Roket Yaman, menyerang Saudi Arabia.
Tentara Yaman, yang didukung oleh pejuang Houthi Ansarullah, telah menembakkan rudal balistik jarak menengah ke sebuah sasaran militer di dalam kerajaan Arab Saudi, serangan rudal kedua bulan ini setelah rakyat Yaman mengancam akan melakukan pembalasan atas blokade yang melumpuhkan oleh koalisi militer yang dipimpin Saudi.
Sumber militer yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada jaringan televisi al-Masirah di Yaman pada Kamis (30/11) malam bahwa rudal "buatan dalam negeri" telah tepat mengenai sasaran pada hari sebelumnya, tanpa menentukan lokasi yang tepat dari target Saudi.
Tidak ada laporan segera tentang kemungkinan korban di antara pasukan Saudi dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan pada perangkat keras militer mereka.
Kantor Berita Saudi, bagaimanapun, melaporkan bahwa militer negara tersebut berhasil mencegat sebuah rudal balistik dari Yaman di selatan kota Khamis Mushait di provinsi Asir.
"Rudal tersebut hancur tanpa korban jiwa," kata agen tersebut mengutip Turki al-Maliki, juru bicara koalisi pimpinan-Arab Saudi, Kamis (30/11)malam.
Pada tanggal 5 November, pasukan Yaman meluncurkan rudal propering Scud-type Borkan-2 (Volcano-2) ke Bandara Internasional Raja Khalid, yang terletak 35 kilometer sebelah utara ibukota Saudi Riyadh, sebagai pembalasan atas kampanye pengeboman udara Saudi yang menghancurkan terhadap Yaman.
Pihak berwenang Saudi, bagaimanapun, mengatakan pada saat tentara kerajaan tersebut berhasil mencegat rudal tersebut, fragmen-fragmennya mendarat di kampus bandara tanpa menimbulkan kerusakan berarti. Riyadh lebih lanjut mengatakan bahwa rudal jarak jauh telah diluncurkan oleh pejuang Houthi, yang berada di garis depan pertempuran melawan mesin perang Saudi.
Setelah peluncuran rudal tersebut, Arab Saudi memberlakukan blokade ketat di hampir semua pelabuhan udara, darat dan laut Yaman, memberikan tekanan lebih lanjut kepada rakyat Yaman, yang menerima bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan melalui kota pelabuhan barat Hudaydah dan sebuah bandara internasional di ibukota Sana 'a, keduanya di bawah pengepungan yang melumpuhkan itu.
(Al-Masirah/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar