Usulan menghapus Penyertaan Modal Daerah (PMD) kepada PD Dharma Jaya oleh Pemprov DKI Jakarta atas APBD 2018 akan tuai masalah.
Sebab usulan PMD senilai Rp 39 miliar sedianya akan digunakan PD Dharma Jaya untuk menyediakan kebutuhan daging untuk Penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) sebanyak 500 ton hingga 600 ton pada 2018.
"Untuk stok daging KJP dimana tiap bulan butuh 150 ton ayam, dan 150 ton daging dan ada stok buffer, mau tak mau PMD harus ada, kalau tidak tidak bisa jalan," kata Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (17/11).
Untuk penerima KJP, PD Dharma Jaya sendiri menjual daging sapi senilai Rp 35 ribu. Dimana harga normalnya mencapai Rp 85 ribu, sehingga ada subsidi Rp 50 ribu.
Jika usulan ini terlaksana, kata Marina PD Dharma Jaya tetap butuh dana agar ketersediaan stok daging bagi penerima KJP tak terganggu.
"Uang PSO dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) harus diberikan ke Dharma Jaya sebagai uang muka membeli daging, karena untuk KJP suka atau tidak suka kami harus menyediakan. Itu penugasan," sambungnya.
Marina sendiri mengakui pihaknya telah berkomunikasi dengan DPRD DKI Jakarta dan berharap dapat menyampaikan permasalahan ini kepada Gubernur dan Wakil Gubernur agar tak salah pengertian.
Selain PD Dharma Jaya, ada empat BUMD lain yang juga tak akan dapat PMD tahun depan yaitu PT Jaktour, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Asuransi Bangun Akrida, dan PD Pembangunan Sarana Jaya.
Ada pula PT Jakpro yang dipotong PMD tahun depan menjadi Rp 1,2 triliun dari usulan sebesar Rp 3,3 triliun.
Beredar Surat RT Soal Pungutan Rp100 Ribu untuk Keruk Got
Di jagat media sosial, beredar surat rukun tetangga terkait uang pungutan untuk pengerukan got.
Surat edaran tersebut diunggah oleh akun jejaring sosial Twitter @_Outsidiq pada Minggu (19/11/2017) pagi.
Setelah sekian lama, akhirnya surat cinta itu datang lagi.. 😊 pic.twitter.com/VcFRPdZwS4— H.D.S 🔥 (@_Outsidiq) 19 November 2017
"Setelah sekian lama, akhirnya surat cinta itu datang lagi.. (emoticon senyum)," kicau akun @_Outsidiq.
Di kepala surat tersebut, tertera tulisan 'Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Kota Administrasi Jakarta Utara.'
Dituliskan di badan surat tersebut, pengurus RT ingin membersihkan dan mengeruk saluran got secara keseluruhan di wilayah itu.
Banyak yang mempertanyakan keberadaan anggota Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) alias pasukan oranye.
"Lanjut lagi nih, berhubung tadi gue lihat ada edaran dari RT buat patungan bayar kebersihan. Lah pasukan PPSU mana? Janjinya mau naikin upah jadi 3,87 juta. FAKTANYA DI ANGGARAN MASIH 3,6 JUTA," kicau akun @digembok.
"Nih link gaji PSSU masih tetap: apbd.jakarta.go.id/pub/2018/2/3/r… Twit gue yg sebelumnya bisa elo cek anggaranya di apbd.jakarta.go.id," lanjut akun @digembok.
"PSSU aja udah ada anggarannya. Tapi warga masih dimintain duit? Kenapa? Gak tutup kemungkinan ya gitu deh..." kicau akun @digembok.
Untuk diketahui, di era Ahok uang tunjangan operasionalnya dibagikan buat walikota dan lurah untuk kegiatan warga sehingga tidak ada pungli.
Beredar Penebalan Anggaran untuk AC
Dimedsos mulai heboh unggahan akun Dede Budhyarto soal penebalan anggaran dimana per unit AC 1,5 pk dikenakan budget 7 juta
Berikut cuitannya:
Cuman pengen bantu Gabener @aniesbaswedan & Wagabener @sandiuno dalam Penebalan Anggaran tertera AC Split 1,5 PK Rp.7.000.000,_ + Ppn 10%.
Saya bantu cari di Google Harga AC Split 1,5PK.
Cuman pengen bantu Gabener @aniesbaswedan & Wagabener @sandiuno dalam Penebalan Anggaran tertera AC Split 1,5 PK Rp.7.000.000,_ + Ppn 10%.— Dede Budhyarto (@kangdede78) 20 November 2017
Saya bantu cari di Google Harga AC Split 1,5PK.
*Mau Nebelin kantong Timses yah?😀 pic.twitter.com/Hl7gBGECvG
Respon netizen:
Mas lu tega @pandji .. Duit pajak gw tuh.. 😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Mas lu tega @pandji .. Duit pajak gw tuh.. 😭😭😭😭😭😭😭😭😭— Karenina (@wijaya_karenina) 20 November 2017
. .smoga kerjasama yg digagas pemprov (Ahok) sebelumnya dgn KPK tetap dijalankan. KPK mestinya kasih warning jika ada kejanggalan pengadaan barang.
smoga kerjasama yg digagas pemprov (Ahok) sebelumnya dgn KPK tetap dijalankan. KPK mestinya kasih warning jika ada kejanggalan pengadaan barang.— Dewa Gede Permana (@dewagedepermana) 20 November 2017
. .Akhirnya setelah puasa 5 tahun, semakin ngerti arti kata KEBERPIHAKAN
Akhirnya setelah puasa 5 tahun, semakin ngerti arti kata KEBERPIHAKAN— Agus Rotua (@agusrotua) 20 November 2017
. .Gabener & Wahgabener dr awal emang maling. Itu duit darah (pajak) kami rakyat DKI..kamprett.
Mane neh pengawasan #KPK
Gabener & Wahgabener dr awal emang maling. Itu duit darah (pajak) kami rakyat DKI..kamprett.— Schubertz (@dioriginal) 20 November 2017
Mane neh pengawasan #KPK
. .Kang.. kalo oe ga peycaya, coba cek toko sebelah dah 😂😂😂
Kang.. kalo oe ga peycaya, coba cek toko sebelah dah 😂😂😂— BIBIT NDESO (@jokosupo) 20 November 2017
Beredar Penebalan Anggaran untuk Internet 20 Mbps Rp. 2.795.000._
Tambahan aja ya Pak Gabener @aniesbaswedan & Wagabener @sandiuno 😀— Dede Budhyarto (@kangdede78) 20 November 2017
Dalam Penebalan Anggaran kecepatan Internet 20 Mbps Rp. 2.795.000._
Speedy yg paling mahal Paket Premium kecepatan 100Mbps Rp.1.660.00/bulan pic.twitter.com/L5EYt95kQ4
Saya bantu lagi nih Pak Gabener @aniesbaswedan & Wagabener @sandiuno— Dede Budhyarto (@kangdede78) 20 November 2017
Dalam Penebalan Anggaran kecepatan Internet 20 Mbps Rp. 2.795.000._
Saya bantuin Paket Internet yg umum digunakan, kecepatan tertinggi dgn Harganya/bulan😀 pic.twitter.com/LuUp6NiMoR
Lapor lagi sama @KPK_RI— a tashbiruun (@satujutaSUSI) 20 November 2017
Mohon maaf🙇♂️
(Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar