Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Inggris Bayar Lebih Mahal Bila Lepas Dari Pasokan Gas Rusia

Inggris Bayar Lebih Mahal Bila Lepas Dari Pasokan Gas Rusia

Written By Unknown on Sabtu, 24 Maret 2018 | Maret 24, 2018

Enter a caption

Buntut upaya pembunuhan bekas mata-mata Rusia yang membelot ke Inggris masih terus berlanjut. Setelah saling mengusir diplomat antara Inggris dan Rusia. Kini disinyalir Inggris akan memberikan sangsi ekonomi pada Rusia. Dikatakan Inggris tidak akan membeli gas dari Rusia.

Inggris akan membayar gas lebih mahal jika pemerintah mereka terus mengancam untuk melarang gas Rusia. Hal itu dikatakan menteri energi Rusia Aleksandr Novak, menanggapi rencana Inggris memblokade pasokan gas dari Rusia menyusul dugaan keterlibatan pemerintahan Putin dalam pembunuhan mata-mata Inggris.

Dilansir dari Russian Today, Selasa (20/3), pernyataan ini mengingatkan Inggris bahwa Rusia memang merupakan pemasok utama gas untuk kawasan Eropa.

Inggris membeli gas Rusia melalui Eropa Timur dan Tengah, selain itu juga membeli produk baru Rusia yaitu gas alam cair (LNG) yang ada di Yamal, Siberia.

Setengah dari impor LNG Inggris sampai saat ini berasal dari Rusia. Musim dingin yang ekstrim dan kerusakan pipa telah memaksa London untuk meminta bantuan Moskow untuk menutupi kekurangan gas nasional.

Konflik gas baru-baru ini antara Rusia Gazprom dan Ukraina Naftogas, yang menyebabkan pengumuman penghentian kontrak oleh Moskow ke Kiev, tidak melukai citra Rusia sebagai mitra gas yang andal ke Eropa, kata Novak.

“Kami bisa menjami komitmen kami. Kami telah melakukan ekspor gas ini selama 50 tahun dan kami memiliki sumber daya, kemampuan dan kesempatan yang diperlukan untuk memastikan pasokan gas jangka panjang dan terpercaya ke Eropa,” tambahnya.

(Russia-Today/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: