Ilustrasi
Oleh: Abdir Rahman
Sungguh saya salut dengan cara PKS dalam merekrut kader dan simpatisan, terutama pada tahun 2014 bertempat di Gelora Bung Karno. Ada apa disana? Ada kampanye terbuka dari PKS. Kenapa saya begitu salut? Karena partai ini yang memang begitu menarik di dunia politik Indonesia.
“Jangan-jangan, kamu kader PKS ya?” Begitu banyak pertanyaan seperti itu yang terlontar dari teman saya.
Saya menjawabnya dengan senyum agak kecut, namun saya terus menjelaskan kenapa saya salut dengan cara pengkaderan PKS.
Kembali lagi ke Gelora Bung Karno, di sana didominasi seragam warna putih. Temanya pun, “Putihkan GBK”. Dengan cuaca Jakarta yang lumayan panas, maka warna putih menjadi busana yang cocok dalam cuaca panas Jakarta.
PKS mempunyai sebuah kemasan yang berbeda. Yang membuat saya…. entahlah, selalu tertarik dengan apa yang diciptakan partai tersebut. Apa lagi soal kesolidan kader dan soal pendidikan politik untuk anak mudanya. Partai ini beda. Ya, jelas memang sangat beda.
Pemandangan GBK Jakarta pagi itu berbeda juga, penuh dengan bis dan warna putih. Dan saya menerka, PKS kali ini bukan hanya akan memutihkan GBK, tapi juga Jakarta. Selain kekaguman saya bertambah, karena banyak kader PKS yang hadir dan solid.
Ketika mereka siap memenuhi GBK dengan semangat mereka, mereka juga harus memenuhi tong sampah dengan sampah-sampah mereka, tanpa ada yang buang sampah sembarangan, dan begitu juga masjid ikut penuh sepenuh GBK pada hari itu.
Putihnya GBK hari itu menunjukkan Militansi dan kesolidan serta manajemen yang canggih. Menurut saya, 3 aspek tersebut sudah lebih dari cukup untuk membuat masyarakat kagum pada PKS dalam pengkaderan.
Militansi kadernya dan sistem manajemen pengaturan mereka itu benar-benar membuat saya kagum.
Walaupun saya salut dengan cara pengkaderan PKS, namun saya sangat kontra dengan paham yang dibawa oleh PKS, yaitu paham Ihwanul Muslimin Mesir dengan agenda utama mengganti Pancasila dengan sistem khilafah. Yang pastinya sangat bertentangan dengan NKRI. Untuk itulah kita sebagai warga negara yang ber-Pancasila harus melawan dan mengguremkan PKS.
Kenapa kita harus mengguremkan dan membubarkan PKS?
~ Karena ideologi PKS bukan Pancasila, melainkan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
~ Pendirinya, Hilmi Aminuddin adalah anak mantan pemberontak DI/TII.
~ Para elite PKS pun ikut-ikutan membela ISIS, misalnya Fahri Hamzah, Tifatul Sembiring. Bahkan Anis Matta sangat memuja Osama bin Laden dalam bentuk puisi.
Dan dikarenakan mengidap ideologi cemburu kepada NU, ditambah karakter congkak elite nya, mereka mudah melemparkan hinaan kepada Kiai NU dengan cara-cara munafiq dan culas.
Yang masih hangat di telinga kita, PKS dengan jelas & terang menghina KH. Yahya C Staquf. Kita tidak heran, karena wong-wong semprul PKS hanya melihat kyai Yahya dari mata kuda ketika berkunjung ke Israel dalam misi perdamaian.
Meski elite PKS ada yang minta maaf ke Nahdliyyin, PKS Official malah menghapusnya. Tak punya amunisi, membantah, dan buzzer PKS lucunya malah serang Islam Nusantara.
Itulah ndablegnya kaum PKS, sebagaimana ndablegnya Hidayat Nur Wahid tak tahu malu catut Ketum PBNU mendukung Paslon Cagub-Cawagub Jateng.
Cara ndableg PKS juga sampai mencatut Tebuireng seolah mendukung PKS. Partai paling munafiq, ajaib dan suka memutarbalikkan fakta itu cuma PKS.
Karena itulah, Kiai Fawaid As’ad Situbond tidak ridho ada santrinya ikut PKS.
Mereka para kader dan simpatisan PKS dengan sangat militan & solid menganggap Indonesia hanya punya satu partai (berbasis) Islam, namanya PKS. Sehingga PKS itu adalah yang paling (mewakili) Islam, dan Islam adalah PKS. Maka apabila kalian menyerang PKS berarti ingin menghancurkan Islam.
Kalian yang tidak suka dengan PKS itu otomatis pembenci Islam.
Kalian yang menyinggung PKS itu pasti kafir, dajjal, antek zionis, liberal, asing, aseng & asong.
Kalian yang benci pada tokoh PKS artinya kalian itu musuh Islam.
Kalian yang tidak pilih PKS itu secara haqqul yakin adalah bukan Islam yang kaffah, karena yang paling Islam, yang paling suci, dan yang paling kaffah adalah PKS.
Karena di Indonesia hanya PKS saja yang memegang kebenaran atas Islam.
Untuk itu, silakan saja pilih PKS!!!
Dengan milih PKS, berarti kalian ridho jika para kyai, ulama & habaib ahlussunnah waljamaah terutama an-Nahdliyyah dihujat!
Dengan milih PKS, berarti kalian ridho jika NU dikafir-kafirkan dan dibid’ahkan!
Dengan milih PKS, berarti kalian ridho jika Indonesia dithogut-thogutkan!
Dengan milih PKS, berarti kalian ridho dan setuju dengan sistem KHILAFAH anti-Pancasila.
Namun saya tetap menggelorakan semangat tuk guremkan dan bubarkan PKS. Langkah awal sudah sukses menjungkalkan PKS pada pilkada serentak di tahun 2018 ini. Namun itu baru langkah kecil, karena masih harus mengguremkan PKS di kancah Nasional pada tahun 2019.
(Bangkit-Media/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar