Aksi penolakan DWP, Kamis (14/12). (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Sejumlah organisasi massa yang menolak acara musik Djakarta Warehouse Project (DWP) sempat berhadap-hadapan dengan massa pro DWP di depan Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat.
Namun, menurut polisi, massa penolak DWP itu bubar setelah massa pro DWP membawa pengeras suara (speaker) yang lebih keras dari massa penolak.
“Tadi aksi dari mereka orasi, sekitar 30 menit (dari jam 16.00 WIB) sampai jam 16.30 WIB. Kurang lebih ada 50 orang yang aksi,” kata Kapolsek Kemayoran Saiful Anwar saat ditemui CNNIndonesia.com, Jumat (15/12).
Saiful tidak menjelaskan dari mana ormas tersebut, namun aksi berlangsung dengan tertib dan damai. Demonstran hanya berorasi yang menyatakan meolak DWP.
Demonstran hanya berorasi menggunakan pengeras suara yang dipegang dengan tangan. Sebanyak 100 personel diturunkan kepolisian berhasil mengamankan demo tersebut sampai usai.
“Mereka sendiri menyudahi, mereka berharap agar aspirasi ditampung dan ada panitia yang keluar untuk bertemu. Tapi enggak ada panitia yang keluar, akhirnya mereka membubarkan diri,” kata Saiful.
Kata Saiful, massa pro acara musik yang digelar oleh Ismaya Live juga turut berdemo. Sebanyak 30 massa pro DWP berdemo menggunakan mobil komando dengan pengeras suara yang lebih keras dari pada massa anti DWP.
“Mereka mendukung DWP karena menganggap menambah devisa negara. Selama kedua pihak menyampaikan pendapat, demo berjalan damai dan aman,” kata Saiful.
(CNN-Indonesia/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar