Rasulullah tersenyum. Wajahnya putih bersinar, memancarkan kasih sayang yang luas tak bertepi. Beliau berkata, “Anakku, bersediakah engkau bila aku menjadi ayahmu, Fathimah menjadi kakak perempuanmu, dan Hasan dan Husein menjadi adikmu?”
Hari ini hari Idul Fitri. Semua orang terlihat bergembira, berjalan pulang dari lapangan, usai menunaikan sholat ‘Id bersama Rasulullah. Anak-anak berlarian dengan riang sambil mengenakan baju-baju yang bersih dan bagus. Rasulullah sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah beliau. Tiba-tiba, Rasulullah melihat ada seorang anak kecil dengan baju yang sangat usang sedang duduk di pinggir jalan. Raut wajahnya amat sedih.
Rasulullah segera menghampiri anak itu. Dengan lembut, Rasulullah membelai rambut anak itu sambil bertanya, “Anakku, mengapa engkau bersedih di hari raya ini?”
Anak itu menjawab sambil terisak, “Bagaimana mungkin aku tidak bersedih? Hari ini, semua anak berbahagia bersama orang tua mereka. Sementara aku tidak punya ayah lagi. Ayahku gugur dalam perang…”
Rasulullah tersenyum. Wajahnya putih bersinar, memancarkan kasih sayang yang luas tak bertepi. Beliau berkata, “Anakku, bersediakah engkau bila aku menjadi ayahmu, Fathimah menjadi kakak perempuanmu, dan Hasan dan Husein menjadi adikmu?”
Anak itu terpana, lalu tersenyum senang. Sejak itu, ia menjadi anak angkat Rasulullah dan menjadi anak yang sangat berbahagia.
(Majalah-Itrah/Tebyan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar