Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS) akan menjadi operator baru Blok Migas atau Wilayah Kerja (WK) Sanga-Sanga mulai 8 Agustus 2018. Sebelum tanggal itu, blok ini dikelola oleh Virginia Indonesia Company (VICO) sejak 1973.
"Sesuai namanya, PHSS adalah anak perusahaan Pertamina Hulu Indonesia," kata Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Kalimantan-Sulawesi (SKK Migas Kalsul) Syaifuddin di Balikpapan, Senin (6/8).
WK Sanga-sanga terutama berpusat di Muara Badak, di pesisir timur Kalimantan Timur, 40 km utara Samarinda, ibu kota Kalimantan Timur. Sekarang wilayahnya tinggal 1.942 km persegi dari 631 ribu hektare di tahun 1972. Pada tahun 1973 itu, VICO awalnya menemukan minyak, dan pada tahun 1977 mulai menemukan gas.
"VICO kemudian terkenal sebagai pengelola lapangan gas raksasa Badak, kemudian Nilam," kata Syaifuddin.
Sampai hari ini ada tujuh lapangan gas di wilayah kerja itu, yaitu Badak, Nilam, Pemaguan, Semberah, Mutiara, Beras, dan Lempake. Gas dari lapangan-lapangan itu diolah di unit pengelolaan Badak yang disiapkan di tahun 1972, Nilam (1982), Mutiara (1990), dan Semberah (1991) untuk terus dipompa ke Bontang ke PT Badak NGL dan diekspor.
Hingga sekarang WK Sanga-Sanga diperhitungkan masih memiliki cadangan minyak tidak kurang dari 13.232 thousand stock tank barrel (mstb) dan cadangan gas 448,96 miliar kaki kubik (bscf). "Produksinya 16.733 barel setara minyak per hari (boepd) dan gas 70 juta kaki kubik per hari (mmscfd)," tuturnya.
Produksi dari lapangan ini bersama dengan lapangan-lapangan lain di Kalimantan Timur menjadi bagian dari 35 persen produksi migas Indonesia.
Menurut Syaifuddin, mengenai status karyawan, juga rekanan, hingga Agustus 2019 PHSS melanjutkan saja seluruh kesepakatan yang pernah dibuat VICO. Selama setahun penuh itu PHSS juga akan melanjutkan apa yang sudah dikerjakan Vico di blok yang dalam dua tahun terakhir terus menurun produksinya itu.
"Tahun 2018 menurut rencana sementara PHSS mereka akan menggali dua sumur baru, dan baru tahun 2019 membuat 29 sumur baru," kata dia.
VICO didirikan sebagai Huffington Company Indonesia (Huffco) pada tahun 1958 oleh pengusaha Amerika Serikat Roy Huffington. Warga senior Balikpapan kadang-kadang masih menyebut nama perusahaan ini dalam perbincangan di warung kopi di Kota Minyak.
Pada 1968, bersama rekannya, Jenderal Arch Sproul, Roy Huffington mendapat kontrak dengan Pertamina untuk wilayah kerja seluas 631 ribu hektare di delta Sungai Mahakam. Blok ini disebut Blok Sanga-Sanga dari nama kota kecil di delta itu, yang juga tempat pertama kali ditemukan minyak di Kalimantan Timur.
Huffco menggarap lahan konsesi ini bersama Ultramar Indonesia Limited, Union Texas East Kalimantan Limited, dan Universe Tankships Inc. Saat eksplorasi pada 1972, Huffco menemukan gas alam yang kemudian diperhitungkan sebagai satu cadangan gas alam terbesar di dunia. Lapangan Badak mengalami puncak produksi tahun 1994-1997 dengan menghasilkan hingga 1.400 mmscfd gas.
Blok Minyak Sanga-sanga Dikuasai Pertamina dari Vico
Pihak PT Pertamina (Persero) pada hari Selasa (7/8) resmi mengambil alih hak kelola Wilayah Kerja (WK) Blok Sanga Sanga dari VICO Indonesia. Dalam rilisnya kepada media di Jakarta, Rabu (8/8), Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan pengelolaan WK Sanga Sanga yang diserahkan kepada Pertamina setelah habis masa kontraknya pada hari ini, sebagai upaya pemerintah meningkatkan ketahanan energi nasional.
"Sebagai wakil Pemerintah Indonesia kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan kerja keras VICO Indonesia sebagai Kontraktor Kontrak Kerjasama WK Sanga Sanga. Seluruh persiapan alih kelola yang sudah disiapkan dalam waktu singkat ini, diharapkan menjadi tantangan bagi Pertamina untuk menjaga kontinuitas operasional WK Sanga Sanga, sehingga bisa menambah kontribusi produksi migas bagi negara," kata Amien.
Proses peresmian serah terima alih kelola WK Sanga Sanga diawali dengan penyerahan kembali pengelolaan WK Mahakam dari VICO Indonesia kepada pemerintah, yang dalam hal ini diwakili Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, untuk selanjutnya diserahkan kepada PT Pertamina (Persero) yang diwakili oleh SVP Upstream Strategic Planning Portfolio & Evaluation Meidawati.
WK Sanga Sanga, di Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, merupakan salah satu dari delapan WK terminasi yang diserahkan pengelolaannya dari pemerintah kepada Pertamina, pada 20 April 2018. Berdasarkan data SKK Migas pada akhir Juli 2018, WK Sanga Sanga menghasilkan produksi minyak-kondensat sebesar 10.753 Barel Oil Per Day (BOPD) dan gas 80.7 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
Simak videonya:
(Republika/Law-Justice/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar