Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Warga Keluhkan KJP Yang Macet dan Berkurang, Ternyata Faktanya Mencengangkan!

Warga Keluhkan KJP Yang Macet dan Berkurang, Ternyata Faktanya Mencengangkan!

Written By Unknown on Minggu, 10 Desember 2017 | Desember 10, 2017


Sejumlah orangtua pemegang Kartu Jakarta Pintar mengeluhkan dana yang macet dan berkurang jumlahnya.

Ketika Kompas.com berkunjung ke Rusun Kebon Kacang pada Jumat (8/12/2017), banyak dari warga yang mengaku tak dapat uang bulanan penuh.

Mama Intan, misalnya.

Pedagang minuman dan makanan ini mengandalkan saldo bulanan di KJP anaknya untuk belanja.

“Saya dapat Rp 80.000,” ujar Mama Intan.

Padahal, biasanya, uang KJP yang diterima anaknya yang bersekolah di SDN Kebon Kacang 05 Rp 100.000 setiap bulannya.

Beruntung anaknya tak perlu uang transpor untuk ke sekolah karena lokasinya dekat.
“Akhirnya saya pakai buat beli beras sama telur saja, enggak cukup buat beli daging.

Biasanya mah beli,” kata Mama Intan.

Masalah yang sama juga dialami ibu-ibu di Jalan Kampung Bali XXVIII. Di pojok gang, para ibu mengeluhkan KJP yang semakin sulit.

Salah satunya Evi yang punya dua anak yang bersekolah di SDN Kampung Bali 07.

Ia mengaku hingga Jumat ini, saldo di KJP anaknya belum juga bertambah.

“Dulu KJP lancar, sekarang kok macet ya? Padahal, sudah tanggal 8 ini. Biasanya paling telat tanggal 5 sudah turun duitnya,” kata Evi.

Selain uang bulanan KJP yang belum turun, Evi mengeluhkan uang per enam bulan yang dicairkannya Juni lalu.

Mestinya anaknya mendapat Rp 600.000, tetapi saldo yang tertera saat itu hanya Rp 300.000.

Karena belum pernah terjadi sebelumnya, Evi mengira ada masalah pada rekening anaknya.

Ia pun ke Bank DKI untuk menanyakan kekurangan saldo ini.

“Kata orang bank ternyata semua juga gitu. Katanya uangnya ditahan enggak diturunin, baru bisa diambil nanti pas SMA. Bingung saya enggak ngerti kenapa jadi gini,” ujarnya.

Selain saldo KJP yang berkurang dan terlambat, Evi juga mempertanyakan penjualan sembako dan daging murah yang biasa rutin diadakan di RPTRA dekat rumahnya.

Menurut dia, sejak Oktober ia tak lagi membeli paket sembako dan daging murah.

“Biasanya di RPTRA. Cuma terakhir sudah lama saya enggak beli soalnya katanya pindah, tetapi enggak tahu pindahnya ke mana,” ujarnya.

Kompas.com masih meminta klarifikasi dari Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengenai keluhan sejumlah penerima KJP ini.

(Kompas/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: