Bahraini protester holding a picture of prominent Shia figure Sheikh Isa Qassim during an anti-regime protest.
Warga Bahrain mengadakan demonstrasi anti-rezim di berbagai wilayah dalam solidaritas dengan pemimpin Syiah terkemuka Sheikh Isa Qassim, yang kondisi kesehatannya telah sangat memburuk di bawah tahanan rumah selama beberapa hari terakhir.
Koalisi Pemuda 14 Februari telah menyerukan Jumat "Hari Kemarahan", mendesak masyarakat untuk memprotes penahanan rumah Sheikh Isa Qassem dan kondisi kesehatannya yang sangat memburuk.
Warga Bahrain telah melakukan demonstrasi dalam beberapa hari terakhir setelah penyebaran berita kesehatan Sheikh Qassim yang memburuk. Masyarakat juga telah melakukan aksi duduk di depan rumahnya di Diraz.
Pada hari Kamis (30/11) malam, warga Bahrain turun ke jalan di beberapa daerah sebagai tanggapan atas seruan serupa dari para ulama Gerakan Haq.
Protes tersebut, kata para ulama, juga harus menyiratkan kemarahan rakyat Bahrain atas penindasan domestik kepada dunia.
Pebebasan dan perlakuan terhadap ulama senior "sangat menentukan dan tidak ada ruang untuk kompromi dalam masalah ini," bunyi pernyataan tersebut.
Pada bulan Juni, ulama tersebut menghadapi pengusiran dari Bahrain setelah pihak berwenang mencabut kewarganegaraannya, menuduh dia "mengumpulkan dana ilegal, melakukan pencucian uang dan membantu terorisme."
Mereka selanjutnya menuduhnya menggunakan posisinya untuk "melayani kepentingan asing" dan mempromosikan "sektarianisme dan kekerasan." Dia telah menolak keras semua tuduhan tersebut.
Sheikh Qassem telah menjalani tahanan rumah selama sekitar 500 hari.
Awal pekan ini, Institut Hak Asasi dan Demokrasi Bahrain (BIRD) yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa dokter yang telah mengunjungi pemimpin spiritual di rumahnya di desa Diraz di barat laut, Diraz, pada akhir pekan telah mendiagnosisnya menderita "hernia pangkal paha yang membutuhkan sebuah operasi darurat. "
(Mirror-Bahrain/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar