Mordechai Vanunu dan istrinya Kristin Joachimsen setelah menikah di Gereja Sang Penebus, Yerusalem, 19 Mei 2015.
Perjanjian serupa pernah ditandatangani tiga presiden Amerika sebelumnya, yakni Bill Clinton, George Walker Bush, dan Barack Obama.
Saat Amerika Serikat bareng sekutunya - Israel dan Arab Saudi - meyakini Iran tengah mengembangkan senjata nuklir, Presiden Amerika Donald Trump rupanya telah meneken sebuah surat rahasia. Isinya, negara adikuasa ini tidak akan memaksa Israel mengakui dan mengungkap senjata nuklirnya.
Penandatanganan surat perjanjian itu dilakukan Trump setelah Duta Besar Israel untuk Amerika Ron Dermer dan delegasinya mengunjungi Gedung Putih, tidak lama setelah Trump menjabat. Dia menemui penasihat keamanan nasional Michael Flynn, seperti dilansir the New Yorker.
Namun para pembantu dekat Trump itu menolak permintaan Dermer agar Trump meneken surat perjanjian buat tidak menekan negara Zionis itu untuk menghancurkan senjata nuklirnya. Pertemuan ini berlangsung pada Februari 2017.
Tapi permintaan Israel itu dikabulkan oleh Trump. Perjanjian serupa pernah ditandatangani tiga presiden Amerika sebelumnya, yakni Bill Clinton, George Walker Bush, dan Barack Obama.
Hanya sedikit pejabat Amerika mengetahui soal ketiga surat rahasia tersebut. Para pembantu Trump tidak memiliki salinannya, namun Israel punya.
Pada 1969, Perdana Menteri Israel Golda Meir mencapai kesepakatan tidak tertulis dengan Presiden Amerika Richard Nixon untuk tidak memaksa Israel membuka program senjata nuklirnya. Komitmen tidak tertulis ini berlanjut hingga era presiden Jimmy Carter dan Ronald Reagan.
Amerika sejatinya mengetahui negara Zionis itu sudah memiliki senjata nuklir. Washington tahun ini menyatakan mundur dari kesepakatan mengenai program nuklir Iran, diteken tiga tahun lalu di Ibu Kota Wina, Austria.
(The-New-York-Pos/The-New-Yorker/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar