Rezim Al Khalifah mengerahkan segala upaya untuk mencegah Syaikh Isa Qasim berhubungan dengan dunia luar selama berada di London untuk berobat.
Demikian hal ini dituturkan oleh Sa’id Syahabi, salah seorang tokoh oposisi Bahrain di London.
Menurut pengakuan Syahabi, tak seorang memperoleh informasi tentang perkembangan kondisi atau proses pengobatan Syaikh Isa Qasim selama berada di rumah sakit London.
Syahabi melanjutkan, rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit yang telah ditetapkan oleh para ahli medis.
“Tidak ada informasi yang berguna tentang kondisi Syaikh Isa Qasim selama ini. Kami hanya tahu bahwa pengobatan masih tetap berlanjut,” ujar Syahabi.
Syahabi sangat menyayangkan pengepungan yang telah diberlakukan oleh Al Khalifah terhadap Syaikh Isa Qasim yang telah berlangsung selama 40 bulan itu. Dan pengepungan ini masih akan terus berlanjut setelah ia pulang dari London.
Menurut Syahabi, Syaikh Isa Qasim merupakan variabel penting dalam percaturan politik Bahrain, baik ia sehat maupun sakit, baik ia berada di dalam maupun luar Bahrain, baik ia diam maupun berbicara, baik ia pergi ke masjid maupun terbaring di atas ranjang rumah sakit.
Ayatullah Isa Qasim telah meninggalkan London pada hari Senin kemarin.
Syaikh Isa Qasim lahir di kota Al-Diraz dekat kota Manama. Setelah Bahrain merdeka, ia termasuk tokoh yang sangat berperan dalam menyusun UUD negara ini. Pada tahun 1973, ia berhasil memasuki majelis dengan suara terbanyak dan juga berhasil menjadi ketua komisi agama di majelis.
Syaikh Isa Qasim setelah itu berhasil menjadi anggota majelis rakyat Bahrain dengan pilihan rakyat dan masih aktif hingga majelis ini dibubarkan.
(Al-Ittijah-Press/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar