Kepala politburo gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas, telah menegaskan bahwa perlawanan terhadap Israel pasti dapat menjamin kemenangan akhir bagi negara Palestina, yang menekankan bahwa Zionis Israel yang menduduki Yerusalem al-Quds akan menjadi "kuburan konspirasi" melawan Palestina.
"Sebagaimana para martir kita masa kini tidak berbeda dari masa lalu, pertempuran kita sekarang tidak banyak berbeda dengan yang sebelumnya. Hari ini, kita pasti akan melakukan perlawanan [menghadapi Israel]," kata Ismail Haniyeh pada hari Sabtu (16/12).
Dia mengatakan bahwa Ibrahim Abu Thuraya dan tiga orang Palestina lainnya, yang ditembak mati pada hari Jumat (15/12) oleh tentara Zionis Israel dalam demonstrasi menentang pengakuan Presiden AS Donald Trump bahwa Yerusalem al-Quds sebagai ibukota Zionis Israel, membuktikan ke seluruh dunia bahwa "rakyat Palestina tidak akan pernah berkompromi tentang hak dan kapitasinya. "
Haniyeh menambahkan, "Tidak ada yang bisa membantah fakta bahwa al-Quds milik orang-orang Palestina. Kami sangat percaya pada kemenangan terakhir kami melalui bantuan Tuhan, dan tidak akan mundur sedikit pun dari hak untuk seluruh al-Quds. "
Sementara itu, seorang pejabat senior gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon mengatakan bahwa kelompoknya tidak akan ragu untuk mendukung perlawanan anti-Israel di Palestina terlepas dari sikap AS dan Saudi mengenai masalah ini.
"Rezim Zionis [Israel] takut pada gerakan perlawanan Lebanon dan Palestina serta anak-anak yang melempari batu di Palestina. Tidaklah takut pada orang Saudi yang menghabiskan miliaran dolar untuk meningkatkan kekuatan militer mereka, tapi tidak menimbulkan ancaman bagi Zionis Israel, " kata Wakil Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Sheikh Nabil Qaouq.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar