Netanyahu berharap rakyat Iran berhasil menggulingkan rezim Mullah.
Protes antirezim berlangsung di seantero Iran hingga kemarin telah menewaskan 20 orang: 17 warga sipil dan tiga aparat keamanan.
Informasi diperoleh Al-Arabiya menyebutkan lima demonstran terbunuh dalam unjuk rasa di Kota Qahdregan, Provinsi Isfahan. Bentrokan antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa terjadi saat massa berupaya memasuki gedung balai kota.
Di Kota Najafabad, Provinsi Isfahan, seorang polisi tewas ditembak pengunjuk rasa dan tiga lainnya luka, seperti dilansir kantor berita resmi IRNA.
Dua aparat keamanan lainnya terbunuh adalah anggota Garda Revolusi.
Unjuk rasa besar-besaran dimulai Kamis pekan lalu di Kota Masyhad dan menyebar luas ke beragam kota termasuk Qom serta Teheran. Masyarakat tadinya memprotes kenaikan harga dan maraknya korupsi, namun kemudian berubah menjadi isu politik.
Demonstran meneriakkan slogan "Matilah kau diktator (pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei). Mereka juga nekat menurunkan poster Khamenei dan Mayor Jenderal Qasim Sulaimani, komandan Brigade Al-Quds, pasukan elite dalam Garda Revolusi Iran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemarin membantah tudingan Teheran menyebut negara Zionis itu berada di balik demonstrasi besar-besaran antipenguasa. Dia berharap rakyat Iran berhasil dalam meraih kebebasan mereka. "Ketika rezim tersebut tumbang, rakyat Iran dan israel baal berteman baik lagi," kata pemimpin dari Partai Likud ini.
(IRNA/Al-Arabiya/Haaretz/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Demonstrasi antirezim berlangsung di Iran sejak 28 Desember 2017. (Foto: Supplied)
Protes antirezim berlangsung di seantero Iran hingga kemarin telah menewaskan 20 orang: 17 warga sipil dan tiga aparat keamanan.
Informasi diperoleh Al-Arabiya menyebutkan lima demonstran terbunuh dalam unjuk rasa di Kota Qahdregan, Provinsi Isfahan. Bentrokan antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa terjadi saat massa berupaya memasuki gedung balai kota.
Di Kota Najafabad, Provinsi Isfahan, seorang polisi tewas ditembak pengunjuk rasa dan tiga lainnya luka, seperti dilansir kantor berita resmi IRNA.
Dua aparat keamanan lainnya terbunuh adalah anggota Garda Revolusi.
Unjuk rasa besar-besaran dimulai Kamis pekan lalu di Kota Masyhad dan menyebar luas ke beragam kota termasuk Qom serta Teheran. Masyarakat tadinya memprotes kenaikan harga dan maraknya korupsi, namun kemudian berubah menjadi isu politik.
Demonstran meneriakkan slogan "Matilah kau diktator (pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei). Mereka juga nekat menurunkan poster Khamenei dan Mayor Jenderal Qasim Sulaimani, komandan Brigade Al-Quds, pasukan elite dalam Garda Revolusi Iran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemarin membantah tudingan Teheran menyebut negara Zionis itu berada di balik demonstrasi besar-besaran antipenguasa. Dia berharap rakyat Iran berhasil dalam meraih kebebasan mereka. "Ketika rezim tersebut tumbang, rakyat Iran dan israel baal berteman baik lagi," kata pemimpin dari Partai Likud ini.
(IRNA/Al-Arabiya/Haaretz/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar