Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Barat Telah Memanfaatkan Kelompok Teroris ISIS Untuk Mencegah Islam Kembali Ke Masa Keemasannya

Barat Telah Memanfaatkan Kelompok Teroris ISIS Untuk Mencegah Islam Kembali Ke Masa Keemasannya

Written By Unknown on Selasa, 14 November 2017 | November 14, 2017


Cendekiawan dan pemikir Muslim serta dosen perguruan tinggi menegaskan, Barat telah memanfaatkan pemikiran takfiri kelompok teroris ISIS untuk mempertajam ikhtilaf dan perbedaan serta pembantaian di tengah-tengah kaum Muslimin yang tentunya bertujuan mencegah terwujudnya persatuan dunia Islam dan kembalinya umat Islam ke masa keemasan dan kejayaannya.

Dr. Qasim Pur Hasan, dosen perguruan tinggi dan pakar filsafat dan aliran-aliran Barat, pada pameran internasional media massa yang ke dua puluh tiga (23), dalam wawancaranya dengan wartawan Taqrîb mengingatkan bahwa begitu banyak pergerakan dan lembaga di dunia Islam seperti ISIS, Al-Nusrah, Al-Qaidah dan Taliban, memiliki akar pemikiran salafiyah yang telah membagi dunia ke dalam dua bagian atau kelompok, dunia iman dan dunia kufur dan siapa saja yang berada di dunia kufur maka harus dibantai dan ditumpahkan darahnya serta mesti dilenyapkan dari muka bumi ini.

Beliau menambahkan, pemikiran salafi-takfiri merupakan sebuah pemikiran tradisional yang tidak meyakini kehidupan damai, tentram dan toleran dengan agama-agama dan mazhab-mazhab lain dan dalam keyakinan aliran ini, siapa saja yang menentang akidah dan keyakinan takfiri mereka, baik Syiah maupun Ahlusunnah, dikategorikan sebagai kafir dan akan dikeluarkan fatwa wajib memerangi dan melenyapkan orang yang menentang tersebut.

Dr. Pur Hasan, mengenai masa depan pemikiran brutalis ini yang merupakan sebuah bahaya dan ancaman besar bagi masa depan Islam moderat, menegaskan bahwa model pemikiran salafi-takfiri ini telah mengakar secara luas di berbagai belahan dunia Islam dan terus menerus melakukan perluasan gerakan dan aktifitas melalui buku-buku dan majalah atau media-media sosial lainnya seperti majalah “DABIQ” dan “A’MÂQ” serta agen-agen berita yang dinisbatkan kepada kelompok-kelompok teroris ini.

Beliau mengingatkan, pemikiran-pemikiran wahabi-takfiri tidak hanya mengkafirkan umat Islam Syiah lantaran menziarahi kuburan para Imam Ma’shum as, bahkan juga mereka mengkafirkan sebagian besar umat Islam dari kalangan Ahlusunnah karena telah mengunjungi serta berziarah ke kuburan Rasulullah Muhammad saw.

Dosen salah satu perguruan tinggi ini dalam menjawab pertanyaan apakah dibalik semua persoalan takfiri ini terselubung tujuan-tujuan politik, mengungkapkan bahwa Barat telah mengail ikan dari air keruh dan telah memanfaatkan pemikiran keliru dan fanatis kelompok ini serta telah menjalin hubungan mesra dengan mereka, karena di Barat terdapat sebuah teori yang mengatakan apabila kita tidak menyaksikan lagi pembantaian dan pembunuhan di tengah-tengah kaum Muslimin maka itu artinya Islam akan kembali ke masa keemasannya dan masa keagungan pemerintahan Islam dan mereka yang meyakini teori ini percaya bahwa persatuan dunia Islam merupakan bahaya dan ancaman besar bagi Barat dan kepentingan-kepentingannya di seluruh dunia khususnya di dunia Islam.

Di akhir beliau menegaskan, para ilmuan dan pakar serta para tokoh harus membongkar kebusukan pemikiran-pemikiran dan keyakinan-keyakinan Ibnu Taimiyah dan ideologi wahabi secara tematis dan rasional tentunya dengan menggunakan literatur-literatur agama yang disepakati oleh seluruh mazhab-mazhab Ahlusunnah lalu dijelaskan kepada seluruh kalangan dan komunitas serta membuat para pengikut dan penggandrung ideologi ini menjadi blunder.

(Taqrib-News/Shafei-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: