Ketua World Islamic Economic Forum (WIEF) mengakui, label “halal” telah menjelajah melampaui negara-negara Islam dan sedang berubah menjadi label kualitas dan kepercayaan dunia.
WIEF yang berpusat di Kuala Lumpur, Malaysia, ini melihat banyak kesempatan emas bagi ekonomi Islam di Filipina sebagai sebuah opsi untuk pelayanan finansial.
WIEF sebagai sebuah lembaga nonpemerintah yang ingin bertujuan menciptakan lapangan perniagaan dunia di Dunia Islam merupakan sebuah kesempatan emas untuk melapangka ekonomi Islam dalam beberapa tahun mendatang.
Pasar produk dan pelayanan halal tahun demi tahun semakin meluas. Demikian diakui oleh Musa Haitam, ketua WIEF, kepada Inquirer.
Muslimin pada era kontemporer ini merupakan penduduk terbesar di 49 negara dunia.
Menurut pengakuan Musa, pada tahun 2017 lalu, jumlah seluruh Muslimin dunia berkisar pada angka 1.7 milyar jiwa. Diprediksikan jumlah ini akan meningkat menjadi 2.2 milyar jiwa pada tahun 2030 mendatang.
Menilik peningkatan populasi Muslimi di dunia yang semakin meningkat, label “halal” juga telah menjejalahi negara-negara nonmulim dan sekarang sedang berubah menjadi label kualitas dan kepercayaan dunia.
Sekarang ini, pasar halal dunia sedang aktif dengan aset 2.3 triliun dolar. Pasar ini meliputi aneka ragam produk dan pelayanan.
“Salah satu fokus kami adalah menjalin hubungan antara ekonomi Islami dan ekonomi non-Islami di dunia,” ujar Haitam.
Filipina dengan 5 persen populasi muslim memiliki sebuah ekosistem finansial Islam yang baru beranjak pesat. Ekosistem ini bisa menanamkan pengaruh tidak hanya di tatanan internal, tetapi juga di tingkat regional.
(Inquirer/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar