Diriwayatkan bahwa Imam Ja’far As-Shodiq as sedang dalam perjalanan. Sementara didalam rombongan itu ada para pedagang yang membawa barang dagangan mereka.
Ditengah perjalanan, rombongan ini akan melewati suatu tempat yang rawan dengan para perampok. Mereka pun ketakutan dan bermusyawarah dengan Imam tentang cara agar selamat dari situasi sulit ini.
Seorang dari mereka memberi pendapat untuk menimbun barang-barang itu didalam tanah. Namun Imam berkata,
“Bisa saja kalian tidak menemukannya nanti.” (karena mereka sedang dipadang pasir dan bisa saja lupa tempat menimbun barang-barang tersebut.)
Lalu seorang yang lain berpendapat, “Kita bilang saja jika barang-barang ini milikmu wahai Abu Abdillah.”
Yang lain pun menanggapi, “Benar, kenapa kita tidak melakukan hal itu?”
Namun Imam As-Shodiq as menganjurkan kepada mereka untuk menitipkannya kepada Allah swt dan meniatkan untuk bersedekah demi keselamatan mereka. Dan mereka pun akhirnya melakukan apa yang dianjurkan oleh beliau.
Tak berapa lama mereka mulai melewati kawasan perampok itu, namun ternyata para perampok itu tidak memperhatikan mereka.
Dimanakah tempat teraman untuk menitipkan semua yang kita miliki selain menitipkannya kepada Allah swt? Maka pasrahkan segala urusan kita dan bertawakkal lah kepada Sang Pemilik langit dan bumi.
Sumber : Al-Bihar, juz 3.
(Khasanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar