Menurut laporan koran Israel Haaretz, pasukan militer rezim zionis Israel telah menembak sebanyak 110 warga Palestina selama 7 tahun terakhir.
Pada tahun 2013 lalu, seorang pemuda Palestina bernama Samir Awadh yang masih berusia 16 tahun ditembak oleh dua personel militer Israel. Pihak otoritas Israel pun hingga kini terus berusaha untuk membebaskan kedua personel militer ini dari tuntutan pengadilan.
Pihak pengadilan rezim zionis Israel telah menetapkan kedua personel militer tersebut melakukan penembakan terhadak anak-anak Palestina.
Haaretz melaporkan pihak kejaksaan Israel sekarang sedang berunding untuk mencari cara bagaimana keputusan pengadilan tersebut bisa dibatalkan.
Selama 7 tahun terakhir, sudah terjadi 110 kasus penembakan terhadap warga Palestina di pengadilan Israel. Sekalipun demikian, hanya 4 kasus hingga kini ditangani oleh pihak pengadilan.
Sementara itu, menurut pernyataan lembaga HAM tanah pendudukan Palestina 48 Bethsalim, Awadh tidak pernah melakukan ancaman terhadap kedua personel militer Israel tersebut. Sekalipun demikian, kedua personel militer ini tetap menembakinya.
Menurut laporan hasil investigasi permulaan, penembakan yang telah dilakukan oleh kedua personel militer Israel tersebut sangat bertentangan dengan undang-undang dan prinsip yang berhubungan dengan tembak menembak.
(Haaretz/Pusat-Informasi-Palestina/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar