Dalam rangka memperingat hari ulang tahun kelahiran Sayyidah Fatimah Zahra as, sejumlah pengidung kidungan suci Ahlul Bait as berjumpa Rahbar Revolusi Islam Iran kemarin di Tehran.
Dalam kesempatan ini, Rahbar menegaskan, wanita merupakan sebuah wujud yang memiliki kombinasi iman dan harga diri. Wujud ini mengemban pendidikan terpenting umat manusia. Wanita sangat berpengaruh dalam masyarakat dan bisa menjadi sumber ketenteraman bagi kaum pria.
“Semua keistimewaan ini berada di samping keistimewaan kewanitaan yang dimiliki oleh kaum wanita seperti kelembutan, kelunakan kalbu, dan kesiapan untuk menerima cahaya Ilahi. Inilah model wanita Islami,” tukas Rahbar.
Rahbar menandaskan, di sepanjang sejarah juga ada titik tolak dari wanita teladan Islam ini. Model penyelewengan wanita sekarang ini bisa ditemukan di Dunia Barat.
“Keistimewaan wanita ini bertentangan dengan seluruh keistimewaan wanita yang ditekankan oleh Islam. Dalam Dunia Barat, tugas wanita hanyalah menarik hati pria dan menjadi ajang pelampiasan syahwat kaum pria. Untuk itu, kriteria wanita Barat tersimpulkan dan ketelanjangan. Kita semua tahu, dalam setiap acara, pria selalu tampil tertutup rapat. Sementara itu, wanita sebisa mungkin harus tampil telanjang,” ujar Rahbar.
Wanita Barat, tukas Rahbar, merupakan manifestasi budaya konsumerisme, menghias diri, dan alat pelampiasan nafsu birahi kaum pria. “Seluruh klaim bangsa Barat seperti kesetaraan gender hanyalah klaim bohong semata. Di balik semua terdapat tujuan tersembunyi,” tukar Rahbar.
“Islam telah menutup jalan yang bisa menyeret pria ke arah penyelewengan dengan menetapkan hijab,” lanjut Rahbar.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar