Mohammad Khatami. Ex-reformist president Iran.
Politisi reformis Iran pada hari Selasa (2/1) mengecam kekerasan yang telah mengguncang negara itu dalam beberapa hari ini, menuduh AS ‘mengaduk’ kerusuhan.
"Tanpa diragukan lagi, rakyat Iran menghadapi kesulitan dalam kehidupan sehari-hari mereka ... dan memiliki hak untuk menuntut dan melakukan protes secara damai," kata sebuah pernyataan dari Asosiasi Kombatan Agama, yang dipimpin oleh mantan presiden reformis Mohammad Khatami.
"Tapi kejadian akhir-akhir ini telah menunjukkan bahwa oportunis dan pembuat masalah telah mengeksploitasi demonstrasi untuk menciptakan masalah, ketidakamanan dan menghancurkan bangunan-bangunan publik, juga menghina nilai-nilai agama dan nasional yang kudus."
Kelompok tersebut mengatakan bahwa kekerasan yang terjadi selama lima hari demonstrasi di seluruh negeri akan membantu "musuh" Iran. "Musuh-musuh Iran, yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan agen mereka ... telah mendorong para pembuat masalah dan tindakan kekerasan."
Beberapa kota di Iran telah menyaksikan demonstrasi dalam beberapa hari terakhir sebagai protes atas kenaikan harga dan tekanan ekonomi, namun beberapa perusuh telah melakukan demonstrasi sejauh ini dengan merusak properti publik dan menyerang pasukan polisi.
Menurut Pasal 27 Konstitusi Iran, "pertemuan umum dan pawai diperbolehkan selama para peserta tidak membawa senjata dan tidak melanggar prinsip-prinsip dasar Islam."
Dalam demonstrasi baru-baru ini di Iran, 10 orang telah dinyatakan meninggal dunia, sementara laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 21 pada Selasa (2/1) pagi.
Di Najafabad, sebuah kota di provinsi Isfahan, seorang perusuh melepaskan tembakan ke pasukan polisi pada Senin (1/1) malam, menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya dengan sebuah senapan berburu.
Presiden Hassan Rouhani telah menekankan bahwa negara Iran yang bersatu itu akan berdiri teguh melawan sekelompok kecil perusuh yang diinduksi asing yang telah mencoba untuk membajak demonstrasi damai baru-baru ini di negara tersebut, mengatakan bahwa sebuah demonstrasi harus diatur sesuai dengan peraturan.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar