Lazimnya manusia pasti berbeda-beda karakter atau tipikal, termasuk warga Nahdliyin. Perbedaan watak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantara kondisi sosial, pendidikan, latar belakang hidup dan lain-lain. Semunya hidup dan ber-NU sesuai dengan tipe yang bermacam-macam tersebut.
Berikut beberapa tipikal warga Nahdliyin yang bisa anda ketahui:
1. NU Ubudiyah: yakni yang gemar beribadah. Dimana kehidupan sehari-harinya banyak dihabiskan untuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan ibadah. Ketika adzan berkumandang, biasanya nahdliyin seperti ini langsung sigap bergegas pergi ke mesjid lantas melaksankan shalat dengan berbagai perangkatnya, termasuk shalat sunnah, dzikir, dan doanya. Ia cenderung banyak menghabiskan waktunya di mesjid dan pengajian. Kegitan sosialnya cenderung kurang terakomodir karena terlalu asyik dalam ibadah.
Mengaji Al-Qur’an, berpuasa, dan bermunajat kepada Allah adalah sebagian kecil dari aktivitasnya. Dari segi pakaian ia akan terihat cukup bersih dan rapih karena mengutamakan kebersihan dan kesopanan. Gaya bicaranya pun akan cenderung lembut dan sopan.
2. NU Akademis: Nahdliyin seperti ini lebih mengutamakan kesuksesan akademis di ke-NU- annya. Ia cenderung giat dalam menuntut ilmu. Setiap kegiatan pengajian di pesantren ia tak pernah ingin melewatkannya sekali pun. Bahkan posisi duduknya cenderung memilih paling depan agar lebih mudah mendengar penjelasan dari Sang Kiyai. Malam hari, sering ia habiskan untuk sekedar muthola’ah, mudzakarah, dan aktifitas lainnya yang sekiranya mendukung prestasi akademisnya.
3. NU Khidmat: yakni nahdliyin yang gemar melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya bekerja untuk kepentingan Nahdlatul Ulama. Apabila kegiatan NU, maka nahdliyin seperti ini biasanya akan ikut terjun untuk mengurusinya. Bahkan untuk kegiatan seperti pembangunan pondok, ngepel, nyuci, dan pekerjaan lainnya sering ia urusi juga. Hal ini memang dilandaskan akan keyakinannya untuk mengabdi pada Nahdlatul Ulama.
4. NU Hare Hare: Nahdliyin Hare Hare sebenarnya adalah singkatan dari dahar sare – dahar sare. Ini dalam bahasa Sunda dan Jawa berarti makan dan tidur. Artinya, nahdliyin seperti ini memiliki sifat pemalas. Keberadaannya seolah tidak ada. Ia cenderung kurang giat dalam ibadah, mengaji, begitupun kerja.
5. NU Kongkow: Nahdliyin kongkow gemar berkomunitas, berkumpul, dan ruang diskusi.
Ciri khas dari NU kongkow kebanyakan adalah dalam riungan dimana didalamnya terdapat kopi dan rokok. Selain itu, NU kongkow lebih suka bermain dan melancong.
6. NU Borjuis: adalah nahdliyin yang mengedepankan style dan gaya hidup mewah di kehidupannya. Nahdliyin ini sangat mudah dibedakan karena bisa kita lihat dari cara berpakaian dan pola hidupnya. Biasanya, pakaian, sarung, peci, dan lain sebagainya yang ia pakai akan cenderung eksklusif dari merk-merk ternama. Ditambah asesoris seperti gelang, cincin, hape, dan lain sebagainya yang cenderung mewah. Pola makan pun cenderung boros. Biasanya ia akan memilih makanan dan minuman yang cenderung memiliki gengsi tinggi.
Selain itu, nahdliyin seperti ini bisa juga disebut nahdliyin flamboyan. Karena biasanya NU borjuis tidak lepas dari kaum hawa. Ia akan memperliahtkan segala kemewahan dan kekuatan materinya dihadapan kaum hawa guna menarik perhatiannya. Biasanya yang menjadi sasarannya adalah Kopri dan Fatayat yang cenderung pragmatis dan materialistis dalam memilih suami.
7. Oknum NU: yakni orang-orang yang mengaku sebagai NU namun nyatanya mereka malah merusak nama NU.
Sangat disayangkan sekali adanya para oknum ini. Semoga Allah meluruskan tekadnya, memutihkan hatinya, dan memberikan hidayah agar ia segera bertaubat dan kembali ke jalan yang benar.
Demikian tipikal warga Nahdliyin. Anda termasuk yang mana?
(Duta-Islam/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar