Yahya Sinwar, the leader of the Palestinian resistance movement, Hamas, in the Gaza Strip.
Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan kesepakatan rekonsiliasi nasional dengan partai Fatah pimpinan presiden Mahmoud Abbas tampaknya runtuh.
Yahya al-Sinwar, kepala Hamas di Jalur Gaza, berpandangan suram terhadap kesepakatan persatuan pada hari Kamis (21/12), menunjukkan bahwa kesepakatan tersebut dapat mengalami nasib yang serupa dengan banyak upaya rekonsiliasi selama dekade terakhir.
"Proyek rekonsiliasi berantakan. Hanya orang buta yang tidak dapat melihatnya," media outlet mengutip Sinwar.
Pejabat Fatah mengatakan salah satu perselisihan terakhir terjadi awal bulan ini ketika Hamas tidak menyelesaikan penyerahan Gaza ke pemerintahan pimpinan Tepi Barat Abbas.
Berdasarkan kesepakatan rekonsiliasi, Otoritas Palestina pimpinan Fatah harus menguasai sepenuhnya Jalur Gaza pada 1 Desember.
Hamas mengatakan telah menyerahkan semua kontrol administratif di Gaza. Gerakan pada awal November dilaporkan mulai menyerahkan kontrol penyeberangan perbatasan di Jalur Gaza ke PA berdasarkan kesepakatan tersebut.
(Sinwar/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar