Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Pengkhianat di Mata Kristen Eropa, Pahlawan di Sisi Ottoman

Pengkhianat di Mata Kristen Eropa, Pahlawan di Sisi Ottoman

Written By Unknown on Kamis, 21 Desember 2017 | Desember 21, 2017


Judul Buku : The Sultan’s Renegades : Christian-European converts to Islam and the making of the Ottoman elite, 1575-1610
Penulis : Tobias P. Graf
Penerbit : Oxford University Press, Oxford, UK (2017)
Format : Buku Cetak, 262 hlm.

Buku ini secara komprehensif menempatkan pemberontak dalam konteks masyarakat elite Ottoman. Penulis menawarkan perspektif transkultural tentang polarisasi agama dan pengakuan dosa serta mengeksplorasi signifikansinya dari perspektif geografis, politik, dan linguistik. Buku ini mengkaji kontak antara pemberontak dan Kristen Eropa serta penguasa Kristen-Eropa dan perwakilan mereka.

Figur tokoh pemberontak – seorang Kristen Eropa atau Yahudi yang telah masuk Islam dan sekarang melayani sultan Ottoman – ada dimana-mana di semua genre yang diproduksi oleh orang-orang Kristen Eropa modern awal yang menulis tentang Kekaisaran Ottoman.

Beberapa orang sezaman gagal berkomentar, orang yang bertobat sama sekali tidak mewakili mereka yang memerintah, mengurus, dan memperjuangkan sultan. Oleh karena itu, tidak mengherankan, pemberontak telah menarik banyak perhatian dari sejarawan Eropa dan juga mahasiswa sastra Eropa.

Namun sampai baru-baru ini, orang-orang Ottoman secara mengejutkan diam dengan kehadiran orang-orang Kristen-Eropa yang bertobat di kalangan elite administrasi militer Ottoman.

Perombakan Sultan menyisipkan orang-orang ‘asing’ ini untuk masuk ke dalam konteks kehidupan elite Ottoman untuk mengarahkan kembali diskusi orang-orang ini dari fokus sekarang pada kekhasan mereka, menuju apresiasi yang memenuhi syarat atas tempat mereka di dalam ruang lingkup Khilafah Utsmaniyah. Juga, mengkaji hubungan Turki Utsmani dengan tetangganya, Eropa Kristen.

Dengan memanfaatkan sumber-sumber Eropa Tengah, studi ini menyoroti keterlibatan politik, agama, dan budaya yang mendalam antara Khilafah Utsmaniyah dan Eropa Kristen di luar Cekungan Mediterania dalam konteks “berbagi dunia bersama”.

Keberadaan pegawai trans-imperial semacam itu tidak hanya bergejala dari kemampuan Kekaisaran untuk menarik dan mengintegrasikan orang-orang dari keragaman latar belakang yang beragam, namun juga menggambarkan sejauh mana Turki Utsmani berpartisipasi dalam proses polarisasi agama yang biasanya dianggap khas Eropa Kristen pada periode ini.

Namun demikian, orang-orang Eropa Kristen tetap bersikap ambivalen terhadap orang-orang yang mereka anggap sebagai orang yang murtad dan pengkhianat, yang sering mengandalkan dukungan mereka untuk meraih kepentingan keluarga dan politik.

Secara garis besar, struktur buku ini hanya terbagi ke dalam depalan bagian. Pada bagian pengantar, penulis menjelaskan latar belakang penulisan buku ini. Bab I tentang bagaimana orang-orang Eropa yang masuk Islam menjadi jajaran elit tersendiri di jajaran Turki Utsmani.

Bab II tentang fenomena “membelot ke Turki”; bagaimana proses orang-orang Eropa yang lebih memilih masuk Islam dan berpihak kepada Turki Utsmani. Pada Bab III penulis buku mencoba untuk menelisik apakah pilihan untuk masuk Islam dan berpihak ke Turki di atas merupakan kesadaran karena perubahan hati ataukah sekadar perubahan “topi” atas dasar berbagai kepentingan pragmatis.

Selanjutnya, pada Bab IV, penulis buku menggambarkan bentuk-bentuk pelayanan dan pelaksanaan tugas dari elite Eropa yang masuk Islam di bawah pemerintahan Turki Utsmani. Lebih detailnya, pada Bab V penulis buku menceritakan sejumlah keluarga elite bangsawan Eropa yang berpindah keberpihakan dari imperium Eropa kepada Khilafah Utsmaniyah.

Adapun dinamika dan sejauh mana persekutuan antara kubu Sultan Turki dengan keluarga-keluarga bangsawan Eropa yang berpihak ke Turki Utsmani dijabarkan di Bab VI. Terakhir, penulis buku menutupnya dengan kesimpulan.

Penulis buku, Tobias P. Graf, adalah associate peneliti di bidang kajian Permulaan Sejarah Modern di Universitas Heidelberg. Penulis juga associate anggota Cluster of Excellence di bidang kajian “Asia dan Eropa dalam Konteks Global”. Graf mengkaji sejarah di Universitas Cambridge sebelum pindah ke Heidelberg, di mana dia menjadi bagian dari kelompok penelitian interdisipliner yang menyelidiki pertukaran budaya antara Eropa Kristen dan Daulah Utsmaniyah.

Graf memiliki minat mendalam terhadap keterikatan transregional di dalam dan di luar batas benua Eropa. Saat ini ia sedang mengerjakan sebuah studi tentang intelijen asing Austria-Habsburg pada masa pemerintahan Kaisar Maximilian II.

(Seraa-Media/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: