Ajakan meng-uninstall aplikasi Traveloka berseliweran di linimasa Twitter. Hal ini rupanya dipicu aksi walk out pianis Ananda Sukarlan saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpidato.
Aksi walk out terjadi dalam acara peringatan 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius pada Sabtu (11/11), di Hall D JIExpo Kemayoran. Ananda berdiri dari kursi VIP-nya dan walk out saat Anies memberikan sambutan. Aksinya diikuti sejumlah alumni lainnya.
Berdasarkan informasi yang beredar di linimasa, hadir salah satu pendiri sekaligus CTO Traveloka Derianto Kusuma menyalami dan memberikan ucapan selamat ke Ananda setelah aksi walk out dan pidato Anies, yang dianggap sebagai dukungan terhadap aksi Ananda.
Entah siapa yang memulai, informasi ini kemudian memancing sebagian netizen untuk melakukan aksi boikot Traveloka. Hashtag #BoikotTraveloka bertengger menjadi salah satu trending topic Twitter Indonesia.
Karena Bos nya tidak menunjukkan sikap intoleran dalam acara JIExpo bersama Ananda Sukarlan dan sejumlah alumni Kolase Kanisius lainnya. https://twitter.com/republikaonline/status/930292523678908416 …
Di antara netizen ada juga yang membela dan menilai aksi boikot Traveloka tidak akan berdampak apapun terhadap aplikasi pemesanan hotel dan tiket perjalanan tersebut.
Di antara netizen ada juga yang membela dan menilai aksi boikot Traveloka tidak akan berdampak apapun terhadap aplikasi pemesanan hotel dan tiket perjalanan tersebut.
Derianto dan Ananda sendiri adalah dua dari lima alumni Kolese Kanisius berprestasi yang menerima penghargaan di acara ini. Selain keduanya, ada Romo Magnis Suseno (tokoh Jesuit), Irwan Ismaun Soenggono (tokoh pembina Pramuka) dan Dr. Boenjamin Setiawan (pendiri Kalbe Farma).
Ketika dihubungi detikINET Selasa (14/11/2017), PR Manager Traveloka Busyra Oryza membenarkan bahwa pendiri sekaligus CTO Traveloka Derianto Kusuma adalah salah satu penerima penghargaan di acara tersebut. Namun Derianto berhalangan hadir.
"Sebenarnya pak Deri (Derianto) tidak hadir. Beliau sedang melakukan perjalanan dinas di hari itu. Jadi kalau dibilang ada pak Deri di sana dan disebut memberikan dukungan (kepada Ananda), beliau tidak ada di situ," ujar Busyra.
Tanggapan Traveloka
Traveloka menanggapi ramai pemberitaan mengenai ajakan memboikot layanannya. Aplikasi pemesanan hotel dan tiket perjalanan ini sekaligus memberikan klarifikasi terkait kejadian di acara Kolese Kanisius.
Seperti diketahui, ajakan uninstall aplikasi Traveloka berseliweran di linimasa Twitter. Hal ini rupanya dipicu aksi walk out pianis Ananda Sukarlan saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpidato.
Aksi walk out terjadi dalam acara peringatan 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius pada Sabtu (11/11), di Hall D JIExpo Kemayoran. Ananda berdiri dari kursi VIP-nya dan walk out saat Anies memberikan sambutan. Aksinya diikuti sejumlah alumni lainnya.
Berdasarkan kabar yang beredar di linimasa, hadir salah satu pendiri sekaligus CTO Traveloka Derianto Kusuma menyalami dan memberikan ucapan selamat ke Ananda setelah aksi walk out dan pidato Anies, yang dianggap sebagai dukungan terhadap aksi Ananda.
Entah siapa yang memulai, informasi ini kemudian memancing sebagian netizen untuk melakukan aksi boikot Traveloka. Hashtag #BoikotTraveloka bertengger menjadi salah satu trending topic Twitter Indonesia.
PR Manager Traveloka Busyra Oryza membenarkan bahwa pendiri sekaligus CTO Traveloka Derianto Kusuma adalah salah satu penerima penghargaan di acara tersebut. Namun dia berhalangan hadir.
"Traveloka turut berbangga bahwa salah satu pendiri kami bapak Derianto Kusuma, menerima penghargaan dari alumni Kanisius. Akan tetapi beliau berhalangan hadir dikarenakan beliau sedang melakukan perjalanan dinas yang telah direncanakan beberapa bulan sebelumnya. Jadi kalau dibilang ada pak Deri di sana dan disebut memberikan dukungan (kepada Ananda), beliau tidak ada di situ," ujarnya.
"Kami menyatakan bahwa Traveloka merupakan perusahaan berbasis terknologi yang didirikan oleh putera-puteri bangsa Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai saling menghargai, bertoleransi dan berinovasi. Nilai-nilai ini senantiasa diterapkan kepada karyawan maupun pemangku kepentingan eksternal," sambungnya.
Terkait beredarnya penyebutan nama Derianto memberikan dukungan kepada Ananda dan memunculkan ajakan memboikot Traveloka, pihak Traveloka menurut Busyro masih melakukan investigasi.
"Kami baru lihat ramai soal ini, kami juga masih menginvestigasi. Yang bisa saya sampaikan, beliau berhalangan hadir dan kami belum mengambil sikap apapun," sebutnya.
Derianto dan Ananda sendiri adalah dua dari lima alumni Kolese Kanisius berprestasi yang menerima penghargaan di acara ini. Selain keduanya, ada Romo Magnis Suseno (tokoh Jesuit), Irwan Ismaun Soenggono (tokoh pembina Pramuka) dan Dr. Boenjamin Setiawan (pendiri Kalbe Farma). (rns/rou)
Posting Komentar