Bahram Qasemi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, akhirnya buka bicara untuk menanggapi tweet-tweet yang dikirimkan oleh Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, tentang Iran.
Dalam beberapa kesempatan, Trump menuliskan tweet-tweet yang memang sengaja dilakukan untuk melakukan campur tangan dalam urusan negeri orang.
Sehubungan dengan aksi protes yang beberapa hari lalu dilakukan oleh warga beberapa kota Iran untuk mengkritisi kondisi ekonomi, ada beberapa oknum yang sengaja menunggangi arus dan mengusung kepentingan asing untuk memburukkan nama Republik Islam Iran. Di sebagian kota, mereka menurunkan dan merobek-robek bendera Iran dan juga beberapa poster para syuhada pembela Haram Ahlul Bait as.
Dalam arus ini, Trump dalam beberapa tweet yang dikirimkan menyatakan mendukung rakyat Iran. Lebih tepatnya, oknum penunggang gelombang protes.
Dalam rangka menanggapi sikap Trump ini, Bahram Qasemi menegaskan, “Sikap Donald Trump yang terkesan plin-plan dan sangat kontradiktif sehubungan dengan bangsa Iran bukanlah suatu hal yang baru. Sebelum ini, dia telah menyebut rakyat Iran sebagai bangsa teroris. Ia juga telah membangkitkan amarah rakyat Iran dengan mengganti nama Teluk Persia dengan nama palsu yang lain. Sekarang ia juga telah menghina sebuah bangsa dengan ribuan masa lalu kultur dan berpengaruh dalam peradaban dunia. Tentu, hal ini akan menuai reaksi dan protes seluruh bangsa Iran di seluruh dunia.”
“Sebaiknya, Trump menghemat energi dan lebih fokus untuk mengurusi rumah sendiri dan mengevaluasi aneka fenomena yang menimpa Amerika, seperti penembakan di beberapa negara bagian dan kelaparan yang menimpa jutaan warga Amerika. Paling tidak, ia bisa menggunakan tata krama yang sopan untuk menarik perhatian dunia,” lanjut Qasemi.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar