Kongres nasional alumni 212 yang akan digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, batal. Pengelola Asrama Haji membatalkan izin yang sudah diberikan kepada panitia dengan sepihak karena alasan listrik.
"Iya benar dipindah. Kami nggak memindahkan, yang memindahkan itu pihak Asrama Haji yang membatalkan sepihak. Asrama Haji yang membatalkan sepihak alasannya ada gangguan listrik, ada perbaikan, gensetnya kebanjiran, itu ada alasannya nggak ada yang lain," ujar Ketua Panitia Kongres Alumni 212, Bernard Abdul Jabbar, kepada detikcom, Rabu (29/11/2017).
Lokasi acara kongres kemudian harus pindah ke Wisma PHI (Persaudaraan Haji), Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Pemindahan ini dilakukan 2 hari menjelang acara digelar.
"Tapi kami sudah semua, DP masuk, sudah semua persyaratan diserahkan kok tiba-tiba dibatalkan sepihak. Ini dua hari acara mau berjalan, semua sudah 90 persen. Jadi bukan dari kami. Kami sudah sesuai prosedur," katanya.
Bernard memprotes keras pihak pengelola Asrama Haji Pondok Gede yang membatalkan izin secara sepihak. Selain Kongres Alumni 212, banyak juga acara yang masih diizinkan dilaksanakan di tempat tersebut.
"Nah ini artinya mungkin ada pihak-pihak tertentu yang mungkin mengingatkan, walaupun pada saat tanggal itu dilakukan, besoknya hari Sabtu itu banyak mereka yang melakukan kegiatan, tapi kenapa mereka nggak dibatalakan juga, cuma kmai saja yang dibatalkan," ucapnya.
"Ya kami sudah semua izinnya, polisi, kalau soal perizinan kami sudah selesai, pemberitahuan. Orang sudah terima DP kok dibatalkan sepihak," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Ma'arif membenarkan pembatalan sepihak Asrama Haji karena alasan listrik. "Iya itu pembatalan sepihak dari pihak Asrama Haji Pondok Gede, alasannya listriknya ada masalah. Kami dapat surat pemberitahuannya sepihak kemarin," jelas Slamet dihubungi terpisah.
Slamet mengatakan panitia acara sebelumnya sudah mendapatkan izin diselenggarakannya acara di lokasi tersebut. Panitia juga sudah membayar uang muka penyewaan tempat.
"Iya (sebelumnya sudah dapat izin), sudah DP, sudah bikin undangan, sudah bikin spanduk, tahu-tahu mendadak begitu (membatalkannya)," tutur Slamet.
(Detik/Info-Menia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar