Efek buruk dari sifat malas menurut Ahlulbait Nabi saw.
1. Kerugian di dunia dan akhirat
الكَسَلُ يَضُرُّ بِالدِّيْنِ وَالدُّنْيَا
“Kemalasan itu membahayakan agama dan urusan dunia.”
اِنَّي لَاَبْغُضُ الرَّجُلِ يَكُوْنُ كَسْلَانًا عَنْ اَمْرِدُنْيَاهُ وَمَنْ كَسَلَ عَنْ اَمْرِ دُنْيَاهُ فَهُوَ عَنْ اَمْرِ اَخِرَتِهِ اَكْسَل
“Aku sangat membenci seorang yang malas dalam urusan dunianya. Barangsiapa yang malas dalam urusan dunianya maka dia akan lebih malas untuk urusan akhiratnya.” (Imam Al-Baqir as)
2. Menyebabkan kemiskinan
اِنِّ الاَشْيَاءَ لَمَّا اِزْدَوَجَتْ, اِزْدَوَجَ الْكَسَلُ وَ العَجْزُ فَنَتَجَ مِنْهُمَا الفَقْر
“Ketika segala sesuatu dipasangkan, kemalasan berpasangan dengan kelemahan. Maka hasil dari keduanya adalah kemiskinan.” (Imam Ali as)
3. Tidak dipercaya oleh manusia
لَا تَتَّكِلْ فِيْ اُمُوْرِكَ عَلَى كَسْلَان
“Janganlah kau pasrahkan urusanmu kepada orang yang malas.” (Imam Ali as)
Catatan Kaki:
1. Al-Bihar, juz 75, hal 180.
2. Furu’ul Kafi, juz 5, hal 85.
3. Al-Kafi, juz 5, hal 86.
4. Ghurorul Hikam, hal 463.
(Khasanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar