Jika kita ikuti perkembangan situasi di Yaman akhir-akhir ini terlihat semakin kompleks dan rumit, terutama bagi para agresor, hal itu dikarenakan dua faktor utama sebagai berikut:
Pertama, setelah meningkatnya jangkauan rudal Yaman di jalur Utara dan ditembakkannya rudal lainnya ke Istana Kerajaan Arab Saudi dan kota Abu Dhabi, pasukan pertahanan Yaman telah menemukan strategi ofensif dalam melawan para agresor. Rudal-rudal tentara Yaman telah menjadi sebuah tantangan bagi Arab Saudi di sejumlah besar wilayah di Selatan dan pusat Arab Saudi.
Ketidakmampuan militer Saudi dalam menahan rudal-rudal Yaman telah menyebabkan Raja Saudi mengajukan permohonan untuk membeli sistem S-400 dalam kunjungannya ke Moskow. Disisi lain, rudal-rudal Ansarullah diberbagai tingkatan termasuk jarak jauh, jarak menengah dan jarak dekat telah diubah dari rudal darat menjadi rudal udara dan dengan beberapa tembakan saja sudah mampu menembak jatuh drone Amerika dan beberapa pesawat penjajah.
Hal diatas tentunya menjadi tantangan serius bagi Arab Saudi dan para penjajah di Yaman. Di jalur Timur dan Selatan para penjajah juga menghadapi masalah lain. Pasukan Arab Saudi, Mansur Hadi dan sekutunya serta Emirat tidak mampu untuk mencapai Sanaa dari darat.
Kedua, permasalahan di Selatan sedikit berbeda dibanding di Utara. Pasukan Utara Yaman telah menguasai propinsi-propinsi Najran, Jiran dan Aran dan mereka berperang melawan pasukan Saudi di semua propinsi ini. Namun dominasi Emirat di Selatan telah menyebabkan terjadinya perseteruan antara pendukung Mansur Hadi yang diketuai Saudi dan Emirat. Di sisi lain Emirat tidak ingin menghabiskan biaya untuk mempekerjakan Mansur Hadi dan wajah pengkhianatannya dengan berdiri melawan Ansarullah.
Bahkan setelah invasi Arab Saudi ke Yaman, Ansarullah berhasil meraih popularitas. Bahkan banyak dari kabilah-kabilah yang bergabung dalam melawan para agresor. Dan hal yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa Emirat berbeda dengan Arab Saudi yang sangat ketakutan akan rudal-rudal Yaman, walaupun jika rudal Ansarullah sampai ke wilayah ekonomi Dubai atau Abu Dhabi, sudah pasti akan membuat masa depan ekonomi negara ini hancur.
(Berita-Dunia/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar