Turkish President Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Senin (17/9) pertemuan dengan timpalannya dari Rusia, Vladimir Putin akan 'membawa harapan' di wilayah tersebut.
Berbicara kepada wartawan menjelang pembicaraan tentang Suriah dengan orang kuat Rusia di kota Sochi, kota wisata Laut Hitam, Erdogan mengatakan bahwa pernyataan bersama yang akan dilakukan setelah pertemuannya dengan Putin akan membawa 'harapan baru' ke wilayah itu, kantor berita Reuters melaporkan. .
Sebelumnya, surat kabar Hurriyet mengutip Erdogan yang mengatakan kepada wartawan tentang penerbangan kembali dari Azerbaijan pada akhir pekan bahwa Turki meminta untuk gencatan senjata di wilayah Idlib Suriah 'menghasilkan buah'.
“Situasi di Idlib telah tenang selama tiga hari. Sepertinya kami memperoleh hasil dengan upaya yang dilakukan. ”
"Tapi kami masih belum puas," katanya. Turki, dengan 3,5 juta pengungsi Suriah, telah menanggung “beban politik dan manusia” dari konflik Suriah yang berusia tujuh tahun dan setiap aliran pengungsi baru akan menuju Turki, kata Erdogan kepada wartawan.
“Kami berusaha melindungi orang-orang yang murni, bersih, dan tidak bersalah di sana dengan pos pengamatan ini,” kata Erdogan.
“Tetapi saat ini semua orang dapat melihat kekejaman rezim dan teror yang mereka sebarkan di sana. Ada negara teror. "
Provinsi utara Idlib dianggap sebagai benteng terakhir teroris Takfiri yang didukung asing di Suriah.
"Mari kita semua mengambil langkah, langkah bersama melawan kelompok-kelompok teror di antara oposisi di Idlib," kata Erdogan menurut harian Turki.
"Tapi jangan buat alasan dan ambil langkah seperti membom di sana."
(Reuters/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar