Direktur Politik Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), Bahtiar mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi damai. Demokrasi yang menghargai keberagaman telah dipilih untuk penyelenggaraan negara. Hal itu ia sampaikan dalam acara dialog politik dengan tema Memperkuat Peran Masyarakat Dalam Menyongsong Agenda Demokrasi Pemilu Serentak 2019 di Kabupaten Sorong, Papua Barat, pada Kamis (9/11).
“Demokrasi yang dianut Indonesia adalah demokrasi yang damai dan menghargai keberagaman yang dimiliki negeri ini. Tanpa menggunakan kekerasan, menghargai adanya keanekaragaman dan hak asasi manusia yang akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui rasa aman, tentram dan damai,” ucapnya.
Menurutnya, sistem demokrasi diyakini akan meningkatkan kebebasan berpolitik melalui kesadaran untuk melaksanakan penyelenggaraan pergantian kepimpinan melalui pemilu. Demokrasi memberi ruang kepada rakyat untuk menyampaikan aspirasi dan kepentingan masing-masing.
Namun begitu, lanjut Bahtiar, demokrasi jangan sampai melanggar hak asasi dan kepentingan orang lain. “Indonesia sebagai negara demokrasi dengan diwarnai oleh hadirnya partai politik sebagai manifestasi dari suatu sistem politik yang mewakili aspirasi rakyat,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bahtiar juga memberikan apresiasi pada kegiatan dialog politik, dengan harapan dapat menumbuhkan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara untuk mengunakan hak pilihnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Saya menilai bahwa topik dialog politik ini sangat strategis untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama bagi pemilih muda untuk meningkatkan wawasan, kemampuan, kemandirian serta kedewasaan dalam upaya meningkatkan partisipasi politik guna mensukseskan agenda demokrasi di Indonesia,” ungkapnya.
(Liputan-Islam/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar