Hal ini disampaikan Doktor Ghulam Muhsin Ibrahimi, seorang pengajar filsafat Islami dalam sebuah kajiannya. Dijelaskannya, Imam Husain as adalah perwujudan dari akal yang sempurna, jika akal berbentuk jasmani maka pasti ia akan datang kepada para anbiya dan juga auliya Ilahi.
Hal ini sebagaimana disebutkan di dalam kita hadits Al-Kafi “yang pertama diciptakan Allah swt ialah akal” hadits tersebut menyatakan bahwa akal adalah makhluq pertama yang diciptakan Allah swt, dan dalam hadits lainnya disebutkan “yang pertama diciptakan Allah swt ialah cahaya”.
Doktor Ibrahimi menambahkan, cahaya Muhammad adalah akal tersebut dan Imam Husain as adalah perwujudan dari akal tersebut. Sementara akal yang didapat dengan cinta dimana hal ini kita saksika dalam tragedi Asyura.
Lebih lanjut pakar filsafat Islam ini menuturkan, Arba’in yang dalam agama kita merupakan suatu yang sakral karena bersandar pada hadits Rasululllah saww yang berkata “barang siapa yang ikhlas karena Allah swt selama 40 subuh maka akan terpancar hikmah luar biasa dari hatinya ke lisannya.”
Dan hal ini juga dijelaskan di dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf 142 “Dan telah Kami janjikan kepada Musa ( memberikan Taurat ) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh ( malam lagi ), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam.”
Dengan demikian kesakralan yang ada pada Arba’in Imam Husain as bersandar pada hadits yang dikatakan Rasulullah saww tersebut dan juga ayat Al-Qur’an, demikian jelasnya.
(Shabestan/Karimah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar