Daftar Isi Internasional Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Tampilkan postingan dengan label ABNS TIMUR TENGAH - IRAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ABNS TIMUR TENGAH - IRAN. Tampilkan semua postingan

Peziarah Arbain Indonesia Singgah di Kota Suci Mashhad


Rombongan warga Muslim Syiah Indonesia yang akan mengikuti ritual jalan kaki dari kota Najaf ke Karbala di Irak dalam rangka memperingati 40 hari kesyahidan Imam Hussein as atau Arbain, singgah terlebih dahulu di kota Mashhad, Iran untuk menziarahi Makam Suci Imam Ridha as sebelum bertolak ke Karbala.

Astan News melaporkan, sekira 80 peziarah asal Indonesia yang tahun ini berhasil menjadi bagian dari lautan peziarah Arbain Imam Hussein as, pertama menziarahi Makam Suci Imam Ridha as dan mendapat sambutan hangat dari para pelayan Haram Suci Razavi.

Abdullah Abdul Ghafur salah satu anggota rombongan mengatakan, untuk pertama kalinya saya mendapat kesempatan berziarah ke Makam Suci Imam Ridha as dan berada di tengah lautan peziarah Imam Hussein as, ini adalah nikmat besar yang dikaruniakan kepada saya oleh Allah Swt sehingga bisa menunjukkan kecintaan saya kepada Ahlul Bait as khususnya Imam Hussein as dan saya katakan, meskipun secara fisik saya tidak berada di samping Ahlul Bait as saat mereka hidup, tapi saya akan mengorbanan jiwa saya di jalan mereka.

Ia menambahkan, sebagian besar peziarah Indonesia ini untuk pertama kalinya berziarah ke Makam Suci Imam Ridha as, kendati sebagian dari mereka tidak terlalu kaya dari sisi finansial, namun punya keterikatan batin yang kuat dengan keluarga suci Nabi Muhammad Saw.

Abdul Ghafur merasa bahagia bisa berziarah di Makam Suci Imam Ridha as dan menuturkan, Haram Suci Razavi menggelar berbagai program acara yang targetnya adalah meningkatkan takwa dan makrifat para peziarah.

Para peziarah Indonesia ini menginap di penginapan peziarah Kota Razavi dan turut menghadiri acara-acara budaya seperti tur keliling Haram Suci Razavi, mengunjungi museum, melaksanakan ritual keagamaan, ceramah dan mendapat bingkisan oleh-oleh Razavi yang diberikan oleh Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi.

(Astan-News/berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Staf Pengajar Universitas Hama Suriah Kunjungi Pusat Budaya Razavi


20 orang staf pengajar Universitas Hama Suriah mengunjungi pusat kebudayaan Haram Suci Razavi.

Astan News melaporkan, 20 orang staf pengajar Universitas Hama Suriah, Rabu (17/10/2018) mengunjungi kampus Universitas Islam Razavi, perpustakaan pusat dan museum pusat Haram Suci Razavi.

Para dosen Universitas Hamas Suriah dalam kunjungannya ke Universitas Islam Razavi melihat dari dekat aktivitas kampus ini dan meninjau bagian-bagian khusus perpustakaan.

Hujatulislam Ali Khayat, penasihat urusan keilmuan Rektor Universitas Isam Razavi di sela kunjungan itu mengatakan, beberapa karakteristik Universitas Islam Razavi menarik perhatian para dosen Universitas Hama Suriah. Pengajaran pelajaran-pelajaran hauzah dan universitas di satu perguruan tinggi, sistem akumulatif yang digunakan dalam setiap pelajaran, kebersihan lingkungan kampus dan infrastruktur yang kokoh di perpustakaan, di antara hal yang sangat menarik perhatian para dosen Suriah ini.

Ia menambahkan, kunjungan para dosen dari sebuah universitas luar negeri dapat meningkatkan kerja sama dan interaksi dengan Universitas Islam Razavi.

Dalam kelanjutan lawatan para dosen Universitas Hama Suriah, Abolfazl Hassan Abadi, Kepala Departemen urusan Dokumen dan Media, Lembaga Perpustakaan, Museum dan Pusat Dokumen Haram Suci Razavi, menjelaskan sejarah singkat pembangunan kompleks Haram Suci Razavi dalam tiga fase sejarah dan menjawab pertanyaan-pertanyaan para dosen Suriah itu.

Perpustakaan Pusat Haram Suci Razavi menjadi tujuan berikutnya rombongan dosen Universitas Hama Suriah. Para dosen Suriah dalam kunjungannya ke perpustakaan ini melihat dari dekat berbagai bagian pusat budaya ini seperti Aula buku-buku Latin, aula peneliti dan sistem aktivitas aula rak tertutup.

Mojtaba Bazrafshan Moghaddam, Kepala Departemen Perpustakaan, Museum dan Pusat Dokumen Haram Suci Razavi di sela kunjungan staf pengajar Universitas Hama Suriah ke perpustakaan pusat Razavi menuturkan, kunjungan akademisi dari kampus-kampus luar negeri ke pusat-pusat budaya dan sejarah Haram Suci Razavi dapat meningkatkan pengetahuan mereka atas peradaban Iran Islami.

Ia melanjutkan, kunjungan ke perpustakaan Haram Suci Razavi dapat meningkatkan pertukaran ilmu pengetahuan dan budaya, karena kualitas pelayanan dan volume informasi di tempat ini memiliki daya tarik khusus bagi kalangan pegiat ilmu.

Menurut Bazrafshan, dalam perjalanan untuk mencapai sumber-sumber ilmu, kita dapat memanfaatkan peninggalan-peninggalan langka yang kita miliki untuk membuka kesempatan penelaahan peninggalan-peninggalan tersebut oleh mereka. Terkait kitab-kitab tulisan tangan, sedang disiapkan sebuah media sehingga para dosen asing yang berminat dapat memanfaatkan kapasitas manuskrip tulisan tangan yang disimpan di perpustakaan Haram Suci Razavi untuk bahan kajian.

Staf pengajar Universitas Hama Suriah kemudian mengunjungi perpustakaan Al Quran dan barang langka Haram Suci Razavi dan melihat dari dekat karya-karya seni dan bersejarah yang ada di museum ini.

Mohammad Ziad Mamduh Sultan, Rektor Universitas Hama Suriah di akhir kunjungan ke pusat budaya dan tempat-tempat suci Haram Suci Razavi kepada wartawan mengatakan, untuk pertama kalinya bersama dosen-dosen Universitas Hama Suriah, saya berkunjung ke Haram Suci Razavi. Poin yang perlu diperhatikan di Haram Suci Razavi adalah kehadiran jutaan peziarah di sebuah tempat yang sangat bersih dan tertib, dan lalu lalang para peziarah dikelola dengan keteraturan khusus. Keamanan di sebuah tempat yang menjadi tujuan para peziarah dari berbagai negara, sungguh sangat bernilai.

Ia menambahkan, berdasarkan peninggalan sejarah dan kesenian di museum Haram Suci Razavi saya melihat kebudayaan Iran dan Islam memiliki kedalaman pemahaman yang sangat penting.

Rektor Universitas Hama Suriah melanjutkan, jumlah buku dan dokumen yang disimpan di perpustakaan dan pusat dokumen Haram Suci Razavi dan dibuatnya aula peneliti dengan fasilitas sangat lengkap adalah manfaat-manfaat ilmu pengetahuan yang dapat membuka peluang interaksi di bidang ilmu pengetahuan dengan dosen-dosen Suriah. Di akhir kunjungan, staf pengajar Universitas Hama Suriah dijamu makanan penuh berkah Imam Ridha as di restoran Razavi.

(Astan-News/berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Sumber Historiografi Tatarstan Dihadiahkan Ke Haram Razavi


Delegasi budaya Tatarstan dalam kunjungannya ke perpustakaan, museum dan pusat dokumen Haram Suci Razavi menghadiahkan sejumlah sumber sejarah ke perpustakaan pusat Haram Suci Razavi.

Astan News melaporkan, dalam acara pengenalan Lembaga Perpustakaan, Museum dan Pusat Dokumen Haram Suci Razavi kepada delegasi budaya Tatarstan, sejumlah sumber historiografi Iran dan Tatarstan dihadiahkan ke perpustakaan pusat Haram Suci Razavi.

Kepala Komite Peyimpanan Arsip Negara, Tatarstan, Gulnara Gabdrakhmanova saat penyerahan sumber sejarah ini mengatakan, dengan memperhatikan hubungan sejarah kedua negara, salah satu sumber sejarah berupa buku berjudul “Iranologi dalam bahasa Tatar” yang jika diterjemahkan ke bahasa Farsi akan membuka peluang pengenalan budaya dan sistem pemerintahan kedua negara bagi para pembaca.

Ia menambahkan, buku lain berjudul “Sejarah Tatarstan” dalam bahasa Rusia dan Inggris merupakan karya sejarah yang dihadiahkan oleh delegasi budaya Tatarstan ke Haram Suci Razavi.

Menurut Gabdrakhmanova, buku tentang karya-karya dalam seminar peringatan hari kemerdekaan Republik Tatarstan yang diperingati setiap tanggal 21 November yang diselenggarakan di istana negara ini, juga merupakan salah satu hadiah untuk Haram Suci Razavi.

Ilyas Mustakimov, kepala bagian pemanfaatan arsip untuk sains dan hubungan luar negeri, Ildar Shafikov, kepala departemen kajian karya ilmiah badan anggaran, komite penyimpanan arsip negara, Ramil Adigamov, ketua dewan ulama, badan urusan agam Islam Tatarstan dan deputi akademi Islam Bolgar, deputi institut studi Euroasia dan internasional Kazan dan peneliti senior institut sejarah Akademi Sains Republik Tatarstan, adalah anggota delegasi budaya Tatarstan ini.

Anggota delegasi kebudayaan Tatarstan selama di Mashhad sempat mengunjungi museum, perpustakaan, divisi manuskrip tulisan tangan dan pusat dokumen, selain menghadiri kelas-kelas yang diselenggarakan, mereka juga di akhir kunjungannya menandatangani nota kesepahaman dengan Lembaga Perpustakaan, Museum dan Pusat Dokumen Haram Suci Razavi.

(Astan-News/berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Narasi Al-Azhar Tentang Universalitas Al-Quran/Audien Ilahi Dalam Pedoman Petunjuk Paling Komprehensif


Alquran adalah kitab yang komprehensif untuk seluruh umat manusia dengan perbedaan etnis, budaya dan bahasa, juga merupakan contoh dari komprehensivitas ini dapat ditemukan dalam audien komprehensif Alquran yang ditujukan kepada para intelektual, cendekiawan, manusia dan seluruh dunia.

Menurut laporan IQNA, tidak dipungkiri bahwa Alquran adalah kitab yang diturunkan oleh Allah swt, yang tanpa diskriminasi, yang menjadikan semua audien seluruh umat manusia dengan bahasa, budaya dan pelbagai warna. Ini bukan klaim, tetapi fakta semata, karena dalam banyak ayat Alquran telah ditekankan bahwa Alquran adalah kitab komprehensif untuk seluruh umat manusia.

Dalam hal ini, Markas Internasional Fatwa Elektronik Al-Azhar, markas ilmiah tertua dunia Islam di negara Afrika Mesir, dengan menerbitkan laporan berjudul "Alamiyyat Alquran: Universalitas Alquran" di situs Seda al-Balad, menganalisa dan mengkaji audien Alquran ditujukan kepada para intelektual, manusia, publik dan dunia dengan bersandar pada ayat-ayat Alquran.

Dalam laporan ini dikemukakan, ketika kita merenungkan banyak ayat-ayat Alquran, maka kita mengerti bahwa ayat-ayat Alquran dengan gamblang menjelaskan bahwa – menyalahi gambaran sebagian orang – kitab Ilahi ini tidak diperuntukkan untuk kaum Arab semata, namun sebuah kitab dimana Allah, dengannya telah menjadikan seluruh manusia sebagai audien. Sejatinya, Alquran adalah orientasi dan kehendak Allah yang menjamin kebahagiaan manusia, baik hitam atau putih, Arab atau Ajam, timur atau barat. Audien Ilahi dalam banyak ayat dijelaskan secara luas, publik dan komprehensif, tanpa dibatasi tanah, etnis, ras atau kerangka tertentu.


Dalam laporan ini, kami mengisyaratkan beberapa contoh dari audien secara umum dan marak Alquran sebagai berikut:

Audien kepada orang-orang yang berakal (uqala) dan cendekiawan

Allah swt, dalam banyak ayat Alquran, telah menjadikan audien para uqala, intelektual, para ilmuan dan berfikir tanpa memandang bahasa atau etnisitas mereka. Seperti dalam ayat 29 surah Shad, “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.”


Demikian juga, Allah swt dalam surah An-Nahl ayat 12 berfirman, “Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya).”


Audien kepada Manusia

Demikian juga, dalam banyak ayat Alquran, Allah juga berbicara kepada umat manusia tanpa memandang bahasa atau rasnya, seperti ayat 6 surat al-Insyiqaq: “Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.”

Ayat 3 -6 surah Al-Qiyamat: “Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna. Bahkan manusia itu hendak berbuat maksiat terus menerus. Ia berkata: Kapankah hari kiamat itu?”


Dan surah Al-Qiyamah ayat 36-40: “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)? Bukankah dia dahulu adalah setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?”


Audien kepada Masyarakat Umum

Sebagaimana Allah swt dalam Alquran menjadikan manusia sebagai audien tersendiri, dalam sebagian ayat juga menjadikan seluruh manusia dan bukan untuk kelompok tertentu. Seperti dalam surah Ibrahim ayat satu, “(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita menuju cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.”

Ayat di atas tidak menyebutkan apa pun tentang bahasa atau etnis tertentu, tetapi ayat tersebut secara eksplisit menyatakan bahwa Alquran diturunkan menjadi sarana untuk mengeluarkan semua orang dari kegelapan dan memberi petunjuk mereka menuju cahaya, tanpa diskriminasi.


Demikian juga, dalam surah Az-Zumar ayat 4, disebutkan: “Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al Kitab (Alquran) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka.”


Menyeru Tauhid dan Ibadah

Jika kita menelti dalam audien Alquran terutama dalam masalah-masalah khusus seperti menyeru untuk beribadah kepada Allah dan mentauhidkan-Nya, kita melihat bahwa audien jenis ini adalah umum dan biasanya dijelaskan dengan kalimat “Ya Ayyuhan Nas”, seperti dalam surah al-Hajj ayat satu yang mana di situ ada banyak audien kepada seluruh manusia, Allah berfirman: “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).”


Audien semacam ini juga dapat kita lihat dalam ayat 5 surah ini: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai pada waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah pada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.”


Audien kepada Seluruh Umat

Dalam Alquran telah berulang kali dijelaskan bahwa kitab ini telah diturunkan untuk seluruh dunia dan diulang untuk menekankan masalah ini, kata "Alamiin" berarti dunia guna menunjukkan universalitas misi Alquran dan untuk mengatakan bahwa Alquran telah diturunkan untuk semua orang. Audien macam ini dapat kita lihat dalam ayat 51 dan 52 dari surah Al-Qalam: “Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Alquran dan mereka berkata: "Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila". Dan Alquran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.”


Demikian juga, dalam surah Yusuf ayat 104 dinyatakan, “In Huwa Illa Dzikrun lil Alamiin” [itu tidak lain hanyalah pengajaran bagi semesta alam]. Ibn Mandzur, seorang sastrawan dan sejarawan (wafat 1311 H – 1232 M) dalam terjemahan al-Alam mengatakan, Alam, adalah segala ciptaan dan Abu Ishaq Zujaj, salah seorang ulama Nahwu dan penyair Irak (wafat 855 H – 923 M) menjelaskan Alamiin adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah, sebagaimana yang telah Ia firmankan, Dia adalah Tuhan segala sesuatu dan kata ini adalah kata jamak dari Alam.

Ada ayat-ayat yang menekankan bahwa Allah juga telah mengutus Nabi Muhammad (saw) untuk seluruh dunia. Seperti dalam surah Al-Anbiya ayat 107: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” Dan atau dalam surah Al-A’raf ayat 158, Allah berfirman, “Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua.”


Jika ditanyakan bagaimana Allah swt mengutus rasul-Nya untuk semua orang sementara Alquran diturunkan dalam bahasa Arab? Sebagai tanggapan, harus dikatakan: Alquran adalah hukum Islam, yang Tuhan turunkan untuk semua orang dan karenanya menurunkannya dalam bahasa Arab, yang mana bahasa ini memiliki komprehensivitas lebih dan lebih sempurna, serta luas merupakan satu-satunya bahasa yang dapat menafsirkan konsep dan makna Alquran.

Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa sejak zaman Nabi Muhammad (saw) sampai sekarang, para non-Arab juga telah membaca Alquran dan menghafalnya, dan setiap non-Arab dan Ajam yang tidak dapat membaca Alquran, kalam wahyu Ilahi telah diterjemahkan untuk mereka dan semua muslim dari Timur ke Barat dan Arab atau non-Arab mengetahui hal ini dan siapa saja yang ingin membaca Alquran bisa belajar bahasa Arab.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kehadiran Jutaan Peziarah di Haram Alawi Dalam Bingkai Galeri


Jutaan pecinta mazhab Ahlulbait as, dengan menghadiri haram Alawi, memperbarui janji mereka dengan Amirul Mukminin.

Menurut laporan IQNA dilansir dari markas informasi makam Alawi, dengan tibanya Arbain Husaini, jutaan peziarah pergi ke Irak dan sebelum tiba di Karbala, mereka hadir ke Najaf al-Asyraf dan haram Amirul Mukminin, Imam Ali (as), untuk memperbaharui baiat kembali dengan beliau.


Dengan semua fasilitasnya, makam Alwi juga menyambut para peziarah Alawi dengan sebaik-baiknya.













(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Stasiun Qurani Arbain/Kemuliaan Hati di Bawah Naungan Kalam Wahyu Ilahi


Setiap tahun, stasiun Arbain Qurani didirikan di pelbagai kota Irak dan rute para peziarah Imam Husain (as), stasiun ini menyediakan pelbagai layanan Qurani untuk para peziarah dan perjamuan untuk lantunan kalam wahyu Ilahi.

Menurut IQNA, Arbain Husaini adalah 40 hari setelah kesyahidan Imam Husain (as) dan bertepatan dengan 20 Safar.

Diketahui bersama bahwa para tawanan Karbala kembali ke Karbala untuk menziarahi Imam Husain (as) pada tanggal 20 Safar. Demikian juga, pada hari ini Jabir bin Abdullah al-Ansari telah datang untuk menziarahi makam Imam Husain (as). Ziarah Arbain adalah salah satu amalan khusus pada hari ini dan menurut riwayat dari Imam Hasan al-Askari (as), merupakan tanda seorang mukmin.

Sejak tahun ke-61 H, tradisi longmarch Arbain kurang lebih ada di Irak, meskipun kedaulatan negara ini memiliki pengaruh besar pada pembentukan tradisi ini, sampai-sampai pada masa pemerintahan Saddam Husain, orang-orang Syiah Irak menghadapi banyak kesukaran dan kesulitan untuk datang ke Karbala pada hari ke-40 kesyahidan Imam Husain (as), dan biasanya mereka sampai ke Karbala dengan melewati padang pasir dan kebun kurma.

Tradisi longmarch Arbain pada tahun 1909 Masehi

Ada beberapa gambar yang menunjukkan penghidupan kembali tradisi Arbain Husaini pada tahun-tahun awal abad ke-20 dan ratusan tahun dari tradisi ini. Setelah runtuhnya rezim diktator Saddam, selama beberapa tahun, orang-orang Syiah Irak dan beberapa negara di dunia dan bahkan pengikut mazhab dan agama lain seperti Sunni, Kristen, Sabaiyin dll ... berpartisipasi dalam peristiwa spiritual agung ini dan mengungkapkan kecintaannya kepada Abu Abdillah al-Husain, sampai-sampai para pecinta keluarga Nabi, dalam beberapa kasus, berjalan ratusan kilo meter, dengan adanya risiko dan ancaman teroris dalam beberapa tahun terakhir yan telah dihadapi para peziarah, tetapi para pecinta mazhab ini tetap menempuh perjalanan dan melakukan pembaiatan kembali dengan beliau.

Tradisi longmarch Arbain pada tahun 1916 Masehi

Sebuah perjalanan yang mengawali para peziarah menuju kiblat cinta dengan dilema yang ringan namun hati berat dengan cinta dan gelora Husaini dan mereka mengingat anak-anak di dataran Karbala dengan berjalan kaki bergegas menjumpai junjunganya.

Masyarakat Irak, yang terkenal karena keramahan dan jamuan ikhlasnya, dari titik paling selatan negara ini dari propinsi Basrah sampai ke semua bagian yang berujung ke Karbala mereka mempersembahkan dengan tulus apa yang mereka miliki untuk para peziarah Abu Abdillah al-Husain (as), sampai-sampai dimana peziarah yang melakukan perjalanan ini sudah tidak memiliki masalah lagi tentang makanan dan akomodasi.


Masyarakat Irak adalah orang-orang yang melihat debu para peziarah al-Husain (as) sebagai penyejuk dan yang memberkati rumah mereka serta mempersiapkan jiwa dan raganya untuk melayani para peziarah. Sementara itu, peran beberapa makam dan tempat ziarah Syiah dalam menjamu para peziarah adalah teladan dan mereka tidak ragu untuk mencoba menyediakan semaksimal mungkin fasilitas bagi para peziarah, dari menyediakan air dan makanan sampai menciptakan pelbagai penginapan, maukib dan tempat peristirahatan religi dan budaya, seperti pembangunan stasiun Alquran di jalur longmarch Arbain.


Di sepanjang jalan para peziarah, selain menjamu para peziarah, ritual berkabung, meratap dan maktam untuk Aba Abdillah dan para sahabat setianya, juga diadakan beragam program Qurani, agama, dan budaya serta beberapa lembaga dan organisasi Alquran Irak, termasuk Darul Quran yang berafiliasi dengan makam Alawi dan Abbasi menjadi presenter pengelola program-program Qurani ini.


Salat Berjamaah Terpanjang

Demikian juga, salah satu tradisi paling berharga yang dilaksanakan di longmarch Arbain Husaini adalah salat jamaah terpanjang, yaitu program pelaksanaan salat berjamaah bersama beberapa tahun yang dilaksanakan dari haram Imam Ali (as) di Najaf sampai Haram Imam Husain (as) di Karbala, dengan dihadiri jutaan peziarah.

Salat berjamaah ini diselenggarakan secara terpisah dengan dipimpin para imam jamaah di depan maukib dan setelah selesainya salat, seluruh jamaah melantunkan suara takbir secara bersama-sama.

Salat berjamaah dan terpanjang ini merupakan jawaban tegas terhadap orang-orang munafik yang mengklaim bahwa Syiah, terutama para peziarah Husaini, tidak memperhatikan salat.


Stasiun Al-Quran

Di antara tindakan berharga dan penting lainnya yang sedang dilaksanakan di rute Arbain Husaini untuk para peziarah, adalah stasiun-stasiun Qurani yang dilaksanakan selama beberapa tahun oleh Darul Quran yang berafiliasi dengan makam Irak dan hauzah ilmiah Najaf dan dengan kerjasama aliansi himpunan dan organisasi Alquran Irak, dewan tinggi Alquran atabah suci dan tempat ziarah Syiah di pelbagai propinsi yang ada di rute longmarch Arbain dan tahun ini dengan nama barunya, “Tempat Istirahat Alquran”, melanjutkan aktivitasnya.

Tujuan dari program ini adalah untuk publikasi budaya Quran di antara para peziarah Husaini, mengoreksi Surah Hamdalah dan at-Tauhid, dan untuk mengajarkan surah-surah pendek Alquran kepada para peziarah dan untuk mengajarkan beberapa masalah dan hukum-hukum Agama seperti berwudhu.

Stasiun-stasiun Alquran didirikan dari Basrah ini sebagai titik awal untuk gerak para peziarah, dan kurang lebih ada di seluruh poros rute gerak para peziarah Arbain Husaini menuju Karbala, namun puncak dari stasiun-stasiun ini adalah Thariq al Husain (jalan Najaf ke Karbala) dan stasiun-stasiun ini didirikan dalam dua bagian; perempuan dan laki-laki.

Salah satu kegiatan utama dari stasiun-stasiun ini adalah pembentukan majelis keakraban dengan Alquran, dengan dihadiri para qori terbaik Irak dan beberapa negara di kawasan seperti Iran, sehingga suara indah para qori di majelis-majelis ini menarik sejumlah besar peziarah.

Demikian juga, Administrasi Quran Komite Basis Rakyat Irak, yang para pejuangnya memainkan peran penting dalam mengamankan keselamatan para peziarah Husaini, memiliki kehadiran yang aktif dan bersemangat dalam pendirian stasiun-stasiun Alquran Arbain dan pendirian majelis-majelis Alquran.


Peningkatan Stasiun Setiap Tahun

Stasiun Alquran ini semakin meningkat di setiap tahunnya. Syaikh Jawad Nasrawi, Direktur markas Alquran Makam Abbasi, mengatakan: tahun ini markas telah menyelenggarakan stasiun Alquran Arbain untuk tahun keempat berturut-turut dan stasiun-stasiun markas tahun ini akan memiliki lebih dari 200 stasiun di propinsi Babil, Muthanna, Najaf dan Karbala.

Menurut penanggung jawab Alquran Irak ini diantara tujuan dari stasiun tersebut adalah untuk mengoreksi pembacaan ayat-ayat Alquran, khususnya ayat-ayat yang dibaca dalam salat harian, menjawab pertanyaan-pertanyaan interpretatif Alquran, menyelenggarakan majelis khataman Quran, serta distribusi brosur budaya yang terkait dengan ziarah dan masalah Alquran.

Menurut Ala Mohsen, Direktur Darul Quran makam Alawi, 200 tempat istirahat Quran telah didirikan di 14 propinsi Najaf, Karbala, Basra, Dhi Qar, Maysan, Wasit, Muthana, Diwaniya, Baghdad, Babylon, Nineveh, Salahuddin, Diyala dan Kirkuk.


Saleh Dari’i, salah seorang qori kenamaan Irak, dan ketua Perhimpunan dan Organisasi Alquran Irak, menyebut tujuan dari penyelenggaraan program ini adalah pelaksanaan ziarah yang diapresiasi Imam Husain (as) yakni sesuai dengan ayat-ayat Alquran dan hukum-hukum Syariat.


Stasiun Khusus Perempuan

Selain stasiun Alquran khusus pria, beberapa stasiun Alquran terletak di poros yang mengarah ke Karbala, dikhususukan untuk perempuan, sampai-sampai markas Alquran Al-Kautsar, berafiliasi dengan makam Alawi, menjalankan program tempat istirahat Qurani khusus peziarah perempuan di rute ziarah Arbain dan bekerja sama dengan Aliansi beberapa himpunan dan Yayasan Alquran Irak.


Di stasiun-stasiun ini, selain dihadiri para qoriah, seperti stasiun Alquran untuk laki-laki, juga diajarkan editor surah-surah pendek Alquran, Hamdalah dan at-Tauhid.

Tahun ini, setelah pertemuan para pejabat markas Alquran di Irak dan lembaga-lembaga Alquran yang berafiliasi dengan atabah dan tempat ziarah Syiah Irak, yang bertujuan untuk memeriksa mekanisme pelaksanaan program Alquran, diputuskan bahwa stasiun-stasiun Alquran ini akan diubah.






(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kehadiran 400 Mubalig di Rute Longmarch Arbain


Markas dakwah dan pendidikan agama di makam Husaini mengumumkan program dakwah agama di rute longmarch Arbain, dengan pengawasan hauzah ilmiah Najaf dan dihadiri oleh 400 mubalig.

Menurut laporan IQNA dilansir dari markas informasi makam Husaini, Syaikh Fahim Ibrahimi, yang bertanggung jawab atas markas dakwah dan pendidikan agama makam Husseini, mengumumkan bahwa para mubalig markas ini hadir di sepanjang jalan longmarch menuju Karbala dengan tiga poros Najaf, Babil dan Baghdad, demikian juga sejumlah penginapan.

Lebih lanjut, ia menambahkan, tahun ini, sejumlah kelompok berkeliling juga hadir di rute longmarch, yang bertugas untuk melaksanakan syiar-syiar Husaini, menjawab pertanyaan-pertanyaan para peziarah dan untuk mengingatkan ke sejumlah maukib tentang pelaksanaan salat di awal waktu.

Ibrahimi mengisyaratkan bahwa jumlah mubalig yang berkontribusi pada program ini dari makam Husaini (as) telah mencapai lebih dari 400 orang. “Salat berjamaah secara terkoordinir, pendidikan agama kepada para peziarah dan komitmen terhadap bimbingan maraji adalah salah satu yang paling penting dari tujuan program ini,” ucapnya.

Perlu disebutkan bahwa marjaiyyah keagamaan di Irak pada hari Jumat (19/10) menyerukan para peziarah Arbain untuk memanfaatkan kehadiran para mubalig agama dalam menimba dan mempelajari masalah-masalah syariat.





(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Pengungkapan Pejabat Senior Saudi Tentang Kematian Khashoggi


Seorang pejabat senior Saudi mengungkapkan peran Ahmad Assiri, wakil ketua badan intelijen Saudi dan Saud Qahṭani, penasehat Muhammad bin Salman dalam kematian Jamal Khashoggi.

Menurut laporan IQNA dilansir dari situs RT, seorang pejabat senior Saudi, yang tidak ingin disebutkan namanya, menyatakan hari ini (21/10) dalam percakapan dengan Reuters menegaskan bahwa Ahmad Assiri, wakil ketua badan intelijen, telah membentuk kelompok 15 intelijen dan pasukan keamanan untuk melakukan perjalanan ke Istanbul dan bertemu dengan Khashoggi di konsulat dan membujuknya untuk kembali ke Arab Saudi.

Dia mengatakan bahwa Assiri bertanggung jawab atas pembentukan kelompok itu, mengatakan kelompok 15 orang itu adalah pelaku pembunuhan Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul.

Pejabat senior Saudi mengatakan bahwa Assiri telah meminta Qahtani untuk menambahkan seseorang yang tahu tentang Khashoggi ke dalam kelompok ini, seseorang yang terampil bernyanyi yang bekerja di masa lalu dengan Khashoggi di kedutaan Saudi di London.

Disebutkan, penulis kritikus dan jurnalis Arab, Jamal Khashoggi, menghilang pada Selasa (2/10) setelah kedatangannya di konsulat Saudi Istanbul untuk mengerjakan urusan-urusan pribadi dan Arab Saudi akhirnya mengumumkan pada Jumat malam bahwa penelitian awal mengafirmasi kematian Jamal Khashoggi pasca cekcok secara lisan di konsulat Saudi di Istanbul.

Kantor Berita Saudi Vass juga dalam statemen dengan melansir dari kantor kejaksaan negara ini mengumumkan, telah menangkap 18 orang terkait kasus ini.

Arab Saudi menegaskan pembunuhan Khashoggi di konsulatnya di Turki, yang sebelumnya para pejabat Arab Saudi membantah kematian wartawan di pusat diplomatiknya di Istanbul.

(Russia-Today/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Peluncuran Kereta Api Khusus Arbain di 4 Poros Irak


Perusahaan Nasional Kereta Api Irak, yang berafiliasi dengan Kementerian Perhubungan, mengumumkan peluncuran 24 kereta untuk pemindahan para peziarah Arbain Husaini dari hari ini.

Menurut laporan IQNA dilansir dari al-Furat News, Salam Jabr, Direktur Perusahaan Nasional Kereta Api Irak, mengatakan bahwa kereta api diluncurkan dalam empat poros, mengatakan jam operasional kereta adalah 24 jam.

“Kereta ini dilengkapi dengan sistem pendingin udara modern yang dibuat oleh negara-negara China, Prancis, dan Turki,” imbuhnya.

Salam Jabr lebih lanjut mengatakan, empat poros tersebut adalah dari poros Baghdad ke Karbala, dan sebaliknya, poros dua Basrah ke Karbala dan sebaliknya, poros ketiga an-Nashiriyah ke Karbala dan sebaliknya, dan poros keempat dari Al Diwaniyah menuju Karbala dan sebaliknya.

 (Al-Furat News/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Pengumuman Program Musabaqoh Internasional Al-Quran Perempuan Dubai Ke-3


Komite penyelenggara musabaqoh internasional Alquran Dubai (DIHQA), mengumumkan program musabaqoh hafalan Alquran Syaikha Fatima binti Mubarak ke-3 yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada bulan depan.

Menurut laporan IQNA dilansir dari J Today, musabaqoh internasional Alquran Syaikha Fatima binti Mubarak ke-3 akan diadakan pada tanggal 4-16 November mendatang.

Ibrahim Mohammed Bu Melha, konsultan penguasa Dubai dan penanggung jawab penyelenggaraan musabaqoh ini, mengatakan bahwa hingga kini 70 negara telah mengumumkan kehadirannya di musabaqoh, di bawah pengawasan Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, penguasa Dubai.

"Dengan melihat keberhasilan dua periode sebelumnya di mana sejumlah besar para hafizah perempuan berpartisipasi di sini, kami berharap lebih banyak partisipan dalam beberapa hari mendatang untuk berpartisipasi dalam musabaqoh pada hari-hari mendatang," ucap Bu Melha.

Dia menambahkan, sebagaimana dalam dua tahun terakhir, pertama para partisipan akan diberikan tes awal untuk dikonfirmasi kelayakan mereka dalam musabaqoh utama. Para peserta terakhir akan hadir untuk menjawab lima pertanyaan dalam musabaqoh utama, yang diselenggarakan dalam dua sesi, pagi dan sore, di himpunan ilmiah kebudayaan di kawasan Mamzar Dubai.

Menurut Bu Melha, penyelenggara musabaqoh, setelah penyelenggaraan musabaqoh dalam tingkat nasional, telah memilih hafizah kenamaan Emirat sebagai delegasi negara dalam musabaqoh tersebut.

(J-Today/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Alauddin al-Qaisi, Qori Kenamaan Irak Meninggal Dunia


Alauddin al-Kaissi, qori kenamaan asal Irak meninggal dunia Kamis malam, (18/10).

Menurut laporan IQNA dilansir dari al-Sumaria News, Alauddin al-Kaissi, qori kenamaan asal di Irak meninggal pada Kamis malam di usia 76 tahun setelah menderita sakit.

Ia dikenal sebagai qori besar Irak dan memiliki suara merdu nan indah sejak tahun 1970-an.

Almarhum al-Kaissi diangkat sebagai kepala himpunan global para qori Alquran Malaysia Global Al-Qur'an dari Malaysia pada tahun 2009.

(Al-Sumeria-News/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Raja Yordania Minta Israel Untuk Mengembalikan Daerah Perbatasan Yang Disewa Berdasarkan Kesepakatan Damai Tahun 1994

Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu, and Jordanian King Abdullah II

Raja Yordania Abdullah II mengatakan Amman telah memberitahu Zionis Israel bahwa mereka tidak akan memperpanjang sewa dua wilayah perbatasan ke rezim Tel Aviv, menekankan bahwa negaranya tegas untuk meminta kembali kedua wilayah di bawah perjanjian damai bilateral yang ditandatangani hampir seperempat abad lalu.

Kedua wilayah itu adalah Baqoura, juga dikenal Naharayim, daerah perbatasan enam kilometer persegi di provinsi Irbid utara Yordania yang terletak di sebelah selatan Danau Kinneret, di utara wilayah Palestina yang diduduki Zionis Israel, sementara Ghumar, juga dikenal sebagai Zofar, daerah perbatasan lain yang mencakup empat kilometer persegi di provinsi Aqaba selatan dan terletak di selatan Laut Mati.

Menurut perjanjian damai yang ditandatangani oleh Yordania dan Zionis Israel pada 26 Oktober 1994, dua kantong daerah perbatasan disewakan ke Zionis Israel selama periode 25 tahun yang dapat diperbarui setelah penandatanganan perjanjian, di mana sewa secara otomatis dapat diperbarui kecuali kedua pihak memberikan pemberitahuan satu tahun untuk mengakhiri transaksi.

"Kami telah memberi tahu Israel bahwa kami akan mengakhiri penerapan perjanjian damai terkait Baqoura dan Ghumar," kata Raja Abdullah pada hari Minggu (21/10), dikutip oleh kantor berita resmi Yordania Petra.

Dia menambahkan bahwa Tel Aviv "diberitahu" mengenai keputusan Amman pada hari Minggu (21/10), dan menekankan bahwa dua wilayah perbatasan "adalah tanah Yordania dan akan tetap" bagian dari negara Arab.

"Baqoura dan Ghumar selalu berada di puncak prioritas kami, dan kami telah memutuskan untuk mengakhiri penerapan perjanjian damai mengenai Baqoura dan Ghumar," kata Raja Abdullah lebih lanjut.

Batas waktu untuk memperbarui kedua sewa kesepakatan adalah Kamis mendatang.

(Petra/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Iran Menolak 'Khayalan Aneh' AS Tentang Campur Tangan Asing Dalam Pemilihan

Bahram Qassemi - Iranian Foreign Ministry Spokesman.

Iran telah menolak klaim "palsu dan tak berdasar" yang dibuat oleh Amerika Serikat tentang upaya Tehran untuk melemahkan pemilu AS, termasuk pemilu tengah semester bulan depan, mengatakan tuduhan tersebut berakar pada "khayalan aneh."

"Kebijakan berprinsip Republik Islam Iran didasarkan pada tidak-mengganggu dalam urusan domestik negara lain," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi pada hari Sabtu (20/10).

Badan intelijen dan penegak hukum AS pada hari Jumat (19/10) mengklaim bahwa pemerintah asing terus berusaha mempengaruhi pemilihan AS, termasuk pemilihan kongres jangka menengah yang akan datang pada bulan November.

"Kami prihatin tentang kampanye yang sedang berlangsung oleh Rusia, Cina dan aktor asing lainnya, termasuk Iran, untuk merusak kepercayaan dalam lembaga-lembaga demokratis dan mempengaruhi sentimen publik dan kebijakan pemerintah," Kantor Direktur Intelijen Nasional, Departemen Kehakiman, FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan dalam pernyataan bersama.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan tuduhan para pejabat Amerika bahwa Iran berusaha ikut campur dan mempengaruhi pemilihan kongres AS pada dasarnya salah, menekankan tuduhan seperti itu bermotif politik.

Qassemi menambahkan bahwa Gedung Putih mencoba menyamakan tuduhan terhadap negara lain dengan "tujuan politik domestik spesifik dan setiap hari menambahkan nama negara ke daftar delusi dalam hal ini."

Tuduhan itu muncul ketika lembaga pemerintah AS mengatakan mereka tidak memiliki bukti kompromi atau gangguan peralatan pemilu.

(IRNA/Islam-Times/berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: