah (tidak lain) adalah kehendak-Nya, pertempuranmu dijalan Allah (tidak lain) adalah balasan-Nya, kesabaranmu di jalan Allah (tak lain) adalah karunia kesabaran-Nya, dan syukurmu kepada Allah (tak lain) adalah limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya.

Salam sejahtera untukmu wahai yang dijaga oleh Allah, Dia- lah pemberi cahaya di depan dan di belakangnya, di kanan dan kirinya, di atas dan bawahnya, wahai yang tegak kokoh di bawah perlindungan Allah, Dia-lah pemberi cahaya pendengaran dan penglihatannya, wahai janji yang dijamin-Nya, wahai sumpah Allah yang diambil (dari manusia) dan ditetapkan-Nya.

Salam sejahtera bagimu wahai yang mengajak ke jalan Allah dan penjelas ayat-ayat-Nya. Salam sejahtera untukmu wahai pintu Allah dan penjaga agama-Nya, salam sejahtera padamu wahai khalifah Allah dan pembela hak-Nya, salam sejahtera untukmu wahai hujah Allah dan pembimbing menuju iradah- Nya, salam sejahtera bagimu wahai pembaca kitab Allah dan penjelas makna-maknanya, salam sejahtera bagimu di waktu malam dan siang.

Salam sejahtera untukmu wahai Baqiyatullah (hujah Allah yang masih ada) di muka bumi-Nya, salam sejahtera untukmu tatkala engkau berdiri, salam sejahtera untukmu tatkala engkau duduk, salam sejahtera untukmu tatkala engkau membaca dan menjelaskan, salam sejahtera untukmu tatkala engkau shalat dan membaca qunut, salam sejahtera untukmu tatkala engkau ruku' dan sujud, salam sejahtera untukmu tatkala engkau membaca ta'widz dan tasbih.

Salam sejahtera untukmu tatkala engkau membaca tahlil dan takbir, salam sejahtera untukmu tatkala engkau membaca tahmid dan istighfar, salam sejahtera untukmu tatkala engkau membaca tamjid dan pujian (kepada Allah).

Salam sejahtera bagimu di waktu sore dan pagi harimu, salam sejahtera bagimu di waktu malam tatkala gelap telah menyelimuti segala sesuatu, dan di waktu siang tatkala tampak segala sesuatu, di dunia dan akhirat.

Salam sejahtera pada kalian, wahai para hujah Allah dan para pemimpin kami, para penunjuk jalan dan pengarah kami, para panutan dan pemimpin kami, para tuan dan pelindung kami. Salam sejahtera bagi kalian, cahaya petunjuk kami, pengarah kami di waktu-waktu shalat, dan sarana penghubung antara kami dan kalian adalah shalat dan do' a kami, puasa dan istighfar, dan seluruh amalan kami.

Salam sejahtera untukmu wahai pemimpin yang diamankan, salam sejahtera untukmu wahai Imam yang dinanti dan diharapkan, salam sejahtera untukmu dengan segala macam jenis salam.

Wahai tuanku, aku bersaksi tiada tuhan selain Allah, yang satu, tunggal dan Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, tiada yang dicintai kecuali dia dan keluarganya, Amirul Mukminin AH bin Abi thalib adalah hujah-Nya, Al-Hasan adalah hujah-Nya, Al-Husain adalah hujah-Nya, AH bin Husain adalah hujah-Nya, Muhammad bin

AH adalah hujah-Nya, Ja'far bin Muhammad adalah hujah -Nya, Musa bin Ja'far adalah hujah-Nya, AH bin Musa adalah hujah-Nya, Muhammad bin AH adalah hujah -Nya, AH bin Muhammad adalah hujah-Nya, Hasan bin AH adalah hujah-Nya, dan engkau pun hujah-Nya, dan para nabi terdahulu juga menunjukkan dan mengarahkan pada kebaikan kalian.

Kalianlah yang mengawali dan mengahiri serta menutupnya. Sesungguhnya raj' ah kalian benar adanya, yang tidak ada lagi keraguan di dalamnya, pada hari ketika tidak bermanfaat lagi keimanan seseorang untuk dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa keimanannya.

Kematian benar adanya, dan aku bersaksi bahwa dua malaikat munkar dan nakir juga benar, hari nasyr(tercerai berainya manusia) adalah benar, hari kebangkitan adalah benar, shirath (jembatan menuju surga) adalah benar, mirshad (tempat pemeriksaan amal dan perbuatan manusia) adalah benar, mizan (timbangan amal dan perbuatan manusia) adalah benar, hisab amal adalah benar, surga dan neraka adalah benar, dan pemberian balasan di sana sesuai dengan yang dijanjikan dan diperingatkan adalah benar.

Kalianlah adalah orang-orang yang layak memberikan syafaat, dan kalian tidak menolak dan mendahului kehendak Allah, hanya dengan perintah-Nya kalian beramal, rahmat dan kalimat yang tinggi hanya milik Allah, segala kebaikan hanya di tangan Dia dan hujah Allah lebih diberkahi dan lebih agung dari yang lain. Dia menciptakan jin dan manusia hanya un tuk beribadah kepada-Nya, la menghendaki hamba-Nya untuk beribadah kepada- Nya, maka ada kelompok yang celaka dan ada pula kelompok yang beruntung, celaka bagi orang-orang yang melanggar (perintah) kalian, dan beruntung bagi orang yang mentaati kalian. Engkaulah wahai junjunganku (Imam Mahdi as), saksikanlah apa-apa yang aku persaksikan di hadapanmu, dan bersediakah menyimpan serta menjaganya untukku di sisimu, sehingga dengan keyakinan itu aku meninggal, dan dengan keyakinan itu aku dibangkitkan, dengan itu pula aku menghadap Allah dalam keadaan berwilayah kepadamu, berlepas tangan dari musuh- musuhmu, membenci orang-orang yang memusuhimu, dan mencintai orang-orang yang mencintaimu.

Kebenaran adalah setiap apa yang kalian ridhai, kebatilan adalah setiap apa yang kalian murkai, kebaikan adalah setiap apa yang kalian perintahkan, kemungkaran adalah setiap apa yang kalian cegah, keputusan yang ditetapkan oleh Allah adalah apa yang sesuai dengan kehendak kalian, dan ketentuan yang dihapus adalah sesuatu yang tidak sesuai dengan sunnah kalian.

Wahai tuanku, aku bersaksi tiada tuhan selain Allah, yang satu, tunggal dan Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, tiada yang dicintai kecuali dia dan keluarganya, Amirul Mukminin Ali bin Abi thalib adalah hujah-Nya, Al-Hasan adalah hujah-Nya, Al-Husain adalah hujah-Nya, Ali bin Husain adalah hujah-Nya, Muhammad bin Ali adalah hujah-Nya, Ja'far bin Muhammad adalah hujah-Nya, Musa bin Ja'far adalah hujah-Nya, Ali bin Musa adalah hujah-Nya, Muhammad bin Ali adalah hujah-Nya, Ali bin Muhammad adalah hujah-Nya, Hasan bin Ali adalah hujah-Nya, dan engkau pun hujah-Nya, dan para nabi terdahulu juga menunjukkan dan mengarahkan pada kebaikan kalian.

Wahai tuanku, aku mendapatkan kabar gembira dengan baiat yang diperintahkan Allah padaku, agar aku membelanya di medan peperangan, dan Allah membeli nyawa orang-orang mukmin di dalam peperangan tersebut. Aku beriman kepada Allah yang maha esa, tiada sekutu bagi-Nya, beriman kepada rasul-Nya dan Amirul Mukminin Ali bin abi Thalib. Kepada kalian wahai tuanku, mulai dari permulaan hingga yang paling akhir. Diriku selalu siap membela kalian, kecintaanku tulus untuk kalian, dan aku berlepas tangan dari musuh- musuh kalian yang selalu berselisih dan bermusuhan, aku sendiri banggajika bisa menuntut balas darah kalian yang tumpah, dan Allah Tuhan yang maha benar semoga menjadikanku demikian, perkenankanlah doaku, ya Allah kabulkanlah permohonanku.

Siapa lagi selain Engkau yang ada dalam keyakinanku, dan di sana pula aku berpegang teguh kepada-Mu, Engkaulah yang menjagaku dekat (dengan mereka) menuju-Mu.

Wahai penjaga, penutup dan berkah-Nya, tolonglah daku, dan raihlah daku, dekatkan aku danjangan putuskan aku darimu.

Ya Allah, hanya melalui merekalah (Nabi Muhammad saw. dan keluarganya as) aku bertawasul dan mendekatkan diri kepada-Mu. Ya Allah, limpahkanlah salawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan dekatkan aku dengan mereka dan jangan putuskan aku dari mereka. Ya Allah demi hujah-Mu jagalah aku, dan salam sejahtera- Mu semoga terlimpah kepada keluarga Yasin (Muhammad). Tuanku (Imam Zaman) engkau adalah harga diriku di sisi Allah, Tuhanmu dan Tuhanku, sesungguhnya Dia maha terpuji lagi maha mulia.


Do'a setelah ziarah:

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, dengan asma- Mu yang Engkau ciptakan segalanya pada diri-Mu, wahai wujud yang hakiki, wahai yang tersembunyi (yang tidak diketahui oleh yang lain), wahai yang maha tinggi, wahai yang maha suci, wahai yang maha welas kasih, wahai yang maha pemurah, wahai yang maha penyayang.

Aku memohon kepada-Mu sebagaimana dengannya Engkau ciptakan anggota badan, sampaikanlah salawat kepada Muhammad, nabi penyayang-Mu, kalimat cahaya-Mu, dan bapak penunjuk rahmat-Mu, dan penuhilah hatiku dengan cahaya keyakinan, penuhilah dadaku dengan cahaya keimanan, penuhilah pikiranku dengan cahaya ketetapan, penuhilah tekadku dengan cahaya taufik, penuhilah kecerdasanku dengan cahaya ilmu, penuhilah kekuatanku dengan cahaya amal, penuhilah lisanku dengan cahaya kebenaran, penuhilah agamaku dengan cahaya mata hati dari- Mu, penuhilah pandangan hatiku dengan cahaya petunjuk-Mu, dan pendengaranku dengan cahaya kesadaran mengambil hikmah, dan penuhi kecintaanku dengan cahaya berwilayah kepada Muhammad dan keluarganya, salam sejahtera semoga tercurah keatas mereka semuanya, penuhi keyakinanku dengan kekuatan berlepas tangan dari musuh-musuh Muhammad dan keluarganya, sehingga akhirnya kelak aku dapat berjumpa dengan-Mu dalam keadaan telah memenuhi janji dan sumpah-Mu.

Perkenankanlah untuk memperluas rahmatmu kepadaku, wahai pembimbingku, wahai hujah Allah, engkau melihat dan mendengar do' aku, maka perkenankanlah janji ijabahmu untukku, aku berlindung kepadamu, kesetiaanku dan kerelaanku untukmu, untukmu dan untukmu wahai yang mulia [7] .


Ziarah Kepada Imam Zaman Hari Jumat

Sayyid Ali bin Thawus ra. menukil ziarah yang dibaca untuk Imam Zaman di hari Jum'at. Ziarah tersebut sebagai berikut.

Salam sejahtera semoga tercurah padamu wahai hujah Allah di muka bumi-Nya, salam sejahtera semoga tercurah untukmu wahai mata (pandangan) Allah bagi ciptaan-Nya, salam sejahtera untukmu wahai cahaya Allah, pemberi petunjuk bagi orang-orang yang mencari petunjuk, dan perantara jalan keluar bagi orang-orang mukmin. Salam sejahtera untukmu wahai yang telah disucikan dan sangat takut kepada Allah. Salam sejahtera untukmu wahai pemimpin dan pemberi nasihat. Salam sejahtera untukmu wahai bahtera penyelamat. Salam sejahtera untukmu wahai sumber kehidupan. Salam sejahtera untukmu, semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam padamu dan keluargamu yang baik dan suci. Salam sejahtera untukmu, semoga Allah mempercepat apa yang dijanjikan untukmu, berupa kemenangan dan munculnya pemerintahanmu.

Salam sejahtera untukmu wahai junjunganku, aku mencintaimu, aku mengenal awal dan akhirmu, aku mendekatkan diri kepada Allah melaluimu dan keluargamu, dan aku setia menunggu kemunculanmu dan munculnya kebenaran di tanganmu, dan aku memohon kepada Allah semoga berkenan menyampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan berkenan menjadikanku termasuk orang-orang yang setia menanti kehadiranmu, pengikut setia dan pembelamu melawan musuh-musuhmu, dan termasuk orang-orang yang mengharap kesyahidan di sisimu bersama para sahabat kecintaanmu.

Wahai junjunganku, wahai pemilik zaman, shalawat dan salam Allah senantiasa tercurah untukmu dan keluargamu. inilah hari Jum'at, yaitu hari kemunculanmu, dan kemenangan bagi orang-orang mukmin melalui tanganmu, serta terbunuhnya orang-orang kafir melalui pedangmu, aku adalah tamu dan pemohon suaka wahai junjunganku, sedangkan engkau tuanku adalah yang mulia dan pemurah dari para putra yang mulia, dan perintah Allah untukmu agar menyayangi dan menghormati tamu dan pemohon suaka, maka perkenankanlah engkau menerimaku sebagai tamu dan penerima suakamu. Shalawat dan salam Allah semoga senantiasa tercurah untukmu dan keluargamu yang suci.

Yang mulia Sayyid Radhiyuddin Ali bin Thawus Al -Hasani ra menuturkan :
Bahwa setelah ia membaca ziarah ini, dengan mengisyaratkan kepada Imam Zaman, aku berkata:

Kemanapun daku berlalu, kutemukan kebaikan darimu di kota mana pun ku berada, akulah tamumu [8]


Ziarah Untuk Mengatasi Kesulitan

Dengan asma Allah yang maha Pengasih lagi maha penyayang

Salam sejahtera semoga tercurah untukmu wahai Muhammad bin Hasan wahai hujah Allah. Salam sejahtera untukmu wahai Shahibul Amr, wahai pemilik segala urusan atas izin Allah. Salam sejahtera untukmu wahai pemilik aturan. Salam sejahtera untukmu wahai junjungan kami, wahai pemilik zaman. Salam sejahtera untukmu wahai Imam yang dinantikan. Salam sejahtera untukmu wahai Al-Qaim, wahai yang bangkit menumpas kemungkaran. Salam sejahtera untukmu wahai pengganti yang shaleh untuk para Imam maksum dan suci.

Salam sejahtera untukmu wahai pemimpin kaum muslimin. Salam sejahtera untukmu wahai wali (kekasih) Allah. Salam sejahtera untukmu wahai khalifah Rasulullah saw. Salam sejahtera untukmu wahai tambatan hati rasulullah saw. Salam sejahtera untukmu wahai hujah Allah.

Salam sejahtera untukmu wahai penggalan jiwa Rasulullah saw. Salam sejahtera untukmu wahai jalan Allah. Salam sejahtera untukmu wahai penolong bagi orang-orang yang mengharap pertolongan. Salam sejahtera untukmu wahai penolong orang-orang yang papa. Salam sejahtera untukmu wahai penolong orang-orang yang teraniaya. Salam sejahtera untukmu wahai kutub dunia. Salam sejahtera untukmu wahai pemimpin Al-Masih.

Salam sejahtera untukmu wahai padanan kebaikan, raihlah aku, raihlah aku, raihlah aku, tolonglah aku, dan janganlah tolong orang- orang yang memusuhiku, bantulah daku dan janganlah bantu orang- orang yang memusuhiku, perkenankanaku bersamamu dan jangan pisahkan daku darimu. Aku bertawakal kepada Allah dengan bersyukur dan mendirikan shalat, hanya Dialah yang mencukupiku dengan sebaik-baiknya. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada baginda Muhammad dan keluarganya [9] .


Ziarah Nahiyah Muqadasah

Dalam buku Biharul Anwar, Allamah aL-Majlisi ra. menuturkan dari Syaikh Mufid ra. yang meriwayatkan: Ketika engkau berniat untuk menziarahi Imam Husain as. di hari-hari Asyura', maka berdirilah di dekat (makam) beliau, dan bacalah:

Salam sejahtera semoga tercurah kepada Adam, ciptaaan pilihan Allah, salam sejahtera kepada Syits kekasih dan pilihan Allah, salam sejahtera keatas Idris yang bangkit karena Allah dengan hujah-Nya.

Salam sejahtera kepada Nuh yang dikabulkan do' any a, salam sejahtera kepada Hud yang banyak mendapatkan pertolongan dari Allah, salam sejahtera kepada Shaleh yang mendapatkan kemuliaan dari Allah, salam sejahtera kepada Ibrahim yang mendapatkan kecintaan khusu kepada Allah, salam sejahtera kepada Ismail yang diberikan ganti oleh Allah dengan korban yang besar dari surga-Nya.

Salam sejahtera kepada Ishak yang Allah jadikan kenabian dari keturunannya, salam sejahtera kepada Ya'kub yang Allah kembalikan penglihatannya melalui rahmat-Nya, salam sejahtera kepada Yusuf as. yang Allah selamatkan dari sumur dengan keagungan-Nya.

Salam sejahtera kepada Musa as yang untuknya Allah singkapkan lautan dengan kekuasaan-Nya, salam sejahtera kepada Harun as yang Allah khususkan dengan kenabian-Nya, salam sejahtera kepada as. Syuaib yang Allah tolong keatas umatnya, salam sejahtera kepada Dawud as. yang Allah terima taubatnya dari kesalahan,

Salam sejahtera kepada Sulaiman as. yang menundukkan para Jin dengan perantara kemuliaan-Nya. Salam sejahtera kepada Ayyub as. yang Allah sembuhkan penyakitnya, salam sejahtera kepada Yunus as. yang Allah penuhi janji-janji-Nya padanya, salam sejahtera kepada Uzair as. yang Allah hidupkan kembali setelah kematiannya, salam sejahtera keatas Zakaria as. yang penyabar didalam menghadapi cobaanya, salam sejahtera kepada Yahya as. yang dengan syahadahnya Allah dekatkan pada-Nya, salam sejahtera kepada Isa ruh dan kalimat Allah.

Salam sejahtera kepada Muhammad kekasih pilihan Allah, salam sejahtera kepada Amirul Mukminin AH bin Abi Thalib sebagai saudara khusus nabi, salam sejahtera kepada Fathimah Az Zahra' putrinya, salam sejahtera kepada Abi Muhammad Al- Hasan yang menjadi Washi dan Khalifah bagi ayahnya, salam sejahtera keatas Al-Husain yang mempersembahkan jiwa dan darahnya untuk agama Allah.

Salam sejahtera kepada orang yang selalu taat kepada Allah secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, salam sejahtera kepada orang yang tanah kuburnya Allah jadikan obat, salam sejahtera kepada orang yang mustajab bagi yang berdo'a di bawah kubahnya, salam sejahtera kepada orang yang seluruh para Imam dari keturunannya.

Salam sejahtera kepada putra penutup para nabi, salam sejahtera kepada putra penghulu para washi, salam sejahtera kepada putra Fathimah Az Zahra , salam sejahtera kepada putra Khadijah Kubra. Salam sejahtera kepada putra Sidratul Muntaha, salam sejahtera kepada putra Jannatul Ma'wa, wahai putra surga nan abadi, salam sejahtera kepada putra Zamzam dan Shafa.

Salam sejahtera untuk yang berlumuran darah, salam sejahtera untuk yang terkoyak-koyak kemahnya, salam sejahtera untuk yang kelima dari Ashhabul kisa', salam sejahtera untuk yang terasing di antara orang-orang yang terasing, salam sejahtera untuk penghulu para syuhada', salam sejahtera untuk yang terbunuh di tangan para haram jadah, salam sejahtera untuk penghuni Karbala, salam sejahtera untuk yang ditangisi malaikat-malikat langit, salam sejahtera untuk orang yang suci keturunannya.

Salam sejahtera untuk pemimpin agama, salam sejahtera untuk penjelas dalil-dalil Ilahi, salam sejahtera untuk para Imam yang mulia. Salam sejahtera untuk leher-leher yang berlumuran darah, salam sejahtera untuk bibir-bibir yang kekeringan, salam sejahtera untuk jiwa-jiwa yang terputus, salam sejahtera untuk nyawa-nyawa yang terenggut, salam sejahtera untuk jasad-jasad yang terkapar.

Salam sejahtera untuk tubuh-tubuh yang kelaparan, salam sejahtera untuk darah-darah yang tertumpah, salam sejahtera untuk bagian-bagian tubuh yang terpotong-potong, salam sejahtera untuk kepala-kepala yang dipenggal. Salam sejahtera untuk para wanita yang menyaksikan pembantaian.

Salam sejahtera untuk hujah Tuhan semesta alam, salam sejahtera untukmu dan ayah beserta kakekmu yang suci, salam sejahtera untukmu dan putra-putramu yang mendambakan kesyahidan, salam sejahtera untukmu dan cucu-cucumu yang selalu setia membelamu, salam sejahtera untukmu dan malaikat- malaikat penjaga makam sucimu, salam sejahtera untuk yang terbunuh secara teraniaya, salam sejahtera untuk saudaranya yang teracuni, salam sejahtera untuk AH Akbar (putranya), salam sejahtera untuk bayi kecilnya (yang terbunuh). Salam sejahtera untuk tubuh-tubuh yang terpasung, salam sejahtera untuk keluarga dekat nabi, salam sejahtera untuk tubuh-tubuh yang jatuh berserakan di padang pasir.

Salam sejahtera untuk para pengembara yangjauh dari tempat kelahirannya, salam sejahtera untuk jasad-jasad yang terkubur tak terkafankan, salam sejahtera untuk kepala-kepala yang terpisahkan dari badannya, salam sejahtera untuk orang-orang yang sabar atas musibah, salam sejahtera untuk yang teraniaya tanpa seorang penolong. Salam sejahtera untuk penghuni tanah yang suci, salam sejahtera untuk pemilik kubah yang mulia.

Salam sejahtera untuk yang telah disucikan oleh Dia yang maha agung, salam sejahtera untuk yang dibanggakan malaikat Jibril, salam sejahtera untuk yang ditimang malaikat Mikail di dalam ayunan, salam sejahtera untuk yang terkhianati janjinya, salam sejahtera untuk yang tercabik-cabik kehormatannya, salam sejahtera untuk yang tertumpahkan darahnya secara teraniaya.

Salam sejahtera untuk yang dimandikan dengan darah lukanya, salam sejahtera untuk yang menjadi sasaran anak panah, salam sejahtera untuk yang dianggap halal tumpahan darahnya, salam sejahtera untuk yang dipenggal kepalanya di hadapan manusia-manusia durjana, salam sejahtera untuk seseorang yang dikuburkan oleh rakyatjelata.

Salam sejahtera untuk yang terputus urat-urat lehernya, salam sejahtera untuk pembela (Islam) tanpa penolong, salam sejahtera untuk uban yang terlumuri darah. Salam sejahtera untuk pipi yang bertaburan debu, salam sejahtera untuk tubuh yang terpasung, salam sejahtera untuk gigi - gigi suci yang tercabut dengan kayu. Salam sejahtera untuk kepala suci yang ditusuk dan diangkat dengan tombak, salam sejahtera untuk tubuh-tubuh yang terkapar di padang pasir, serigala-serigala liar mencabik -cabiknya, dan binatang-binatang buas lain lalang mengitarinya .

Salam sejahtera untukmu wahai junjunganku dan para malaikat yang berbaris-baris mengelilingi kubahmu, yang memutari tanah kubur sucimu, yang memutari haram sucimu, yang berbondong-bondong masuk untuk menziarahimu. Salam sejahtera untukmu, sesungguhnya aku bertujuan untuk menziarahimu, dan aku mengharapkan berkah di sisimu.

Salam sejahtera untukmu, salam dari seorang yang mengenal kehormatanmu, yang tulus dalam berwilayah kepadamu, yang mendekatkan diri kepada Allah melalui kecintaan kepadamu, dan berlepas tangan dari musuh- musuhmu, salam dari seorang yang hatinya luka karena mengingat musibahmu, dan airmatanya bercucuran kala mengingatmu,

Salam dari seorang yang dirundung kesedihan, duka lara dan papa, salam dari seorang yang apabila bersamamu di barisan pertempuran akan menghadang pukulan -pukulan pedang yang akan mengenaimu dengan seluruh jiwa dan raganya, dan sisa nyawa yang masih ada akan dipersembahkan untuk pengabdian kepadamu, berjuang bersamamu, membelamu memerangi orang-orang yang menzalimimu, mengabdi kepadamu dengan seluruh jira, raga, harta dan anaknya, jiwanya dipersembahkan untukmu, dan keluarganya selalu menjaga keluargamu. Oleh karena itu jika masaku jauh dari masamu, sehingga aku tak dapat membelamu, dan tidak termasuk orang -orang yang berperang bersamamu, tidak pula membantu memerangi musuh-musuhmu, maka aku hanya dapat menangisimu penuh kesedihan disetiap pagi dan sore hari, dan membanjiri air mata sebagai ganti dari darah sucimu yang tumpah, karena menyesali dan menyayangkan atas musibah yang telah menimpa dirimu, dan terus menerut jiwaku akan tersayat-sayat sehingga aku menemui kematian dengan membawa kesedihan dan duka atas musibah ini.

Aku bersaksi bahwasannya engkau telah mendirikan shalat, menunaikan zakat, memerintahkan kebaikan dan mencegah dari yang mungkar dan permusuhan, taat kepada Allah dan tidak melanggar-Nya, berpegang teguh dengan- Nya dan dengan tali-Nya sehingga engkau ridha dan takut kepada-Nya, engkau menjaga dan memenuhi (perintah)- Nya, engkau menghidupkan sunnah-sunnah-Nya dan membasmi fitnah, mengajak pada petunjuk yang benar, menjelaskan pada jalan-jalan yang lurus, dan jihad dijalan Allah dengan sungguh-sungguh.

Engkau patuh kepada Allah, mengikuti kakekmu Muhammad saw, mendengarkan (dengan patuh) ucapan ayahmu, bersegera menerima nasihat saudaramu, mengangkat tiang-tiang agama, memberantas kezaliman, membinasakan orang-orang zhalim, menasehati umat manusia, bertasbih disaat menjelang wafat, memerangi orang-orang fasik, menegakkan hujah-hujah Allah, sangat sayang terhadap islam dan kaum muslimin, membela kebenaran, bersabar tatkala mendapatkan ujian, menjaga agama dan lingkupnya.

Engkau lindungi dan beri petunjuk, engkau bentangkan dan sebarluaskan keadilan, engkau bela dan tampakkan agama, engkau cegah orang yang mempermainkan agama, engkau ambilkan haknya orang-orang miskin dari orang-orang kaya, dan engkau tidak beda-bedakan dalam memutuskan hukum antara orang kuat dengan orang yang lemah.

Engkaulah harapan para yatim, pelindung masyarakat, kemuliaan Islam, sumber hukum, pemaaf, yang menapaki jejak kakek dan ayahmu, serupa dengan saudaramu dalam wasiat ayahmu, menepati janji, setia kawan, mulia, selalu bertahajud dan giat beribadah dalam kegelapan malam, stabil dalam melangkah, berbudi pekerti mulia, terhormat latar belakangnya, bernasab mulia, rencananya baik, berkedudukan tinggi, banyak kebanggaannya, terpuji kebiasaanya, dan banyak pemberiannya.

Engkau sangat penyabar, pemberi petunjuk, memiliki kesadaran tinggi, sangat pemurah, sangat alim, perkasa, pemimpin yang syahid, pemberi ratapan dan kesadaran, di cintai dan berwibawa, engkau adalah putra Rasul saw, pelindung Al- Qur'an, pembela umat, sangat sungguh-sungguh dalam ketaatan kepada Allah, sangat menjaga janji dan sumpah, menjauhkan diri dari jalan orang-orang fasik, mencurahkan kesungguhan, lama dalam ruku dan sujud.

Engkau sangat zuhud terhadap dunia dan tidak menghiraukannya, melihatnya (dunia) dengan pandangan orang yang jauh darinya, anganmu tentangnya tercegah, perhatianmu tentang hiasannya terhindarkan, penglihatanmu terhadap kesenangannya tertutup, dan kerinduanmu terhadap kehidupan akhirat sangat dikenal.

Ketika kekejian memanjangkan tangan kejinya, kezaliman membuka penutup mukanya, orang-orang yang keji mengundang para pengikutnya. Engkau tetap tinggal di pekuburan suci kakekmu, menjauhkan diri dari orang-orang zhalim, menghabiskan waktu di dalam rumah dan mihrab, mengasingkan diri dari kelezatan dan syahwat, mengingkari kemungkaran dengan hati dan lisanmu, dengan segala kemampuan dan kekuatanmu, kemudian pengetahuanmu memutuskan untuk mengingkarinya, dan mengharuskan dirimu untuk ber jihad melawan orang-orang keji. Kemudian engkau berjalan bersama putra-putra dan keluargamu, para syi'ah dan pengikut setiamu, engkau jelaskan kebenaran dan hujah-hujah Allah, engkau mengajak kepada Allah dengan penuh hikmah dan nasihat yang baik, engkau perintahkan untuk menegakkan hukum-hukum Allah, ta'at kepada-Nya, engkau mencegah dari keburukan dan maksiat. Namun mereka menyambutmu dengan kekejian dan permusuhan.

Maka engkau memerangi mereka setelah memberikan nasihat dengan baik pada mereka, menyempurnakan hujah kepada mereka, dan mereka pun menghianati janji dan baiatmu, membenci Tuhan dan kakekmu, mereka memulai dengan peperangan melawanmu, maka engkau tetap bertahan menghadapi serangan dan pukulan-pukulan pedang, engkau pukul mundur pasukan-pasukan keji dan lalim, dengan pedang Zulfikar engkau bangkit tegar diselimuti debu seakan- akan engkau adalah AH manusia pilihan Allah.

Tatkala mereka melihatmu tetap kokoh dan tiada gentar sedikit pun, maka mereka mulai memainkan siasat busuknya, mereka memerangimu dengan tipu daya buruknya, seseorang yang sangat terkutuk memerintahkan pasukannya untuk mencegahmu mengambil air, lalu mereka menyerangmu, dan engkau bersegera turun mengambil air, namun mereka melemparimu dengan tombak dan anak-anak panah, tangan- tangan jahat menyerangmu, mereka tidak lagi menjaga hak- hakmu, tidak menghiraukan dosa-dosa terhadapmu, dengan membunuh orang-orang kecintaanmu, merampas kantong- kantong air milikmu, engkau telah menghadapi rintangan- rintangan terlebih dahulu, dan menahan berbagai macam penderitaan dan siksaan, kesabaranmu benar-benar membuat para malaikat langit terkagum-kagum.

Kemudian mereka menghadang dan menyerangmu dari semua arah, melukaimu bertubi-tubi, mencegahmu untuk bepergian (mengambil air) di waktu malam, dan tidak lagi tersisa bagimu seorang penolong, engkau bersikap penuh perhitungan dan kesabaran, engkau mempertahankan para wanita dan anak- anakmu, hingga engkau tersungkur dari kudamu, dan dengan badan penuh luka engkau terjatuh ke tanah, kuda-kuda mereka menginjak-injak tubuh sucimu, dengan pedangnya manusia- manusia durjana melukaimu penuh keji.

Dahimu telah mengucurkan darah menyongsong kematian, kanan dan kiri anggota badanmu telah telah bercerai berai, engkzu pandangi tempat persinggahan dan kemah-kemahmu, beratnya musibah yang menimpamu membuatmu tak berdaya untuk memikirkan putra-putra dan keluargamu, (melihat kondisimu) kudamu meringkik sedih dan melesat menuju perkemahanmu.

Tatkala para wanita melihat kudamu dalam keadaan duka, dan melihat mahkotamu terjatuh di atasnya, maka bertebaranlah mereka keluar dari kemahnya, rambut-rambut mereka diacak- acak, tanpa penutup mereka tampari wajah-wajahnya sendiri, dan dengan suara keras mereka menjerit memekik, mereka menjadi terhina setelah mulia, berlarian menuju tempat pembunuhanmu.

Ketika Syimir tengah menduduki dadamu, menghunuskan pedangnya untuk memotong lehermu, menjambak janggutmu yang mulia dengan tangannya, menyembelihmu dengan pedang tajamnya, saat itu anggota badanmu telah terdiam, nafasmu terhenti, kepalamu ditancapkan di atas ujung tombak, keluargamu di tawan bagaikan budak, diikat dengan rantai besi diatas beban bianatang ternak, wajah-wajah lembut mereka tersengat oleh panasnya matahari gurun Sahara, mereka digiring dipadang pasir, tangan-tangan mereka dibelenggu di atas leher, dikelilingkan di pasar-pasar.

Maka celakalah bagi para pendurhaka dan orang-orang fasik, membunuhmu soma dengan membunuh Islam, meliburkan shalat dan puasa, mencabut sunnah nabi dan hukum islam, menghancurkan rukun-rukun iman, merubah ayat-ayat Al-Qur'an, membela kekejian dan permusuhan.

Rasulullah saw benar-benar telah menjadi penebus darah kalian, dan kitab Allah kembali jauh ditinggalkan, kebenaran kembali dikhianati lagi, karena engkau dikalahkan, gema takbir dan tahlil menjadi senyap dengan kepergianmu, tiada lagi haram dan halal, tanzil dan ta'wil al-Qur'an. Setelahmu muncul penyelewengan dan perubahan, kekufuran dan ketidak perdulian, menuruti hawa nafsu dan kesesatan, sertafitnah dan kebatilan.

Kini pembawa berita musibahmu berdiri di dekat makam kakekmu Rasulullah saw, dengan deraian air mata mengabarkan berita kesyahidanmu, sambil berkata: wahai Rosulullah, cucu kesayangan dan pemudamu terbunuh, kehormatan keluargamu diinjak - injak, setelah kepergianmu para cucu dan keturunanmu di tawan, keluarga dan kerabatmu sangat menderita.

Maka Rasul pun berduka, hatinya lata, atas peristiwa itu para malaikat dan para nabi mengucapkan belasungkawa kepadanya atas musibah yang menimpamu, dan ibundamu tercinta Fathimah Az - Zahra' hatinya terluka karena mendengar musibahmu, rombongan para malaikat muqarrabin datang berbondong -bondong mengucapkan belasungkawa kepada ayahmu Amirul Mukminin, mereka melakukan ma' tarn di surga yang tinggi, bidadari -bidadari menampari pipinya karena musibah yang menimpamu , langit beserta penghuninya menangisimu, begitu juga surga dan para penjaganya, gunung-gunung dan puncaknya, lautan beserta ikon - ikannya, surga dan para pelayan kecilnya, Ka'bah dan Maqamnya, Masyar al-haram, tempat ihram dan seputarnya . [10]

Ya Allah, demi kehormatan tempat mulia ini, limpahkanlah shalawat keatas Muhammad dan keluarganya, dan kumpulkan aku dalam golongan mereka, dan masukkan aku ke dalam surga berkat syafaat mereka.

Ya Allah, sesungguhnya aku bertawasul kepada -Mu, wahai yang sangat sangat cepat hisabnya, wahai yang paling mulia di antara yang mulia, wahai yang paling bijaksana di antara yang bijaksana, demi Muhammad penutup para nabi dan utusan -Mu untuk seluruh alam semesta, demi saudara dan putra pamannya yang terhindar dari penyembahan berhala dan jiwanya penuh ilmu, yang sangat alim dan tinggi kedudukannya, yaitu AH pemimpin orang-orang yang beriman, demi Fathimah penghulu para wanita seluruh dunia dan Demi Hasan Az Zaki pelindung orang-orang yang bertakwa.

Demi Abi Abdillah Al-Husain yang paling mulia di antara orang-orang yang mati syahid, demi putra-putranya yang terbunuh, demi keluarganya yang teraniaya, demi AH bin Husain Zainal Abidin (hiasan orang-orang yang beribadah), demi Muhammad bin AH kiblatnya orang-orang yang bertaubat, demi Ja'far bin Muhammad yang paling benar diantara orang- orang yang benar ucapannya, demi Musa bin Ja'far penjelas dalil-dali Ilahi, demi AH bin Musa pembela agama Allah, demi Muhammad bin AH panutan orang-orang yang mencari petunjuk, demi AH bin Muhammad yang paling zuhud di antara orang-orang zuhud, demi Hasan bin AH pewaris para khalifah Allah, dan demi Hujah Allah bagi semua makhluk, sampaikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, orang-orang yang benar dan baik, keluarga Thaha dan Yasin, dan jadikanlah aku di hari kiamat kelak termasuk orang-orang yang aman, tentram, beruntung, bahagia dan mendapat kabar gembira.

Ya Allah, tetapkan aku termasuk di antara orang-orang Islam, kumpulkan aku bersama orang-orang yang shaleh, jadikan padaku lisan yang benar di hari akhirat kelak, tolonglah aku dalam menghadapi orang-orang yang keji, selamatkan aku dari tipu daya orang-orang yang dengki, jauhkan aku dari tipuan para penipu, cabutlah dariku tangan-tangan orang zhalim, dan kumpulkan aku bersama para pemuka kebaikan, di ketinggian surga Illiyyin, bersama orang-orang yang engkau berikan nikmat kepadanya, yaitu para nabi, orang-orang yang benar(jujur), orang-orang mati syahid, dan orang-orang shaleh, dengan rahmat-Mu wahai yang paling penyayang di antara para penyayang.

Ya Allah, sesungguhnya aku bersumpah kepada -Mu demi kebenaran nabi-Mu yang terjaga dari kesalahan dan dosa, demi keputusan-Mu yang pasti dan larangan-Mu yang tersembunyi, demi kuburan yang mulia ini, yang telah diziarahi silih berganti, Imam maksum yang terbunuh dalam keadaan teraniaya, aku bermohon kepada -Mu hilangkan kesedihan dariku, jauhkan aku dari ketetapan takdir yang buruk, dan lindungilah daku dari sengatan api neraka.

Ya Allah, besarkan aku dengan nikmat-Mu, ridhakan aku dengan pemberian-Mu, dan pejamkanlah pandanganku dari maksiat terhadap kemurahan dan kemuliaan -Mu, dan jauhkan aku dari makar dan siksa-Mu.

Ya Allah, jagalah aku dari ketergelinciran, penuhilah aku dalam ucapan dan perbuatan, panjangkanlah umurku, selamatkan aku dari kelaparan dan penyakit, dan demi para Imamku dan demi anugerah-Mu sampaikan aku pada sebaik- baik amah

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan terimalah taubatku, kasihanilah tangisanku, hapuslah bekas ketergelinciranku, hilangkan kesedihanku, ampuni dosa-dosaku, dan perbaikilah keturunanku. Ya Allah, jangan tinggalkan aku di tempat yang agung dan mulia ini melainkan telah Engkau hapuskan dosa-dosaku, Engkau tutupi aibku, Engkau hapuskan kesedihanku, Engkau luaskan rizkiku, Engkau angkat kedudukanku, Engkau perbaiki kerusakanku,

Engkau penuhi harapan dan cinta-citaku, Engkau kabulkan do'aku, Engkau berikan jalan keluar kesusahanku, Engkau satukan perpercahan, Engkau selesaikan urusan-urusanku, Engkau perbanyak hartaku, Engkau perbaiki akhlakku, Engkau berikan ganti (yang lebih baik) pada infakku, Engkau bangun dan perbaiki keadaanku, Engkau hapus rasa dengki dan hasad, Engkau binasakan permusuhan, Engkau cegah keburukan dari ku, Engkau sembuhkan sakitku, Engkau dekatkan yang jauh dariku, Engkau satukan perpecahan kami, dan Engkau penuhi permohonanku.

Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan di masa sekarang dan pahala di masa mendatang. Ya Allah cukupkan aku dengan harta halal-Mu dari harta yang haram, dan dengan anugerah -Mu dari seluruh umat manusia.

Ya Allah, hamba memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, hati yang khusyu', keyakinan yang sempurna, amal yang tulus dan suci, kesabaran yang indah, dan pahala yang melimpah.

Ya Allah, karuniailah daku dapat mensyukuri nikmat-Mu, tambahkanlah kebaikan dan kemuliaan-Mu kepadaku, jadikan ucapanku dapat di terima dan di dengar oleh masyarakat, dan amalanku terangkat dn diterima di sisi-Mu, hubungkanlah pengaruhku dengan kebaikan, dan han curkan musuhku.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, manusia -manusia pilihan, di sepanjang malam dan siang, dan jauhkan aku dari keburukan orang -orang jahat, sucikan aku dari dosa-dosa dan noda, lindungi daku dari api neraka, masukkan daku ke dalam surga yang abadi, ampuni dosa-dosaku, dan seluruh saudara-saudara mukmin dan mukminahku dengan rahmat-Mu wahai yang maha penyayang di antara para penyayang.

Kemudian setelah itu, menghadaplah ke kiblat dan lakukan shalat sunnah dua rakaat. Pada rakaat yang pertama, setelah membaca surat al-Fatihah, membaca surat al-Anbiya'. Sedangkan pada rakaat yang kedua, setelah membaca surat al-Fatihah membaca surat al-Hasyr, dan di waktu qunut bacalah kalimat berikut ini:

Tiada Tuhan selain Allah, yang maha penyabar lagi maha mulia. Tiada Tuhan selain Allah, yang maha tinggi lagi maha agung. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan tujuh langit, tujuh bumi, dan segala sesuatu yang ada padanya dan ada di antara keduanya.

Aku bertentangan dengan musuh-musuh-Nya, tidak mempercayai orang yang menentang-Nya, mengakui rububiyyah-Nya, tunduk di hadapan kemuliaan-Nya, yang awal tanpa permulaan, yang maha akhir tanpa penghabisan, yang maha tampak pada segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya, yang maha tersembunyi di luar segala sesuatu dengan ilmu dan kelembutan-Nya, yang tak dapat difahami oleh akal tentang hakikat keagungan-Nya, yang tak dapat dijangkau oleh angan, akan hakekat esensi-Nya, tak dapat digambarkan oleh jiwa makna-makna sifat-Nya, Dia maha melihat hal-hal yang tersembunyi, maha mengetahui hal-hal yang rahasia, maha mengenali dan mengetahui apa yang terselubung di balik pandangan mata dan apa- apa yang tersembunyi di dalam hati.

Ya Allah, sesungguhnya aku persaksikan di hadapan-Mu atas keyakinanku kepada Rasul-Mu saw, dan keimananku kepadanya, pengetahuanku terhadap kedudukannya. Aku bersaksi bahwa dia adalah seorang nabi yang keutamaannya telah disaksikan dan diucapkan oleh hikmah dan ilmu, telah diberikan kabar gembira oleh para nabi sebelumnya tentang kedatangannya, dan mengajak untuk

berikrar dan mengakui pada ajaran-ajaran yang dibawanya, dan menganjurkan untuk mebenarkannya dengan firman Allah yng maha tinggi "orang yang namanya mereka dapati tercatat di dalam buku Taurat dan Injil, yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. " . [11]

Maka sampaikanlah shalawat kepada Muhammad untusan- Mu untuk bangsa jin dan manusia, penghulu para nabi pilihan, dan kepada saudara dan putra pamannya yang kedua-duanya soma sekali tidak pernah menyekutukan-Mu, juga kepada Fathimah Az Zahra' penghulu para wanita seluruh dunia, serta kepada penghulu para pemuda penghuni surga Al-Hasan dan Al-Husain, dengan shalawat yang abadi dan selama-lamanya, sejumlah tetesan air hujan, dan seberat gunung-gunung dan puncaknya, hingga daun-daun pun mengucapkan salam, dan selama pergantian cahaya (siang) dan kegelapan (malam) berlangsung. Kepada keluarganya yang suci, para Imam pembawa petunjuk, dan pembela-pembela agama Islam, yaitu Ali (Zainal Abidin), Muhamad (Al-Baqir), Ja'far (As Shadiq), Musa (Al- Kazhim), Ali (Ar Ridha), Muhammad (Al-Jawad), Ali (Al- Hadi), Hasan (Al-Askari), dan Al-Hujah (Al Mahdi) para penegak keadilan dan rantaian cucu nabi.

Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu demi kebenaran Imam ini, berikanlah jalan keluar secepat mungkin, kesabaran yang indah, pertolongan yang mulia, ketercukupan dari makhluk, ketetapan di dalam petunjuk, taufik (pertolongan) untuk mengamalkan apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai, dan karuniailah aku rezeU yang luas dan halal, yang baik dan baru, yang mengalir dan mudah, yang banyak dan mencukupi, yang mengucur terus - menerus, tanpa bersusah payah dan kesulitan, tanpa pemberian dari seorang pun, selamat dari segala macam bencana, dan penyakit, dan karuniakan aku untuk dapat mensyukuri keselamatan dan kenikmatan, jika kematian menjemputku, maka ambillah kami dalam kondisi sebaik-baik ketaatan kepada-Mu, menjaga apa-apa yang Engkau perintahkan kepada kami, sehingga Engkau hantarkan kami menuju surga-Mu yangpenuh dengan kenikmatan, dengan rahmat-Mu wahai yang maha penyayang di antara para penyayang.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan kosongkan aku dari memikirkan dunia, dan jinakkan aku dengan urusan akhirat, karena sesungguhnya tidak akan dapat mengosongkan diri dari urusan dunia kecuali dengan takut kepada-Mu, dan tidak akan dapat membuatku senang dengan urusan akhirat melainkan dengan harapan-Mu.

Ya Allah, sesungguhnya hujah adalah untuk-Mu bukan menentang- Mu, Engkau adalah tempat mengadu, dan bukan dari-Mu munculnya pengaduan. Maka limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga-Nya, dan tolonglah aku dari haiva nafsuku yang zhalim dan melanggar perintah-perintah-Mu, dan syahivatku yang berlebihan, dan akhiri kehidupanku dengan keselamatan.

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan-Mu, namun diriku terus-menerus melanggar larangan-Mu, karena sedikitnya rasa maluku kepada-Mu, dan meninggalkan istighfar, padahal mengetahui keluasan maaf-Mu, yang akan membuat harapan menjadi sia-sia. Ya Allah, sesungguhnya dosa-dosaku membuat diriku putus asa untuk mengharap (ampunan)-Mu, sementara pengetahuanku akan luasnya rahmat-Mu membuat diriku tidak takut kepada-Mu. Maka sampaikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan luruskanlah harapanku kepada-Mu, sirnakanlah rasa pesimis dan ketakutanku dari (rahmat)-Mu, jadikanlah pada diriku sebaik- baik prasangka terhadap-Mu, wahai yang paling mulia di antara yang mulia.

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, kuatkan aku dengan ishmah (penjagaan), bimbinglah lisanku untuk berkata dengan hikmah, jadikan aku termasuk orang-orang yang menyesali apa yang dia sia-siakan di masa lampau, tidak menipu bagiannya di hari itu, dan tidak disibukkan dengan memikirkan rezekinya di hari esok.

Ya Allah, sesungguhnya orang yang kaya adalah orang yang merasa cukup dengan-Mu dan hanya butuh kepada-Mu, sedangkan orang fakir adalah orang yang butuh kepada makhluk- Mu dan tidak membutuhkan-Mu. Maka limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan cukupkan aku dengan- Mu dari makhluk-Mu, dan jadikan aku di antara orang-orang yang tidak meminta-minta kecuali hanya kepada-Mu.

Ya Allah, sesungguhnya orang yang merugi adalah orang yang putus asa sedangkan di hadapannya terdapat kesempatan untuk bertaubat, di belakangnya terdapat rahmat (kasih sayang- Mu), bila aku termasuk orang yang sangat lemah amalnya, maka sesungguhnya harapanku terhadap rahmat-Mu sangat kuat, maka maafkan aku atas lemahnya amalanku dan kuatnya harapanku.

Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa ada di antara hamba-hamba-Mu yang lebih keras hatinya dari pada hatiku, dan lebih besar dosanya dari dosaku, maka sesungguhnya aku mengetahui bahwa tidak ada tuan yang lebih besar maafnya dari- Mu, lebih luas rahmat dan ampunan-Nya. Oleh karenanya, wahai Yang rahmat-Nya tiada tara, ampunilah aku yang kekhilafannya tak terkira ini.

Ya Allah, sesungguhnya Engkau memerintahkan kepada kami, namun kami melanggarnya, melarang kepada kami, namun kami tidak menjauhinya, mengingatkan kami, namun kami melupakannya, memperlihatkan kepada kami, namun kami membutakan diri, memperingatkan kami, namun kami menerjangnya, dan kami tahu bahwa semua ini bukanlah balasan kebaikan-Mu terhadap kami, (karena tiada perbuatan baik yang dapat hamba lakukan, namun itu adalah murni pemberian-Mu) .

Engkau maha mengetahui apa yang kami lakukan secara terang- terangan dan secara tersembunyi, dan maha mengetahui atas apa yang kami lakukan dan tidak kami lakukan. Maka sampaikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan janganlah siksa kami karena kesalahan-kesalahan dan kealpaan kami, dan berikanlah hak-hak-Mu kepada kami, sempurnakanlah kebaikan-Mu kepada kami, dan jalankan rahmat-Mu kepada kami.

Ya Allah, sesungguhnya kami bertawasul kepada-Mu melalui Imam yang benar ini, dan aku bermohon demi kebenaran yang Engkau khususkan untuknya, dan untuk Rasul kakeknya, dan untuk kedua orang tuanya, Ali dan Fathimah, penghuni rumah yang penuh rahmat, penghubung kesinambungan rezeki yang menjadi penopang bagi kehidupan, dan perbaikan kondisi keluarga kami, maka Engkau yang maha mulia, yang memberi dan mencabut kekuatan, dan kami memohon kepada-Mu rezeki yang baik untuk kehidupan kami dan menghantarkan pada kebahagiaan akhirat kami.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan ampunilah kami dan kedua orang tua kami, ampuni pula seluruh kaum mukmin laki-laki maupun perempuan, seluruh kaum muslimin dan muslimat, yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan selamatkan kami dari api neraka.

Setelah bacaan qunut selesai, dilanjutkan dengan ruku', sujud, duduk, tasyahud, serta mengucapkan salam penutup shalat.

Kemudian membaca tasbih az-Zahra' yaitu takbir 34 kali, hamdalah 33 kali, dan tasbih 33 kali. Setelah itu lumurilah dua sisi mukamu dengan tanah, lalu mengucapkan :

Subhanallah, alhamdulillah, la ilaha ilallah, Allahu Akbar, ( 40x ) Setelah itu, mohonlah kepada Allah Swt agar dijauhkan dan dihindarkan dari dosa, diselamatkan, diampuni dosa-dosanya, diberikan taufik untuk dapat menjalankan amal-amal kebaikan dan mendapatkan pahalanya. Sehingga dengan perantara itu engkau akan semakin dekat kepada-Nya, dan mendapatkan kemuliaa di sisi-Nya. Lalu bersiap-siaplah untuk melakukan shalat sunah dua rakaat, sebagaimana yang telah kami utarakan. Setelah melakukan shalat sunah, mendekatlah ke makam suci Imam, ciumlah dan ucapkan: Semoga Allah menambahkan kemuliaan padamu. Salam sejahtera, rahmat dan berkah Allah semoga senantiasa tercurah padamu. Selesai membaca itu, berdo'alah juga untuk dirimu, ayah, ibumu, dan untuk siapa saja yang engkau kehendaki [12] .

Allamah Al Majlisi ra. menukil dari penulis buku al-Mazar al-Kabir, bahwa terdapat ziarah lain untuk Imam Husain as di hari Asyura' yang bersumber dari Imam Zaman af . dan diwasiatkan kepada salah serang wakil khusus beliau. Imam bersabda: "Setelah engkau tiba di depan makam suci beliau (Imam Husain as), berdirilah dan ucapkan: Salam sejahtera untuk Adam, ciptaan Allah yang terpilih, (dan seterusnya mengikuti bacaan ziarah sebagaimana yang telah dijelaskan). Dengan demikian maka jelaslah bahwa ziarah ini benar-benar telah dinukil dan diriwayatkan juga dari hadrat Imam Al-Mahdi af. Ada kemungkinan ziarah yang mulia ini tidak hanya khusus dibaca dibulan Asyura saja. Sebagaimana yang telah diyakini juga oleh Sayyid Murtadha ra. [13] .

Ayatullah Sayyid Ahmad Mustanbith ra. juga menulis: riwayat ziarah dari Imam Mahdi af . tidak dijelaskan bahwa ziarah tersebut khusus di baca di hari Asyura' saja [14] .


Ziarah Rajabiyah

Abul Qasim, Husain bin Ruh Nubakhti ra. berkata: barang siapa yang membaca ziarah ini, maka akan dikabulkan hajatnya di dunia dan di akherat. Apabila ada seseorang membaca ziarah ini di salah satu makam as. Maka bacalah :
Segala puji hanya milik Allah yang menyaksikan kami pada bulan rajah ini di tempat syahidnya para kekasih-Nya, yang telah mewajibkan kepada kami untuk memenuhi hak-hak mereka yang telah diwajibkan kepada kami. Salam sejahtera semoga tercurah kepada Muhammad manusia pilihan, dan para washinya yang melimpah keberkahannya.

Ya Allah, sebagaimana Engkau saksikan kami di tempat kesyahidan mereka, maka penuhilah janji-janji mereka kepada kami, dan masukan kami ke dalam golongan mereka, dan setelah itu perkenankan kami untuk masuk ke dalam surga yang abadi.

Salam sejahtera untuk kalian, sesungguhnya aku datang bertujuan untuk menziarahi kalian, dan aku percayakan kepada kalian permohonan dan keperluanku, kemerdekaanku dari siksa neraka, dan kelanggenganku di surga bersama kalian, dan para pengikut setia kalian yang baik. Salam sejahtera semoga tercurah untuk kalian atas kesabarannya, maka sebaik-baik tempat adalah masa depan (akhirat).

Aku memohon dan mengharap kepada kalian, terhadap apa yang telahku serahkan kepada kalian, dan apa-apa yang gantinya ada pada kalian. Karena hanya dengan perantara kalianlah luka dapat diobati, sakit dapat disembuhkan, dan dengan perantara kalian apa yang ada di alam rahim dapat bertambah atau berkurang. Sesungguhnya aku meyakini rahasia-rahasia kalian, menerima ucapan kalian, dan kepada Allah aku bersumpah dengan noma kalian dalam mengantarkan aku pada kebutuhan- kebutuhanku, memutuskan dan menandatanganinya, mensukseskan dan menjalankannya, dan perbaikilah urusanku.

Salam sejahtera untuk kalian, salam perpisahan, dengan mengharap kepada Allah semoga mengembalikan aku kepada kalian, usahanya tidak terputus dari kalian, dan aku memohon kepada Allah, semoga berkenan mengembalikan aku dengan keadaan terbaik di sisi kalian menuju ketempat tinggal yang subur dan makmur, dengan kondisi kehidupan yang nyaman dan balk, penuh dengan kemudahan hingga akhir hayat, dan sebaik-baik tempat kembali dan tempat tinggal di surga yang abadi, kehidupan yang tentram dan layak, dengan makanan yang langgeng, minuman yangjernih dan memuaskan, dengan tanpa jemu dan bosan.

Semoga rahmat Allah, berkah serta salam-Nya tercurah kepada kalian, sehingga kembali kepada kalian, beruntung untuk sekian kalianya bersama kalian, dan dikelompokkan dalam golongan kalian.

Salam sejahtera, rahmat, berkah, shalawat serta penghormatan-Nya semoga tercurah untuk kalian. Cukuplah bagi kami Dia, dan hanya Dialah sebaik-baik dzat yang mencukupi [15] .


Ziarah Pertama Kepada Imam Zaman

Ziarah ini dikenal dengan do' a nudbah yang bersumber dari Imam Zaman af. dan sampai di tangan Abu Ja'far, Muhammad bin Abdullah Al-Humairi ra. [16] Ziarah ini dibaca di dalam tempat suci Sirdab di kota Samirra. [17]


Ziarah Kedua Kepada Imam Zaman

Ziarah lain yang dibaca untuk Imam Zaman af . di tempat suci ini adalah dengan melakukan shalat sunah dua rakaat, kemudian setelah itu

membaca ziarah berikut:

Salam Allah yang sempurna.... [18] (dan seterusnya) [19]


Ziarah Ketiga Kepada Imam Zaman

Di dalam buku Mishbah Az-Zaair juga terdapat ziarah lain yang telah dinukil sebagai berikut:

Salam sejahtera untuk kebenaran yang baru, yang tidak akan pernah usang. Salam sejahtera untuk penghidup orang-orang mukmin, dan penghancur orang-orang kafir. Salam sejahtera wahai Mahdi (penunjuk jalan) umat, dan pengumpul kalimat-kalimat kebesaran Allah. Salam sejahtera untuk pengganti khalifah Allah sebelumnya dan pemilik kemuliaan Allah. Salam sejahtera untuk hujah Allah dan kalimat yang terpuji. Salam sejahtera untuk yang memuliakan kekasih-kekasih Allah dan menghinakan musuh-musuh-Nya. Salam sejahtera untuk pewaris para nabi dan penutup para washi.

Salam sejahtera untuk Qaim yang dinanti dan keadilan yang telah dikenal.

Salam sejahtera untuk pedang yang tersohor dan rembulan yang bersinar. Salam sejahtera untuk mentari penerang kegelapan dan purnama yang sempurna. Salam sejahtera untuk musim semi para manusia dan pensuci hari. Salam sejahtera untuk pemilik pedang yang kokoh dan penebas kepala-kepala. Salam sejahtera untuk agama yang tetap dan kitab yang tertulis.

Salam sejahtera untukmu Baqiyatullah, hujah Allah yang tersisa di bumi-Nya, dan hujah untuk para hamba-Nya, yang sampai padanya warisan para nabi, pemilik warisan orang-orang pilihan, kepercayaan rahasia llahi, pemimpin untuk para umat, Al-Mahdi yang dijanjikan oleh Allah Swt. untuk para umat yang dengan perantara beliau kesatuan kalimat-kaliamat Allah akan terjaga, perpecahan akan sirna memenuhi bumi dengan keadilan yang merata, berkemampuan mengatur kepemerintahan (yang Islami), dan memenuhi janji-janji yang berikan kepada orang-orang mukmin.

Aku bersaksi wahai junjunganku, sesungguhnya engkau dan para Imam dari ayah dan kakekmu adalah Imam-imam dan pemimpinku di dunia dan di hari kiamat kelak. Aku memohon kepadamu wahai junjunganku, mohonkanlah aku kepada Allah swt. untuk memperbaiki keadaanku, memenuhi kebutuhan- kebutuhanku, mengampuni dosa-dosaku, dan menolongku dalam urusan agama, dunia dan akhiratku, juga kepada saudara- saudara mukminku baik laiki-laki maupun perempuan semuanya, karena sesungguhnya Engkau maha pengampun lagi maha penyayang. [20]

Setelah itu kemudian lakukan shalat dua bela s rakaat, dan tiap-tiap selesai dua rakaat membaca Tasbih az-Zahra (takbir 34 kali, hamdalah 33 kali dan tasbih 33 kali)

kemudian setelah itu membaca:

Ya Allah, sampaikanlah salam sejahtera kepada hujah-Mu di muka Bumi, khalifah-Mu di dunia, yang mengajak ke jalan-Mu, yang bangkit dan menghakimi dengan penuh hikmah, dengan nasihat baik dan benar, yang menjadi kalimat, temp at rahasia dan pandangan-Mu di Bumi-Mu, yang sangat berhati-hati dan takut kepada-Mu, pemimpin yang menasehati dengan kebaikan, bahtera penyelamat, tanda petunjuk, cahaya pandangan manusia, sebaik-baik pemakai pakaian dan jubah, yang tiada bandingannya (dalam kesempurnaan), penyirna kesusahan, kesedihan dan bala'.

Shalawat Allah semoga tercurahkan kepadanya dan ayah serta kakek-kakeknya, yaitu para Imam yang menunjukkan pada kebenaran, dan para pemimpin yang mulia, sepanjang bintang- bintang di waktu sahur bersinar, pohon-pohon bersemi dan berbuah, siang dan malam bergantian, dan burung-burung berkicau.

Ya Allah, dengan cinta kepadanya berikan manfaat kepada kami, kumpulkanlah kami bersama mereka dan dibawah lindungan benderanya, wahai Tuhan Yang Maha Benar, perkenankanlah ijabah-Mu, wahai Tuhan seluruh alam semesta. [21]


Shalat Untuk Imam Zaman af .

Setelah membaca ziarah diatas, bacalah dzikir berikut ini:

Ya Allah, sampaikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan sampaikan shalawat juga kepada wali, pengganti dan pewaris Imam Hasan,

yang menegakkan perintah-Mu, yang ghaib dari pandangan makhluk-Mu, dan menanti izin dari-Mu.

Ya Allah, sampaikan shalawat kepadanya, dan dekatkanlah keberadaannya yang jauh, penuhilah janjinya, singkapkanlah tabir keghaiban dari wajahnya yang mulia, dengan kemunculannya singkirkanlah segala kesedihan, berikan rasa takut dan tunduk di hadapannya, dengannya tetapkanlah hatiku, dengannya bangkitkanlah peperangan (melawan kebatilan), perkokohlah dia dengan pasukan dari para malaikat yang kuat, kuasakan dan menangkan dia di atas semua musuh-musuh agama-Mu, ilhamilah dia supaya tidak menyisakan dari mereka satu kekuatan pun kecuali pasti dia hancurkan, tiada satu kepala kecuali pasti dia penggal, tidak ada satu siasat kecuali dia patahkan, tidak ada seorang fasik kecuali pasti dia hukum, tidak ada diktator kecuali pasti dia binasakan, tidak ada penutup kecuali pasti dia singkapkan, tidak ada satu bendera kecuali dia jatuhkan, tidak ada satu penguasa kecuali dia taklukkan, tidak ada tombak melainkan dia patahkan, tidak ada salib melainkan dia pudarkan, tidak ada suatu pasukan melainkan dia cerai beraikan, tidak ada satu mimbar melainkan dia bakar, tidak ada suatu pedang melainkan dia patahkan, tidak ada suatu berhala melainkan dia hancur leburkan, tidak ada suatu darah dia tumpahkan, tidak ada kekejian melainkan dia sirnakan, tidak ada suatu kuda melainkan dia babat habiskan, tidak ada suatu pintu melainkan dia tutup, tidak ada suatu istana melainkan dia punahkan, tidak ada suatu temp at tinggal melainkan dia datangi, tidak ada suatu gurun melainkan dia lalui, tidak ada suatu gunung melainkan dia naiki, dan tidak suatu simpanan melainkan dia keluarkan. Dengan rahmat-Mu wahai yang maha penyayang diantara yang penyayang. [22]


Catatan Kaki:

[1] Sirdab adalah rumah bawah tanah di kota Samurra' -Iraq, tempat kelahiran Imam Mahdi af . yang dibangun oleh ayah beliau , Imam Hasan Al-Askari as.
[2] Bihar al-Anwar jilid 102 hal.119.
[3] Miftahul Jannah jilid 1 hal. 531.
[4] QS.ash-Shaffat, 37: 130.
[5] Al-Ihtijaj jilid 2 hal. 316, al-Bihar jilid 94 hal 2, Maadan al-Hikmah jilid 2 hal. 291.
[6] Al-Marhum Allamah Majlisi di sini tidak menukil tentang perintah shalat, tetapi kami jelaskan masalah itu di dalam pembahasan shalat.
[7] Al-Mazar al-Kabir hal.567, Bihar al-Anwar jilid 94 hal. 36, Mishbah az-Zaair hal. 430 dengan sedikit perbedaan redaksi teks.
[8] Jamal al-Usbu' hal. 41.
[9] Al-Majmu' ar-Raiq ]ilid 1 hal. 451.
[10] Ahram bentuk jamak dari al-Haram, dikatakan sebagai daerah sekitar Kabah.
[11] Qs. Al-a'raf: 157.
[12] Bihar al-Anwar jilid 101 hal. 317.
[13] Ibid jilid 101 hal. 328.
[14] Az Ziarah wal Bisyarah jilid 2 hal 488.
[15] Mishbah al-Mutahajjid hal. 128, Mishbah az-Zair hal.493, Al-Mazar al-Kabir hal. 203, dan Iqbal al- A'mal hal.124.
[16] Ziarah tersebut terdapat pada pembahasan ke tujuh puluh delapan tentang ziarah Nudbah.
[17] Mishbah az -Zair hal. 430.
[18] Ziarah tersebut terdapat pada pembahasan 5 shalat istighatsah kepada Imam Zaman af.
[19] Mishbah az -Zair hal. 435. Nampaknya, dalam berbagai penukilan tidak dikhususkan dibaca di Sardab . Namun dalam Ziarah akhir khusus dibaca di sardab mukadas.
[20] Misbah az-Zair ha. 441 al-Mizar lisyahid hal. 230.
[21] Misbah az-Zair ha. 442.
[22] Misbah az-Zair ha. 442.

(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: