Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Pengabdian Iran Kepada Islam

Pengabdian Iran Kepada Islam

Written By Unknown on Rabu, 17 Januari 2018 | Januari 17, 2018


Beberapa tahun setelah hijrah, Rasulullah saw mengirim surat kepada para penguasa dunia dan mengajak mereka kepada agama Islam. Salah satunya kepada raja Iran, Khosru Parviz, dan cuma dia yang melecehkan dan merobek surat beliau saw. Penguasa-penguasa lainnya tidak sedemikian. Sebagian mereka membalas surat Rasulullah saw disertai hadiah-hadiah sebagai penghormatan kepada beliau.

Yaman pada masa itu berpemerintahan yang sepenuhnya di bawah kekuasaan Iran, dan banyak orang Iran yang tinggal di negeri Yaman. Khosru memberi perintah kepada raja Yaman yang menjadi anak buah pemerintah Iran, agar menyelidiki seorang pengaku nabi ini yang telah lancang menulis surat kepadanya dengan menuliskan nama dirinya (saw) sebelum nama dia, dan bila perlu membawa orang itu ke hadapannya. Akan tetapi delegasi raja Yaman baru sampai di Madinah, Khosru tewas, perutnya ditikam oleh putranya sendiri.

Rasulullah saw mengabarkan kasus itu kepada mereka. Dengan rasa heran mereka sampaikan kabar itu kepada raja Yaman. Tak lama setelah diketahui sebagaimana yang telah beliau kabarkan, raja Yaman beserta sekian banyak orang Yaman masuk Islam, dan sejumlah orang Iran yang tinggal di Yaman bersama mereka pun masuk Islam.

Di masa Rasulullah saw, sekian banyak dari masyarakat Bahrain yang pada waktu itu orang-orang Iran yang majusi maupun yang non majusi tinggal di sana, juga memeluk agama Islam. Termasuk pemerintahnya yang diangkat oleh Yaman, masuk Islam. Jadi, kelompok pertama yang masuk Islam asal Iran adalah orang-orang yang tinggal di Yaman dan Bahrain.

Kalau secara personal, Salman Farisi lah orang pertama dari Iran yang masuk Islam. Keislamannya sedemikian tinggi sampai disabdakan oleh Nabi saw, Salman dari kami Ahlulbait. Ia sangat dihormati tak hanya di kalangan Syiah saja. Di kalangan Ahlussunnah pun ia tergolong para sahabat teratas. Orang-orang yang datang ke Madinah tahu bahwa di sekeliling Masjid Nabi saw tertulis para sahabat besar dan para imam mazhab. Salah satu dari mereka yang tertulis namanya sebagai salah seorang sahabat besar di sana adalah Salman Farisi.

Dengan keterangan sebatas di atas tentang keislaman orang-orang Iran dari sejak zaman Rasulullah, sudah cukup menunjukkan bahwa mereka mengenal kebenaran Islam. Hal ini pun menjadi pengantar bahwa kabar tentang Islam sampai ke Iran.


Bangsa Iran Punya Andil dalam Penyebaran Islam di Dunia

Pada masa akhir jabatan Abu Bakar sebagai khalifah dan di sepanjang masa khilafah Umar, dalam peperangan yang terjadi antara Iran dan muslimin, hampir seluruh kekuasaan Iran jatuh di tangan muslimin. Rakyat Iran bertemu dengan muslimin dan secara berkelompok menerima kehadiran Islam.

Atharadi di dalam bukunya di bawah tema (yang artinya) Mulai Kapan Pengabdian Orang-orang Iran kepada Islam? mengatakan: Ketertarikan mereka kepada agama suci Islam dari sejak awal agama ini muncul. Sebelum syariat suci Islam sampai di tanah air mereka, orang-orang Iran yang tinggal di Yaman telah memeluk agama Islam, mematuhi hukum-hukum Alquran dan dengan tulus berusaha menyebarkan syariat Islam. Mereka bahkan (rela) berkorban nyawa di jalan Islam dan perlawanan terhadap para penentang Rasulullah (saw)..

Diperlukan para peneliti yang ahli dalam mengkaji pengabdian orang-orang Iran yang berdakwah mengajak kepada Islam. Sejarah penaklukan Islam di dunia, Timur dan Barat, mengungkapkan perjuangan sekelompok dari orang-orang Iran di jalan Islam dengan keyakinan dan ketulusan mereka, dalam mengalahkan musuh-musuh internal dan eksternal Islam.

Muslimin di Timur dan Tenggara seperti Subbenua India dan Pakistan, Turki Timur, Cina, Malaysia, Indonesia dan pulau-pulau Samudera Hindia adalah dikarenakan aktifitas-aktifitas tunggal muslimin Iran. Dengan berlayar dan berdagang, mereka sampaikan Islam ke wilayah-wilayah jauh Asia. Mereka tablig sehingga orang-orang (yang mereka jumpai) mengetahui agama suci Islam.

Orang-orang Iran juga mempunyai andil dalam menyebarkan Islam di negeri-negeri barat dan selatan Afrika, benua Eropa dan Asia. Setelah penduduk Khurasan dan wilayah-wilayah timur Iran bangkit melawan kekhalifahan Umayah dan menjatuhkan kekuasaannya atas nama Islam terhadap rakyat muslimin, lalu Abbasiyah menduduki kursi khilafah, semua urusan kenegaraan dan ketentaraan pemerintahan Islam dipegang oleh orang-orang Iran, khususnya yang dari Khurasan. Mereka memegang semua jabatan politik negara Islam di Timur dan Barat.

Pada masa kelahiran Rasulullah saw, sekelompok orang Iran tinggal di Yaman, Adn, Hadramaut dan pesisir Laut Merah. Mengapa orang-orang Iran ini hijrah ke Yaman?

Di masa Anusyirwan, Habasyah melalui jalur laut menyerang Yaman hingga menguasainya. Lalu Saif Dzibazan raja Yaman datang ke istana Anusyirwan, meminta bantuan kepadanya untuk mengusir orang-orang Habasyah dari Yaman. Saif, bermukim di Tisfun (Madain) selama tujuh tahun hingga mendapat izin untuk bertemu dengan Anusyirwan.

Saif menyampaikan, Bantulah saya dalam perang melawan orang-orang Habasyah. Mohon kirim sejumlah prajurit bersama Saya untuk merebut kekuasaan kami.

Anusyirwan mengatakan, Dalam ajaran kami, tidaklah patut Saya memperdaya lasykar saya dengan mengirim mereka untuk membantu orang-orang yang tidak satu keyakinan dengan Saya.

Setelah bermusyawarah dengan para pejabat istana dan penasihatnya, diputuskan agar mengirim sejumlah tawanan yang dikenai hukuman eksekusi bersama Saif bin Dzibazan ke Yaman, untuk mengusir orang-orang Habasyah. Kebijakan ini disahkan untuk dilaksanakan.

Dikatakan, kelompok itu berjumlah sekitar seribu orang. Walau tak sebanding dengan jumlah orang-orang Habasyah yang mencapai lebih dari tigapuluh, kelompok ini mampu membinasakan mereka. Pimpinan orang-orang Iran tersebut di Yaman bernama Wahraz, asal Iran yang nama aslinya adalah Kharzad. Di Yaman ia memerintah dan tunduk pada kekuasaan Iran.

Ketika Islam lahir dan Nabi saw memulai dakwahnya, kekuasaan Yaman pada saat itu di tangan Badzan bin Sasan. Pada masa dia inilah Rasulullah saw berperang melawan suku-suku Arab dan musyrikin Quraisy. Badzan memerintah Yaman atas titah Khosrou Parwiz. Ia pun mengamati negeri Hijaz dan Tahamah, dan memberi laporan tentang Nabi saw kepada Khosrou.


Badzan Masuk Islam

Pada tahun enam hijriah, Rasulullah saw menyeru Khosrou Parwiz kepada agama suci Islam. Khosrou merasa keberatan dan merobek surat beliau saw. Badzan melalui bawahannya di Yaman menulis surat untuk diantarkan kepada tuannya itu. Ia juga mengirim dua orang Iran bernama Babuweih dan Khosrou ke Madinah untuk menyampaikan pesan Khosrou Parwiz kepada beliau saw. Inilah awal hubungan resmi orang-orang Iran dengan Rasulullah saw.

Ketika ada kabar (isu) bahwa Rasulullah dipanggil ke Iran, musyrikin Quraisy merasa gembira sekali. Mereka mengatakan, Muhammad tidak akan punya jalan keluar lagi. Karena raja Khosru Parwiz telah berhadapan dengannya dan akan menghabisi dia.

Delegasi Badzan dengan membawa perintah telah sampai di Madinah menemui Rasulullah saw, dan mengutarakan maksud kedatangan mereka. Rasulullah berkata: Besok, datanglah kemari! Kalian akan mendapatkan jawabannya.

Esoknya mereka datang. Beliau berkata, Syirwieh, semalam menikam perut ayahnya, Khosrou Parwiz, dan membunuhnya.

Beliau saw menambahkan, Allah swt memberitahuku bahwa raja kalian telah dibunuh, dan kekuasaan kalian dengan segera akan berada di tangan muslimin. Sekarang, kalian pulang ke Yaman dan sampaikan kepada Badzan, agar dia memilih Islam. Jika dia masuk Islam, maka pemerintahan Yaman menjadi miliknya.

Setelah Nabi saw memberi dua orang tersebut cinderamata, mereka berangkat kembali ke Yaman. Mereka sampaikan apa yang terjadi kepada Badzan. Ia berkata, Kita tunggu beberapa hari, jika benar apa yang terjadi, maka jelas bahwa dia (Muhammad saw) adalah seorang nabi dan mengatakan dari sisi Tuhan. Lalu kita akan membuat rencana.

Beberapa hari telah berlalu, pembawa kabar dari Tisfun datang membawa surat dari Syirweih kepada Badzan. Dengan sikap resmi ia membacanya, di dalam surat itu Syriweih menjelaskan kepada Badzan tentang sebab dirinya membunuh ayahnya sendiri. Syirweih menulis, yang isinya menyeru rakyat Yaman agar berada di bawah naungan dia. Mengenai seorang yang di Hijaz mengaku nabi, lepaskan dia dan jangan berbuat hal-hal yang mengganggu dirinya!

Badzan pada saat itu juga masuk Islam, disusul sejumlah orang Iran yang mereka sebut dengan Abna (generasi penerus) dan Ahrâr (kaum merdeka). Mereka inilah orang-orang Iran pertama (secara kelompok) yang masuk agama suci Islam.

Rasulullah saw menetapi Badzan sebagai yang memerintah Yaman. Badzan memerintah di pihak Rasulullah, menyebarkan Islam dan menentang para penentang. Ia kemudian wafat di masa Rasulullah saw, dan pemerintahannya menuruti beliau digantikan oleh putranya, Syahar bin Badzan. Ia pun mengikuti jalan ayahnya dan melawan musuh-musuh Islam.

Referensi:

Khadamate Mutaqabele Islam wa Iran/Syahid Mutahari

(Ikmal-Online/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: