Jenderal Gadi Eizenkot, ketua Staf Umum Tentara Israel, berbicara di hadapan kabinet Rezim Zionis, Senin (27/11). Dia bicara tentang ancaman-ancaman keberadaan Iran di Suriah dan kesepakatan yang ditandatangani November ini oleh Amerika, Rusia, dan Yordania.
Menurut laporan situs Jewish Press, Eizenkot menyatakan bahwa Israel harus belajar membiasakan diri dengan keberadaan Iran di Suriah, juga di perbatasan utaranya dekat Dataran Tinggi Golan.
Pasca kemenangan beruntun yang diraih pasukan Suriah dan sekutunya atas teroris, Israel dalam bulan-bulan terakhir memulai propaganda luas untuk menghadapi ‘pengaruh Iran di Suriah.’
Perdana menteri Israel berulangkali meminta agar Rusia membuat sebuah kawasan penghalang antara pasukan Iran dan Hizbullah di Suriah dengan perbatasan Palestina. Namun permintaan ini ditolak oleh Moskow.
Sebelum ini, media mengabarkan bahwa Netanyahu, melalui pihak ketiga, mengirim pesan kepada Bashar Assad. Dalam pesannya, Netanyahu mengancam akan menyerang Suriah jika negara ini mengizinkan Iran membangun pangkalan militer di wilayahnya.
Avigdor Lieberman juga pernah menyatakan, Tel Aviv tidak akan membiarkan Iran menancapkan pengaruhnya di Suriah dan menjadikannya sebagai basis untuk menyerang Israel.
Namun, dengan adanya pernyataan dari Eizenkot, bisa diraba bahwa Israel secara tidak langsung mengakui ketidakmampuannya menghadapi Iran.
(Jewish-Press/Y-Net/Liputan-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar