Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP), Din Syamsuddin, tidak akan menghadiri acara Reuni Akbar Alumni 212 yang rencananya digelar di Monas, pada Sabtu (2/12/2017).
“Itu hak mereka, tapi saya tidak hadir. Saya tidak pernah hadir,” kata Din di kantor UKP-DKAAP, Gedung Sekretariat Negara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2017).
Pada kesempatan tersebut, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengaku ‘lucu’ dengan istilah Reuni Akbar yang digelar untuk mengenang satu tahun Aksi Bela Islam 212 yang diklaim sebagai aksi paling bersejarah itu.
Pasalnya, menurut Din istilah reuni terkesan seperti berkumpul kembali dengan teman-teman semasa sekolah. “Saya sebagai orang universitas, kok kayak sekolah ya. Reuni itu kan biasanya ada sekolahnya, tiga sampai empat tahun. Kok ada reuni segala,” ujarnya.
Lagipula, lanjut Din, cara-cara semacam itu bukanlah cara yang dianutnya dalam menyebarkan ajaran Islam. Meski begitu, ia tetap menghormati kegiatan tersebut asalkan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Karena terus terang itu bukan cara saya dalam beramar ma’ruf nahi munkar. Tetapi saya mengikuti suasana kebatinan mereka yang juga pernah meminta wejangan kepada saya sewaktu di MUI,” tandas Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu.
Lebih jauh Din mengungkapkan, alangkah lebih baiknya aksi yang dilakukan untuk mendorong penguatan infrastruktur Islam.
(Netral-News/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar