Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Doa ‘Ahd

Doa ‘Ahd

Written By Unknown on Selasa, 23 Oktober 2018 | Oktober 23, 2018


دعاء العهد

قال الإمام جعفر بن محمّد الصادق عليه السلام :

من دعا إلى اللَّه أربعين صباحاً بهذا العهد كان من أنصار قائمنا ، وإن ‏مات أخرجه اللَّه إليه من قبره ، وأعطاه اللَّه بكلِّ كلمة ألف حسنة ومحا عنه‏ ألف سيّئة ، وهذا هو العهد : (1)

أَللَّهُمَّ رَبَّ النُّورِ الْعَظيمِ ، وَرَبَّ الْكُرْسِيِّ الرَّفيعِ ، وَرَبَّ الْبَحْرِ الْمَسْجُورِ ، وَمُنْزِلَ التَّوْريةِ وَالْإِنْجيلِ وَالزَّبُورِ ، وَرَبَّ الظِّلِّ وَالْحَرُورِ ، وَمُنْزِلَ الْقُرْآنِ الْعَظيمِ ، وَرَبّ‏ الْمَلائِكَةِ الْمُقَرَّبينَ ، وَالْأَنْبِياءِ وَالْمُرْسَلينَ .

أَللَّهُمَّ إِنّي أَسْئَلُكَ بِوَجْهِكَ الْكَريمِ ، وَبِنُورِ وَجْهِكَ ‏الْمُنيرِ ، وَمُلْكِكَ الْقَديمِ ، يا حَيُّ يا قَيُّومُ ، أَسْئَلُكَ بِاسْمِكَ‏ الَّذي أَشْرَقَتْ بِهِ السَّمواتُ وَالْأَرَضُونَ ، وَبِاسْمِكَ الَّذي‏ يَصْلُحُ بِهِ الْأَوَّلُونَ وَالْآخِرُونَ ، يا حَيّاً قَبْلَ كُلِّ حَيٍّ ، وَيا حَيّاًبَعْدَ كُلِّ حَيٍّ ، وَيا حَيّاً حينَ لا حَيَّ ، يا مُحْيِيَ الْمَوْتى وَمُميتَ‏ الْأَحْياءِ ، يا حَيُّ لا إِلهَ إِلّا أَنْتَ .

أَللَّهُمَّ بَلِّغْ مَوْلانَا الْإِمامَ الْهادِيَ الْمَهْدِيَّ الْقائِمَ بِأَمْرِكَ، صَلَواتُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَعَلى آبائِهِ الطَّاهِرينَ ، عَنْ جَميعِ الْمُؤْمِنينَ وَالْمُؤْمِناتِ ، في مَشارِقِ الْأَرْضِ وَمَغارِبِها ، سَهْلِها وَجَبَلِها ، وَبَرِّها وَبَحْرِها ، وَعَنّي وَعَنْ والِدَيَّ ، مِنَ‏ الصَّلَواتِ زِنَةَ عَرْشِ اللَّهِ ، وَمِدادَ كَلِماتِهِ ، وَما أَحْصاهُ عِلْمُهُ ، وَأَحاطَ بِهِ كِتابُهُ .

أَللَّهُمَّ إِنّي اُجَدِّدُ لَهُ في صَبيحَةِ يَوْمي هذا ، وَما عِشْتُ مِنْ أَيَّامي ، عَهْداً وَعَقْداً وَبَيْعَةً لَهُ في عُنُقي ، لا أَحُولُ عَنْها ، وَلا أَزُولُ أَبَداً .

أَللَّهُمَّ اجْعَلْني مِنْ أَنْصارِهِ وَأَعْوانِهِ ، وَالذَّابّينَ عَنْهُ ،وَالْمُسارِعينَ إِلَيْهِ في قَضاءِ حَوائِجِهِ ، وَالْمُمْتَثِلينَ لِأَوامِرِهِ ،وَالْمُحامينَ عَنْهُ ، وَالسَّابِقي نَ إِلى إِرادَتِهِ ، وَالْمُسْتَشْهَدينَ ‏بَيْنَ يَدَيْهِ .

أَللَّهُمَّ إِنْ حالَ بَيْني وَبَيْنَهُ الْمَوْتُ ، اَلَّذي جَعَلْتَهُ عَلى عِبادِكَ حَتْماً مَقْضِيّاً ، فَأَخْرِجْني مِنْ قَبْري ، مُؤْتَزِراً كَفَني ،شاهِراً سَيْفي ، مُجَرِّداً قَناتي ، مُلَبِّياً دَعْوَةَ الدَّاعي ، فِي‏ الْحاضِرِ وَالْبادي .

أَللَّهُمَّ أَرِنِي الطَّلْعَةَ الرَّشيدَةَ ، وَالْغُرَّةَ الْحَميدَةَ ، وَاكْحُلْ ناظِري بِنَظْرَةٍ مِنّي إِلَيْهِ ، وَعَجِّلْ فَرَجَهُ ، وَسَهِّلْ‏ مَخْرَجَهُ ، وَأَوْسِعْ مَنْهَجَهُ ، وَاسْلُكْ بي مَحَجَّتَهُ ، وَأَنْفِذْ أَمْرَهُ ،وَاشْدُدْ أَزْرَهُ .

وَاعْمُرِ اللَّهُمَّ بِهِ بِلادَكَ ، وَأَحْيِ بِهِ عِبادَكَ ، فَإِنَّكَ قُلْتَ ‏وَقَوْلُكَ الْحَقُّ «ظَهَرَ الْفَسادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِما كَسَبَتْ أَيْدِى‏النَّاسِ»(2) ، فَأَظْهِرِ اللَّهُمَّ لَنا وَلِيَّكَ ، وَابْنَ بِنْتِ نَبِيِّكَ ، اَلْمُسَمَّى ‏بِاسْمِ رَسُولِكَ ، حَتَّى لايَظْفَرَ بِشَيْ‏ءٍ مِنَ الْباطِلِ إِلّا مَزَّقَهُ ،وَيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُحَقِّقَهُ .

وَاجْعَلْهُ اللَّهُمَّ مَفْزَعاً لِمَظْلُومِ عِبادِكَ ، وَناصِراً لِمَنْ‏لايَجِدُ لَهُ ناصِراً غَيْرَكَ ، وَمُجَدِّداً لِما عُطِّلَ مِنْ أَحْكامِ كِتابِكَ، وَمُشَيِّداً لِما وَرَدَ مِنْ أَعْلامِ دينِكَ ، وَسُنَنِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللَّهُ ‏عَلَيْهِ وَآلِهِ ، وَاجْعَلْهُ اللَّهُمَّ مِمَّنْ حَصَّنْتَهُ مِنْ بَأْسِ الْمُعْتَدينَ .

أَللَّهُمَّ وَسُرَّ نَبِيَّكَ مُحَمَّداً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ بِرُؤْيَتِهِ ،وَمَنْ تَبِعَهُ عَلى دَعْوَتِهِ ، وَارْحَمِ اسْتِكانَتَنا بَعْدَهُ . أَللَّهُمّ ‏اكْشِفْ هذِهِ الْغُمَّةَ عَنْ هذِهِ الْاُمَّةِ بِحُضُورِهِ ، وَعَجِّلْ لَنا ظُهُورَهُ ، إِنَّهُمْ يَرَوْنَهُ بَعيداً ، وَنَريهُ قَريباً ، بِرَحْمَتِكَ يا أَرْحَمَ‏ الرَّاحِمينَ .

ثمّ تضرب على فخذك الأيمن بيدك ثلاث مرّات ، وتقول في كلّ‏ مرّة :

اَلْعَجَلَ ، اَلْعَجَلَ ، يا مَوْلايَ يا صاحِبَ الزَّمانِ .(3)

ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ

1) البحار : 41/94 .

2) الروم : 41 .

3) مفاتيح الجنان : 539 ، زاد المعاد : 488 ، البلد الأمين : 124 مصباح الزائر : 455 ، المصباح :729 ، الصحيفة الصادقيّة : 204 ، باب السعادة : 214 .

Imam Shadiq as. bersabda:

Barang siapa membaca doa ini selama empat puluh hari karena Allah SWT, maka ia termasuk pengikut Qaim (Imam Mahdi as.) kami. Apabila ia meninggal sebelum al-Mahdi muncul, pada hari kemunculan Imam as, Allah SWT. akan membangkitkannya dari kubur dan memberikan pahala setiap kata seribu kebaikan serta menghapus seribu dosa dari catatan amalnya. [1]

Ya Allah, Tuhan cahaya nan agung, Tuhan pemilik tahta nan tinggi, Tuhan lautan yang tak bertepi dan yang menurunkan Taurat, Injil dan Zabur, Tuhan bayangan dan terang serta yang menurunkan al-Qur’an nan agung, Tuhan para Malaikat yang senantiasa mendekatkan diri, Tuhan para Nabi dan Rasul.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan dzat-Mu yang maha mulia dan terangnya wajah-Mu yang menerangi serta kekuasaanmu yang tak bermula, wahai yang maha hidup dan kokoh, aku memohon kepada-Mu dengan asma-Mu yang menjadikan langit dan bumi terang benderang, dan dengan asma-Mu yang menjadikan baik orang-orang terdahulu dan yang akan datang.

Wahai yang hidup sebelum segala sesuatu hidup, dan hidup sebelum ada kehidupan (mahluk), wahai yang menghidupkan yang mati dan mematikan yang hidup, wahai yang hidup yang tiada Tuhan selain-Mu.

Ya Allah, sampaikanlah kepada junjungan kami, Imam pembawa petunjuk al-Mahdi as. yang memerintah dengan perintah-Mu, shalawat Allah SWT. tercurah atasnya serta para datuknya yang suci, dari seluruh kaum mukmin di timur dan barat, di padang dan pegunungan, di daratan dan lautan, dan dariku serta orang tuaku, limpahan shalawat, hiasan Arsy-Mu dan sebanyak jumlah kalimat-Mu, dan yang tercakup oleh ilmu-Mu, dan tertulis dalam buku-Mu.

Ya Allah, kuikrarkan kembali untuknya pada permulaan hariku dan selama hidupku, baiat, kesetiaan dan sumpah, yang tak akan aku lepas dan kuhilangkan selamanya.

Ya Allah, jadikanlah aku penolong dan pendukungnya dan dari golongan yang bergegas menuju dan memenuhi kebutuhannya, dari golongan yang menaati perintahnya, dari golongan para pembelanya, dari golongan yang paling pertama memenuhi keinginannya, dan dari golongan yang mati di jalan-Mu dalam pangakuannya.

Ya Allah ! (aku memohon kepada-Mu) bila kematian (yang sudah Engkau tetapkan bagi seluruh hamba-Mu) menghalangiku darinya, bangkitkanlah aku beserta kafan dari kuburku, dengan pedang yang terhunus, juga siagakanlah aku memenuhi seruan menuju kepadanya, memenuhi seruan yang datang dari kota dan sahara.

Ya Allah ! perlihatkanlah padaku, wajah yang indah dan agung, juga cahaya yang memikat itu, hiasilah penglihatanku dengan memandang padanya, segerakanlah kemunculannya, mudahkanlah kekuasaannya, mudahkanlah jalan menuju tujuannya, arahkanlah aku menuju jalannya, jadikanlah perintah-perintahnya ditaati, kuatkanlah dirinya.

Ya Allah ! makmurkan kota-kota-Mu dengannya, hidupkanlah hamba-hamba-Mu dengannya. Sesungguhnya Engkau berfirman, dan maha benar firman-Mu“-sebelum kemunculannya- telah terjadi kerusakan di daratan dan lautan yang diakibatkan tangan-tangan manusia”[2] Maka, ya Allah, hadirkanlah wali-Mu, putra dari putri Nabi yang memiliki nama seperti rasul-Mu (Muhammad saw.),hingga tak tersisa kebatilan kecuali ia hancurkan, dan kebenaran ia tegakkan dan kokohkan, jadikanlah ia.

Ya Allah ! tempat pelindung kaum teraniaya, penolong bagi mereka yang tidak memiliki penolong selain-Mu, yang menghidupkan kembali perintah-perintah buku-Mu (al-Qur’an) yang terabaikan, meneguhkan kembali pertanda-pertanda agama-Mu yang terang, dan jalan-jalan kebaikan Nabi-Mu (shallahu ‘alaihi wa alih). Ya Allah ! lindungilah ia dari para musuh-Mu. Ya Allah, ahagiakanlah Nabi-Mu, Muhammad saw. dengan melihatnya dan orang-orang memenuhi panggilannya, sayangilah orang-orang yang lahir pada saat keghaibannya. Ya Allah, hilangkanlah duka dari umat ini dengan kehadirannya, segerakanlah bagi kami kemunculannya, sebab mereka (musuh-musuh-Mu) menganggap kemunculannya masih lama, dan kami melihatnya dekat, dengan rahmat-Mu, wahai yang maha penyayang dari segala penyayang.

Setelah itu tepukkanlah tangan di atas paha kanan, dan ucapkanlah untuk setiap tepukannya;

Segeralah (muncul), segeralah (muncul) segeralah (muncul), wahai junjunganku, wahai shahib az-Zaman (al-Mahdi as.)[3]


ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
[1] Bihar al-Anwar jilid 94 hal.41.
[2] Qs.ar-Rum : 41.
[3] Mafatih al-Jinan hal. 1061, Zad al-Maad hal 488, al-Balad al-Amin hal 124, Mishbah az-Zair hal 455, al-Mishbah hal. 729, as-Shahifah ash-Shadiqiyah hal 204, Bab as-Saadah hal. 214.

(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: