Tidak banyak yang mengetahui kalau wahabi itu bagian dari Yahudi. Bahkan menyebut wahabi sebagai bagian dari penegak Islam tauhid sebagaimana dikampanyekan oleh pengikut-pengikutnya di Indonesia.
Sejarawan Yahudi bernama Ishaq bin Zafi mengakui kalau wahabi itu bagian dari sekte Yahudi. Dalam buku Ensiklopedia Sekte-Sekte Yahudi, ia menulis bahwa paham wahabisme adalah salah satu sekte Yahudi. Bahkan, dalam buku yang terbit pada 1957 M itu, Ishaq memberikan bukti-bukti konkrit tak terbantahkan.
Ini teks yang ditulis olehnya:
Dalam ensiklopedia ini, tepatnya pada kata yang digaris bawahi dengan tinta merah, tertulis bahwa golongan wahabi adalah salah satu sekte Yahudi yang luarnya terlihat Islami tapi di dalamnya menyimpan syiar-syiar Yahudi. Silakan simak teks lengkapnya dalam bahasa Arab beserta artinya, di bawah ini:
ونشر اسحاق بن زفي الرئيس السابق للدولة اليهودية المغتصبة لفلسطين كتابا عن الدونمة بالعبرية وترجمه للانكليزية اليهودي اسحاق عبادي واصدرته دار النشر اليهودية في امريكا عام 57 واعيد طبعه مرة ثانية عام 1961
يقول ::
((هناك طوائف دينية لاتزال تعتبر نفسها جزءا من بني اسرائيل واعضاء هذه الطوائف — رغم اختلاف اسلوبهم عن مجموعة الشعب اليهودي — استمروا على اقامة شعائر الدين اليهودي ومن هؤلاء طائفة السامريين ومنهم طائفة هامة اخرى هي طائفة الوهابية وهي مسلمة في الظاهر الا انها تقيم سرا الشعائر اليهودية ..))
Artinya:
“Ishaq ibn Zafi (Yitzhak Ben Zvi), mantan presiden Negara Yahudi, penjajah Palestina, menerbitkan sebuah buku tentang Dunamah (salah satu Sekte Yahudi) dalam Bahasa Ibrani, lalu diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh seorang berkebangsaan Yahudi bernama Yitzhak Abade. Buku terjemah ini diterbitkan Penerbit Yahudi di Amerika tahun 1957. Dan dicetak ulang pada tahun 1961.
Yitzhak Ben Zvi berkata:
Terdapat beberapa kelompok keagamaan yang senantiasa menganggap diri mereka bagian dari Bani Israel –meski ada perbedaan tradisi dengan Bangsa Yahudi mainstream–, mereka secara terus menerus mempraktikkan syiar-syiar Agama Yahudi. Di antara kelompok-kelompok itu adalah Kelompok as-Samiriyyun…..Dan di antara mereka adalah sebuah kelompok penting lain, yaitu Wahhabiyyah. Kelompok ini secara lahiriah muslim, tapi secara sembunyi-sembunyi mempraktikkan ritual-ritual Yahudi.”
Jadi, wajar jika orang-orang wahabi memiliki sifat yang sama dengan satu sekte nya, bangsa Yahudi, yang suka menghalalkan segala cara (meski dengan dalih sunnah), suka memfitnah, mengubah isi kitab kuning, lalu suka menuduh orang lain kafir, syirik, sesat, bid’ah dan lainnya.
Begitulah. Mereka tidak sungkan bekerjasama dengan Yahudi, saudaranya itu. Demi kekuasaan dan keserakahan. Wahabi dibuat untuk memecah belah umat Islam di seluruh dunia.
*****
Berdasarkan Buku Ensiklopedia, Ternyata Wahabi Pecahan Dari Beberapa Sekte Yahudi
Untuk memecahkan masalah dan menjawab permasalahan ini, bisa mempelajari buku yang diterbitkan tahun 1957, oleh seorang sejarawan Yahudi (Zionis) bernama Yitzhak Ben Zvi atau dalam bahasa Arab disebut Ishaq bin Tisfi, telah menulis sebuah ensiklopedia sekte-sekte yang ada pada agama Yahudi.
Lihat ini screenshot buku tersebut :
Selengkapnya dapat dilihat di link ini (http://ghaith-a.com/archives/77977)
dan ada tersebut dalam kitabnya di halaman 232, antara lain berikut ini teksnya :
Maksudnya menyatakan :
"Di antara sekte agama yang menjadi bagian Bani Israil adalah sekte Samiriy, yaitu sekte Yahudi yang menyatakan sebagai agama Musawi (agama yang dibawa oleh Nabi Musa). Sekte Wahabi yaitu sekte yang zahirnya (bagian luar) muslim namun mereka menegakkan keburukan syiar-syiar Yahudi."
Dari isi beberapa kalimat yang ada di buku tersebut menjelaskan bahwa Wahabi merupakan sekte yang zhahir (bahagian luar) muslim saja tapi mereka menegakkan keburukan dari syiar-syiar Yahudi.
Mengenai biografi Ishaq bin Tisfi, ia merupakan seorang muarrikh (ahli sejarah) beragama Yahudi, selengkapnya bisa dilihat disini (https://ar.m.wikipedia.org/wiki/إسحاق_بن_تسفي).
Selanjutnya Lagi!
PERSAMAAN AKIDAH YANG SANGAT KONTRAS ANTARA WAHABI DAN YAHUDI
Semakin saya menggali lebih dalam tentang ajaran ini, semakin saya merinding karena menjumpai begitu banyak korelasi histori antara kedua nya. Akan tetapi semakin merinding justru menimbulkan pertanyaan besar di dalam hati untuk mengetahui lebih jauh. Alhasil berangkat dari hati yang penasaran ini menggerakan saya untuk membuka Taurat/Talmud (kitab suci Yahudi), untuk menjawab rasa penaaaran serta mengetahui isi ajaran nya. ternyata dikitab yahudi itu ada hukum tertulis "Manusia hanya lah yahudi yang bukan yahudi adalah binatang", wedew kayanya ada kesamaan ni sama tetangga sebelah yang gemar mengkafir kafirkan orang lain yang tidak sepaham dengan mereka (sssttttt jangan kenceng kenceng, nanti dituduh syi'ah)
Setelah satu hari membaca saya mendapatkan sesuatu yang sangat mencengangkan dari Talmud, saya akan jabarkan hasil penemuan yang semakin membuat saya gemetar plus semakin penasaran.
Berikut ini adalah hasil nya:
AKIDAH YAHUDI:
Di dalam kitab Taurat & Talmud yang merupakan asas akidah Yahudi yang mereka namakan “ SAFAR AL-MULUK “ Al-Ishah 22 nomer : 19-20 disebutkan :
و قال فاسمع إذاً كلام الرب قد رأيت الرب جالسا على كرسيه و كل جند السماء وقوف لديه عن يمينه و عن يساره
“Dan berkata“ Dengarkanlah, ucapan Tuhan..aku telah melihat Tuhanku duduk di atas kursinya dan semua pasukan langit berdiri di hadapannya dari sebelah kanan dan kirinya “.
Dalam kitab mereka yang berjudul “ SAFAR AL-MAZAMIR “ Al-Ishah 47 nomer 8 disebutkan :
الله جلس على كرسي قدسه
“ Allah duduk di atas kursi qudusnya “.
AKIDAH WAHABI:
Di dalam kitab andalan wahabi-salafi yaitu Majmu’ al-Fatawa Ibnu Taimiyyah al-Harrani imam wahabi juz 4 halaman 374 :
إن محمدا رسول الله يجلسه ربه على العرش معه
“ Sesungguhnya Muhammad Rasulullah didudukkan Allah di atas Arsy bersama Allah “. Di dalam kitab “ Syarh Hadits an-Nuzul “ halaman 400 cetakan Dar al-‘Ashimah disebutkan bahwasanya Ibnu Taimiyyah berkata :
فما جاءت به الأثار عن النبى من لفظ القعود و الجلوس فى حق الله تعالى كحديث جعفر بن أبى طالب و
حديث عمر أولى أن لا يماثل صفات أجسام العباد
“ Semua hadits yang datang dari Nabi dengan lafadz qu’ud dan julus (duduk)
Dalam halaman yang sama Ibnu Taimiyyah berkata :
إذا جلس تبارك و تعالى على الكرسي سمع له أطيط كأطيط الرحل الجديد
“Jika Allah duduk di atas kursi, maka terdengarlah suara suara saat duduk sebagaimana suara penunggang bintang tunggangan karena beratnya ”
Kitab tersebut dicetak di Riyadh tahun 1993, penerbit Dar al-‘Ashimah yang dita’liq oleh Muhammad al-Khamis.
Di dalam kitab ad-Darimi (bukan ulama sunni al-Hafdiz ad-Darimi pengarang hadits sunan) halaman 73 disebutkan :
هبط الرب عن عرشه إلى كرسيه
“ Allah turun dari Arsy ke kursinya “
Kitab itu terbitan Dar al-Kutub al-Ilmiyyah yang dita’liq oleh Muhamamd Hamid al—Faqiy.
Kitab ad-Darimi (al-wahhabu) ini dipuji-puji oleh Ibnu Taimiyyah dan menganjurkannya untuk dipelajari, sebab inilah wahabi menjadi taqlid buta.
Tapi akidah mereka ini disembunyikan dan tidak pernah dipublikasikan ke khalayak umum.
(info: Lafadz duduk bagi Allah tidak pernah ada dalam al-Quran dan hadits)
AKIDAH YAHUDI:
Di dalam naskah Taurat yang sudah ditahrif yang mereka namakan “ Safar at-Takwin Ishah pertama nomer : 26-28 disebutkan :
و قال الله نعمل الإنسان على صورتنا على شبهنا… فخلق الله الإنسان على صورته على صورة الله خلقه ذكرا و أنثى خلقهم
“ Allah berkata ; “ Kami buat manusia dengan bentuk dan serupa denganku…lalu Allah menciptakan manusia dengan bentuknya, dengan bentuk Allah, dia menciptakan laki-laki dan wanita“.
AKDAH WAHABI:
Di dalam kitab “ Aqidah ahlu Iman fii Khalqi Adam ‘ala shurati ar-Rahman “ karya Hamud bin Abdullah at-Tuajari syaikh wahabi, yang dicetak di Riyadh oleh penerbit Dar al-Liwa cetakan kedua, disebutkan dalam halama 16 :
قال ابن قتيبة: فرأيت في التوراة: إن الله لما خلق السماء و الأرض قال: نخلق بشرا بصورتنا
Berkata Ibnu Qathibah “Lalu aku melihat di dalam Taurat“ Sesungguhnya Allah ketika menciptakan langit dan bumi, Dia berkata: “Kami ciptakan manusia dengan bentukku “.
Pada halaman berikutnya di halaman 17 disebutkan:
و في حديث ابن عباس: إن موسى لما ضرب الحجر لبني إسرائيل فتفجر و قال: اشربوا يا حمير فأوحى الله إليه: عمدت إلى خلق من خلقي خلقتهم على صورتي فتشبههم بالحمير ، فما برح حتى عوتب
Di dalam hadits Ibnu Abbas: Sesungguhnya Musa ketika memukul batu untuk Bani Israil lalu keluar air dan berkata : “ Minumlah wahai keledai, maka Allah mewahyukan pada Musa “ Engkau telah mencela satu makhluk dari makhlukku yang Aku telah ciptakan mereka dengan rupaku, lalu engkau samakan mereka dengan keledai “Musa terus ditegor oleh Allah"
AKIDAH YAHUDI:
Disebutkan dalam kitab Yahudi yang mereka namakan “Safar Khuruj“ ishah 19 nomer 3-6:
فناداه الرب من الجبل … فالآن إن سمعتم لصوتي و حفظتم عهدي
“Maka Tuhan memanggil kami dari sekarang jika kalian mendengar suaraku dan menjaga janjiku“.
AKIDAH WAHABI:
Di dalam kitab “ Fatawa al-Aqidah “ karya Muhammad bin Shalih al-Utsaimin yang dicetak Maktabah as-Sunnah cetakan pertama tahun 1992 di Mesir, pada halaman 72 Ibnu Utsaimin berkata:
في هذا إثبات القول لله و أنه بحرف و صوت ، لأن أصل القول لا بد أن يكون بصوت فإذا أطلق القول
فلا بد أن يكون بصوت
(Dalam hal ini dijelaskan adanya penetapan akan ucapan Allah Swt) Dan sesungguhnya ucapan Allah itu berupa huruf dan suara. Karena asli ucapan itu harus adanya suara. Maka jika dikatakan ucapan, maka sudah pasti ada suara“.
AKIDAH YAHUDI:
Di dalam kitab taurat yang sudah ditahrif yang mereka namakan dengan “ SAFAR ISY’IYA“ Ishah 25 nomer 10, Yahudi berkata:
لأن يد الرب تستقر على هذا الجبل
“Sesungguhnya tangan Tuhan istiqrar / menetap di gunung ini“
AKIDAH WAHABI:
dalam kitab Fatawa al-Aqidah karya Muhammad bin Shalih al-Utsaimin yang diterbitkan oleh Maktabah as-Sunnah cetakan pertama halaman 90, al-Utsaimin berkata:
و على كل فإن يديه سبحانه اثنتان بلا شك ، و كل واحدة غير الأخرى ، و إذا وصفنا اليد الأخرى بالشمال فليس المراد أنها أنقص من اليد اليمنى
Sesungguhnya kedua tangan Allah itu ada dua, satu tangannya berlainan dari tangan satunya. Jika kita sifatkan tangan Allah dengan sebelah kiri, maka yang dimaksud bukanlah suatu hal yang kurang dari tangan kananNya.
AKIDAH YAHUDI :
Di dalam kitab Yahud “ Safar Mazamir “ Ishah 2 nomer: 4 disebutkan:
الساكن في السموات يضحك الرب
“ Yang tinggal di langit, Tuhan sedang tertawa“
AKIDAH WAHABI:
Di dalam kitab “ Syarh Hadits an-Nuzul “ cetakan Dar al-’Ashimah halaman 182, Ibnu Taimiyyah berkata:
أن الله فوق السموات بذاته
“ Sesungguhnya Allah itu di atas langit dengan Dzatnya “
Di dalam kitab “ Qurrah Uyun al-Muwahhidin “ karya Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdul Wahhab (cicit Muhammad bin Abdul wahhab), cetakan Maktabah al-Muayyad tahun 1990 cetakan pertama, halaman 263 disebutkan :
أجمع المسلمون من أهل السنة على أن الله مستو على عرشه بذاته…استوى على عرشه بالحقيقة لا بالمجاز
“ Sepakat kaum muslimin dari Ahlus sunnah bahwa sesungguhnya Allah beristiwa di Arsy dengan dzat-Nya…Allah beristiwa di atas Arsy secara hakekat bukan majaz “.
Dan masih segudang lagi akidah-akidah wahabi-salafi yang meyakiniTuhannya dengan sifat-sifat makhluk-Nya sebagaimana akidah Yahudi.
Dan masih segudang lagi akidah-akidah wahabi-salafi yang meyakiniTuhannya dengan sifat-sifat makhluk-Nya sebagaimana akidah Yahudi. Dan jika saya beberkan semuanya, maka akan menjadi lembaran yang sangat banyak. Cukup yang singkat sedikit ini membuktikan bahwa akidah wahabi-salafi yang sesungguhnya adalah akidah Yahudi
(Duta-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar