Ahmed Al Asadi
Juru bicara Aliansi Al Fatah Irak mengabarkan tekanan Amerika Serikat terhadap beberapa kelompok di parlemen Irak untuk mempengaruhi jumlah mayoritas lembaga tersebut.
Jubir Aliansi Al Fatah, Ahmed Al Asadi kepada stasiun televisi Al Mayadeen (3/9/2018) meyinggung peningkatan tekanan langsung Amerika terhadap beberapa anggota parlemen khususnya wakil-wakil Ahlu Sunnah Irak.
Menurut Al Asadi, Amerika berusaha agar anggota parlemen Sunni Irak masuk ke dalam koalisi lain yang menamakan diri "Reformasi dan Rekonstruksi".
Jubir Aliansi Al Fatah menambahkan, karena terdapat kontradiksi yang strategis dan cukup mencolok antara Irak dan Amerika, maka presiden baru dan mayoritas parlemen Irak yang kelak akan memilih perdana menteri, harus menunjukkan opsi-opsi strategi mereka secara transparan dan menjadikan persahabatan dengan negara dunia, kawasan dan rekonstruksi Irak, sebagai prioritas utama.
Parlemen Irak
Sidang pertama parlemen baru Irak dilaksanakan pada hari Senin (3/9) dibuka dengan pidato Presiden Irak, Fouad Massoum, Perdana Menteri, Haider Al Abadi dan Ketua Parlemen, Salim Al Jabouri.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sumpah oleh para anggota parlemen Irak yang baru, namun karena ada perselisihan di antara berbagai kelompok, ketua kubu Sunni parlemen Irak, Mohammed Ali Zaini mengumumkan, sidang parlemen ini akan dilaksanakan kembali pada hari Selasa (4/9) untuk mengumumkan fraksi mayoritas dan mempersiapkan pembentukan kabinet pemerintahan Irak yang baru.
(Al-Mayadeen/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar