“Untuk membebaskan Palestina dan mengembalikannya ke pangkuan Dunis Islam, tidak ada jalan lain kecuali muqawamah bersenjata.”
Demikian hal ini ditandaskan oleh Syaikh Na’im Qasim, wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, dalam seminar solidaritas Palestina kemarin.
Seminar solidaritas Palestina tersebut telah dimulai dari sejak hari Ahad lalu dan berakhir kemarin. Para tokoh Islam, Kristen, dan Yahudi anti rezim zionis Israel hadir dalam seminar yang digelar di selatan Lebanon ini.
“Solusi politik untuk kondisi internasional seperti ini sangat menguntungkan Israel yang merasa khawatir tentang masa depan,” ujar Syaikh Qasim yang berorasi pada acara penutupan seminat tersebut.
Menurut Syaikh Qasim, “kontrak abad kini” yang merupakan usaha untuk menyelesaikan krisis Palestina tidak mungkin bisa diwujudkan.
Syaikh Qasim menegaskan, Amerika telah mendatangkan bahaya bagi Timur Tengah. Rezim ini memanfaatkan kelompok teroris, mendukung serangan Arab Saudi terhadap Yaman, dan menindas rakyat Bahrain.
“Para penguasa negara-negara Arab yang ingin melakukan normalisasi hubungan dengan Israel tidak berhak berkuasa atas rakyat mereka,” tukas Syaikh Qasim.
“Keputusan apapun yang telah diambil oleh Amerika Serikat, Yerusalem tetap menjadi ibu kota abadi Palestina. Kondisi ini tidak akan tetap seperti ini. Fajar akan segera menyingsing. Muqawamah memiliki masa depan yang cerah,” tukas Syaikh Qasim.
Sebelum orasi Syaikh Na’im Qasim, Ismail Haniyyah berpidato melalui video konferensi dari Jalur Gaza.
(Al-Kautsar/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar