Imam Ali as melanjutkan ucapannya “orang-orang yang lebih tertarik pada akhirat akan menganggap bumi ini sebagai rumahnya dan tanah hanya sebagai tempat untuk istirahatnya saja.”
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Ali Akbar Risyad dalam kajiannya saat menjelaskan tentang ciri orang yang zuhud. Dijelaskannya, salah satu sahabat Imam Ali as meriwayatkan bahwa pada suatu malam Imam Ali as keluar dari tempat tidurnya kemudian Imam as melihat bintang-bintang di langit, kemudian sambil berbisik Imam as berkata “berbahagialah orang-orang zuhud yang mereka memikirkan akhiratnya ketimbang dunianya.”
Ia menambahkan, sekarang ini sebagian orang memaknai zuhud sebagai hidup yang seadanya, padahal orang yang hidup seadanya adalah orang-orang yang tidak ada ketertarikan kepada dunia, dimana jika mereka memiliki harta dan kekayaan sekalipun pasti mereka akan melepaskannya.
Kemudian Imam Ali as melanjutkan ucapannya “orang-orang yang lebih tertarik pada akhirat akan menganggap bumi ini sebagai rumahnya dan tanah hanya sebagai tempat untuk istirahatnya saja.”
Pada hakikatnya orang-orang yang zuhud ialah orang-orang yang akrab dan bersahabat dengan Al-Qur’an Karim, ia membaca Al-Qur’an dalam kesunyiannya dan berdoa dengan kejelasannya.
Dalam berdoa orang-orang mukmin akan menunjukan kerendahan dan kehinaannya serta tunduk dan khusyuk di hadapan Allah swt, terangnya.
Jika seseorang ingin benar-benar menjadi zuhud, tingkatan pertama ialah ia harus meninggkalkan apa yang diharamkan oleh Allah swt, dan setelah itu meninggalkan yang dimakruhkan oleh Allah swt.
Dalam hal ini Imam Shadiq as bersabda “kezuhudan bukan dengan menghabiskan harta (tidak memiliki harta), dan mengharamkan yang dihalalkan Allah swt”.
Imam Ali as mengatakan “ketaatan yang paling utama ialah zuhud”, dan juga “ibadah yang paling baik ialah zuhud”.
حجت الاسلام والمسلمین علی اکبر رشاد رییس شورای حوزه علمیه استان تهران و تولیت حوزه علمیه امام رضا(ع)، امروز در جلسه درس اصول که در همین مدرسه برگزار شد، اظهار داشت: یکی از صحابه امیرمومنان(ع) نقل شده که حضرت در یکی از شبها از بستر خواب خارج شده و به ستارگان نگاه میکردند و با خود چنین نجوا داشتند «خوشا به حال زاهدانی که به جای دنیا به آخرت گرایش دارند.
وی افزود: امروز برخی زاهد بودن را به ساده زیستی معنا میکنند در حالی که ساده زیست کسی است که به دنیا بی رقبت باشد چنین افرادی اگر صاحب ثروت و قدرت نیز باشند هرگز به آن دلبستگی ندارند.
حجت الاسلام والمسلمین رشاد در ادامه تصریح کرد: حضرت در ادامه نجوای شبانه خویش فرمودند: کسانی که به آخرت رقبت دارند زمین را خانه خود و خاک را بستری برای استراحت میدانند و آب را برای خود گواراترین نوشیدنی انتخاب میکنند.
رییس شورای حوزه علمیه استان تهران با اشاره به اینکه امام در کلام نورانی خودشان زاهدان را اهل قناعت معرفی میکنند، اظهار داشت: زاهدان با قرآن کریم انس و الفت عمیق دارند و قرآن کریم را در پنهان و دعا را در آشکار قرائت میکنند.
وی در ادامه خاطر نشان کرد: انسان مومن در دعا اظهار عجز و ذلت کرده و با خضوع و خشوع در محضر خداوند آماده میشود.
پایان پیام/487
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar