Rasulullah Muhammad saw sang penyeru “Pekan Persatuan” di dunia Islam/Muhammad saw adalah rahmat untuk seluruh alam.
Wakil Wali Fakih untuk wilayah provinsi Kurdistan menyebut Nabi Muhammad saw sebagai penyeru persatuan dunia Islam. Beliau mengatakan, persatuan merupakan modal terbesar dunia Islam untuk menghadapi berbagai makar dan propaganda licik musuh-musuhnya, karena itu perhatian besar terhadap prinsip penting ini mesti senantiasa dilantunkan dan didengungkan di berbagai kegiatan khususnya di acara peringatan maulid Rasulullah saw.
Wakil Wali Fakih untuk wilayah provinsi Kurdistan, “Rasulullah Muhammad saw sang penyeru “Pekan Persatuan” di dunia Islam/Muhammad saw adalah rahmat untuk seluruh alam.”
Menurut informasi yang disampaikan dari kantor wakil Wali Fakih untuk wilayah Kurdistan, Ayatullah Sayid Husaini Shahrudi dalam acara peringatan maulid Nabi saw Pada “Pekan Persatuan” di Langgar Hisami Kota Sanandaj, dengan menyampaikan ucapan selamat atas datangnya bulan Rabi’ul Awal dan hari kelahiran penuh bahagia Nabi Muhammad saw, mengungkapkan bahwa Rasulullah saw adalah manusia yang Allah Swt berfirman tentangnya, Kami (Allah Swt) menganggap nama dan peringatanmu sebagai yang tinggi dan agung.
Wakil Wali Fakih untuk wilayah Kurdistan ini mengingatkan, Allah Swt memiliki cukup banyak ungkapan dan pernyataan agung dalam kaitannya dengan Nabi Muhammad saw, sampai-sampai Dia senantiasa mengirimkan shalawat dan salam kepada beliau.
Ayatullah Husaini Shahrudi dengan menjelaskan Allah Swt dan para malaikat senantiasa mengirimkan salam dan shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad saw, menambahkan bahwa dalam al-Qur’an Allah Swt juga memerintahkan kepada orang-orang beriman hendaknya mengirim salam dan shalawat kepada Baginda Rasulullah Muhammad saw.
Beliau menambahkan, saya merasa sangat bahagian karena mendapat taufik untuk bisa ikut dan hadir di tengah-tengah kalian para pecinta Rasulullah saw dan juga saya berterima kasih atas kehadiran serta partisipasi anda sekalian dalam acara peringatan maulid ini.
Wakil Wali Fakih untuk wilayah Kurdistan ini, sambil menyebutkan bahwa dirinya sebagai putra dan keturunan Nabi saw (baca: Habib) maka beliau disini bukan sebagai tamu melainkan tuan rumah, menyampaikan rasa berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia dan orang-orang yang turut berpartisipasi dan bekerjasama atas terselenggaranya acara penuh cahaya Maulid Nabi saw ini.
Ayatullah Husaini Shahrudi dalam lanjutan pembicaraannya yang menggambarkan wujud Nabi Muhammad saw dalam pandangan Allah Swt, menambahkan bahwa Allah Swt berfirman tentang Nabi Muhammad saw, Kami (Allah Swt) mencintai Nabi Muhammad saw, ini adalah manusia yang merupakan kekasih Kami (Allah Swt) dan manusia yang telah diutus kepada kalian dari jenis kalian dan kecintaan terhadap kalian ada dalam diri beliau, Baginda Nabi Muhammad saw.
Beliau dengan menjelaskan bentuk sikap dan perbuatan umat Islam yang membuat Baginda Nabi Muhammad saw bahagia dan atau sedih, menuturkan apabila kita melakukan amal saleh dan baik maka hal itu akan membuat diri Nabi saw bahagian serta senang, dan setiap langkah atau gerak yang kita lakukan jika tidak sejalan dengan apa yang diajarkan agama dan al-Qur’an, maka sudah tentu hal itu akan menjadikan diri Baginda Nabi Muhammad saw merasa terbebani dan menderita.
Wakil Wali Fakih untuk wilayah Kurdistan ini menambahkan, Baginda Nabi Muhammad saw akan sedih setiap kali problema atau kesulitan materil dan moril muncul menerpa kita, dan apabila ada seseorang yang keluar dari jalur Islam dan umat Islam berjalan di atas jalan kebatilan, maka bagi beliau hal tersebut termasuk sesuatu yang begitu memberatkan.
Ayatullah Husaini Shahrudi memaparkan, Nabi Muhammad saw sangat bersikeras agar supaya kita mendapat petunjuk dan juga hidup dalam kedamaian dan ketentraman, lantaran apa yang diperlukan manusia untuk dapat memperoleh hidayah, kesemuanya telah disampaikan oleh Baginda Nabi Muhammad saw kepada kita.
Beliau mengingatkan, sebagaimana kita merasa sangat mencintai dan merindukan Nabi Muhammad saw, beliau pun merasakan hal yang sama terhadap umatnya dan rasa cinta kepada orang-orang beriman ada dalam hati Baginda Nabi Muhammad saw.
Wakil Wali Fakih untuk wilayah Kurdistan ini dengan menjelaskan Rasulullah Muhammad saw adalah rahmat sekalian alam, menuturkan bahwa segala apa yang Allah Swt berikan kepada seluruh alam adalah rahmat dan kesemua itu lantaran keberadaan sang Rahmatan Lil’alamin (Baginda Nabi Muhammad saw) ini dan beliaulah buah dari alam jagad ini dan semulia-mulia ciptaan.
Ayatullah Husaini Shahrudi berkata, sebagaimana Allah Swt Maha Pengasih dan rahmat-Nya mencakup seluruh ciptaan dan makhluk-Nya, maka kasih sayang-Nya (Rahîm) mencakup orang-orang Mukmin lantaran keberadaan Nabi Muhammad saw.
Beliau dengan memaparkan Baginda Nabi Muhammad saw adalah rahmat khusus yang diberikan kepada orang-orang beriman, mengatakan bahwa dengan demikian maka kita mesti sangat berbahagia pad hari-hari ini, hari-hari dimana berkenaan langsung dengan Rasulullah saw, serta memanfaatkan kondisi dan kapasitas ini semaksimal mungkin demi memperkokoh persatuan dan kebersamaan kita.
Wakil Wali Fakih untuk wilayah Kurdistan ini kembali mengingatkan, sudah semestinya kita semakin mendekatkan hati kita di hari-hari ini, dan sebagaimana dengan datangnya Nabi saw dan al-Qur’an, Allah Swt berfirman bahwa hendaknya kalian senantiasa mengingat dan mengenang nikmat Allah Swt ini karena sebelum Islam datang, kalian saling bermusuhan dan Allah Swt telah melekatkan hati diantara kalian wahai orang-orang Mukmin.
Ayatullah Husaini Shahrudi saat mengungkapkan dalam al-Qur’an Allah Swt berfirman kepada orang-orang Islam bahwa kalian telah bersaudara berkat nikmat adanya Islam dan al-Qur’an serta Nabi Muhammad saw, berkata, dengan itu sudah semestinya di hari-hari yang bertepatan dengan hari kelahiran baginda Nabi Muhammad saw dan juga disebut sebagai “Pekan Persatuan”, seluruh kaum Muslimin bersatu dan bangkit melawan musuh-musuh mereka yang secara terang-terangan mengatakan jangan biarkan hidup satu orang Muslim pun, kita mesti konsisten dan berjuang menaklukkan mereka.
Beliau yang menyebut Nabi Muhammad saw sebagai penyeru persatuan dunia Islam dan mengingatkan, persatuan merupakan modal terbesar dunia Islam untuk menghadapi berbagai makar dan propaganda licik musuh-musuhnya, karena itu perhatian besar terhadap prinsip penting ini mesti senantiasa dilantunkan dan didengungkan di berbagai kegiatan khususnya di acara peringatan maulid Rasulullah saw.
Wakil Wali Fakih untuk wilayah Kurdistan ini disamping menyinggung tindakan teroris anti Islam yang dilancarkan musuh-musuh Islam dimana pada hari jumat yang lalu telah membantai sejumlah kaum Muslimin Ahlusunnah yang sedang berkumpul hendak menunaikan shalat jumat di padang sahara Sinai Mesir, berkata bahwa mereka (kelompok teroris) menulis kalimat “Lâilâha Illallâh” (Tiada Tuhan kecuali Allah Swt) di bendera mereka tapi yang dijadikan sasaran teror oleh mereka adalah umat baginda Nabi Muhammad saw.
Ayatullah Husaini Shahrudi dengan menegaskan pentingnya Basirah –ketajaman dan kecerdasan spiritual dalam menganalisa– dan kesadaran kaum Muslimin serta pengetahuan mereka terhadap para musuh Islam dan al-Qur’an, mengungkapkan bahwa kaum Muslimin hendaknya mengetahui dan menyadari serta bersatu bangkit melawan musuh-musuhnya.
Beliau kembali mengingatkan, untungnya saat ini kesadaran semacam ini telah ada dan kita berharap semoga dengan berkah keberadaan Rasulullah saw dan peringatan maulid mulia ini maka hati kaum Muslimin dunia semakin lekat dan dekat dari sebelum-sebelumnya dan persatuan pun semakin kuat di dunia Islam sehingga nantinya kita mampu menaklukkan dan melumat habis musuh-musuh kita.[]
(Shafei-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar