Dua tahun lalu Mufti Agung Arab Saudi Syekh Abdul Aziz asy-Syekh bilang memperingati hari kelahiran Rasulullah adalah perbuatan berdosa.
Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan 30 November sebagai hari libur nasional. Keputusan ini berlaku bagi seluruh penduduk di negara Kabah itu.
Tanggal 30 November ini bertepatan dengan 12 Rabiul Awal, merupakan tanggal kelahiran Nabi Muhammad dan diperingati kaum muslim di seluruh dunia. Itu kali pertama Saudi menetapkan libur nasi saat hari maulid nabi. Saudi juga mengizinkan maulid nabi dirayakan, seperti dilansir dari thaqfny.com.
Namun sejauh ini belum ada pernyataan dari Mufti Agung Arab Saudi Syekh Abdul Aziz bin Abdullah asy-Syekh. Dua tahun lalu dia bilang memperingati hari kelahiran Rasulullah adalah perbuatan berdosa.
Dia bilang praktek itu takhayul dan bertentangan dengan ajaran Islam. "Peringatan maulid itu adalah bidah mulai berkembang di tiga abad pertama kemunculan Islam, saat para sahabat dan tabiin masih hidup," kata Syekh Abdul Aziz.
Namun Mufti Agung Mesir Dr Syauki Alam membantah hal itu. Dia menekankan perayaan maulid nabi merupakan bentuk syukur kepada Allah dan menunjukkan kecintaan kepada Nabi Muhammad. "Itu bersumber pada Al-Quran dan hadis," ujarnya.
(Thaqfny/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Mufti Agung Arab Saudi Syekh Abdul Aziz bin Abdullah asy-Syekh. (Foto: Arab News)
Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan 30 November sebagai hari libur nasional. Keputusan ini berlaku bagi seluruh penduduk di negara Kabah itu.
Tanggal 30 November ini bertepatan dengan 12 Rabiul Awal, merupakan tanggal kelahiran Nabi Muhammad dan diperingati kaum muslim di seluruh dunia. Itu kali pertama Saudi menetapkan libur nasi saat hari maulid nabi. Saudi juga mengizinkan maulid nabi dirayakan, seperti dilansir dari thaqfny.com.
Namun sejauh ini belum ada pernyataan dari Mufti Agung Arab Saudi Syekh Abdul Aziz bin Abdullah asy-Syekh. Dua tahun lalu dia bilang memperingati hari kelahiran Rasulullah adalah perbuatan berdosa.
Dia bilang praktek itu takhayul dan bertentangan dengan ajaran Islam. "Peringatan maulid itu adalah bidah mulai berkembang di tiga abad pertama kemunculan Islam, saat para sahabat dan tabiin masih hidup," kata Syekh Abdul Aziz.
Namun Mufti Agung Mesir Dr Syauki Alam membantah hal itu. Dia menekankan perayaan maulid nabi merupakan bentuk syukur kepada Allah dan menunjukkan kecintaan kepada Nabi Muhammad. "Itu bersumber pada Al-Quran dan hadis," ujarnya.
(Thaqfny/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar