Menurut catatan juru bicara Palang Merah Dunia, kota Shan’a dan Baidha’ masuk dalam daftar kota-kota Yaman yang memerlukan air bersih untuk kebutuhan minum. Jumlah warga Yaman yang memerlukan air minum bersih sekarang sudah mencapai 2.5 juta orang.
Seperti dilansir oleh Reuters, Polanda Jackmy menegaskan sekitar 2.5 juta rakyat Yaman yang hidup di perkotaan ini memerlukan air minum bersih. Sangat minim air bersih bisa mereka terima. Lantaran masalah ini, mereka sedang menghadapi ancaman penyakit berbahaya.
Jackmy melanjutkan, lantaran bahan bakar yang sangat minim, Shan’a dan Baidha’ tidak bisa menyalakan pompa air yang diperlukan untuk produksi air bersih. Hal ini terjadi karena pengepungan dan boikot yang diberlakukan oleh Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi.
Menurut Polanda, sistem irigasi di kota Dzamar dan ‘Imran hanya bisa mengcover setengah dari kebutuhan air untuk rakyat Yaman.
“Kondisi saat ini untuk para penyandang penyakit dialisis sangat kritis. Pusat-pusat pelayanan dialisis di Propinsi Hadidah hancur total sehingga hanya 30 persen dari pegawai pusat-pusat kesehatan ini yang masih aktif. Pusat-pusat kesehatan Yaman yang lain telah tutup pintu, dan banyak pasien yang dikirimkan ke tiga pusat kesehatan yang dilindungi oleh Palang Merah Dunia,” ujar Jackmy.
Palang Merah menerima laporan 20 penyandang penyakit ginjal telah meninggal dunia dalam seminggu lalu karena tidak bisa diobati.
(Reuters/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar