Melihat sisi popularitas dan elektabilitas, Joko Widodo dan Prabowo Subianto masih menduduki posisi tertinggi dibandingkan beberapa kandidat lainnya.
Berdasarkan hasil survei nasional yang dikeluarkan Alvara Research Center (ARC), Jokowo meraih 97,7% untuk popularitas dengan top of mind 58,0%. Sedangkan rivalnya, yakni Prabowo hanya mencapai 96,8% dan top of mind 33,5%.
“Untuk elektabilitas pun masih Jokowi yang paling tinggi di angka 48,4% sedangkan Prabowo 32,2%. Dan jika dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya, elektabilitas Jokowi dan Prabowo cukup tinggi, seperti angka Prabowo dari 27,2% menjadi 32,2%,” kata Chief Research Officer ARC Harry Nugroho saat menyampaikan hasil surveinya kepada sejumlah jurnalis di Oria Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (3/8).
Sedangkan untuk kandidat di luar Jokowi dan Prabowo, belum ada yang menonjol. Elektabilitas kandidat pun masih sangat rendah. Dari pelbagai simulasi kontestasi melawan kandidat manapun, Jokowi belum terkalahkan.
“Artinya, peluang Jokowi untuk terpilih kembali menjadi presiden lebih tinggi dibanding kandidat lainnya,” tegas Harry.
Harry mengingatkan Jokowi perlu memperhatikan aspek kepuasan publik, meskipun tingkat kepuasan kinerja Jokowi dan Jusuf Kalla mengalami penaikan 75,6%.
“Tetapi kepuasan publik terhadap kesejahteraan tenaga kerja, penyediaan lapangan kerja, dan kemiskinan masih rendah di antara aspek-aspek yang lain,” tandasnya.
Survei yang dikeluarkan ARC diambil pada 20 – 28 Juli 2018. Riset ini menggunakan metode multi-stage random sampling dengan melibatkan 1.142 responden berusia 17 tahun ke atas.
Sampel diambil dari seluruh provinsi Indonesia dengan jumlah sampel tiap provinsi proporsional terhadap jumlah penduduk. Untuk margin off error sebesar 2,95% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Sebelumnya, ARC juga telah melakukan survei nasional di bulan Februari dan Mei.(OL-6)
(Media-Indonesia/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar