Al-Azhar Mesir menghimbau supaya negara-negara Islam dan Arab mendukung intifadhah baru Palestina yang sudah digelar.
Himbauan dukungan penuh ini disampaikan oleh Dewan Ulama Muslim yang berada di bawah payung Uiversitas Al-Azhar Mesir dalam rangka memprotes dan melawan keputusan terbaru Donald Trump yang mengakui Baitul Maqdis sebagai ibu kota Israel.
Dewan Ulama Muslim mengecam keras keputusan Donald Trump dan menilainya sebagai sebuah tindakan yang egois dan kesalahan historis.
Setelah menggelar sidang yang dipimpin langsung oleh Syaikh Ahmad Thayyib, Syaikh Al-Azhar, Dewan Ulama Muslim tersebut menegaskan bahwa keputusan Donald Trump itu tidak akan pernah bisa merubah kenyataan.
Unibersitas Al-Azhar mengumumkan akan menggelar Konferensi Baitul Maqdis pada tanggal 17 dan 18 Januari 2018 mendatang di Kairo.
Dewan Ulama Muslim tersebut juga berencana akan memasukkan problem berkepanjangan yang sedang dialami oleh Palestina dalam buku-buku pelajaran di seluruh sekolah Mesir.
Dewan Ulama Muslim meminta kepada seluruh yayasan keagamaan dan pendidikan di seluruh negara Arab dan Islam supaya memberikan perhatian yang cukup tentang isu Palestina dan Baitul Maqdis yang masih terjajah.
“Isu Baitul Maqdis yang masih terjajah ini harus ditindaklanjuti melalui program pendidikan, salat Jumat, dan media-media massa supaya khalayak masyarakat mengetahui duduk masalah,” tandas Dewan Ulama Muslim tersebut.
Keputusan-keputusan penting tersebut diambil oleh Dewan Ulama Muslim setelah Syaikh Ahmad Thayyib menggagalkan jadwal pertemuan dengan Mike Pence, wakil presiden Amerika. Ia menggagalkan jadwal pertemuan ini sebagai aksi protes terhadap keputusan Trump berkenaan dengan Yerusalem tersebut.
(Gulf-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar