Ahok saat menghadiri syukuran bersama anak yatim, di Jalan Talang, Jakarta Pusat, Minggu (5/3/2017).
Staf ahli mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Natanael Opposunggu, mengatakan tidak ingin terlalu merespons pernyataan bahwa Ahok yang telah menolong seorang siswi SMA di Lamongan untuk mendapatkan ijazah dianggap sebagai berita bohong atau disebut hoax.
Biarlah mereka yang beranggapan seperti itu, kata Natanael, buktinya dia telah mengunggah bukti ijazah dan hasil ujian walaupun dengan nama siswa dan nama sekolah di-blur. “Pasti tetap saja mereka tidak akan puas,” ujarnya kepada Tempo, Selasa, 2 Januari 2018, soal uluran tangan Ahok tersebut.
Berdasarkan pemantauan Tempo, cerita mengenai siswi yang mendapat surat balasan dari Ahok tersebut banyak diragukan warganet. Media sosial ramai mengatakan siswi dan sekolah yang dimaksudnya hanya fiktif. Hal ini, menurut Natanael, tidak akan direspons secara berlebih.
Menurut Natanael, dia sudah berjanji kepada siswa dan kepala sekolah untuk merahasiakan identitas mereka serta sekolah. “Data pribadi mereka tidak akan saya publikasikan. Jadi maaf kalau saya tidak bisa memberikan identitas maupun nomor kontak mereka,” ucapnya.
Natanael menambahkan, cerita mengenai bantuan Ahok terhadap siswi tersebut bermula dari surat siswi itu yang dibalas Ahok. Setelah mendapatkan surat balasan, siswi tersebut mencoba menghubunginya. Awalnya dia tidak langsung percaya mendapat rekomendasi dari Ahok. “Anak itu menunjukkan surat balasan dari Pak Ahok yang memang mencantumkan nomor kontak saya,” tutur Natanael.
Siswi itu kemudian berkoordinasi dengan pihak sekolah, bahwa dia meminta rincian tagihan untuk dilakukan pelunasan. Awalnya, kepala sekolah sempat tidak percaya bahwa siswi tersebut akan dibantu Ahok. “Saya bilang benar akan dibantu Pak Ahok, mana nomor rekening? Biar nanti rinciannya difoto dan dijadikan bukti saya juga ke Pak Ahok,” ujar Natanael.
Menurut Natanael, kepala sekolah itu sempat meminta menunggu karena harus meminta rincian dan rekening di bagian tata usaha. Namun, tidak lama berselang malah siswi itu menelepon Natanael. “Dia kasih kabar bahwa ijazahnya sudah diberikan (ditebus oleh pihak kepala sekolah) tanpa harus melunasi tunggakannya,” ujar Natanael.
Natanael menyebutkan, kebiasaan Ahok menebus ijazah anak-anak sekolah bukan hal yang istimewa. Sampai sekarang, dia masih sering menebus ijazah itu meski Ahok berada di penjara. “Biasanya dia hanya menebus ijazah anak-anak yang bersekolah di Jakarta saja, di luar kebiasaan karena siswa yang meminta bantuan itu berada di Lamongan, kenal juga enggak, sekolahnya lokasinya di mana juga enggak tahu,” ucap Natanael.
(Tempo/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar